Anda di halaman 1dari 49

U

.P
EN
M
KE
PU

SD

IK

LA
T

PELAKSANAAN SUNGAI

Departemen Pekerjaan Umum

.P

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

TUJUAN

EN

Setelah mengikuti mata pelatihan modul ini peserta akan mampu menjelaskan

KE

mengenai pelaksanaan sungai

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

LA
T

Setelah mengikuti mata latihan ini peserta diharapkan akan mampu :

IK

Menjelaskan mengenai pengantar pekerjaan pelaksanaan sungai

SD

Menjelaskan mengenai metode pelaksanaan


Menjelaskan mengenai macam kegiatan pekerjaan

PU

Menjelaskan mengenai pekerjaan fisik lapangan sungai


Menjelaskan mengenai pekerjaan selesai

Departemen Pekerjaan Umum

PELAKSANAAN BANGUNAN SUNGAI

.P

A.UMUM

EN

Manajemen Pembangunan SIDCOM


1. Tahap Survey (Survey)

LA
T

4. Tahap Konstruksi (Construction)

KE

3. Tahap Design (Design)

2. Tahap Investigasi (Investigation)

5. Tahap Operasi (Operation)

IK

6. Tahap Pemeliharaan (Maintenance)

SD

Kemudian sejalan perkembangan maka berubah menjadi SID.LAC.COM

PU

LAC = Land Acquisition (Pembebasan Tanah)

Departemen Pekerjaan Umum

.P

B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

EN

Mengkonversikan disain dan spesifikasi menjadi struktur fisik dengan

memproses sumber daya bahan, alat, dan tenaga menjadi produk dengan

KE

menggunakan teknologi dan manajemen dan dibatasi oleh waktu

LA
T

(lamanya, musim), biaya (swakelola, dikontrakkan), lingkungan

PU

SD

IK

(keamanam, polusi dan lain-lain)

Departemen Pekerjaan Umum

C. MAKSUD PELAKSANAAN

.P

Mengetahui waktu pelaksanaan

KE

LA
T

EN

Menginventarisasi sumber yang diperlukan


Membuat langkahlangkah persiapan
Menyusun kebutuhan biaya

Fase Evaluasi Lelang

Menguji apakah metode yang diusulkan logis (urutan


kegiatannya, peralatan yang digunakan serta komposisinya,
akses yang diperlukan)
Meneliti apakah memenuhi ketentuan yang disyaratkan (waktu
yang telah ditetapkan, spesifikasi dan lain-lain) Fase
Pelaksanaan

IK

SD

Fase Perencanaan

PU

Departemen Pekerjaan Umum

Fase pelaksanaan

.P

EN

PU

SD

IK

LA
T

Mengendalikan kebutuhan sumber daya


Mengendalikan semua kegiatan (urutan dan
ketergantungannya)
Mengetahui deviasi kondisi antara pada tahap
perencanaan dengan pelaksanaan untuk mencari
solusi perubahan metode pelaksanan agar batasan
spesifikasi, waktu, biaya sedapat mungkin tidak
berubah dapat dikendalikan

KE

Departemen Pekerjaan Umum

PELAKSANAAN PEKERJAAN SUNGAI ADA 2 CARA YAITU:


Dikontrakkan

.P

Swakelola

EN

DASAR HUKUM UNTUK YANG DIKONTRAKKAN:

Isi kontrak yang ditanda tangani kedua belah pihak antara pemilik

KE

pekerjaan dan kontraktor atau antara pengguna jasa dengan penyedia


jasa :

LA
T

1. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

IK

2. Surat Penyerahaan Lapangan

SD

3. Spesifikasi Teknik / Spesifikasi Khusus

PU

4. Gambar Design

5. Adendum-Adendum
6. Surat-Surat Perintah Oleh Pemilik Proyek Selama Pelaksanaan
Departemen Pekerjaan Umum

ISI RENCANA MUTU KONTRAK YANG PENTING ADALAH:


1. Struktur Organisasi

.P

2. Uraian Tugas Jabatan

EN

3. Informasi Pemilik Proyek


4. Lingkup Pekerjaan

KE

6. Daftar Alat Pekerjaan

5. Ringkasan Spesifikasi Teknik

LA
T

7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

8. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

SD

Kerja (IK)

