Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

Dampak Kelulusan Siswa Terhadap Motivasi Belajar di Madrasah Aliyah


Alkhairaat Siniu Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang

Nama kelompok :
Zaki Tarumi Muhamad

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia
secara drastis, karenanya perubahan masyarakat sesuatu yang alami sifatnya sebagai suatu bagian
dari proses dan dinamika perkembangan masyarakat. Salah satu implikasinya adalah sejumlah
manfaat praktis ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan kemudahan dalam
kehidupan, namun pada saat yang bersamaan tantangan global juga semakin kompleks.
Peradaban global ini mau tidak mau akan membawa manusia kepada kompetisi. Di abad
kompetisi akan berlaku hukum kompetitif yang pernah diungkapkan Darwin The Survival of the

Fittest. Intinya adalah terjadinya pertarungan keunggulan, secara alami akan terjadi seleksi alam
siapa yang unggullah yang akan bertahan hidup1[1].
1
Pertanyaan yang mendasar bagaimanakah membentuk manusia unggul tersebut? Jawabannya
tidak lain adalah melalui pendidikan. Manusia adalah makhluk yang membutuhkan pendidikan
dan jelas sekali bahwa manusia akan tidak berdaya tanpa pendidikan. Potensi yang terpendam
pada diri manusia tidak mungkin diwujudkan tanpa pendidikan. Disinilah letaknya hakikat
memanusiakan manusia. Disisi lain manusia sejak keberadaannya di muka bumi secara evolutif
telah membangun budaya dan peradabannya. Peradaban yang dibangun oleh manusia itu secara
berkesinambungan dari generasi ke generasi telah diwariskan kepada manusia. Budaya dan
peradaban manusia itu akan diwariskan lewat pendidikan.
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. Pendidikan
sebagai suatu sistem memunculkan suatu fenomena bahwa perencanaan, pelaksanaan dan
pembinaan pendidikan sangat kompleks dan banyak faktor yang terlibat di dalamnya. Dengan
demikian, sistem pendidikan nasional adalah wahana untuk mencapai cita-cita tujuan nasional.
Sedangkan sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh dan terpadu.
Semesta, dalam arti terbuka bagi segenap bangsa Indonesia, lebih-lebih dengan diberlakukannya
wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun (wajar dikdas) bagi bangsa Indonesia usia 7-15
tahun. Menyeluruh, dalam arti mencakup semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Sedangkan
terpadu, dalam arti adanya saling keterkaitan antara pendidikan nasional dengan seluruh kegiatan
dalam kerangka pembangunan nasional2[2].
Proses belajar mengajar mempunyai tujuan akhir, yaitun tujuan akhir nasional.
Peningkatan mutu pendidikan adalah tuntutan yang harus dilaksanakan. Memang telah dirasakan
dan berbagai pakar atau ahli telah menyatakan bahwa mutu pendidikan kita telah merosot. Hal

1
2

ini, dibuktikan antara lain output pendidikan kita tidak memiliki daya saing. Keharusan
peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat:
1.

Perkembangan masyarakat sebagai akibat dari perkembangan iptek, telah menjadikan banyak

kebutuhan masyarakat.
2. Perkembangan pendidikan, yakni sistem pendidikan yang dianggap tidak memenuhi keinginan
masyarakat yang serba kompleks.
3. Adanya berbagai paradigma baru, yang merupakan refleks dari reformasi, yang membutuhkan
perubahan dan perbaikan di segala bidang.3[3]
Dalam hal ini Mario D. Fantini mengemukakan:
Berbagai implikasi dari kecenderungan abad ke-21 terhadap dunia pendidikan yang meliputi
aspek kurikulum, manajemen pendidikan, tenaga kependidikan, strategi dan model pendidikan.
Dalam kaitan ini pendidikan dituntut harus mampu menghadapi tantangan kecenderungan itu
tanpa kehilangan nilai kepribadian dan budaya bangsa.4[4]
Untuk itu, dalam memajukan sumber daya manusia sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang dapat menyentuh permasalahan
tersebut.
Oleh karena itu, proses pendidikan harus dilaksanakan secara terencana, terarah dan
terpadu. Sehingga menciptakan output pendidikan yang diharapkan, yakni keluaran yang berhasil
guna dan berdaya guna. Sebagaimana dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.5[5]

