Anda di halaman 1dari 43

Tugas Penginderaan Jauh

KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia selain memanjatkan puja dan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Penginderaan
Jauh ini tanpa menemui hambatan yang berarti. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Bandi Sasmito, ST., MT. selaku dosen
mata kuliah Penginderaan Jauh, serta teman-teman dalam kelompok 9A dan
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
membantu baik secara moril dan materil dalam penyelesaian tugas ini.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Penginderaan Jauh serta menjadikannya sebagai suatu media
pembelajaran.
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun
sangat kami harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima
kasih.
Semarang, April 2015

Penyusun

ii
Kelompok IXA

Tugas Penginderaan Jauh

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
ASTER..................................................................................................................I-1
I.1.

Sejarah

I-1

I.2.

Manajemen

I-1

I.3.

Karakteristik Satelit I-1

I.4.

Spesifikasi Sensor

I.5.

Sample Citra I-3

I-2

ALOS...................................................................................................................II-1
II.1.

Sejarah

II-1

II.2.

Manajemen

II-2

II.3.

Karakteristik Satelit II-2

II.4.

Spesifikasi Sensor

II.5.

Sample Citra II-6

II-2

IKONOS............................................................................................................III-1
III.1

Sejarah

III-1

III.2

Manajemen

III-2

III.3

Karakteristik Satelit III-2

III.4

Spesifikasi Sensor

III.5

Sample Citra III-5

III-3

QUICKBIRD.....................................................................................................IV-1
IV.1

Sejarah

IV-1

IV.2

Manajemen

IV-2

IV.3

Karakteristik Satelit IV-2

IV.4

Spesifikasi Sensor

IV.5

Sample Citra IV-4

IV-3

iii
Kelompok IXA

Tugas Penginderaan Jauh

GEO-EYE...........................................................................................................V-1
V.1.

Sejarah

V-1

V.2.

Manajemen

V-2

V.3.

Karakteristik Satelit V-2

V.4.

Spesifikasi Sensor

V.5.

Sample Citra V-6

V-3

RAPID-EYE......................................................................................................VI-1
VI.1

Sejarah

VI-1

VI.2

Manajemen

VI-2

VI.3

Karakteristik Satelit VI-2

VI.4

Spesifikasi Sensor

VI.5

Sample Citra VI-3

VI-3

WORLD VIEW...............................................................................................VII-1
VII.1 Sejarah

VII-1

VII.2 Manajemen

VII-1

VII.3 Karakteristik Satelit VII-1


VII.4 Spesifikasi Sensor

VII-2

VII.5 Sample Citra VII-2


PLEIADES.....................................................................................................VIII-1
VIII.1 Sejarah

VIII-1

VIII.2 Manajemen

VIII-1

VIII.3 Karakteristik Satelit VIII-1


VIII.4 Spesifikasi Sensor

VIII-2

VIII.5 Sample Citra VIII-2


SPOT..................................................................................................................IX-1
IX.1

Sejarah

IX-1

IX.2

Manajemen

IX-2
iv

Kelompok IXA

Tugas Penginderaan Jauh

IX.3

Karakteristik Satelit IX-2

IX.4

Spesifikasi Sensor

IX.5

Sample Citra IX-3

IX-3

SKYSAT..............................................................................................................X-1
X.1

Sejarah

X-1

X.2

Manajemen

X-1

X.3

Karakteristik Citra

X-1

X.4

Spesifikasi Sensor

X-2

X.5

Sample Citra X-3

DAFTAR PUSTAKA

v
Kelompok IXA

BAB I
ASTER
I.1.

Sejarah
ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection

Radiometer) adalah instrumen/sensor yang dipasang pada satelit Terra yang


diluncurkan pada 18 Desember 1999. ASTER sendiri terdiri dari tiga subsistem,
yaitu: VNIR, SWIR, TIR. Lebar liputan ASTER yaitu 60 km, sehingga
memungkinkan untuk membuat DEM. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus
yaitu orbit satelit yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi
bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa
sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu
pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan
sudut inklinasi 98,2 derajat.
ASTER biasanya digunakan untuk pemetaan temperatur permukaan bumi,
emisivitas, reflektansi dan elevasi. Proyek ASTER dinaungi oleh Earth Observing
System (EOS) bertujuan untuk melakukan observasi permukaan bumi dalam
rangka monitoring lingkungan hidup secara global dan penginderaan sumber daya
alam. Ground resolution ASTER adalah lebih tinggi dibandingkan dengan
LANDSAT- TM, demikian juga untuk spectral resolution yang tinggi dengan 5
thermal-infrared band dan 6 short wave-infrared bands, serta kualitas fungsi
stereoskopik yang lebih tinggi dibandingkan satelit sebelumnya, JERS-1.
I.2.

Manajemen
Diluncurkan oleh NASA's Earth Observing System (EOS) yang bekerja

sama dengan Jepang. Dikembangkan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan


dan Industri (METI) Jepang. Penyedia resmi citra ASTER adalah Sattelite
Imaging Corporation (SIC) melalui USGS.
I.3.

Karakteristik Satelit
1. Tanggal Peluncuran

: 18 December 1999 at Vandenberg Air

Force Base, California, USA


2. Orbit
: 705 km altitude, sun synchronous
3. Inklinasi Orbit
: 98.3o dari garis ekuator
4. Periode Orbit
: 98.88 menit

5. Ketinggian
6. Resolusi pada Nadir
7. Waktu Melintas Ekuator
8. Waktu Lintas Ulang
9. Resolusi spasial
10. Resolusi spektral
11. Luas liputan (scene)
12. Skala peta maksimum
13. Minimal Order
I.4.

