Oleh :
YUSNIDAR
09010146
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Nyeri Kepala
Migrain Pada Wanita Usia 20-40 Tahun Didesa Miruek Lam Reudeup
Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan dan bahasanya, maka dari itu
peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun.
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma-III Kebidanan pada Jurusan
Kebidanan STIKes UBudiyah Banda Aceh.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu
perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dedi Zefrizal, ST, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan UBudiyah Banda Aceh.
2. Ibu Marniati, SE,M.Kes, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
UBudiyah Banda Aceh.
3. Ibu Cut Efriana, SST Selaku Ketua Prodi Diploma III Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan UBudiyah Banda Aceh.
4. Ibu Elvira Wahyuni, SKM Sekaligus Dosen Pembimbing yang telah
memberikan Bimbingan dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Agussalim, SKM, M.Kes dan Ibu Yuniar, SST selaku Penguji yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Kepada Bapak Murdani Yacob selaku Kepala Desa Miruek Lam Reudeup
yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
7. Para Dosen dan Staf Akademik Prodi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
UBudiyah Banda Aceh.
8. Keluarga tercinta peneliti yang senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi
peneliti, selalu menghibur peneliti dikala duka juga tak bosan memberikan
dorongan demi terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Para Sahabat Terbaikku (Nurhasanah, Rahmi Hayati, Rabiani), serta temanteman mahasiswi angkatan 2009 program studi Diploma III Kebidanan
STIKes UBudiyah Banda Aceh yang telah memberikan dorongan dan
dukungan dalam pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah
ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
( Yusnidar )
ABSTRAK
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
NYERI KEPALA MIGRAIN PADA WANITA USIA 20-40 TAHUN DI DESA
MIRUEK LAM REUDEUP KECAMATAN BAITUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR
Yusnidar(1) Elvira Wahyuni(2)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri kepala biasanya merupakan gejala adanya gangguan pada bagian
tubuh. Namun adakalanya nyeri itu timbul tanpa ada gangguan pada tubuh,
melainkan merupakan akibat adanya ketegangan mental dan emosional (Anies,
2005), serta merupakan keluhan yang paling umum dijumpai pada anak-anak
dan dewasa muda, juga merupakan masalah kesehatan yang sangat berpengaruh
pada kepribadian, sosial, tingkat ekonomi yang meliputi distres, ketidak
mampuan, dan biaya (Symvoulakis et al., 2007).
Menurut International Headache Society (HIS), migrain adalah nyeri
kepala berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam (Dewanto et
al., 2009), juga merupakan gangguan saraf yang umum, dengan jumlah penderita
wanita tiga kali lebih banyak dari pria (Airey, 2005), serta merupakan penyakit
ketidak mampuan neurovascular, sering terjadi dan biasanya dimulai pada usia
remaja meskipun dapat terjadi pada segala usia (Weiner et al., 2000).
Migrain pada wanita biasanya terjadi sebelum menstruasi, karena ketidak
seimbangan hormon. Migrain menyebabkan perubahan kimia tubuh (Airey,
2005). Beberapa faktor pencetus yang dapat menyebabkan timbulnya migrain
adalah Perubahan hormonal (65,1%), Makanan (26,9%), Stres (79,7%),
Rangsangan sensorik, seperti : Sinar yang terang dan sinar yang menyilaukan
(38,1%)Bau menyegat, termasuk bau yang tidak menyenangkan seperti : tinner
dan asap rokok (43,7%), Faktor fisik, seperti : Kegiatan fisik yang berlebihan
termasuk aktifitas seksual (27,3%)Perubahan pola tidur, termasuk terlalu banyak
tidur atau terlalu sedikit tidur (32%), dan gangguan saat tidur (49,8%),
Perubahan lingkungan (53,2%), Alcohol (37,8%), Merokok (35,7%) (Dewanto
et al., 2009).