3
4
5

Salah satu indikasi terjadinya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari adanya
peningkatan prestasi akademik/hasil belajar siswa secara keseluruhan, mulai dari jenjang
pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi.6[6] Hal ini menunjukkan, bahwa tingkat
pencapaian kelulusan siswa secara tidak langsung akan memberikan gambaran kualitas
pendidikan yang ada di setiap sekolah.
Olehnya, bila terdapat kelemahan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar di
sekolah, pihak sekolah dan guru akan termotivsi untuk meningkatkan pelayanan pendidikan
kepada anak didiknya.
Dalam proses belajar mengajar, peran guru sangat penting untuk mendorong,
membimbing, mendidik dan memfasilitasi siswanya belajar mencapai tujuan pendidikan,
bertanggung jawab untuk melihat segala sesuatu dalam pembelajaran untuk membantu proses
perkembangan siswanya.
Untuk itu, sebagai penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran diharapkan mampu
memotivasi siswanya. Hal ini dilakukan karena motivasi sangat penting dalam proses
pembelajaran. Sehingga, makin tepat motivasi diberikan maka siswa tersebut makin berhasil
dalam proses pembelajaran. Karena, keberhasilan dalam belajar yang dicapai oleh siswa atau
mereka yang belajar merupakan syarat yang penting dan menentukan bagi tercapainya
pendidikan yang bermutu.
Seperti yang dikemukakan Ali Ashraf:
Pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian
manusia secara total melalui latihan semangat, intelek, rasional diri, perasaan dan kepekaan ras
tubuh. Karena itu, pendidikan seharusnya memberikan jalan bagi pertumbuhan manusia dalam
segala aspeknya secara spiritual, intelektual, imajinatif, fiskal, ilmiah, linguistik, baik secara
individual maupun secara kolektif disamping motivasi semua aspek tersebut kearah kebaikan dan
kesempurnaan.7[7]
6

Dalam hal ini, peran pendidikan yang berkualitas sangat besar dalam menjawab sekaligus
menjamin keberhasilan untuk menghadapi tantangan demi tercapainya kemajuan. Namun
demikian,

permasalahan

yang

mendasar

adalah

lulusan

pendidikan

masih

sangat

memprihatinkan.
Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat kelulusan siswa semakin rendah. Hal ini
disebabkan, karena tidak maksimalnya para siswa dalam mencapai standar nilai kelulusan yang
telah ditetapkan pemerintah.
Sebagaimana dijelaskan dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu tentang
kelulusan pasal 72 ayat 1 bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan,
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan
d. Lulus ujian nasional.8[8]
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
merasa perlu untuk mengangkat ke dalam sebuah karya ilmiah yang nantinya akan menjadi
kontribusi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya di Madrasah Aliyah
Alkhairaat Siniu, sehingga akan menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan.

7
8

B. Rumusan dan Batasan Masalah


Kajian dan studi yang penulis kemukakan dalam skripsi ini adalah : Dampak hasil
kelulusan terrhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Alkahiraat Siniu Kecamatan
Siniu Kabupaten Parigi Moutong.
Permasalahan tersebut akan dikaji secara mendalam dan sistematis yang difokuskan pada
kelulusan terhadap motivasi belajar. Untuk itu perlu perumusan masalah yang relevan dengan
kenyataan yang ada. Berdasarkan fenomena tersebutlah, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1.

Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kelulusan siswa di Madrasah Aliyah Alkhairaat

Siniu?
2. Bagaimana dampak hasil kelulusan terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah
Alkhairaat Siniu?
C. Pengertian Judul
Untuk memberi gambaran yang jelas tentang judul skripsi ini, yaitu Dampak Hasil
kelulusan Terhadap Motivasi Belajarsiswa di Madrasah Aliyah Alkahiraat Siniu Kecamatan
Siniu Kabupaten Parigi Moutong, untuk itu penulis dapat uraikan maksud judul tersebut.
Dampak, yakni pengaruh yang kuat yang menimbulkan akibat. 9[9] Ini dimaksudkan,
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu proses.Hasil kelulusan yakni tingkat
pencapaian yang diperoleh dalam proses pembelajara.Siswa murid (terutama pada tingkat
sekolah dasar dan menengah, pelajar SMA). 10[10] Motivasi, yakni dorongan kerja yang timbul
pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. 11[11]
9
10
11

Dengan kata lain, motivasi merupakan proses psikologis yang terjadi pada diri seseorang yang
mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan persepsi dan sebagainya. Belajar, yakni
mempelajari sesuatu secara keseluruhan. Manusia tidak hanya belajar melalui intelektual dan
emosinya saja, melainkan potensi jasmaniah yang telah ditentukan.12[12]
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat uraikan variabel judul
yang dimaksudkan yaitu aktifitas yang mengakibatkan hasil belajar siswa, baik secara intelektual
maupun emosional yang mencerminkan sikap, kebutuhan dan persepsi bertujuan untuk
tercapainya tujuan pendidikan.