IK

9. Daftar Standard Proses (SPO), Standard Produk (SD) dan Instruksi

PU

10. Kriteria Penerimaan & Rencana Inspeksi dan Test


11. Jadwal Inspeksi dan Test
12. Daftar Simak
Departemen Pekerjaan Umum

A. METODE PELAKSANAAN

.P

KOMPONEN PENYUSUNAN METODE PELAKSANAAN

EN

a). Sifat Pekerjaan:


Terpusat (bendung, bendungan, embung)

KE

Menyebar (kribkrib di lokasi tertentu sepanjang alur sungai)


Memanjang (Pengerukan alur sungai, Pelurusan sungai)

LA
T

b). Jenis konstruksi yang dominan dan persyaratan teknis:

IK

Pekerjaan tanah (tanggul sungai, pengerukan dasar sungai)

SD

Pekerjaan struktur (bendung dari beton)

PU

Kombinasi pekerjaan Tanah dan Struktur


c). Dimensi: kecil, sedang, besar, tinggi atau rendah

Departemen Pekerjaan Umum

d). Material:

.P

Sumber material : lokal (jauh, dekat) atau import

EN

Proses material : produk jadi, semen, besi atau diolah di

lapangan

KE

Penyimpanan : gudang (semen) atau terbuka (pasir)

LA
T

Perizinan : perlu (bahan peledak) atau bebas

IK

e). Waktu:

SD

Musim : kemarau vs hujan

PU

Jenis kontrak : single year vs multy years


Sifat : crash program (bencana alam) vs proyek normal

Departemen Pekerjaan Umum

Kondisi geologi:

f).

.P

Kondisi tinggi muka air tanah

EN

Kondisi batuan

KE

g). Letak pekerjaan:

LA
T

Diatas permukaan tanah (tanggul banjir) dibawah muka air


memerlukan dewatering (pondasi bangunan di sungai) atau

PU

SD

IK

tanpa dewatering misalnya pengerukan sungai

h). Sistem dewatering:

Dengan saluran pengelak atau tidak, dengan turap,cofferdam atau dengan

.P

pompa

EN

i). Acces road:


Internal,jalan publik, perlu perkuatan jembatan

KE

j). Pola pelaksanaan:


Padat kerja vs padat alat

LA
T

k). Koordinasi pekerjaan:

SD

selesai terlebih dahulu

IK

Saling menunggu atau bisa dilaksanakan dengan tidak harus yang lain

PU

l). Peralatan, macam peralatan :


Alat gali, pemadat, alat angkut, penerangan, kombinasi alat-alat besar dan
kapasitasnya

Departemen Pekerjaan Umum

B. PENYEBAB PERUBAHAAN METODE PELAKSANAAN

a. Awal kontrak terlambat

EN

b. Waktu penyerahan pekerjaan terlambat

.P

1. Keterlambatan Proses Pra-Kontrak

c. Kondisi dengan kegiatan lain terganggu

KE

2. Perbedaan Geologi

LA
T

a. Memerlukan Treatment

b. Mempengaruhi kecepatan pelaksanaan

IK

c. Mempanguruhi jumlah bahan

SD

d. Mempengaruhi kualitas Agregat

PU

3. Perbedaan Design

Metode pelaksanaan yang ada perlu ditinjau ulang

Departemen Pekerjaan Umum

4. Kondisi Darurat

.P

a. Perubahan Moneter

EN

b. Bencana banjir

c. Huru hara

KE

d. Adanya ketentuan baru


e. Perintah Akselerasi (Percepatan)

LA
T

5. Penerapan Metode Pelaksanaan

PU

Diatas tanah

SD

1. Pekerjaan Galian

Dibawah air

Departemen Pekerjaan Umum

IK

a.Pekerjaan Tunggal

.P

2. Pekerjaan Timbunan
- Borrow Area
- Lokasi Timbunan

EN

3. Pekerjaaan Beton

4. Pekerjaan Pasangan Batu

LA
T

6. Pekerjaan Pengeringan
7. Pekerjaan Cofferdam

IK

B. Pekerjaan Majemuk

PU

SD

1.Penundaan aliran sungai


2.Grouting

3.Lining Saluran
4.Quarry
Departemen Pekerjaan Umum

KE

5. Pekerjaan Bronjong

PEKERJAAAN SWAKELOLA

.P

1. Penanggung jawab pelaksanaan adalah suatu organisasi pelaksanaan

EN

disuatu proyek dengan pejabat-pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan

proyek

KE

2. Pengawasan pelaksanaan ditunjuk oleh pimpinan proyek

LA
T

3. Urutan kerjanya sama dengan yang dikontrakan yaitu pelaksana


membuat :