Nyeri kepala migrain dapat terjadi pada semua usia, tetapi biasanya
muncul pada usia 20-30 tahun , namun bukan berarti wanita berusia lebih tua
bebas dari ancaman nyeri kepala, karena 10% diantara penderita migrain adalah
wanita usia 40 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah 50 tahun. Migrain
tanpa aura umumnya lebih sering terjadi dibandingkan migrain disertai aura
dengan presentase sebanyak 90% (Arpiadji, 2007 ; Dewanto et al., 2009).
Serta banyak penelitian juga yang telah menunjukkan bahwa migrain
berpengaruh buruk pada fungsi sehari-hari. Sekitar (52,3%) dari 516 dewasa
muda penderita migrain membutuhkan istirahat untuk mengelola serangan sakit
kepala
mereka.
Data
dari
National
Health
Interview
Survey
yang
produktif meningkat yaitu sekitar usia 20 tahun. Di Amerika wanita kulit putih
memiliki insidensi tertinggi, sedangkan insidensi terendah yaitu wanita Asia
(Asfanni, 2011).
Di Indonesia dari 927 partisipan (68,97% populasi sampel), didapatkan
prevalensi migrain sebesar 45,3% (420/927), terdiri dari probable migrain
sebesar 21,7% (153/927), common migrain 19,4% (137/927), dan classic
migrain 18,4% (130/927) dan merupakan nyeri kepala primer terbesar pada
populasi (59,5%,420/706) (Fransisca, 2007).
Menurut profil Dinas Kesehatan Provinsi Aceh (2012) tidak diketahui
pasti data jumlah penderita migrain diseluruh Aceh. Dan berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar (2012) tidak terdapat data khusus untuk
jumlah para penderita migrain.
Dari study pendahuluan yang telah peneliti lakukan di Desa Miruek Lam
Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar pada bulan Januari
sampai dengan Mei 2012, terdapat 620 wanita berusia 20-40 tahun, yang
tersebar pada 5 dusun. Dari sekian banyak wanita peneliti mencoba untuk
mewawancarai 10 orang wanita lainnya, dari hasil wawancara tersebut penulis
mendapatkan bahwa 7 dari 10 orang wanita mengatakan pernah mengalami
nyeri kepala migrain ; dimana 2 orang mengatakan sering nyeri kepala disaat
banyak fikiran atau ada masalah, 2 orang mengatakan sering terjadi nyeri kepala
migrain sebelum dan disaat menstruasi, 2 orang lagi mengatakan sering terjadi
nyeri kepala migrain saat mengkonsumsi jenis makanan yang banyak
mengandung penyedap rasa, 1 orang mengatakan sering mengalami migrain
disaat terlalu lama tidur. Selebihnya 3 orang lagi mengatakan tidak pernah
mengalami nyeri kepala migrain.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti
lebih lanjut Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Nyeri
Kepala Migrain Pada Wanita Usia 20-40 Tahun Di Desa Miruek Lam
Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
B. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah
Bagaimana
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui
Terjadinya Nyeri Kepala Migrain Pada Wanita Usia 20-40 Tahun Di Desa
Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
b. Tujuan Khusus
a) Mengetahui gambaran terjadinya nyeri kepala migrain pada wanita usia
20-40 tahun ditinjau dari segi stres.
b) Mengetahui gambaran terjadinya nyeri kepala migrain pada wanita usia
20-40 tahun ditinjau dari segi menstruasi.
c) Mengetahui gambaran terjadinya nyeri kepala migrain pada wanita usia
20-40 tahun ditinjau dari segi jenis makanan.
D. Manfaat Penelitian
a.
b.
Bagi peneliti
Sebagai penerapan proses berfikir secara alamiah dalam menganalisa
masalah dan sarana pengembangan ilmu yang telah di dapatkan selama
pendidikan.
c.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a.
(Anies,
2005).
