: 11.2013.019
: 052xxx
Nama pasien
: Tn.K
: 28 Januari 2015
Riwayat Perawatan
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. K
Tempat/Tanggal Lahir
Umur
: 45 tahun
Jenis Kelamin
: Laki- laki
Bangsa/Suku
: Indonesia/Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Tidak bekerja
1
Status Perkawinan
: Tidak menikah
Alamat
: Jln.Riau RT 03/RW 03
2013
2015
STATUS MENTAL
Didapatkan dari autoanamnesis pada tanggal 28 Januari 2015 pukul 10.00 di ruang
poliklinik RSJ Provinsi Jawa Barat.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
3
Seorang laki-laki berusia 45 tahun terlihat sesuai dengan usianya. Memakai kemeja
berwarna hitam abu-abu. Terlihat antusias. Pasien terlihat bersih, rambut tertata rapi
dan tidak tampak gejala.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis : Compos mentis
Kesadaran Psikiatrik : Tampak tidak terganggu.
menjawab dengan jelas dan volume suaranya keras. Ada kontak mata dengan
pemeriksa dan responsif terhadap pertanyaan yang diberikan. Kondisi pasien terlihat
baik dan tenang.
Sesudah wawancara
5. Pembicaraan
a. Cara Berbicara : Pasien berbicara spontan, lancar, jelas dan volume suara keras.
b. Gangguan Berbicara : tidak terdapat gangguan bicara.
B. Alam Perasaan
Mood
: Euthymic
: cepat
Stabilitas
: stabil
Kedalaman
: dalam
Skala Diferensiasi
: luas
Keserasian
: serasi
Pengendalian Impuls
: kuat
Ekspresi
: wajar
Dramatisasi
: tidak ada
Empati
: dapat berempati
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: Halusinasi visual +
2. Ilusi
: Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
: Sarjana
4. Konsentrasi
: Baik
5. Orientasi Waktu
6. Orientasi Tempat
7. Orientasi Personal
ada
semut)
12. Visuospasial : Tidak terganggu(dapat menggambar dengan tepat jarum jam waktu
yang
diminta
13. Bakat kreatif : Tidak dilakukan
14. Kemampuan Menolong Diri : Baik (pasien mampu mengurus dirinya sendiri
seperti mandi, makan, berpakaian sendiri).
E. Proses Pikir
1. Bentuk Pikir
a) Produktivitas: Menjawab semua pertanyaan dengan baik, berpikir cepat, ide
cukup
5
: Tidak ada
Waham
Obsesi
: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik. Pasien bisa mengendalikan dirinya dan bersikap tenang baik sebelum, selama, dan
sesudah wawancara.
G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial : Tidak ada gangguan(hubungan dengan sesama anggota keluarga
baik)
2. Uji Daya Nilai : tidak ingin mengambil barang milik orang lain, barang
dikembalikan ke pemiliknya.
I. Realibilitas
Realibilitas pasien baik
IV.
STATUS FISIK
A. Status Internus
1.
Keadaan Umum
: Baik
2.
Kesadaran
: Compos mentis
3.
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
4.
Nadi
: 76 x/menit
5.
Suhu
: Tidak dilakukan
6
6.
Pernafasan
: 18 x/menit
7.
Tinggi badan
: Tidak dilakukan
8.
Berat Badan
: 51 kg
9.
Bentuk tubuh
: astenikus
10.
Sistem kardiovaskular
11.
Sistem respiratorius
12.
Sistem gastro-intestinal
13.
Sistem muskulo-skeletal
14.
Sistem urogenital
B. Status Neurologis
V.
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
3. Mata
4. Pupil
: isokor
5. Ofthalmoscopy
: tidak dilakukan
6. Motorik
: +5
7. Sensibilitas
:+
: tidak dilakukan
9. Fungsi luhur
: baik
: tidak ada
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I:
Skizofren hebefrenik (F20.1)
Diagnosis Banding dengan gangguan afektif manik dengan gejala psikotik
2. Aksis II: Tidak ada.
3. Aksis III:Tidak ada.
4. Aksis IV: Tidak ada.
5. Aksis V: GAF scale 70-61
VIII. PROGNOSIS
1. Faktor yang mendukung prognosis baik:
Keluarga mau menerima kondisi pasien dan mendukung kesembuhan, riwayat keluarga
non-afekrif.pasien kontrol teratur.
2. Faktor yang mendukung prognosis buruk:
Onset sejak usia muda, presipitasi kurang jelas, riwayat pramorbid buruk (tidak
mempunyai pekerjaan, menarik diri (autistik), dan tidak menikah.
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam
: ad Bonam
Ad functionam
: ad Malam
Ad Sanationam
: ad Malam
DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi: Tidak didapati tanda- tanda gangguan fisik yang mempengaruhi gangguan
jiwa pasien
2. Psikiatri / psikologi:
a) mudah tersinggung
b) kepribadian tertutup
c) halusinasi visual
9
d) waham kebesaran
3. Sosial / keluarga:
a. Pasien memiliki pengetahuan yang salah tentang penyakitnya sehingga berhenti
minum obat dengan keinginan sendiri sekalipun keluarga pasien sudah berperan
mendukung pasien untuk patuh minum obat, di masa lalu.
TERAPI
1. Farmakoterapi:
Farmakoterapi yang dilanjutkan antara lain
a) Haloperidol 3 x 5 mg/hari per oral
b) Triheksifenidil 3x2 mg/hari per oral
c) Klorpromazin 100 mg 0-0-1 per oral
2. Psikoterapi:
Menyarankan pasien untuk bergabung dalam komunitas peduli skizofrenia Indonesia di
Bandung.
3. Sosioterapi:
Tidak dilakukan
10