SD

b. Rencana mutu

IK

a. Metode kerja

PU

c. Pelaksanaan pekerjaaan persiapan


d. Pertanggung jawaban keuangan

Departemen Pekerjaan Umum

MACAM KEGIATAN PEKERJAAN / POKOK

KE

B. PEKERJAAN FISIK LAPANGAN

EN

A. PEKERJAAN ADMINISTRASI LAPANGAN

.P

KEGIATAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

A. PEKERJAAN ADMINISTRASI LAPANGAN:

Material terpakai

IK

Material yang datang

LA
T

1. Administrasi barang yang digunakan

SD

Material sisa / stock

PU

2. Administrasi keuangan
Pembukuan semua pengeluaran di lapangan
Termyn
Departemen Pekerjaan Umum

c) Laporan kegiatan/kemajuan fisik lapangan

.P

Laporan harian

Dibuat setiap hari oleh pelaksana lapangan (penyedia jasa) diketahui

EN

oleh pengawas lapangan (pengguna jasa)

KE

Laporan mingguan

Dibuat oleh kepala pelaksana (penyedia jasa) yang merupakan rekapitulasi

IK

Laporan bulanan

LA
T

dari laporan harian dan diketahui oleh pengawas daerah (pengguna Jasa)

SD

Dibuat setiap bulan yang merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan


dibuat oleh manajer lapangan (penyedia Jasa) diketahui oleh Pengawas

bulanan

PU

Utama (pengguna jasa), digunakan untuk dasar membuat tagihan pembayan

Departemen Pekerjaan Umum

EN

1. Pekerjaan Persiapan

PU

SD

IK

LA
T

KE

2. Pekerjaan Pokok
3. Pekerjaan Selesai

.P

B. PEKERJAAN FISIK LAPANGAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

a.Mobilisasi Tenaga dan Peralatan (Diurutkan sesuai prioritas)

.P

Peralatan kantor

EN

Peralatan laboratorium

Peralatan lapangan

KE

b. Penyiapan Lapangan

LA
T

Pembersihan lapangan
Pembuatan kantor

IK

Gudang

SD

Bengkel

PU

Tempat menyimpan / Parkir alat berat

Departemen Pekerjaan Umum

c. Jalan Masuk (Acces Road)

KE

d. Pembuatan Rencana Mutu Kontrak

EN

.P

Umumnya pekerjaan Pengairan lokasinya jauh dengan jalan besar


(terpencil), yang ada baru jalan desa/jalan kecil atau setapak. Untuk
keperluan pendatangan material, alatalat maka diperlukan jalan
kerja atau jalan logistik

PU

SD

IK

LA
T

Sudah agak lama Penyedia Jasa (kontraktor/Kosultan) diminta


membuat Rencana Mutu Kontrak yang lebih rinci dan diserahkan
kepada Pengguna Jasa paling lambat 2 (dua) minggu setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Apalagi sekarang ini
dengan telah terbitnya Surat Keputusan Menteri Nomor:
362/KPTS/M/2004, tertanggal 5 Oktober 2004 tentang Sistem
Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum

Departemen Pekerjaan Umum

Adapun Isi Rencana Mutu Kontrak :