International
Headache
Society
tegang ataupun nyeri kepala kluster, bila nyeri kepala jenis ini terjadi
penderita yang belum pernah mengalami sebelumnya sangat mengarahkan
pada adanya tumor atau peningkatan tekanan intracranial (Weiner dan levitt,
2000).
b. Pengertian Migrain
Migrain berasal dari kata Yunani Hemicrania yang berarti nyeri
sebagian atau sebelah kepala. Namun tidak semua penderita migrain sakit
atau merasa nyeri kepala sebelah, ada kalanya terasa pada kedua sisi kepala.
Meskipun demikian nyeri yang dirasakan paling berat pada sebelah kepala
saja (Anies, 2005). Menurut international headache society (IHS), migrain
adalah nyeri kepala yang berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung
4-72 jam (Dewanto et al., 2009), dan juga merupakan salah satu bentuk sakit
kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah, dimana terasa sakit
berdenyut-denyut, disertai rasa seperti ditusuk-tusuk, awalnya muncul
disekitar daerah mata atau pelipis diatas ujung alis (Husain, 2010).
Meskipun menurut para ahli kesehatan, tidak semua sakit kepala
sebelah berarti migrain. Lama-lama rasa sakit setempat disekitar mata atau
pelipis ini akan menjalar, hingga mencengkram sekujur seluruh kepala,
kanan atau kiri. Bila gangguannya berat, mata akan terasa sakit jika bola
mata digerakkan. Apabila kita menundukkan kepala, membungkukkan
badan, bekerja berat, atau silau terkena cahaya yang cukup terang (Apriadji,
2007). Serta merupakan sakit kepala kronis paling umum yang dapat
c.
d. Patofisiologi Migrain
a) Menurut Harsono, 2005 ; Sylvia dan Lorraine, 2006. Penekanan
Aktivitas
Sel
Neuron
Otak
Yang
Menjalar
Dan
Meluas
yang sangat
mungkin
10
pada
manusia,
dan
aliran
darah
yang
b) Sistem Trigemino-Vaskular
Pembuluh darah otak dipersarafi oleh serat-serat saraf yang
mengandung substansi P(SP), neurokinin-A (NKA) dan calcitoningenerelated peptid (CGRP). Semua ini berasal dari ganglion nervus
trigeminus sesisi SP, NKA, dan CGRP menimbulkan pelebaran
pembuluh darah arteri otak. Selain itu, rangsangan oleh serotonin
(5hydroxytryptamine)
pada
ujung-ujung
saraf
perivaskular
Dulu
kita
mengira
bahwa
seroton
inilah
yang
11
(Periactin)
dan
pizotifen
(Sandomigran,
hubungan
dengan
reseptor-reseptor
serotonin
dan
12
zone/ CTZ).
Sedangkan
pacuan pada
hipotalamus
akan
13
yang
Sebelum
sakit
kepala,
terdapat
penurunan
aliran
darah
nampaknya
merupakan
langkah
penting
dalam
14
Pada
wanita
premenopause,
lepas
siklus
estrogen
turut
e.
Klasifikasi Migrain
International Headache Society (HIS) mengklasifikasikan migrain
sebagai berikut :
a) Migrain Tanpa Aura
Migrain tanpa aura disebut juga migrain umum, yaitu nyeri kepala
berdenyut tanpa diawali gejala prodromal . Nyeri kepala berlangsung
selama 4-72 jam tanpa terapi. Pada anak-anak kurang dari 15 tahun, nyeri
kepala dapat berlangsung 20-48 jam. Selama nyeri kepala, minimal satu
dari gejala berikut muncul : Mual atau muntah, Fotofobia atau fonofobia
(Dewanto et al, 2009).
