Anda di halaman 1dari 15
OUI TOT KONTRAKTOR PT PP (PERSERO) - GENERAL CONTRACTOR DAFTAR ISI Kata Sambutan Kata Pengantar Kata Sambutan Menteri Badan Usaha Milik Negara: Laksamana Sukardi Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia: DR. Ir. Soenarno, Dipl. HE Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero): Daryatno A. PENDAHULUAN B. KEGIATAN UTAMA USAHA BIDANG KONTRAKTOR B.1, PEMASARAN B.L.1. B.1.2. Konsep Dasar Pemasaran B.1.1.a. Kepuasan Pelanggan B.1.1.b, Membuat Jaringan Pemasaran B.1.1.c. Kekuatan (Strength) Perusahaan sebagai Aset Pemasaran Kegiatan Pemasaran B.1.2.a, Perencanaan Pemasaran B.1.2.b. Promosi Menjaring Informasi Pasar Mewujudkan Informasi Menjadi Proyek Menciptakan Proyck ‘Tender (Pelelangan) 1.2.61. Jenis Tender B.1.2.£2. Jenis Kontrak dengan Tender Terbatas B.1.2.£2.1. Kontrak Rancang Bangun (Design and Build Contract) 2.2. Turnkey Contract 3. Guaranted Maximum Price Contract (GMP) B.1.2.£2.4. Kontrak EPC (Engineering Procurement and Construction B.1.2.£3. Dokumen Tender B.1.2.£4, Kegiatan Tender xiii xv xvii 14 15 16 16 21 an Buxu Rerenens untuk Konraacron BANGUNAN GeDUNG baw SIP B.1.2.65. Tim B.1.2.£6. Tinjauan Kontrak (Contract Review) B.1.3. Administrasi Konerak B.1.3.a. Pengertian Kontrak B.1.3.a.1. Syarar Sahnya suatu Kontrak B.1.2.£4.a, Prakualifikasi 4.b. Undangan Tender A.c. Rapat Penjelasan 4.d.Peninjauan Lapangan (Site Visit) 4.¢. Pemasukan Penawaran B.1.2. 4.e.1. Perhitungan Volume (Quantity Taking Off B.1.2.£.4.¢.2. Perencanaan Metode Pelaksanaan 3. Perhicungan Biaya Langsung (Direct Cost) B.1.2.£4.e.4, Pethitungan Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) B.1.2.£4.e.5. Manajemen Risiko (Risk Management) B.1.2.£4.¢.6. Finalisasi Harga Penawaran (Rencana Anggaran Biaya/RAB) B.1.2.£-4.e.7. Penyiapan Dokumen- dokumen sebagai Lampiran Penawaran B.1.2.64.£. Pembukaan Dokumen Penawaran Evaluasi Tender dan Klarifikasi B.1.2.£4,h. Penetapan Calon Pemenang (Letter of Intent) i, Masa Sanggah j. Surat Penunjukan Pemenang (Letter of Award) B.1.2.£4.k, Surat Perintah Kerja/SPK (Notice to Proceed) B.1.2.£4.1. Kontrak (Perjanjian Pemborongan) B.1.2.£: nnder a.2, Dokumen Kontrak Format Standar Kontrak 22 24 24 24 26 30 30 3L 31 31 31 31 Daraa Is A, Format Standar Kontrak FIDIC 37 B. Format Standar Kontrak JCT/RIBA 38 B.1.3.b. Pentingnya Administrasi Konerak 38 B.1.3.b.1, Membuat Daftar Periksa Ketentuan-ketentuan dalam Syarat-syarat Kontrak 39 B.1.3.b.2. Melakukan Pencatatan (Recording) 40 B.1.3.c. Pasal-pasal Penting dalam Kontrak 41 B.1.3.d. Istilah-istilah yang Sering Muncul dalam Kontrak 42 B.1.3.d.1. Provisional Sum 42 B.1.3.d.2. Prime Cost 42 B.1.3.d.3. Nominated Sub Contractor 42 B.1.3.d.4. Defect Liability Period 4B B.1.3.d.5. Force Mejewre 3 B.1.3.d.6. Arbitrase 43 B.1.3.4.7. Eskalasi Harga 43 B.1.3.d.8. Claim 44 B.1.3.d.8.1. Masalah yang Dapat Menimbulkan Claim 45 B.1.3.d.8.2. Mengurangi Dispute dalam Claim 48 B.1.3.d.8.3. Data yang Diperlukan untuk Pengajuan Claim 48 B.1.3.d.8.4, Cara Menyusun Claim 50 B.1.3.e. Urutan Kekuatan Dokumen dalam Kontrak 50 B.2. PELAKSANAAN PROYEK 52 B.2.1. Organisasi Proyek 53 B.2.1.a. Definisi/Pengertian Organisasi 53 B.2.1.b, Menyusun Organisasi Proyek 54 Paktor-faktor yang Mempengaruhi Organisasi Proyek 55 Contoh Organisasi Proyek 56 Tugas dan Wewenang Personalia Kunci 56 Juklak (Pecunjuk Pelaksanaan) 58 Informasi Dasar yang Diperlukan 58 . Penyusunan Tim Juklake 58 . Pembuatan Juklak 59 B.2.2.c.1. Perencanaan Biaya (Anggaran Proyek) 59 B.2.2.c.2. Perencanaan Mutu 59 B.2.2.c.3. Perencanaan Jadwal Pelaksanaan 59 B.2.2.c.4, Perencanaan Metode Pelaksanaan 60 vil Bunu Rerehenst uivrux KoNTaAKTOR Banaunan GeDuNG Dan Sie vill B.2.2.c.5. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 61 B.2.2.d. Contoh Juklak B.2.2.e. Contoh Pembuaran Jadwal Pelaksanaan B.2.2.f Contoh Pembuatan Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja B.2.2.g. Contoh Pembuatan Jadwal Pengadaan Alat Pembelian dan Prosedur Pengadaan Bahan B.2.3.a. Pembelian 2.3.b. Prosedur Pengadaan Bahan B.2A, Peralatan B.2.4.1. Umum B.2.4.2. Jenis dan Kapasitas Alat 2.4.3. Occupancy Ratio B.2.44. Investasi B.2.4.5. Depresiasi B.2.4.6. Pemeliharaan dan Perbaikan B.2.5. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Lapangan B.2.5.a. Kick-Off Meeting B.2.5.b. Tool Box Meeting B.2.5.c. Rapat Harian B.2.5.d. Rapat Mingguan B.2.5.e, Rapat Bulanan B.2.6. Pengendalian B.2.6.a. Pengendalian Mutu B.2.6.b. Pengendalian Biaya B.2.6.b.1. Proses Pengendalian Biaya B.2.6.b.2. Komponen Biaya Proyek 1. Pengendalian Biaya Bahan 2. Pengendalian Biaya Upah 3. Pengendalian Biaya Subkontraktor 4, Pengendalian Biaya Alat B.2.6.c. Pengendalian Jadwal Pelakss B.2.7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek B.2.7.. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3 B.2.7.b. Penyusunan Saféty Plan (Rencana K3) untuk Proyek B.2.7.c. Kegiatan K3 di Lapangan B.2.7.d. Pelatihan Program K3 B.2.7.. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 B.2.7.£ Penataan Lingkungan B.3. SERAH TERIMA PROYEK B.2.. 61 6 2B A 75 75 80 84 96 96 97 97 39 99 100 100 100 101 102 103 104 106 107 11 117 Darran Io) C. KEGIATAN PENDUKUNG USAHA BIDANG KONTRAKTOR 118 C.1, Aspek Manajemen SDM 118 C.La. Bidang Teknis 120 C.l.a.l. Pendidikan Formal 120 a Pelatihan dan Pengembangan 120 Program Spesialiasi 120 4, Program Jalur Fungsional 120 5. Kemampuan Berbahasa Inggris 121 Kemampuan Mengoperasikan Komputer 122 C.1.b. Bidang Kepribadian 122 C.1.b.1. Karakteristik Pekerjaan Kontraktor 122 an SDM 123 Implementasi Pengelolaan SDM 124 Pengelolaan SOM Mandor dan SDM Subkontraktor 126 C.1.b.5. Sasaran Akhir 127 C.2. Aspek Manajemen Keuangan 127 C.2.1, Metode Pengakuan Pendapatan Kontraktor 129 C.2.2. Laporan Keuangan Perusahaan 130 C.2,3. Analisis Rasio Laporan Keuangan 134 C.2.3.1, Profitability Assessment 135 C.2.3.1.a. Profitability 135 C.2.3.1.b. Operating Margin Assessment 136 Risk Assessment 139 C.2.4, Siklus Perputaran Modal Perusahaan Kontraktor 143 . Cash Flow Proyek 146 C.2.5.1, Proyek Pemerintah 147 C.2.5.2. Proyek Swasta dan BUMN 147 .Perpajakan 151 -2.7. Pengendalian Perusahaan 152 . Aspek Manajemen Mutu ISO-9000 154 D. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 160 D.1, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan 160 D.1.1, Perencanaan Site Plan 161 D.1.1.1. Kantor Proyek/Direksi Keet 162 D.1.1.2. Gudang Material dan Peralatan 164 D. 1.3. Base Camp Staf Proyek dan Barak Pekerja 165 4. Los Kerja Besi dan Kayu 165 5. Pagar Proyek 166 ‘Buku Rerenensi UNTuK KouTHAKTON BANGUNAN GeDuNG DAN SiPM D.2. 1.6, Jalan Kerja D.1.1.7. Penempatan Alat Berat, Tower Crane, dan Lift Bahan D.1.1.8. Pembuatan Komponen Precast D.1.2. Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya. D.1.2.1. Kebutuhan Listrik Kerja D.1.2.2. Kebutuhan Air Kerja D.1.3. Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja) D.1.4. Pengadaan Material untuk Pekerjaan Persiapan D.1.5. Mobilisasi Peralacan D.1.6. Pelaksanaan di Lapangan . Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung D.2.1. Metode Pelaksanaan Galian Basement D.2.2. Metode Pelaksanaan Dewatering dan Well Point D.2.2.1. Metode Pelaksanaan Zemporary Steel Sheet Pile D.2.3. Metode Pelaksanaan Dinding Penahan Tanah dengan Sistem Soldier Pile D.2.4. Metode Pelaksanaan Diaphragm Wall 1.2.5. Merode Pelaksanaan Pondasi Dalam D.2.5.1. Pondasi Tiang Pancang Precast Beton D.2.5.2. Pondasi Bored Pile D.2.5.3. Pondasi Frankie Pile D.2.6. Metode Pelaksanaan Pondasi Batu Kali D.2.7.. Metode Pelaksanaan Pondasi Pelat Jalur D.2.8. Metode Pemasangan Bekisting, Poer & Sloof Bataco Putih D. D.2.10.Metode Pel naan Struktur Atas 1D.2.10.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom D.2.10.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding, 10.3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok 10.4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lantai D.2.10.5, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga D.2.10.6. Metode Pengecoran dan Pemadatan Beton D.2.11, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Finishing D.2.11.1, Metode Pemasangan Kusen Aluminium D.2.11.2. Metode Pemasangan Kusen Kayu D. Metode Pelaksanaan Plesteran Dinding D.2.11.4. Metode Pengecatan Dinding D.2.11.5. Metode Pema D.2.11.6, Metode Pemasangan Dinding Marmer/Granic (Sistem Basah) angan Dinding Keramik . Metode Pelaksanaan Pemasangan Bekisting Kayu untuk Poer & Sloof 166 166 167 167 168 168 170 170 170 182 182 183 185 187, 189 191 193 193 196 199 204 207 209 Darton bs D.2.11.7. Metode Pemasangan Dinding Marmer/Granic (Sistem Kering) 307 D.2.11.8. Metode Pemasangan Lantai Keramik D.2.11.9. Metode Pemasangan Marmer/Granit (Sistem Basah) D.2.11.10, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Screed Lantai . Metode Pelaksanaan Expantion Joint |. Metode Pemasangan Waterproof Type Bithune Metode Pemasangan Waterproofing Membrane . Mecode Pelaksanaan Cor Nad . Metode Pemasangan Plafond Gypsum . Metode Pemasangan Plafond Phywood . Metode Pemasangan Lavatory/Wastafel . Metode Pemasangan Urinoir . Metode Pemasangan Closet D3.11.20, Meside Honissangahs Genchi'Neeb D.2.11.21. Metode Pemasangan Railing Tangga Kayu dan Besi 1.2.1.2. Metode Pelaksanaan Precast Meja Dapur D.2.11.23. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Topi Jendela D.2.11.24, Metode Pelaksanaan Precast Tali Air D.2.11.25. Metode Pelaksanaan Precast Console D.2.11.26. Metode Pelaksanaan Listplank Precast D.2.11.27. Metode Pelaksanaan Precast Listplank D.2.11.28. Metode Pelaksanaan Precast Dinding Rumah D.2.11.29. Metode Pelaksanaan Precast Panel GRC Sun Sreen 377 D.2.12.METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL 380 D.2.12.1. Metode Pemasangan Fire Alarm 380 D.2.12.2. Metode Pemasangan Instalasi Telepon 381 Metode Pemasangan Sound System 383 Merode Pemasangan CCTV 386 Metode Pemasangan Master Clock 387 Metode Pemasangan Radio Komunikasi 388 Metode Pemasangan Fire Fighting 390 Metode Pemasangan AC Central 393 Metode Pemasangan AC Split 395 D.2.12.10, Merode Pemasangan Instalasi Air Bersth 397 .2.12.11. Metode Pemasangan Instalasi Air Kotor 400 D.2.12.12. Metode Pemasangan Sanitary 402 xi Buku Rerenensy unrux Kowrnakton Bangunan GeDuna oan Sib D.2.12.13. Metode Pemasangan Konduic Outbow D.2.12.14, Metode Pemasangan Konduit inbow D.2.12.15. Metode Pemasangan Kabel Tray dan Ladder D.2.12.16. Metode Pemasangan Instalasi Listrik D.2.12.17. Metode Pemasangan Kabel D.2.12.18. Metode Pemasangan Panel D.2.12.19, Metode Pemasangan Transformer D.2.12.20, Metode Pemasangan Genser D.2.12.21. Metode Pemasangan Bus Duct D.2.12.22. Metode Pemasangan Grounding Panel D.2.12.23. Metode Pemasangan Armature D.2.12.24. Metode Pemasangan Saklar dan Stop Kontak D.2.12.25. Metode Pemasangan Penangkal Petir D.3, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelabuhan Laut D.4, Metode Pelaksanaan Perkerasan Kaku D.5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jembacan D.6. Metode Pelal n Pekerjaan Bendungan dan Saluran Lrigasi D.6.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bendungan Irigasi D.6.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Lrigasi D.7. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan (Tinneling) E. LAMPIRAN-LAMPIRAN E.1. Analisis Harga Satuan E.2. Analisis Produktivitas Arus Kas Keluar E.4, Contoh Format EBPP E.5. Case II (Adverse Physical Condition) E.6. Contoh Format Contract Review sting Crane Rail Beam EF. DAFTAR PUSTAKA G. DAFTAR SINGKATAN xl 404 405 406 408 410 411 413 414 416 417 418 419 420 421 442 452 459 459 469 476 495, 497 534 534 545 546 549 550 554 558 560 B. KEGIATAN UTAMA USAHA BIDANG KONTRAKTOR melakukan pertumbuhan, seta meningkatkan profitabilitas. Tiga tujuan ekonomis tersebut merupakan pedoman arah strategis semua organisasi bisnis. Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup tidak akan mampu memberi harapan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. ‘Apa pun ukuran aras definisi laba yang digunakan, laba dalam kurun waktu panjang yang diperoleh dari akumulasi faba tahunan merupakan indikator paling jelas mengenai kemampuan perusahaan dalam memenuhi tuntutan dan keinginan para karyawan dan pemegang saham. Pertumbuhan perusahaan tidak terlepas dari kelangsungan hidup dan profitabilitasnya, Pertumbuhan bisa dicapai apabila ada laba yang memadai yang diperolh secara berkesinambungan dalam jangka waktu pa Pertumbuhan, dalam pengertian yang luas, meliputi pertumbuhan pasar, pertumbuhan ragam produk/jasa yang ditawarkan, serta pertumbuhan tcknologi yang digunakan untuk penyediaan produk/jasa tersebut. Pertumbuhan semacam ini sering kali menghasilkan peningkatan daya saing perusahas bertambahnya daya saing akan meningkarkan pula kemampulabaan (profitabi- fitas) perusahaan. Setiap perusahaan dapat dipandang sebagai sekumpulan kegiatan (value activities) yang dilakukan untuk merancang, menghasilkan, memasarkan, menyampaikan, dan mendukung produkny: Secara umum, Jasa Konstruksi bermakna sangat lua iF ujuan suatu perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup, jang. Janjurnya, Namun, bidang- bidang kegiatan Jasa Konstruksi pada umumnya meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pekerjaan konstruksi, Undang-undang tentang Jasa Konstruksi No.18 Tahun 1999 dalam Kerentuan Umumnya menyebutkan bahwa Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan Konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan la konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. kan pengertian pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perenca dan/arau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan aca lingkungan masing-ma ing beserta kelengkapannya uncuk mewujudkan suatu bangunan arau bencuk fisik lain Bucs Rerenens unrux Kourhacron BaNcunan GEDUNG DAN SPL Selain itu, Kontraktor Jasa Konscruksi, sebagai Pelaksana Konstruksi, didefinisikan sebagai penycdia jasa orang perscorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli, profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi, yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fis at_konerak lainnya dan te untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Untuk pembahasan selanjutnya, dalam buku ini digunakan sebutan Kon- traktor bagi Pelaksana Konstruksi, mengingat bahwa sebutan cersebuc lebih populer di kalangan masyarakat. Lingkup kerja jasa konstruksi sangat beragam. Secara garis besar lingkupnya meliputi: Gedung (perkantoran, mal, rumah sakit, hotel, apartemen, pabrik), Prasarana dan Transportasi (jalan, jembatan, dermaga, landasan terbang, dan lainnya), Irigasi (saluran dan bendungan), Fasilitas Pengolahan Air, Bangunan Pembangkit Tenaga Listrik, dan berbagai bangunan fisik lainnya. Kategori dasar kegiaan dapat dibagi menjadi dua kelompok umum. Per- cama, kegiatan primer atau urama (primary activities) berhubungan dengan pemasaran, pelaksanaan, penyerahan, dan pemeliharaan. Kedua, kegiatan pe- nunjang (supporting activities), yakni kegiatan yang menyediakan infrastruktur arau masukan yang memungkinkan kegiatan-kegiatan utama berlangsung, secara terus menerus.! Secara skematis Kegiaran-kegiatan bidang usaha Kontraktor dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar Kegiatan utama (Primary Activities) dan Kegiatan Penunjang (Supporting Activities) Kogiatan Utama (Primary Activities) 7 PELAKSANAAN PENYERAHAN PEMASARAN PHOYEK PROYEK sgn Poing Fr PENGELOLAAN PENGELOLAAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN DN KEUANGAN MUTU TEKNOLOGI "Pearce Robinson, Manajemen Stategit, terjemahan jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 1991 Keautan Uraua Usana Bioana Kontraxron Proses Kegiatan Utama (Primary Activities)? Perusahaan kontraktor memiliki kegiatan utama yang terdiri dari tiga bagian, iS iga_ bagi yaitu: 1, Pemasaran, proses kegiatan untuk mendapatkan kontrak pelaksanaan peker- jaan konstruksi (proyek) dati pengguna jasa 2. Pelaksanaan proyek, proses operasional lapangan sampai menjadi suatu ba- ngunan yang siap untuk digunakan 3. Penyerahan proyek, proses penyerahan hasil pekerjaan konstruksi yang telah diselesaikan sesuai kontrak kepada pengguna jasa. Secangkan kegiatan penunjang (supporting activities) meliputi: 1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 2. Manajemen keuangan 3. Manajemen Mutu Pada bab-bab selanjutnya akan kita bahas lebih rinci centang proses kegiatan utama Kontraktor, mulai dari proses pemasaran untuk mendapatkan kontrak jasa pelaksanaan konstruksi (proyck), proses pelaksanaan proyek sampai proses serah terima proyek. B.1. PEMASARAN B.1.1. Konsep Dasar Pemasaran Proses bisnis Koneraktor dimulai dengan kegiatan pemasaran yang dalam hal ini mencari, mengumpulkan, dan menggarap informasi pasar proyek baile itu proyck pemerintah maupun swasta serta mempromosikan perusahaan kepada para calon pelanggan. Ada beberapa faktor yang menjadi konsep dasar_pema- satan di bidang usaha kontraktor, ancara lain: a) Kepuasan Pelanggan b) Membuat Jaringan Pemasaran (Networking) 6) Kekuatan (Strengrh)Perusahaan sebagai Aset Pemasaran Pearce Robinson, Manajemen Straiegik, verjomahan jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997, Buku Rerenensi unrux KontRAkToR BaNGUNAN GEDUNG DAN SiPiL B.1.1.a. Kepuasan Pelanggan, dampak positif dari keberhasilan produle meru kan salah satu faktor penting yang menunjang pemasaran karena kepuasan pelanggan atas hasil kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat waktu akan mengangkat citra perusahaan di mata para pemilik proyek dan menjadi rekomendasi untuk memilih pelaksana proyek. Keberhasilan produk dapat berup: © Kemampuan untuk menyclesaikan proyek tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari wakcu yang dijadwalkan © Kemampuan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima pemilik proyek © Kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan kualitas dan keselamatan kerja (saféy) yang baik © Kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada semua pihak (stakeholders) selama masa pelaksanaan proyek, yaitu: — pemilik proyek (pengguna jasa), — konsultan, — sub kontraktor, supplier © Kemampuan memberikan pelayanan yang baik setelah proyek diserahkan kepada pemilik (after sales service) * Memiliki produk unggulan (spesialis di bidang gedung, spesialis di bidang pelabuhan, dsb.), merupakan faktor yang menencukan dalam menetapkan strategi bersaing perusahaan, Sebuah perusahaan yang mempunyai produk unggulan berarti mempunyai "keunggulan bersaing” dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan sekaligus menunjang pemasaran perusahaan. B.1.1.b. Membuat Jaringan Pemasaran (Networking) Networking adalah membangun suatu jaringan relasi yang luas yang bersedia memberikan informasi tentang adanya proyck yang direncanakan. Dibucuhkan waktu lama untuk membangun suatu jaringan pemasaran karena melibatkan "Michael E. Porter, Keungeulan Bersaing, tetjemahan, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994. ‘Waren Friedman, Construction Marketing and Strregie Planning, MeGrass-Hill Book Company: Keaiatan Urawa Usaia Bioang Konrakton berbagai macam komunitas baik perorangan, instans serta kalangan profesional seperti: pemerintah dan swasta * Konsultan Perencana © Investor © Bankir * Subkontraktor © Supplier © Eksckutif Bisnis © Masyarakac * Dil Jaringan pemasaran