Struktur organisasi

EN

Informasi pemilik proyek & lingkup pekerjaan

.P

Uraian tugas

Spesifikasi teknik

KE

Daftar alat kerja


Jadwal pelaksanaan

LA
T

Bagan alir pelaksanaan pekerjaan

IK

e. Pengukuran Lokasi Rencana Bangunan

SD

Pemasangan patok/titik tetap

bangunan

PU

Penampang melintang dan penampang memanjang untuk meletakkan

Departemen Pekerjaan Umum

f. Uitzet

KE

EN

.P

Uitzet yaitu pengukuran untuk menentukan posisi/letak pondasi


bangunan, diikuti pemasangan bow plank sebagai alat bantu untuk
menetapkan elevasi pondasi. Setelah digali dan elevasi dari pondasi
tersebut tercapai kemudian dipasang profil untuk menentukan bentuk
dari pondasi atau bangunan tersebut, kemudian diikuti dengan
pekerjaan pasangan batu atau pengecoran. Tempat yang akan
dipasang/dicor ini harus dalam keadaan kering
g. Pembuatan Kisdam

PU

SD

IK

LA
T

Kisdam dapat dibuat dari tanggul (timbunan tanah yang dipadatkan)


atau dari turap dari baja (sheet pile) yang diisi tanah timbunan untuk
mencegah agar air tidak masuk atau untuk mengalihkan aliran air
dari daerah yang ada di dalam kisdam yang akan merupakan daerah
kerja. Biasanya di dalam kisdam kemungkinan masih ada / banyak
air. Sehingga air tersebut perlu dikeluarkan agar daerah kerja
tersebut tetap kering, dengan menggunakan pompa. Pekerjaan
kisdam diikuti oleh pekerjaan pengeringan
Departemen Pekerjaan Umum

h. Pengeringan (dewatering)

KE

Dengan kisdam/turap baja


i. Survey Tes Material

EN

.P

Pekerjaan pengeringan atau dewatering adalah pekerjaan


pembuangan air dari daerah kerja, sehingga daerah kerja selalu
kering. Untuk mendapatkan daerah kerja yang kering ini maka
daerah kerja tersebut perlu dilokalisir dari aliran, dengan beberapa
cara:
Dengan mengelakkan aliran

PU

SD

IK

LA
T

Sebelum mendatangkan material yang akan digunakan (pasir, split


dan tanah untuk bahan timbunan) dilakukan lebih dahulu survei ke
lokasi pengambilan material (borrow area) untuk dilihat dan diambil
sampelnya. Sampel dibawa ke laboratorium untuk dilakukan test
material

Departemen Pekerjaan Umum

j. Construction Drawing

PU

SD

IK

LA
T

KE

EN

.P

Penyedia Jasa membuat Gambar Kerja yang akan digunakan di


lapangan. Gambar tersebut merupakan gambar penjelasan dari
gambar yang terlampir dalam dokumen lelang (tender drawing),
umumnya dengan skala yang lebih besar. Sebelum digunakan
dilapangan, disahkan lebih dahulu oleh Direksi Lapangan (Pimpinan
Pengawas di Lapangan). Gambar Kerja sifatnya hanya menjelaskan
bukan merubah desain

Departemen Pekerjaan Umum

2. PEKERJAAN POKOK SUNGAI

1.Macam Pekerjaan Sungai

.P

Pembuatan tanggul

LA
T

Pengurukan sungai (Muara)

Pelurusan sungai

KE

Pembuatan pengarah aliran / KRIB

EN

Pembuatan penahan tebing

Pembuatan bendung / Chek Dam / Sabo Dam

IK

Pembuatan bendungan / Waduk

PU

SD

Penyediaan tempat parkir banjir

Departemen Pekerjaan Umum

LA
T

KE

EN

.P

Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan telah ditetapkan dalam dokumen kontrak atau
dalam dokumen pelelangan sejak proses pelelangan. Penyedia
Jasa atau Kontraktor terikat oleh waktu pelaksanaan yang
disediakan. Apabila waktu pelaksanaan ini dilampaui Penyedia
Jasa akan dikenakan sanksi sesuai bunyi kontrak.

SD

IK

Progres atau kemajuan pekerjaan akan ditentukan oleh:

Tenaga kerja

Keuangan

Peralatan

Material

Metode

PU

2. Batasan Pekerjaan Sungai

U
.P

Mutu Pekerjaan

Kualitas tenaga yang digunakan

Kelancaran keuangan

Mutu bahan yang digunakan

Peralatan yang tersedia

Metode kerja yang digunakan

Sistem pengawasan yang dilakukan

SD

IK

LA
T

Batasan Biaya
Besarnya biaya pekerjaan telah ditetapkan dalam kontrak
pekerjaan tersebut, yang dihasilkan dari harga pelelangan. Kalau
harga kontrak tersebut tidak cukup baik, umumnya kurang lancar
jalannya

PU

KE

EN

.P

1. Ringkasan spesifikasi teknik

3. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

EN

2. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan

KE

3. Daftar Standar Proses (SP), Standar Produk (SD)


dan Instruksi Kerja (IK)

LA
T

4. Pemberian Kode SP, SD, dan IK

IK

5. Jadwal inspeksi tes

PU

SD

6. Chek list untuk butir 4 dan 5

Departemen Pekerjaan Umum

4. Prosedur Mutu Pengawasan Lapangan

.P

Pengawas lapangan harus mengembangkan Daftar Simak dan Kriteria


Penerimaan dari Rencana Mutu

EN

Pengawas selalu mengawasi sesuai spesifikasi teknik (SP)

Menerima / menolak tes sesuai kriteria (SD)

KE

Dapat memerintahkan mengulang pekerjaaan yang tidak sesuai

kekurangan yang tersebut

LA
T

Pengawas lapangan harus yakin bahwa cacatcacat/kekurangan

SD

IK

Melapor ke atasan atas kejadian di lapangan


Catatan yang dibuat harus termasuk usulan penyelesaiannya

PU

Pengawas berpegang pada rencana mutu pekerjaan

Departemen Pekerjaan Umum

5. Prosedur Perubahan Design

.P

Segala perubahan desain yang ada dilapangan harus seijin

EN

perencana (yang bertanggung jawab terhadap perencanaan) dari


bangunan itu. Pengawas Lapangan maupun Pengawas Daerah tidak

KE

diijinkan merubah gambar sebelum konsultasi atau minta ijin dari

LA
T

perencana

IK

6. As. Built Drawing

SD

Diperlukan pengukuran ulang terhadap bangunan yang telah jadi


Bangunan yang telah jadi digambar lagi / diplotkan pada gambar

PU

design dan ditanda tangani oleh pemberi kerja dan kontraktor

Contoh Pelaksanaan Pekerjaan Krib Berupa Tiang Beton

1. Pelajari gambar lelang

.P

2. Menjelang pelaksanaan gambargambar ditinjau kembali disesuaikan

EN

dengan perkembangan situasi dan keadaan lapangan

3. Pemeriksaan lapangan sedini mungkin

LA
T

dengan kondisi lapangan

KE

4. Melakukan mobilisasi alat-alat besar yang digunakan, disesuaikan

daerah kerja

SD

6. Rencana kerja

IK

5. Mobilisasi alat-alat besar untuk menghindari kerusakan lingkungan di

PU

7. Pembuatan gambar pelaksanaan pengukuran detail dalam tahap


pekerjaan

Contoh Pelaksanaan Pekerjaan Krib Berupa Tiang Beton

8. Ketentuan Pokok Perencanaan Krib

EN

kecuali krib untuk normalisasi lebar alur

.P

9. Posisi rencana krib umumnya terletak di bagian belokan luar alur,

10.Dari gambar rencana harus diketahui: jarak antar banjar krib;