Menurut Sylvia dan Lorraine, 2006. Nyeri kepala minimal mempunyai
dua karakteristik berikut ini :
-
Lokasi unilateral
15
b) Migrain Aura
Terdiri dari empat fase yaitu fase : prodormal, fase aura, fase nyeri
kepala dan fase postdormal (Sylvia dan Lorraine, 2006). Migrain jenis
ini, nyeri kepala didahului oleh adanya gejala neurologis fekal yang
berlangsung sementara atau disebut dengan aura . Aura dapat berupa
gangguan visual homonym, hemisensorik, hemiparesis atau disfasia,
ataupun kombinasi dari semua gangguan tadi. Migrain aura disebut juga
migrain klasik yang diawali dengan gejala visual hingga 60 menit
sebelum fase nyeri kepala. Gejala-gejala visual tersebut adalah kelipan
cahaya atau garis berombak pada lapangan pandang, atau pandangan
yang kabur (Dewanto et al, 2009).
c) Migrain Oftalmoplegik
Migrain jenis ini dicirikan oleh serangan yang berulang-ulang
yang berhubungan dengan paresis satu atau lebih saraf otak okular dan
tidak didapatkan kelainan organik. Kriteria diagnosis terdiri dari
sekurang-kurangnya 2 serangan disertai paresisi saraf otak III, IV, dan VI
serta tidak didapatkan kelainan serebrospinal (Brashers, 2007).
d) Migrain Retinal
Terjadi serangan berulang kali dalam bentuk skotoma monokular
atau buta tidak lebih dari satu jam. Dapat berhubungan dengan nyeri
16
f.
Gambaran klinis
Karakteristik nyeri kepala migrain adalah nyeri kepala berdenyut
episodik, unilateral dan semakin memburuk. Pada migrain tanpa aura
biasanya disertai dengan mual, muntah, serta sensitiv terhadap cahaya, suara
dan perubahan posisi. Jika tidak diobati dapat berlangsung selama 4-72 jam
(Goadsby et al., 2002).
Gambaran
Umum
Lamanya
Sakit
Tipe
Nyeri
Berat,
berdenyut,
berdentam
Lokasi
Nyeri
Aktifitas
Fisik
Unilate Bertam
ral atau bah
bilateral parah
Gejala
yang
Menyertai
Mual,
muntah,
sangat
sensitif
terhadap
cahaya,
suara dan
bau-bauan.
g.
Pengobatan migrain
Pengobatan nyeri kepala migrain terdiri dari 3 cara, yaitu : pengobatan
tanpa obat, pengobatan akut, dan pengobatan jangka panjang.
a) Pengobatan tanpa obat
-
17
18
Antagonis
serotonin
siproheptadin.
(5-HT2),
misalnya:metisergid
dan
19
meningkatkan
20
B. Kerangka Teoritis
Weiner et al., 2000
Stres
periode menstruasi
Saat lapar
Alkohol, makan coklat
Berada pada suatu
tempat dengan
ketinggian tertentu.
Pil kontrasepsi
Airey, 2005
-
Stres
Alergi pada makanan
tertentu
Kadar gula darah yang
rendah
Alkohol
Mengemudi jarak jauh
Perubahan cuaca
Bau-bauan
Anies, 2005
-
Jenis makanan
Alkohol
Ketegangan pikiran
Makan terlalu banyak
Apriadji, 2007
-
Jenis makanan
Alergi terhadap aroma
tajam
Terlalu lama berada
dibawah sinar matahari
Perubahan kondisi
lingkungan
Terlalu lama tidur
Perubahan hormon
Jenis Makanan
Stres
Rangsangan sensorik
Faktor fisik
Perubahan lingkungan
Alkohol
Merokok
Kurnia, 2009
-
Stres
Kurang tidur
Tidak teratur makan
Tekanan emosi
Menstruasi
Nyeri Kepala
Migrain
Mckhann dan marilyn, 2010
-
Alkohol
Stres
Menstruasi
Jenis makanan
Obat-obatan
Jenis makanan
Penyedap makanan
Minuman beralkohol
Stres
Karena lapar
Sinar matahari
Wangi-wangian
Masa haid
Obat-obatan
21
Stres
Stres didefinisikan sebagai ketidak mampuan mengatasi ancaman
yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang
pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut.
Dengan mengesampingkan sebagai sudut pandang (mental, emosional,
fisik atau spiritual) yang dipakai untuk mengkaji stres, maka disepakati
bahwa stres adalah persepsi kita terhadap situasi atau kondisi didalam
lingkungan kita sendiri (Council, 2003).
Dengan kata lain, sesuatu yang terlihat sebagai ancaman bagi anda
mungkin tidak akan layak dipikirkan sedikitpun oleh salah satu rekan kerja
anda. Baik nyata maupun imajinasi, persepsi terhadap stres sebenarnya
berasal dari rasa takut atau marah. Perasaan ini dapat diekspresikan dalam
sikap tidak sabar, frustasi, iri, tidak ramah, depresi, bimbang, cemas, rasa
bersalah, dan khawatir. Emosi, sikap, dan prilaku kita yang terpengaruhi
stres dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius (Council, 2003).
Stres sering kali dihubungkan dengan nyeri kepala, sekitar 40%
penderita nyeri kepala disebabkan oleh terjadinya kontraksi otot. Nyeri
kepala seperti ini ditandai dengan rasa sakit yang tetap, untuk setiap orang
rasa sakit ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda.
Penyebab nyeri kepala ini biasanya stres dan banyak dihubungkan dengan
kecemasan, susah tidur dan depresi (Anies, 2005).
22
baik,
pemecatan
dari
pekerjaan,
kepindahan
rumah,
23
24
Tahap I
Tahap ini merupakan tahapan stres yang paling ringan ringan
dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut :
semangat bekerja besar, berlebihan, penglihatan tajam, merasa
mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa
disadari cadangan energi semakin menipis.
Tahap II
Dalam tahap ini dampak stres yang semula menyenangkan
sebagaimana diuraikan pada tahap I diatas mulai menghilang, dan
timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi
yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup istirahat.
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang
berada pada stres tahap ini adalah sebagai berikut : merasa letih saat
bangun pagi, merasa mudah lelah sehabis makan siang, lekasa
merasa cepat menjelang sore hari, sering mengeluh perut tidak
nyaman, detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar),
dan otot-otot terasa tegang.
Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya
tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan
25
menunjukkan
keluhan-keluhan
yang
semakin
nyata
dan
Tahap IV
Gejala stres tahap IV akan muncul seperti : untuk bertahan
sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit, aktivitas pekerjaan yang
semula
menyenangkan
dan
mudah
diselesaikan
menjadi
Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang tidak akan jatuh dalam
stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
kelelahan fisik dan mental, ketidak mampuan untuk menyelesaikan
26
Tahap VI
Tahap ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami
serangan panik, dan perasaan takut mati.
b.
Menstruasi
Merupakan perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya
lapisan endometrium uterus, dimana hormon Estrogen dan progesteron
merupakan hormon utama yang berkaitan dengan serangan migrain, baik
pada saat maupun diluar periode menstruasi. Penurunan konsentrasi
estrogen dan progesteron pada fase luteal siklus menstruasi merupakan
saat terjadinya serangan migren (Dewanto et al, 2009).
Percobaan pada hewan coba menunjukkan bahwa fluktasi estrogen
berpengaruh pada kadar neuro peptide Y, dimana neuro peptide Y
merupakan pengatur proses peradangan dan nososeptif pusat dan galanin.
Oleh karena itu, penurunan tiba-tiba kadar estrogen atau peningkatan
estrogen kronis yang tinggi dapat mempengaruhi migrain secara langsung,
Tetapi lebih karena efek perubahan hormonal terhadap lingkungan
biokimia dan metabolik yang dapat menimbulkan prostaglandin dan
penurunan magnesium (Shulman, 2008).
Prostaglandin berperan sebagai mediator yang dapat menyebabkan
nyeri, sedangkan penurunan magnesium dapat mencetuskan gejala
premenstrual syndrome, magnesium mengatur pulpasi arteri serebral,
27
c.
Jenis Makanan
Salah satu penyebab sakit kepala sebelah adalah jenis makanan yang
dikonsumsi. Setiap individu memiliki spesifik terhadap jenis bahan
makanan penyebab migrain. Artinya, bahan makanan tertentu bisa tidak
menyebabkan reaksi apapun pada satu orang. Padahal orang lain
menimbulkan migrain. Begitupun dengan berat-ringannya serangan
migrain, sangat khas untuk setiap orang (Apriadji, 2007).
Makanan yang sering menyebabkan nyeri kepala pada beberapa
orang antara lain : makanan yang bersifat vasodilator (histamine: yang
termasuk zat yang diuretic atau penyebab dehidrasi tubuh, sehingga dapat
berisiko migrain), serta bahan makanan yang kaya lemak jenuh yang
paling dikenal sebagai pemicu migrain adalah lemak hewani dan daging
berlemak-daging sapi maupun daging ayam. Sumber lain lemak jenuh
adalah kulit ayam, susu lemak, keju, mentega (Apriadji, 2007).
Vasokonstriktor (tiramin, feniletilamin, contoh: coklat, kafein, ada yang
menyakini coklat dan kafein dapat meringankan migrain, tapi sebenarnya
coklat dan kafein tidak dianjurkan bagi penderita migrain dikarenakan bila
28
Contoh
Makanan yang kaya akan lemak (keju, coklat,
mentega, minyak jelanta, minyak jagung,
margarin, biscuit, kue kering, kuning telur, udang,
kerang, daging sapi, daging ayam ras, hati ayam,
daging olahan)
Penguat rasa (monosodium glutamate/MSG),
tempe, emping, tapai, kismis, anggur merah
Minuman
Susu, es krim, kafein dalam kopi, teh, minuman
ringan bersoda, alkohol
Tabel 2.2 Makanan Dan Minuman Penyebab Migrain
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Variabel Dependen
Stres
Menstruasi
Jenis makanan
29
30
B. Definisi Operasional
Table 3.2 Definisi Operasional
No. Variabel
Penelitian
Variabel Dependen
1.
Nyeri
Kepala
Migrain
Pada
Wanita
Usia 20-40
Tahun
Definisi
Operasional
Rasa sakit
yang dialami
atau
dirasakan
oleh
seseorang
pada satu sisi
kepala saja
(nyeri kepala
sebelah)
Variabel Independen
2.
Stres
ketidak
mampuan
mengatasi
ancaman
yang
dihadapi oleh
mental, fisik,
emosional,
dan spiritual
manusia,
yang pada
suatu saat
dapat
mempengaru
hi kesehatan
fisik manusia
tersebut
3.
Menstruasi Perdarahan
vagina secara
berkala
akibat
terlepasnya
lapisan
endometrium
uterus
Cara Ukur
Alat Ukur
Skala
Ukur
Hasil
Ukur
Melakukan
membagikan
kuesioner
dengan
kriteria :
- Migrain
bila x 4
- Tidak
migrain
x<4
Kuesioner
Ordinal Migrain
Tidak
migrain
Melakukan
Kuesioner
membagikan
kuesioner
dengan
kriteria :
- Ada bila
x4
- Tidak ada
x<4
Ordinal Ada
Melakukan
Kuesioner
membagikan
kuesioner
dengan
kriteria :
- Ada bila
x4
- Tidak ada
x<4
Ordinal Ada
Tidak
ada
Tidak
ada
31
4.
Jenis
makanan
Segala
sesuatu yang
dikonsumsi
oleh
seseorang
yang
akan
menyebabkan
terjadinya
nyeri kepala
migrain
Melakukan
Kuesioner
membagikan
kuesioner
dengan
kriteria :
- Ada bila
x4
- Tidak ada
x<4
Ordinal Ada
Tidak
ada
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya menggambarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri kepala migrain pada wanita
usia 20-40 tahun di Desa Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam
Kabupaten Aceh Besar. Serta dengan desain Cross Sectional, dimana variabel
sebab akibat yang tejadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara
stimultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2005).
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia 20-40 tahun di
Desa Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
pada bulan Januari s/d Mei sebanyak 620 orang.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia 20-40 tahun di Desa
Miruek Lam Reudeup. Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
rumuus Slovin (Notoatmodjo, 2005). Dengan formula sebagai berikut :
n=
1+ ()2
keterangan :
n
: Jumlah Sampel
32
33
: Jumlah Populasi
n=
620
1+601 (0,1)2
620
1+620 (0,01)
620
n=
n=
1+6,2
620
7,2
n = 86,11
n = 87 sampel
Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah berjumlah 87
orang wanita usia 20-40 tahun di Desa Miruek Lam Reudeup tahun 2012.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini
adalah
menggunakan
Cluster
Sampling,
dengan
cara
melakukan
)n
34
Keterangan :
ni
Ni
Nama Dusun
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
Panglima Abu
120
17
Kelayu
100
15
Ie paseh
105
15
Kamai guni
140
18
Komplek
155
22
620
87
Jumlah Seluruh
Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Miruek Lam Reudeup Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 07 s/d 08 Agustus Tahun
2012.
35
D. Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner
untuk
mendapatkan
data
mengenai
gambaran
faktor-faktor
yang
E. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner yang berbentuk Cheks List untuk mengukur Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri kepala migrain pada wanita usia 2040 tahun di Desa Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten
Aceh Besar dengan membagikan kuesioner sebanyak 24 pertanyaan. Pertanyaan
tentang nyeri kepala migrain disusun menggunakan Skala Guttman. Pertanyaan
bersifat tegas ; Benar dan Salah dengan interprestasi penilaian apabila jawaban
Benar untuk pertanyaan positif bernilai 1 dan apabila salah nilainya 0,
sedangkan untuk pertanyaan negative apabila benar nilainya 0 dan untuk
pertanyaan negative apabila salah nilainya 1 (Hidayat, 2007).
36
Pengolahan Data
Pengolahan data dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Notoatmodjo,
2003) :
b. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan cara :
a) Analisa Univariat
Data yang diperoleh dari kuisioner dimasukkan dalam distribusi
frekuensi, kemudian ditentukan persentase untuk tiap-tiap kategori.
Rumus yang dipakai untuk menghitung rata-rata yaitu (Budiarto,
2002) :
37
Keterangan :
x
x 100%
Keterangan :
P
: Persentase
Ada, bila x x
2)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Proses pengumpulan data berlangsung dari tanggal 07 Agustus sampai
dengan 08 Agustus 2012 terhadap 87 orang wanita usia 20-40 tahun di Desa
Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar dengan
cara membagikan kuesioner berbentuk chek list dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 24.
38
39
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Responden Di Desa Miruek Lam
Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
No
1.
2.
3.
4.
Jenis Pekerjaan
Tidak Bekerja/IRT
PNS
Buruh Pabrik
Petani
Jumlah
Sumber: Data Primer (diolah) Tahun 2012
Jumlah
25
7
20
35
87
a.
Analisa Univariat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Miruek Lam
Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar tabel distribusi
frekuensi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Nyeri Kepala Migrain Di Desa Miruek Lam
Reudeup Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
No
1.
2.
%
62
38
100
40
a) Stres
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, distribusi frekuensi
Stres dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Stres Di Desa Miruek Lam Reudeup
Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
No
1.
2.
Stres
Frekuensi
Ada
61
Tidak ada
26
Jumlah
87
Sumber: Data Primer (diolah) Tahun 2012
%
70
30
100
Menstruasi
Ada
Tidak ada
Frekuensi
39
48
Jumlah
Sumber: Data Primer (diolah) Tahun 2012
87
%
45
55
100
41
Jenis Makanan
Frekuensi
Ada
66
Tidak ada
21
Jumlah
87
Sumber: Data Primer (diolah) Tahun 2012
%
76
24
100
b.
42
Tabel 5.6
Nyeri Kepala Migrain Ditinjau Dari Segi Stres Di Desa
Miruek Lam Reudeup Kecamatan Baitussalam
Kabupaten Aceh Besar
No
Stres
1.
2.
Ada
Tidak ada
Jumlah
54
57
33
Sumber: Data Primer (diolah) Tahun 2012
42
Jumlah
n
%
61
70
26
30
87
100
Jumlah
n
%
39
45
48
55
87
100
43
Jumlah
n
%
66
76
21
24
87
100
44
C. Pembahasan
a)
penelitian
menunjukkan
bahwa
mayoritas
responden
45
penyakit.
Faktor-faktor
tersebut
nantinya
dapat
menyebabkan stres dan efeknya pada sistem saraf, sistem hormon, dan
sistem imun (Council, 2003).
Dari hasil
penelitian
menunjukkan bahwa
persentase
yang
46
47
mengalami nyeri kepala migrain, dari itu peneliti berasumsi bahwa wanita
yang tidak mengalami menstruasi juga renta akan terjadinya nyeri kepala
migrain, hal itu tidak semata-mata dipengaruhi oleh penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron didalam tubuh wanita disaat menstruasi.
Melainkan juga dapat dipengaruhi oleh Penurunan kadar magnesium
intrasel didalam korteks si responden tersebut.
d)
hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
persentase
ada
48
makanan yang kaya akan lemak (keju, coklat, mentega, minyak jelanta,
minyak jagung, margarin, biscuit, kue kering, kuning telur, udang, kerang,
daging sapi, daging ayam ras, hati ayam, daging olahan)Penguat rasa,
tempe, emping, tapai, kismis, anggur merah .
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan maka
dapat disimpulkan bahwa:
a. Distribusi frekuensi wanita usia 20-40 tahun berjumlah 87 responden
dimana persentase tertinggi adalah sebanyak 54 responden (62%) yang
mengalami migrain.
b. Analisa tabel silang nyeri kepala migrain ditinjau dari segi stres di Desa
Miruek Lam Reuduep Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar 61
responden persentase yang mengalami stres lebih besar dijumpai pada
wanita yang mengalami nyeri kepala migrain yaitu sebanyak (69%),
dibandingkan dengan yang tidak mengalami stres pada wanita yang
menderita nyeri kepala migrain sebanyak (46%).
c. Analisa tabel silang nyeri kepala migrain ditinjau dari segi menstruasi di
Desa Miruek Lam Reuduep Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh
Besar dari 48 responden persentase yang tidak mengalami menstruasi
banyak terdapat pada katagori yang mengalami nyeri kepala migrain yaitu
(56%), sedangkan dari 39 responden yang mengalami menstruasi serta
mengalami nyeri kepala migrain adalah sebanyak (69%).
d. Analisa tabel silang nyeri kepala migrain ditinjau dari segi jenis makanan
di Desa Miruek Lam Reuduep Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh
49
50
B. Saran
a. Diharapkan kepada institusi pendidikan dapat dijadikan bahan bacaan serta
sebagai bahan tambahan referensi untuk penelitian guna menambah bahan
perpustakaan.
b. Diharapkan kepada peneliti dapat menerapkan proses berfikir secara
alamiah dalam menganalisa masalah yang telah didapatkan selama masa
penelitian.
c. Diharapkan kepada rekan-rekan peneliti lainnya dapat dijadikan informasi
dasar untuk peneliti selanjutnya
bentuk yang lebih komplek serta rinci tentang nyeri kepala migrain.
DAFTAR PUSTAKA