yang luas akan mempermudah upaya menjaring dan mengumpulkan informasi proyek secara Ie dini schingga mempercepat proses pemasaran. B.1.1.c. Kekuatan Perusahaan (Strength) sebagai Aset Pemasaran® Kebethasilan perusahaan tidak terlepas dari pemanfaatan kekuatan (strength) Ps P Ps ign yang dimilikinya, Kekuatan ini pada gilirannya dapat ditransfer menjadi aset pemasaran, antara lain: * Kinerja (Performance) Kinerja perusahaan yang baik, dalam arti berhasil menyelesaikan_proyek tepar waktu, memenuhi target biaya, dan memberikan pelayanan yang res- ponsif kepada para pelanggan, merupakan unsur penting dalam menunjang suksesnya pemasaran. Tidak seperti pemasaran di bidang usaha yang lain, Kinerja perusahaan kontraktor yang baik, merupakan promosi yang lebih tepat dan efektif dibandingkan promosiiklan melalui media. Informasi tentang. kin ja perusahaan ini dapac diketahui masyarakac antara lain melalui Buku Laporan Keuangan ‘Tahunan (Azual Report), yang disebar luaskan oleh perusahaan yang bersangkutan, atau bagi perusahaan terbuka (go-public), data tersebut tersedia di bursa efek dan media masa. * Hubungan baik dengan Pelanggan Hubungan baik dengan pelanggan dan menjaga kelanggengan hubungan Waren Friedman, “Construction Marketing and Strategic Phnning”, MacGaw-Hill Book Company Bury Rerenens! uvruk KONTAAKTOR BANGUNAN GEDUNG OAW SiPK baik dengan pelanggan melalui komunikasi yang jujur dan obyektif uncuk menghindari perselisihan, keterlambatan, dan biaya ekstra merupakan kunci untuk menjaga kemungkinan memperolch proyek berikutnya Komunikasi yang paling sering dilakukan antara kontraktor dan pelanggannya Dengan demikian, kemampuan negosiasi sangat diperlukan. Cukup banyak licerature atau buku bacaan populer yang menulis tentang teori negosi adalah dalam negosiasi, rapar mingguan, rapat bulanan. i, namun perlu diketahui juga bagaimana penerapannya dalam praktek. Berdasarkan pengalaman, kebethasilan negosiasi dapat diperolch antara lain dengan cara: 1, Memilih saat di mana kita sudah siap dengan materi yang alan dinegosiasikan 2. Menghindari acara nege 3. Memilih saat kei keputusan 4, Memberi kesempatan pelanggan untuk berbicara, dan sebaliknya kita mendengarkan dengan baik 5. Memusatkan perhatian pada pesan yang di 6. Mengendalikan emosi yang, mendadak 1 pelanggan sangat membutuhkan persetujuan atau ampaikan pelanggan 7. Menggunakan bahasa yang dipahami pelanggan 8, Membuat cacatan penting schubungan dengan hasil perundingan Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dapat dilakukan antara lain dengan: + tetap menjalin komunikasi meskipun sudah tidak ada hubungan kerja + memberi perhatian pada acara-acara khusus yang sedang dialami pelang- gan, misalnya hari ulang tahun perusahaan, dsb. kan saran jika diperlukan + siap membe © Karyawan yang berpengalaman dan profesional Aset perusahaan—karyawan yang berpengalam merupakan unsur penting untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan proyek yang lebih cepat daripada waktu yang disediakan dan sel an dan. profesional— igus menum- buhkan kepercayaan di pihak para pelanggan akan ketepatan wakeu pelak- aan, Profesionalisme ini antara lain dapat dinilai olch pelanggan- melalui

Anda mungkin juga menyukai