D. Tinjauan Pustaka
Aktifitas siswa dalam belajar tidak lepas dari kinerja guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Aktifitas tersebut, merupakan refleks dari proses pembelajaran yang
dikembangkan guru. Karena, dalam pembelajaran selalu terjadi interaksi eduaktif antara guru
dan siswa.
Keberhasilan dalam proses belajar merupakan syarat penting dalam menentukan
tercapainya pendidikan bermutu. Namun harus diingat juga, meskipun tujuan pembelajaran itu
dirumuskan secara jelas dan baik, belum tentu hasil pengajaran yang diperoleh siswa optimal.
Dalam hal ini, Dwi Nugroho Hidayanto menjelaskan:
Fenomena rendahnya mutu pembelajaran disebabkan oleh sikap spekulatif dan intuitif guru
dalam memilih metode dan strategi pembelajaran.13[13]

12
13

Hal ini menunjukkan, bahwa usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah
permasalahan yang sederhana, tetapi merupakan permasalahan yang kompleks dan saling
berkaitan dengan kualitas dengan kualitas pembelajaran serta mutu guru.
Dalam hal ini, guru sebagai penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar
diharapkan mampu memberi contoh teladan yang baik bagi siswanya. Tidak hanya itu, guru juga
perlu membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang
dikemukakan Sardiman A.M:
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari
adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.14[14]
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran sejauh mana dampak hasil
kelulusan terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Alkhairaat Siniu, yakni tentang
peran guru dalam meningkatkan kelulusan siswa dan dampak hasil kelulusan terahadap motivasi
belajar siswa yang difokuskan di Madrasah Aliyah Alkhairaat Siniu.
2. Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan :
a. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
terhadap penyelenggaraan ujian.
b. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis dan sebagai masukan untuk mengadakan penelitian
c.

serupa di tempat yang berbeda.


Untuk mengetahui secara teoritis dan operasional akan pengaruh standar nilai terhadap

keberhasilan siswa.
d. Sebagai bahan masukan oleh pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan kinerja dalam proses
belajar mengajar.
14

e.

Mengembangkan ide dan pemikiran ke depan serta memotivasi untuk belajar dan terus belajar
dalam bidang penelitian tentang pendidikan.

F. Garis-garis Besar Isi


Dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masingn bab memiliki pembahasan
tersendiri, namun sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Pada bab pertama, merupakan kerangka yang akan dijadikan sebagai pedoman
pembahasan, dimana pada bab pertama inilah terdapat permasalahan yang sangat mendasar yang
akan dikaji secara terperinci dan mendalam dalam pembahasan berikutnya.
Pada bab kedua, merupakan tinjauan pustaka penulis akan mengemukakan konsep dasar
tentang motivasi dan kelulusan, indikator hasil kelulusan belajar siswa, dampak hasil kelulusan
terhadap motivasi belajar siswa. Dalam hal ini, hasil kelulusan mempengaruhi dalam motivasi
belajar.
Pada bab ketiga, yakni metode penelitian penulis akan membahas langkah-langkah yang
digunakan dalam mengumpulkan sejumlah data yang diperoleh di lokasi penelitian yakni
pengaruh standar nilai terhadap motivasi belajar dan kelulusan siswa, yang difokuskan di MA
Alkhairaat Siniu Kecamatan Siniu.
Pada bab keempat, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yaitu tentang keadaan yang
sebenarnya terjadi di lokasi penelitian, dalam hal ini MA Alkhairaat Siniu Kecamatan Siniu.
Pada bab kelima atau bab terakhir, penulis akan menyimpulkan keseluruhan skripsi ini
serta saran-saran yang merupakan kontribusi (MA Alkhairaat Siniu) untuk meningkatkan kualitas
guru-guru dan peserta didiknya secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai