PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu prinsip dalam investasi adalah risk-return trade-off. Prinsip ini
mengatakan There is a tradeoff between risk and return. Orang menyukai
keuntungan tinggi dengan resiko rendah (prinsip risk aversion) kondisi high
return, low risk ini tidak akan tercapai karena semua orang menginginkannya.
Prinsip ini mengatakan jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah
untuk menanggung resiko yang besar pula atau high risk high return. Namun,
mayoritas investor dalam menginvestasikan dananya di asuransi maupun dana
pensiun (konvensional) tidak peduli mengenai mekanisme pengelolaan dana yang
akan diinvestasikan kembali oleh lembaga tersebut. Yang terpenting adalah dana
yang sudah diinvestasikan diharapkan akan mendapat profit yang tinggi. Lalu
bagaimana mekanisme pengelolaan dana di asuransi syariah dan dana pensiun
syariah ? Apakah sama dengan yang konvensional ? Untuk menjawab
permasalahan ini kami akhirnya menyusun makalah ini.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1
1
1
1
A. Pengertian Asuransi
Secara baku, definisi asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,1
Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di
mana pihak penanggung mengingkatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti; atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal/hidupnya
seseeorang yang dipertanggungkan. Sedangkan, ruang lingkup usaha asuransi,
yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi, memberi perlindungan kepada anggota masyarakat
pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu
peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.2
B. Mekanisme Pengelolaan Dana Pada Asuransi
Pada asuransi konvensional tidak ada pemisahan dana antara dana peserta dengan
dana pemegang saham sedangkan, pada asuransi syariah untuk produk yang
mengandung unsur tabungan kedua sumber dana dipisahkan secara tegas yang
mana di dalam mekanismenya terdapat dua alur yaitu alur Dana Peserta Takafuli
(DPT) dan alur Dana Pemegang Saham. Dana tersebut kemudian diinvestasikan
oleh perusahaan dalam suatu kumpulan dana investasi. Hasil investasi
dikembalikan secara proporsional ke masing-masing dua alur dana tadi, setelah
dilakukan pembagian keuntungan antara peserta sebagai pemilik dana (shahibul
mal) dan perusahaan sebagai pengelola (mudharib). Sementara mekanisme dana
pada non saving dana kontribusi/iuran peserta yang merupakan dana tabarru atau
dana tolong menolong terkumpul dalam Total Dana Peserta (TDP), kemudian
1 Dewan Asuransi Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 dan
Peraturan Pelaksanaan Tentang Usaha Perasuransian. Edisi 2003. DAI. Hal. 2-3
2 Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional.
(Jakarta: Gema Insani). 2004. Hal. 27
2
2
2
2
Perjanjian berakhir.
diniatkan oleh peserta sebagai iuran dana kebajikan untuk tujuan saling
menolong dan saling membantu, yang dibayarkan bila:
Presentase
pembagian
mudharabah
dibuat
dalam
pada
(accountability),
kaidah
keterbukaan
pertanggungjawaban
(tranparancy),
(responsibility),
akuntabilitas
kemandirian
5
5
5
5
mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia
pensiun tercapai.
4. Cacat. Adalah pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih
disebabkan karena peserta mengalami kecelakaan sehingga ia dianggap
tidak mampu untuk dipekerjakan. Pembayaran pensiun biasanya
dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal ketika masa
kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.
Jenis kelembagaan dana pensiun menurut pasal 2 UU No. 11 Tahun 1992 Bab II,
dapat dibatasi dalam dua jenis, yaitu:7
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPKK). Merupakan dana pensiun yang
11.
12.
13.
14.
15.
16.
pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana
terproteksi, reksa dana dengan penjaminan, reksa dana indeks,
reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas, dan
reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset
Unit penyertaan dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi
kolektif
Kontrak opsi saham yang tercatat di BEI
Penempatan langsung pada saham
Tanah di Indonesia, dan/
Bangunan di Indonesia8
7
7
7
7
ketentuan.
2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa.
3. Manfaat pension sebesar total iuran dan hasil investasinya.
Karakteristik produk dana pensiun plus asuransi jiwa antara lain :
1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam
ketentuan.
2. Selama masa kepesertaan dilindungi oleh asuransi jiwa.
3. Manfaat pensiun yang diterima ada 2 kemungkinan. Kemungkinan yang
pertama manfaat asuransi apabila peserta meninggal dunia sebelum
memasuki usia pensiun dan kemungkinan yang kedua total iuran ditambah
hasil investasinya apabila telah memasuki usia pensiun.
9 Ibid., Hal. 312
8
8
8
8
9
9
9
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ruang lingkup usaha asuransi adalah usaha jasa keuangan yang mana
DAFTAR PUSTAKA
11
11
11
11