KE

koordinat salah satu ujung banjar krib; arah tiap banjar krib

LA
T

11.Dari gambar rencana diketahui gambar tipikal profil krib


12.Kriteria berdasarkan sifat khas sungai

IK

13.Jika elevasi permukaan lantai penghubung lebih tinggi dari

SD

permukaan tanah di bantaran, maka antara banjar krib dan tanggul

PU

harus dihubungkan setinggi elevasi lantai penghubung


14.Analisa Penentuan Patok Profil Pelaksanaan

Contoh Pelaksanaan Pekerjaan Krib Berupa Tiang Beton

.P

16.Penyiapan tiang beton perlu diperhatikan

15.Gambar pelaksanaan

EN

17.Pemasangan lantai penghubung, tanggul penghubung dan

pembersihan

KE

18.Tanggul penghubung dan Pembersihan

PU

SD

IK

LA
T

19.As Built Drawing

3. PEKERJAAN SELESAI

1.Tahap Penyerahan Pertama

.P

a. Penyedia B/J (kontraktor) melapor ke pihak pengguna B/J, pekerjaan

EN

telah 100% selesai

b. Tim pemeriksa terdiri dari unsur

KE

Perencana

LA
T

Unsur O & P
Pengawas

IK

Pelaksana

SD

c. Permintaan tertulis 1 2 minggu sebelum masa kontrak habis

PU

d. Pengguna B/J segera menjawab untuk menetapkan hari & tanggal


pemerikasaan

e. Tim membuat B.A pemeriksaan dan melapor ke pengguna B/J


Departemen Pekerjaan Umum

f. Kalau Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Pertama menyatakan

pekerjaan telah selesai 100% selanjutnya dibuat Berita Acara

.P

Penyerahan Pekerjaan Pertama yang ditanda tangani oleh Penyedia

PU

SD

IK

LA
T

KE

Berita Acara Penagihan Pembayaran

EN

Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa dan akan menjadi lampiran

.P

2. Tahap Penyerahan Kedua

EN

a. Masa pemeliharaan sesuai kontrak

b.Masa pemeliharaan dihitung setelah penyerahan pertama

KE

c.Setelah masa pemeliharaan habis penyedia B/J dapat minta


pemeriksaan

PU

SD

IK

LA
T

d.Selanjutnya dapat dibuat B.A penagihan pembayaran terakhir

Departemen Pekerjaan Umum

PELAKSANAAN KRIB BETON UNTUK PERBAIKAN DAN

PENGATURAN SUNGAI

.P

1. Kerusakan alur sungai bisa terjadi karena:

EN

Ulah manusia dalam eksploitasi SDA di alur sungai

Banjir besar

KE

2. Gambar- gambar yang tersedia yaitu:

Gambar lelang, gambar situasi, gambar lokasi, gambar denah kerja,

LA
T

gambar denah, gambar tampang memanjang, melintang dan gambar yang

IK

lebih rinci

SD

3. Persiapan pelaksanaan yaitu:

PU

Perlu pre-construction meeting/rapat persiapan antara pemilik proyek


dengan kontraktornya
Pemeriksaan lapangan sedini mungkin
Departemen Pekerjaan Umum

Rencana kerja:
Gambar pelaksanaan disusun sebagai berikut:

EN

a. Pemasangan patok-patok poligon

.P

Pengukuran detail dalam tahap

b. Pengukuran poligon

KE

c. Pengukuran ketinggian patok

d. Analisis & penggambaran hasil pengukuran

IK

Gambar situasi

LA
T

jenis gambar pelaksanaan

PU

SD

Gambar profil melintang/ memanjang

Departemen Pekerjaan Umum

4. Tahap pekerjaan
Pemeriksaan patok-patok tetap

.P

Pengukuran poligon atau jaring-jaring

EN

Pengukuran sifat datar

PU

SD

IK

LA
T

KE

Analisis dan pembuatan konsep

Pengukuran profil dan situasi

5. Ketentuan pokok perencanaan KRIB:

.P

a. Poros alur sungai rencana, berbentuk lurus dari busur lingkaran yang saling
bersambungan, pada belokan poros rencana berbentuk busur tunggal

Tiap peralihan poros jalur rencana dari garis lurus

c.

EN

b. Setiap titik pada poros jalur rencana posisinya dinyatakan dengan jarak

KE

sebaliknya, disajikan:

IK

Sudut-sudut garis singgung

LA
T

Jarak poros jalur rencana


Koordinat titik potong

ke busur lingkaran dan

SD

Panjang jari-jari busur lingkaran

PU

Panjang garis titik singgung dengan titik potong


d. Posisi rencana krib umumnya terletak di bagian belokan luar alur

Departemen Pekerjaan Umum

e. Pada gambar rencana diketahui :


Jarak antar banjar KRIB

Koordinat salah satu ujung banjar KRIB

Arah tiap banjar KRIB

EN
M

f. Gambar tipikal profil KRIB:

Standar satu banjar krib terdiri dari empat kelompok tiang ujung atas tiang

KE

.P

LA
T

dalam satu banjar diikat oleh lantai beton


Ujung tiang pancang sepanjang 1 meter setelah selesai pemancangan,

Ukuran tiang pancang min. 30 x 40 cm telah mempertimbangkan gaya-

SD

IK

harus dibongkar

PU

gaya hidrolik & dinamik, sampah yang tersangkut & waktu pengangkatan

Departemen Pekerjaan Umum

.P

g. Kriteria ditetapkan berdasarkan perilaku sungai:

EN

Elevasi permukaan lantai penghubung krib berada satu meter

KE

Tempat kedudukan titik ujung krib

dibawah M.A banjir rencana

Gerusan yang mungkin akan terjadi

IK

LA
T

Minimal ujung tiang krib yang dipancang lebih dalam dari 6 meter.

SD

h. Jika elevasi permukaan lantai penghubung lebih tinggi dari


permukaan tanah bantaran, maka antara banjar krib dan tanggul

PU

harus dihubungkan setinggi elevasi lantai penghubung

Departemen Pekerjaan Umum

ANALISIS PENENTUAN PATOK PROFIL PELAKSANAAN

.P

a. Patok yang dianalisis:

EN

Patok poros banjir


Patok ujung

KE

Patok bantu

LA
T

b. Dalam menentukan patok pangkal krib diperlukan gambar profil melintang


banjar. Untuk mendapatkan posisi & arah banjar yang benar, titik poros banjar

IK

harus terlebih dahulu dipasang patoknya di lapangan

SD

c. Pengukuran profil melintang, mencakup seluruh lebar alur sungai ditambah 20

PU

meter dari tebing alur sungai

kearah daratan, jumlah dan panjang tiang,

ditetapkan berdasarkan dalamnya pemancangan dan pemotongan tiang

Departemen Pekerjaan Umum

U
.P

d. Gambar pelaksanaan:

EN

Gambar situas: gambar profil melintang, gambar profil memanjang,

gambar penjelasan

KE

Skala gambar situasi 1:1000 & 1: 2000

LA
T

Gambar profil melintang tiap banjar krib lengkap, memudahkan


perhitungan volume pelaksanaan

SD

letak konstruksi

IK

Gambar profil memanjang untuk penjelasan elevasi konstruksi atau

PU

Gambar penjelasan untuk detail penulangan, pemotongan tiang,


profil potongan konstruksi, ukuran konstruksi

Departemen Pekerjaan Umum

a. Penyiapan Tiang Beton perlu diperhatikan:

.P

PELAKSANAAN

EN

Potongan tiang beton berbentuk empat persegi

Lokasi pengecoran di dekat kelompok lebih ekonomis

KE

Pengecoran dilakukan berselang-seling

LA
T

b. Tata cara pengecoran harus disepakati:


Lantai landasan pengecoran: lantai beton lurus dengan campuran 1 : 3 : 5

SD

IK

Selama pengecoran dilakukan sampling beton untuk pengujian di

PU

laboratorium

Departemen Pekerjaan Umum

c. Pemancangan Tiang Beton:

.P

Persiapan patok, pengangkatan & pengaturan berdirinya tiang -

EN

vertikal

Jalan kerja dan landasan kerja

KE

Pengangkutan dari tempat pengecoran ke tempat pemancangan

LA
T

tiang beton

Selama pemancangan, tiang tetap tegak vertikal

IK

Pemancangan sampai kedalaman yang telah ditetapkan

PU

SD

Pemasangan lantai penghubung

d. Tanggul Penghubung & Pembersihan

Ujung tiang dibongkar, tulangan baja diurai lepas dan dilipat sebagai

.P

penghubung lantai

EN

Dasar sungai sekeliling banjar krib harus dibersihkan

Acuan lantai penghubung dibuat dari papan kayu

LA
T

dengan tanggul penghubung

KE

Permukaan lantai penghubung disambung ke kaki tanggul didekatnya

Sekitar bangunan krib dibersihkan

IK

Jalan keluar alat besar, harus bersih

PU

SD

Tanah yang disewa untuk tempat kerja dikembalikan

Departemen Pekerjaan Umum

U
.P
EN

KE

SEKIAN

LA
T

DAN

PU

SD

IK

TERIMA KASIH

Departemen Pekerjaan Umum

Anda mungkin juga menyukai