Tujuan : Mengetahui terjadinya korosi pada besi dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
Mengetahui apa itu korosi dan faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat korosi.
Dasar Teori :
Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya. Definisi
lainnya adalah korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi, korosi adalah fenomena
elektrokimia dan hanya menyerang logam.
rumus
Fe2O3.XH2O.
Pada
proses
pengamatan,
besi
(Fe)
bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air
bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode
: Fe 2+ + 2e - Fe
Katode
: 2H 2 O O 2 + 4H + + 4e -
Penyebab korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari
bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur
kelumit
yang
ada
dalam
bahan,
teknik
pencampuran
bahan
dan
asam,
basa
garam,
baik
dalam
bentuk
senyawa
maupunan-organik.
Proses Terjadinya Korosi
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan
bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada
permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan
oksigen.
Dampak dari korosi
Karatan adalah logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos.
Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada
baja disebut Karat.
Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan
kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya
kerusakan pada peralatan, permesinan atau stuktur bangunan. Sedangkan
kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas produksi .
A. Tabel Pengamatan
Perubahan yang terjadi
No
Wadah/Perlakuan
Hari ke-1
Hari ke-3
Hari ke-5
Hari ke-7
A (Lar. Garam)
Belum
terbentuk
karat
Karat pada
bagian
yang tidak
tercelup,
karatnya
melayang
di air
Sama dengan
hari ke 3
Sama dengan
hari ke 3
B (Lar. Gula)
Belum
terbentuk
karat
Mulai
berkarat
Berkarat
Berkarat
Tidak
terbentuk
karat,ada
gelembun
g di dasar
paku
Tidak terbentuk
karat,gelembun
g bertambah
Tidak terbentuk
karat,gelembun
g bertambah
C (Asam Cuka)
Belum
terbentuk
karat
D (Minyak
Goreng)
Belum
terbentuk
karat
Belum
terbentuk
karat
Sedikit berkarat
Berkarat
E (Minyak Tanah)
Belum
berkarat
Belum
berkarat
Mulai berkarat
Sedikit berkarat
F (Lar. Sabun)
Belum
terjadi
karat
Mulai
sedikit
berkarat,
ada
butiran
warna
coklat
yang
melayang
di air
Berkarat,ada
sedikit endapan
berwarna coklat
Berkarat ,
terdapat banyak
endapan
G (Lar. HSO)
Sedikit
berkarat
Terbentuk
karat
Berkarat ,ada
endapan
Berkarat
,banyak
endapan
H (Air mendidih)
Sedikit
berkarat
Terbentuk
karat
Berkarat
Berkarat
Bagian
bawah
mulai
berkarat
Belum
terjadi
karat
Karat
semakin
banyak
Tidak
terbentuk
karat
Berkarat dengan
sedikit endapan
Berkarat ,
dengan
endapan
Tidak terbentuk
karat
Tidak terbentuk
karat
7
8
9
10
I (Air Es)
J (Paku pada
wadah Plastik)
Tabel Pengamatan
Waktu
Pengamatan
Keadaan
wadah
Tertutup
Pagi
Terbuka
Tertutup
Sore
Terbuka
Jenis Larutan
1
Air
Air garam
Minyak Goreng
Air Cuka
Air
Air garam
Minyak Goreng
Air Cuka
Air
Air garam
Minyak Goreng
Air Cuka
Air
Air garam
Minyak Goreng
Air Cuka
+
-
5
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Hasil pengamatan
1
Hari ke2
3
4
Air mentah
++
+++
Air didih
++
+++
Air garam
++
+++
Air sabun
++
+++
5
6
Air asam
Kapas
Garam dapur
wutuhan
Minyak goreng
Minyak tanah
Oli padat/vasline
+
-
++
+
+++
++
5
+++
+
+++
+
+++
+
+++
+
+++
+
+++
++
-
+++
+
-
No
Medium
7
8
9
10
Ket
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Mudah Berkarat
Sukar berkarat
Sukar berkarat
Sukar berkarat