: 681 kilometer
: 15 sampai 90 meter
: 10:30 AM solar time
: 16 hari
: 15 m (VNIR); 30 m (SWIR); 90 m (TIR)
: 14 band
: 60 x 60 km
: 1 : 50.000
: 1 scene

Spesifikasi Sensor
Sensor ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection

Radiometer ) merupakan peningkatan dari sensor yang dipasang pada satelit


generasi sebelumnya, JERS-1. Sensor ini terdiri dari Visible and Near-In-frared
Radiometer (VNIR), Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR), Thermal
Infrared Radiometer (TIR), Intersected Signal Processing Unit dan Master Power
Unit.
1. Visible and Near-In-frared Radiometer (VNIR)
VNIR merupakan high performance dan high resolution optical
instrument yang digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari
permukaan bumi dengan range dari level visible hingga infrared (520 860 mikrometer) dengan 3 bands, dengan ground resolution 15m.. Dimana
band nomor 3 dari VNIR ini merupakan nadir dan backward looking data,
sehingga kombinasi data ini dapat digunakan untuk mendapatkan citra
stereoskopik. Digital Elevation Model (DEM) dapat diperoleh dengan
mengaplikasikan data ini, sehingga data ini tidak hanya untuk peta
topografi saja, tetapi bisa juga digunakan sebagai citra stereo. Vertical
pointing function nya adalah 24 derajat untuk VNIR.
2. Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR)
SWIR merupakan high resolution optical instrument dengan 6 bands yang
digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi
dengan short wavelength infrared range (1.6 - 2.43 mikrometer) dengan
ground resolution 30m. Penggunaan radiometer ini memungkinkan
menerapkan ASTER untuk identifikasi jenis batu dan mineral, serta untuk
monitoring bencana alam seperti monitoring gunung berapi yang masih
aktif. Vertical pointing function nya 8.55 derajat untuk SWIR
3. Thermal Infrared Radiometer (TIR)

TIR adalah high accuracy instrument untuk observasi thermal infrared


radiation (800 - 1200 mikrometer) dari permukaan bumi dengan
menggunakan 5 bands. Band ini dapat digunakan untuk monitoring jenis
tanah dan batuan di permukaan bumi. Multiband thermal infrared sensor
dalam satelit ini adalah pertama kali di dunia. Ukuran citra adalah 60 km
dengan ground resolution 90m dan vertical pointing function 8.55
derajat untuk TIR.
I.5.

Sample Citra

BAB II
ALOS
II.1.

Sejarah
Advanced Land Observing Satellite (ALOS), atau dalam bahasa Jepang

disebut Daichi, adalah satelit yang diutamakan untuk pengamatan daratan


menggunakan teknologi satelit JERS-1 (Japanese Earht Resource Satellite-1) dan
satelit ADEOS (Advanced Earth Observing Satellite) yang telah ditingkatkan
(Gokmaria, 2009) yang dilengkapi dengan teknologi yang lebih maju, untuk
memberikan kontribusi bagi dunia penginderaan jauh, terutama bidang pemetaan,
pengamatan tutupan lahan secara lebih presisi dan akurat, sehingga untuk
keperluan tersebut pada setelit ini dipasang dual frequency GPS receiver dan star
tracker dengan presisi tinggi.
Setelah waktu peluncuran tertunda tiga kali oleh cuaca dan masalah sensor
sejak bulan Juli 2005, akhirnya ALOS diluncurkan pada 24 Januari 2006 dengan
menggunakan roket H-II A di Tanegashima Space Center, Jepang. Dengan jangka
waktu misi satelit ini adalah 3-5 tahun dan akhirnya berhenti beroperasi pada
bulan April 2011.
ALOS dilengkapi dengan tiga sensor penginderaan jauh yaitu sensor
PRISM (Panchromatic Remote Sensing Instrument for Stereo Mapping) dengan
resolusi 2,5 meter dan sensor AVNIR-2 (Advanced Visible and Near Infrared
Radiometer type-2) resolusi 10 meter, serta sebuah sensor gelombang mikro atau
radar yaitu PALSAR (Phased Array type L-Band Synthetic Aperture Radar)
resolusi 10 meter dan 100 meter. Periode kunjungan ulang (re-visiting period) dari
sateli ALOS adalah 46 hari, akan tetapi untuk kepentingan pemantauan bencana
alam atau kondisi darurat satelit ALOS ini mampu melakukan observasi dalam
waktu 2 hari. ALOS dapat mengumpulkan cukup data dengan sendirinya untuk
pemetaan pada skala 1:25.000, tanpa bergantung pada titik acuan di lapangan
ALOS yang juga merupakan salah satu satelit terbesar di antara Land Observing
Satellites, memiliki 5 misi diantaranya sebagai berikut :
1. Kartografi, untuk menyediakan peta wilayah Jepang dan Wilayah AsiaPasifik.

2. Pemantauan Regional, untuk melakukan pemantauan regional untuk


pengembangan pembangunan yang berkelanjutan dan harmonisasi antara
ketersediaan sumber daya alam pengembangan pembangunan.
3. Monitoring Bencana, untuk melakukan monitoring bencana alam.
4. Survei Sumber daya, untuk survei sumber daya alam.
5. Pengembangan teknologi, untuk mengembangkan teknologi penginderaan
jauh yang tepat untuk masa sekarang dan akan datang.
II.2.

Manajemen
Dikembangkan dan diluncurkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency

Tanegashima Space Center Jepang.


II.3.

Karakteristik Satelit

1. Tanggal Peluncuran
2. Peluncuran Situs/Lokasi
3. Peluncuran Kendaraan
4. Desain Pemakaian
5. Panjang Satelit
1. Lebar Satelit
2. Tinggi Satelit
3. Berat Satelit
4. Tenaga Utama (Sel Surya)
5. Orbit
6. Periode
7. Sub siklus
8. Ketinggian Satelit
9. Sudut Inklinasi
10. Resolusi Panchromatic
11. Resolusi Multispectral
II.4.

: 24 Januari 2006
: Tanegashima Space Center, Jepang
: Roket H-II A
: 3-5 tahun
: 4,5 meter
: 3,5 meter
: 6,5 meter
: 4 ton
: 7 kw
: Sun Synchronous Orbit Sub-rekuren
: 46 hari
: 2 hari
: Kira-kira 692km (di atas khatulistiwa)
: Sekitar 98,2 derajat
: 2,5 m
: 10 m

Spesifikasi Sensor
ALOS yang merupakan satelit milik Jepang ini adalah satelit generasi

lanjutan dari JERS-1 dan ADEOS yang dilengkapi dengan teknologi yang lebih
maju. ALOS dilengkapi dengan 3 remote sensing instrumen/ instrumen
penginderaan jauh, yaitu:
1. ALOS PRISM
Panchromatik Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping
(PRISM) yang dirancang untuk dapat memperoleh data Digital
Terrain Model (DTM), merupakan radiometer pankromatik yang
memiliki resolusi spasial 2,5 meter pada titik nadir.

PRISM memiliki tiga titik optik independen untuk melihat titik nadir,
depan dan belakang (Backward and Forward). Dengan kemampuan
seperti ini dimungkinkan untuk membangun data 3-D (tree
dimensional terrain data) dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Masing-masing optik teleskop terdiri dari tiga cermin dan beberapa
detektor CCD untuk penyapuan memanjang. Teleskop nadir mampu
mencakup lebar 70 km, sedangkan teleskop depan dan belakang
mencakup lebar area 35 km. Teleskop dipasang pada sisi optical
bench pada suhu yang tepat. Teleskop depan dan belakang (Forward
and Backward) memiliki inklinasi 24 dan -24 derajat dari titik nadir
untuk rasio dasar ketinggian 1,0. Bidang luas pandang (FOV)
PRISM menyediakan tiga stereo penuh tumpang tindih (triplet)
dengan lebar 35 km tanpa pemindai pemindaian mekanis dari satelit.
Tanpa lebar FOV ini, ke depan, nadir, dan kebelakang citra tidak
akan saling tumpang tindih (overlap) akibat rotasi bumi.
Jumlah Band

: 1 (pankromatik)

Panjang Gelombang

: 0,52-0,77 mikrometer

Jumlah Optik

: 3 (Nadir, Maju, Mundur)

Dasar-ke-Tinggi rasio : 1.0 (Forward dan Backward antara


tampilan)
Resolusi spasial

: 2,5 m (pada Nadir)

Lebar Petak

: 70 km (Nadir saja) / 35km (modus Triplet)

S/N

: > 70

MTF

: > 0,2

Jumlah Detektor

: 28000 / band (Lebar petak 70km)

14000 / band (35km Lebar petak)


Menunjuk Sudut

: -1.5 Untuk 1,5 derajat (Triplet Mode,

Cross-track arah)
Panjang bit

: 8 bit

2. ALOS AVNIR-2
AVNIR-2 (The Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type
2) merupakan gelombang visible dan radiometer yang digunakan

untuk

mengamati

daratan

dan

wilayah

pesisir.

AVNIR-2

menyediakan peta cakupan lahan dengan spasial yang baik dan peta
klasifikasi penggunaan lahan untuk pemantauan lingkungan daerah.
AVNIR-2 adalah penerus AVNIR yang terdapat pada Advanced
Earth Observing Satellite (ADEOS), yang diluncurkan pada bulan
Agustus 1996. The Instantaneous Field-of-view (IFOV) adalah
peningkatan utama atas AVNIR. AVNIR-2

menyediakan gambar

dengan resolusi spasial 10m, perbaikan atas resolusi 16m dari


AVNIR di wilayah multi-spektral. AVNIR-2 memiliki peningkatan
detektor CCD (AVNIR memiliki 5.000 pixel per CCD; AVNIR-2
7.000 pixel per CCD) dan elektronik mengaktifkan resolusi yang
lebih tinggi. Sebuah fungsi lintas-trek menunjuk untuk observasi
prompt dari daerah bencana adalah perbaikan lain. Sensor AVNIR-2
dilengkapi dengan kemampuan khusus yang memungkinkan satelit
dapat melakukan observasi tidak hanya pada arah tegak lurus
lintasan satelit , tetapi juga mode operasi dengan sudut observasi
(Pointing Angle) hingga sebesar + 44o. Kemampuan itu diharapkan
dapat membantu dalam pemantauan kondisi suatu area yang
diinginkan. Sensor ini dapat dimanfaatkan dalam penyusunan peta
penggunaan lahan atau peta vegetasi terutama dengan menggunakan
band cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared).
Panjang Gelombang Band 1

: 0,42-0,50 mikrometer

Panjang Gelombang Band 2

: 0,52-0,60 mikrometer

Panjang Gelombang Band 3

: 0,61-0,69 mikrometer

Panjang Gelombang Band 4

: 0,76-0,89 mikrometer

Resolusi Spasial

: 10m (pada Nadir)

Lebar Petak

: 70km (pada Nadir)

S/N

: >200

MTF Band 1 sampai 3

: > 0,25

MTF Band 4

: > 0,20

Jumlah Detektor

: 7000/band

Pointing Angle

: - 44 sampai + 44 derajat

Panjang Bit

: 8 bit

3. ALOS PALSAR
PALSAR (Phased Array type L-Band Synthetic Aperture Radar)
merupakan sensor gelombang mikro aktif pada L-band (frekuensipusat 1270 MHz 23.6 cm) yang dikembangkan oleh JAXA (Japan
Aerospace Exploration Agency) bekerja sama dengan JAROS (Japan
Resource Observation Systems Organization). Sensor PALSAR
mempunyai kemampuan off-nadir dengan variabel antara 10-51
derajat (sudut datang 8-60 derajat) dengan menggunakan teknik
phased

array

aktif

dengan

80

modul-modul

untuk

mentransmisikan/penerimaan. Sensor merupakan pengembangan


dari sensor SAR yang dibawa oleh satelit pendahulunya, JERS-1.
Sensor ini merupakan sensor gelombang mikro aktif yang dapat
melakukan observasi siang dan malam tanpa terpengaruh pada
kondisi cuaca. Melalui salah satu mode observasinya, yaitu
ScanSAR, sensor ini memungkinkan dapat melakukan pengamatan
permukaan bumi dengan cakupan area yang cukup luas, yaitu 250
350 km.
ALOS PALSAR adalah suatu instrument yang secara penuh
polarimetrik, bekerja dengan salah satu mode sebagai berikut :
a) FBS (Fine Beam Single-Polarization) atau polarisasi
tunggal (HH)
b) FBD (Fine Beam Dual-Polarization) atau polarisasi
rangkap dua (HH, HV)
c) Polarisasi penuh (HH, HV,VH,VV)

II.5.

Sample Citra

BAB III
IKONOS
III.1

Sejarah
Satelit IKONOS adalah satelit inderaja komersiil pertama yang

dioperasikan dengan tingkat ketelitian 1 meter untuk model pankromatik dan 4


meter untuk model multispektral yang merupakan milik Space Imaging Agency
(USA), dan berhasil memproduksi citra satelit inderaja dengan ketelitian 235 kali
ketelitian citra Landsat - 7 band pankromatik (Kusumowidagdo, 2002). Dengan
teknik Pan Sharpening, citra pankromatik 1 meter dapat dikombinasikan dengan
citra multispektral 4 meter. Saluran pankromatik menggunakan panjang
gelombang (0.45 m - 0.90 m ) dan multispektral dengan 3 saluran pada panjang
gelombang tampak (visible) serta satu saluran inframerah dekat.
Satelit IKONOS adalah satelit yang diluncurkan bulan September 1999 dan
menyediakan data untuk tujuan komersial pada awal 2000. IKONOS adalah satelit
dengan resolusi spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada
resolusi 4 meter (citra berwarna) dan sebuah kanal pankromatik dengan resolusi 1
meter (hitam putih). Ini berarti IKONOS merupakan satelit komersial pertama
yang dapat membuat image beresolusi tinggi. Ikonos adalah satelit milik Space
Imaging (USA) yang diluncurkan bulan September 1999 dan menyediakan data
untuk tujuan komersial pada awal 2000. Ikonos adalah satelit dengan resolusi
spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m (citra
berwarna) dan sebuah kanal pankromatik dengan resolusi 1 m (hitam-putih). Ini
berarti Ikonos merupakan satelit komersial pertama yang dapat membuat image
beresolusi tinggi. Dengan kedetilan/resolusi yg cukup tinggi ini membuat satelit
ini akan menyaingi pembuatan foto udara. Lah iaya ngapain lagi pakai foto udara
wong yang ini sudah cukup detil, bahkan kalau memetakan kota bekasi bisa
dengan skala 1:5000 bahkan 1:2000 untuk desain tata ruang.dan juga merupakan
satelit komersil yang berosolusi tinggi (1 meter untuk pankromatik, dan 4 meter
untuk multispektral) dengan ketelitian 225 kali ketelitian citra lansad 7 band
pankromatik di luncurkan tanggal 24 September 1999 di Vandeberg, California,
dengan orbit sun-synchronuos. Data ikonos terekam dalam 11 bit, kualitas jauh

lebih detail dari pada citra yang perekamnya 8 bit. Resolusi ikonos sebanding
dengan resolusi udara.
III.2

Manajemen
IKONOS berasal dari Lockheed Martin Corporation yang merupakan

satelit Commercial Remote Sensing System (CRSS). Pada April 1994 Lockheed
diberi salah satu lisensi pertama dari Departemen Perdagangan AS untuk citra
satelit komersial resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan mitra
Ruang Pencitraan menerima lisensi dari Federal Communications Commission
(FCC) untuk mengirimkan telemetri dari satelit dalam delapan gigahertz Earth
Exploration Satellite Services.
III.3

Karakteristik Satelit
Tabel Karakteristik IKONOS:

Sistem
Orbit
Sensor
Swath Width
Off-track viewing
Revisit Time
Band-band Spektral (m)

SPOT-4
680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30 AM
crossing, rotasi 14 hari (repeat cycle)
Optical Sensor Assembly (OSA)
11 km (12 m CCD elements)
Tersedia 27o across-track
1-3 hari
0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
1 m (PAN), 4 m (band 1 4)

Ukuran Piksel Lapangan


(Resolusi spasial)
Arsip data
www.spaceimaging.com
Banyak aplikasi untuk data IKONOS yang dapat diketahui. Pemilik
berharap bahawa penggunaan lapanagn dapat dibayar untuk harga data komersial.
Diharapan bahwa, pada masa mendatang, 50% data foto udara akan digantikan
oleh citra beresolusi tinggi dari angkasa (camera pesawat digital akan banyak
menggantikan foto udara yang masih ada). Misi pertama IKONOS akan
mendapatkan citra seluruh kota-kota uatama Amerika Serikat. Sampai saat ini,
pemetaan dan monitoring eral perkotaan dari angkasa (tidak hanya di Amerika)
hanya mungkin pada skala terbatas.
Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil
hingga

menengah,

tidak

hanya

menghasilkan

peta

baru,

tetapi

juga

memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain


IKONOS adalah precision agriculture; hal ini digambarkan pada pengaturan

band multispektra, dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared).


Pembaharuan dari situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan
penggunaan pupuk dan herbisida.
Penggunaan pada poduk gambar dapat dilihat pada sektor bisnis, media
dan pariwisata (Janssen dan Hurneeman, 2001)

Gambar Citra Ikonos Frankfurt Airport, Germany - 1-meter True Color


(Spaceimaging.com, 2004)
III.4

Spesifikasi Sensor
Karakteristik Sensor Sistem Satelit IKONOS
Launch Date 24 September 1999
Vandenberg Air Force Base, California, USA
Operational Life Over 7 years
Orbit 98.1 degree, sun synchronous
Speed on Orbit 7.5 kilometers per second
Speed Over the Ground 6.8 kilometers per second
Number of Revolutions Around the Earth 14.7 every 24 hours
Orbit Time Around the Earth 98 minutes
Altitude 681 kilometers
Resolution Nadir:
0.82 meters panchromatic
3.2 meters multispectral
26 Off-Nadir
meter panchromatic
meters multispectral
Image Swath 11.3
kilometers at nadir 13.8 kilometers at 26 off-nadir
Equator Crossing Time Nominally 10:30 a.m. solar time
Revisit Time Approximately 3 days at 40 latitude
Dynamic Range 11-bits per pixel
Image Bands Panchromatic, blue, green, red, near IR

Resolusi radiometric data IKONOS dikumpulkan tiap 11 bit pixel (2048


tone abu abu). Ini berarti bahwa masih diperlukan ahli perangkat lunak inderaja
untuk

memperoleh

informasi

gambar

dengan

detil.

IKONOS

dengan

kemampuannya sebagai high accuracy remote sensing satellite akan


memberikan implikasi terhadap berubahnya konsepsi penyediaan data dan
informasi

wilayah

terutama

karena

meningkatnya

kecepatandan

kearutan.datanya .Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)


bekerja sama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (FG UGM) saat
ini sedang memetakan sebagian besar area Kabupaten Bantul, Yogyakarta
menggunakan satelit IKONOS multispektral pasca gempa. IKONOS juga dapat
dimanfaatkan untuk pemantauan cuaca dan penataan ruang wilayah. IKONOS
akan lebih bermanfaat misalnya dalam menganalisis lahan dan identifikasi obyek.
Apabila kemudian data ini dipadukan dengan data sekunder akan memberikan
pengetahuan tentang potensi suatu daerah dengan lebih detil dan bermanfaat
khususnya dalam pengambilan kebijakan pembangunan. Data dari satelit ini telah
dimanfaatkan untuk identifikasi tata ruang.
Sensor OSA (Optical Sensor Assembly) pada satelit ini didasarkan pada
prinsip pushbroom dan dapat secara simultan mengambil citra pankromatik dan
multispektral. IKONOS mengirimkan resolusi spasial tertinggi sejauh yang
dicapai sebuah satelit sipil. Bagian dari resolusi spasial yang tinggi juga
mempunyai resolusi radiometrik tinggi menggunakan 11-bit. Satelit ini
ditempatkan pada ketinggian 681 km di atas permukaan bumi dengan tipe orbit
sinkron matahari, dan waktu lintas equator jam 10:30 AM, melintas pada tempat
yang sama tiap 3 hari sekali dengan cakupan citra seluas 11 km x 11 km.
III.5

Sample Citra

Produk Satelit

IKONOS dapat dibedakan dalam tiga tingkatan

berdasarkan tingkat akurasi posisinya, yaitu :


1. Georectified Product (Geo)
Geo merupakan produk ideal untuk pengamatan visual dan interpretasi,
karena produk ini sudah direktifikasi pada datum & sistem proyeksi peta.
2. Orthorectified Product
Pada produk ini telah dilakukan ortorektifikasi pada ellipsoid & proyeksi
peta tertentu. Orthorektifikasi dilakukan untuk menghilangkan distorsi citra akibat
kesalahan geometrik dan pergeseran relief. Jenis Precision dan Precision Plus
merupakan produk yang mempunyai tingkat akurasi ketelitian yang tinggi, karena
telah menggunakan titik control tanah maupun DEM (Digital Elevation Model).
Jenis Presicion Plus bukan merupakan produk standar, dan hanya disediakan
untuk golongan tertentu.
3. Stereo Product
Produk ini hanya dapat digunakan oleh lembaga pemerintahan saja. Stereo
Product menggunakan film kamera model Rational Polynomial Coefisient (RCP),
yang

menyediakan

model

data kamera

dengan paket program untuk

fotogrammetri dengan koordinat 3D, DEM dan citra yang telah diorthorektifikasi.

BAB IV
QUICKBIRD
IV.1

Sejarah
Satelit Quickbird merupakan salah satu satelit yang mengorbit bumi secara

polar juga merupakan satelit pertama dalam konstelasi Digital Globe pesawat
ruang angkasa yang sedang berkembang yang menawarkan sangat akurat,
komersial citra resolusi tinggi dari Bumi. Citra satelit Quickbird ini dimiliki oleh
perusahaan Digital Globe, Amerika Serikat. Dan dioperasikan langsung oleh
perusahaan tersebut.
Quickbird pertama kali diluncurkan pada bulan November 2000 oleh Earth
Watch dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia. Namun, Quickbird pertama ini gagal
dalam mencapai orbit yang direncanakan dan dinyatakan gagal. Lalu selanjutnya
diluncurkan lagi pada tanggal 18 Oktober 2001 hingga saat ini merupakan resolusi
tertinggi satelit komersial data yang tersedia.
Selain digunakan untuk keperluan penginderaan jauh sumber daya alam,
pemanfaatan Quickbird ini sangat baik untuk studi lingkungan dan analisis
perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang
perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi
minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi lingkungan. Juga dimanfaatkan untuk
keperluan perancangan wilayah, seperti perencanaan prasarana fisik (jaringan
jalan, drainase, pipa, listrik, dll) di daerah perkotaan maupun perdesaan.
Quickbird menggunakan Imaging Global System 2000 (BGIS 2000) yang
mengumpulkan keempat resolusi tertinggi gambaran komersial Bumi setelah
WorldView-1, WorldView-2, dan GeoEye-1 dan menawarkan ukuran gambar
terbesar dan terbesar penyimpanan on-board kapasitas dari setiap satelit.
Dengan mengumpulkan data gambar satelit panchromatic (hitam & putih)
pencitraan pada resolusi 60-70 cm dan multispectral citra di resolusi 2.4 dan 2,8
m.
Sehingga dengan resolusi detail seperti itu, bangunan dan infrastruktur
lainnya dengan mudah dapat terlihat. Namun, resolusi ini tidak cukup untuk
bekerja dengan objek-objek kecil seperti pelat nomor pada mobil. Gambaran

dapat diimpor ke penginderaan jarak jauh perangkat lunak pengolah gambar, dan
juga ke dalam GIS untuk analisis paket. Gambaran juga dapat digunakan sebagai
latar belakang untuk aplikasi pemetaan seperti Google Earth dan Google Maps.
IV.2

Manajemen
Satelit Quickbird Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital

Globe, merupakan citra satelit dengan resolusi tertinggi saat ini, yaitu 0.61 meter.
DigitalGlobe (NYSE: DGI) adalah sebuah perusahaan swasta bermarkas di
Longmont, Colorado, Amerika Serikat yang bergerak di bidang penginderaan
jauh.
IV.3

Karakteristik Satelit

Berikut ini beberapa spesifikasi satelit Quickbird:


a. Informasi Peluncuran
Tanggal Peluncuran : 18 Oktober 2001
Peluncuran Window : 1851-1906 GMT (1451-1506 EDT)
Peluncuran Kendaraan : Boeing Delta II
Peluncuran Situs/Lokasi : SLC-2W, Vandenberg Air Force Base,
California USA
USAF Designation : Quickbird 2
Kontraktor : Ball Aerospace & Technologies, Kodak dan Fokker Space
b. Petak Area Ukuran Lebar dan Luas
Petak nominal width : 16,5 km di titik nadir
Petak tanah diakses : 544 km berpusat pada satelit trek tanah (hingga 30
dari titik nadir)
Lebar satu wilayah : 16,5 km x 16.5 km
Strip : 16,5 km x 115 km
c. Orbit
Inklinasi Orbit : 97,2 , sun-synchronous
Speed : 7,1 Km / detik (25.560 Km / jam)
Ketinggian : 450 km - 98 derajat sinkron matahari kecenderungan
Kembali Frekuensi : 1-3,5 hari tergantung pada lintang pada resolusi 60
cm
Viewing Angle : Agile pesawat ruang angkasa, di-track dan cross-lagu
menunjuk
Periode : 93,4 menit
d. Onboard Penyimpanan
Onboard penyimpanan : 128 Gigabit kapasitas (sekitar 57 daerah satu
gambar)
e. SPACECRAFT
Dipicu selama 7 tahun
2.100 (950 kg), 3,04 m (10 kaki) panjangnya
f. Metrik Akurasi

Metrik Akurasi : 23 meter horizontal (CE90%) kesalahan melingkar dan


tanpa tanah kotor 17 meter linear error
Akurasi : kurang dari 0,5 per sumbu milliradians mutlak
Pengetahuan : kurang dari 15 microradians per sumbu
Stabilitas : kurang dari 10 microradians per detik
g. Komunikasi
Payload Data : 320 Mbps X-band
Housekeeping : X-band dari 4,16 dan 256 Kbps
S-2 band Kbps uplink
IV.4

Spesifikasi Sensor

Digitalisasi
Equator Crossing Time
Pendekatan ADCS

: 11 bit per pixel


: 10:30 (descending node)
: 3-sumbu stabil, bintang pelacak / IRU / reaksi

roda, C / A Kode GPS


Sensor

: Sensor60 cm (24 in) (1,37 rad) panchromatic di

titik nadir 2,4 m (7 ft 10 in) (5,47 rad) multispectral di titik nadir


Pan
: 61 cm (nadir) sampai 72 cm (25 off-nadir)
MS
IV.5

: 2,44 m (nadir) untuk 2,88 m (25 off-nadir)


Sample Citra

BAB V
GEO-EYE
V.1.

Sejarah
GeoEye adalah satelit pengamat bumi yang pembuatan satelit ini yang

diluncurkan pada tanggal 6 September 2008 disponsori oleh Google dan National
Geospatial-Intelligence Agency (NGA) dari California, Amerika Serikat. Satelit
pengamat bumi Geoeye ini merupakan satelit komersial dengan pencitraan
gambar dengan resolusi paling tinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
Satelit Geoeye memiliki 2 satelit yakni Geoeye-1 dan Geoeye-2. Satelit
GeoEye-1 diluncurkan oleh Geoeye Inc. yang juga pernah mengeluarkan satelit
IKONOS yang adalah satelit sub-meter pertama di dunia. Geoeye-1 ini dilengkapi
dengan teknologi-teknologi tercanggih, digunakan juga oleh satelit buatan
perusahaan General Dynamics. Pembuatan satelit Geoeye-1 memakan biaya $502
juta yang menanggung adalah Google dan NGA sebagai sponsor utamanya.
Terdapat logo Google yang ditampilkan di bagian samping roket Delta II yaitu
roket yang meluncurkan Geoeye.
GeoEye-1 dikeluarkan oleh GeoEye Inc yang sebelumnya juga
mengeluarkan satelit bernama IKONOS yang merupakan satelit sub-meter
komersial pertama di dunia. GeoEye-1 dilengkapi dengan teknologi-teknologi
tercanggih yang pernah digunakan dalam sistem satelit komersial yang dibuat oleh
perusahaan General Dynamics. Dalam pembuatannya, satelit ini memakan biaya
sebesar $502 juta yang ditanggung oleh Google dan National GeospatialIntelligence Agency (NGA) sebagai sponsor-sponsor utamanya. Pada satelitini,
terdapat logo Google yang terletak pada bagian samping roket Delta II yang
meluncurkannya.
Sensor kamera pada satelit ini dibuat oleh ITT Corporation yang kemudian
dikirimkan pada General Dynamics untuk diintegrasikan ke dalam GeoEye-1 pada
Januari 2007. Gambar pertama yang dihasilkan oleh GeoEye-1 setelah proses
kalibrasi selesai adalah foto udara dari kampus Universitas Kutztown yang
terletak di pertengahan antaraReading dan Allentown, Pennsylvania dengan
ketinggian orbit 423 mil atau 681 km di atas East Coast, Amerika.

V.2.

Manajemen
GeoEye-1 merupakan bagian dari kontrak NextView $500 juta diberikan

kepada ORBIMAGE (Sekarang GeoEye) September 30, 2004. Mengharapkan


citra untuk melayani berbagai macam aplikasi untuk pertahanan, keamanan
nasional dan tanah air, udara dan transportasi laut, minyak dan gas, pertambangan,
pemetaan dan layanan berbasis lokasi, perencanaan negara bagian dan lokal
pemerintah, asuransi dan manajemen risiko, pertanian, dan pemantauan
lingkungan.
GeoEye-1 dibangun oleh Jenderal Lanjutan Sistem Informasi Dinamika di
Gilbert, Arizona Sistem pencitraan dibangun oleh ITT di Rochester, NY. ITT juga
membangun sistem pencitraan untuk GeoEye-2 dijadwalkan untuk diluncurkan
pada 2011.
V.3.

Karakteristik Satelit
Spesifikasi dan Software GeoEye
Satelit GeoEye mampu menghasilkan gambar dengan resolusi hingga 0,41

meter dengan sensor hitam-putih dan 1,65 meter untuk sensor berwarna.
Kemampuan resolusi gambar yang dimiliki oleh GeoEye ini sangat ideal
digunakan untuk pemetaan skala besar. Orbit GeoEye berada di ketinggian 681
km di atas bumi dan bergerak dengan kecepatan 7,5 km per jam.
GeoEye dapat memetakan alam dan fitur buatan dengan jarak 3 meter dari
lokasi sebenarnya di bumi karena GeoEye memiliki tingkat akurasi tiga meter.
Dalam sistem pencitraan komersial lainnya, tingkat akurasi ini tidak pernah
dicapai sebelum-sebelumnya.
GeoEye memiliki ketelitian yang sangat tinggi dan dapat mengumpulkan
banyak gambar dalam satu kali pengorbitan. ITT memang merancang satelit ini
untuk dapat membidik beberapa target sekali orbit. Untuk mendapat hasil
pencitraan yang teliti, satelit ini diprogram supaya bisa bergerak ke depan,
belakang, kanan dan kiri dalam membidik.
Frekuensi Pengorbitan GeoEye
GeoEye bisa mengorbit dengan frekuensi 15 kali dalam satu hari dan
membutuhkan waktu 98 menit untuk mengorbit. Satelit ini juga digunakan untuk

melengkapi sistem satelit IKONOS namun dalam proses pengumpulan gambar


satelit GeoEye jauh lebih cepat yakni 40% lebih cepat mengumpulkan gambar
hitam-putih dan 25% lebih cepat untuk gambar berwarna. Kedua satelit ini dalam
satu hari dapat mengumpulakan 1 juta sq km hasil pencitraan.
Dalam mode hitam-putih, Geoeye dapat melakukan pencitraan terhadap
daerah seluas 700.000 km2 atau seluas kota Texas, sedangkan dalam mode
berwarna Geoeye dapat melakukan pencitraan seluas 350.000 km2 dengan
bantuan kamera teleskop optik, detektor, focal plane dan prosesor digital.
Fungsi Satelit GeoEye terhadap Google
Satelit GeoEye digunakan dalam layanan peta berbasis web yaitu Google
Earth dan Google Maps. Selain pada Google, GeoEye juga memberi data dengan
hasil pencitraan resolusi tinggi untuk kepentingan Amerika Serikat melalui NGA.
V.4.

Spesifikasi Sensor
Tanggal
peluncuran

6 September 2008
Pankromatik dan multispektral (pan-sharpened)

Mode kamera

Pankromatik
Multispektral
0,46 m / 1,51 ft pankromatik (nominal at nadir)

Resolusi spasial

1,84 m / 6,04 ft multispektral (nominal at


nadir)
Pankromatik : 450 800 nm
Biru : 450 510 nm

Resolusi spektral

Hijau : 510 580 nm


Merah : 655 690 nm
Infra merah dekat : 780 920 nm

Metric accurasi /

CE stereo: 2 m / 6.6 ft

Geolocation

LE stereo: 3 m / 9.84 ft

CE mono: 2.5 m / 8.20 ft


These are specified as 90% CE (circular error)
for the horizontal and 90% LE (linear error) for
the vertical with no ground control points
(GCPs)
Nominal swath width 15.2 km / 9.44 mi at
Nadir
Single-point scene 225 sq km (1515 km)
Swath Widths &
Representative
Area Sizes

Contiguous large area 15,000 sq km (30050


km)
Contiguous 1 cell size areas 10,000 sq km
(100100 km)
Contiguous stereo area 6,270 sq km (22428
km)(Area assumes pan mode at highest line
rate)

Sudut perekaman

Dapat merekam dari semua arah


Max
Pan

Off Nadir

Average

Look Angle

Revisit

(deg)

(days)

Frekuensi revisit

GSD

pada ketinggian

(m)

770 km (40

0,42

10

8,3

Latitude Target)

0,50

28

2,8

0,59

35

2,1

Up to 700,000 sq km/day (270,271 sq mi/day)


Kemampuan

of pan area (about the size of Texas). Up to

mengoleksi area

350,000 sq km/day (135,135 sq mi/day) of pan-

dalam sehari

sharpened multispectral area (about the size of


New Mexico)

Informasi Teknikal

Launch vehicle
Launch vehicle
manufacturer

Boeing Corporation

Lokasi peluncuran

Vandenberg Air Force Base, California

Berat satelit

1955 kg / 4310 lbs

Penyimpanan

1 Terabit recorder; X-band downlink (at 740

satelit / downlink

mb/sec or 150 mb/sec)

Lama operasi
Mode operasi
satelit

Lebih dari 7 tahun dengan bahan bakar sampai


15 tahun
Store and forward
Real-time image and downlink
Direct uplink with real-time downlink

Ketinggian orbit

770 km / 478 mil

Kecepatan orbit

7.5 km/detik or 17,000 mi/jam

Inclination/Equator
Crossing Time
Periode orbit
V.5.

Delta II

Sample Citra

98 degrees / 10:30am
Sun-synchronous / 98 minutes

BAB VI
RAPID-EYE
VI.1 Sejarah
RapidEye (sekarang bernama blackbridge) sebagai konsep bisnis
diciptakan pada tahun 1996 oleh perusahaan Kayser-Threde GmbH di Munich,
Jerman, dalam menanggapi panggilan untuk ide-ide tentang bagaimana untuk
mengusahakan berbasis satelit Earth Observation. Pendanaan untuk konstelasi
satelit dan ground segment dijamin melalui bantuan Uni Eropa, Negara Bagian
Brandenburg dan konsorsium perbankan yang terdiri dari KfW, Commerzbank,
dan EDC pada tahun 2004. Kanada Commercial Corporation dikontrak untuk
membangun sistem rapideye ini. Rapideye sangat mengutamakan kualitas.
Buktinya pada bulan April tahun 2008, RapidEye telah bersertifikat ISO melalui
TV NORD Jerman. TUV NORD adalah organisasi yang berpusat di Jerman
dengan subsidiari yang tersebar di 70 negara di seluruh dunia. TUV NORD
merupakan lembaga yang sudah mendapat akreditasi dari International
Acreditation Forum (IAF) untuk menerbitkan Sertifikat ISO.
Produk dari Rapideye ini adalah citra yang terdiri dari level 1B dan level
3A. Berikut ini adalah rincian dari dua level produk ini:
1. Level 1B

Tidak mempunyai sistem koordinat

Di peruntukkan bagi user yang ahli dan menginginkan hasil yang optimal
dalam proses pengolahan citra

Format peta NITF

Citra belum terkoreksi

Resolusi Citra 6,5 m

2. Level 3A

Mempunyai koordinat UTM WGS 84 (Apabila anda membutuhkan sistem


koordinat lainnya mohon diinfokan kepada kami)

Di peruntukkan bagi orang yang menginginkan citra yang siap pakai atau
siap di olah

Format peta GeoTiff

Citra sudak terkoreksi

Resolusi Citra 5 m
Rapideye cuma menawarkan citra multispektral saja yang terdiri dari 5

band.
VI.2 Manajemen
Blackbridge, LLC adalah penyedia citra satelit resolusi tinggi dan produk
geo-informasi. RapidEye telah berhasil diluncurkan dari Dnepr-1 Rocket pada 29
Agustus 2008 di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Kemampuan pencitraan
RapidEye dapat diterapkan untuk sejumlah industri, termasuk pertanian,
kehutanan, eksplorasi, energi dan komunikasi, pemerintah, kartografi, visualisasi,
dan Simulasi. Sejak tahun 2004, RapidEye telah berkantor pusat di Brandenburg,
Jerman dan memiliki kantor tambahan di dekat Washington, DC.
VI.3 Karakteristik Satelit
Spesifikasi Citra RapidEye
Orbit Altitude

630 km in Sun-synchronous orbit

Equator Crossing Time

11:00 am local time (approximately)

Ground sampling distance

6.5 m

Pixel size

5m

Swath Width

77 km

On board data storage

1500 km of image data per orbit

Revisit time

Daily (off-nadir) / 5.5 days (at nadir)

Image capture capacity

4 million sq km/day

Dynamic Range

12 bit

VI.4 Spesifikasi Sensor


Sensor Type

Multi-spectral push broom imager

520 - 590 nm (Green)


630 - 685 nm (Red)
690 - 730 nm (Red Edge)
760 - 850 nm (Near-infrared)

VI.5 Sample Citra

BAB VII
WORLD VIEW
VII.1 Sejarah
Citra Satelit yang dihasilkan dari pemotretan atau perekaman melalui
sensor yang ditempatkan pada satelit WorldView-1 merupakan satelit generasi
selanjutnya setelah quickbird,satelit ini dilincurkan pada tanggal 18 September
2007 di Vandenberg Air Force Base, California, Amerika Serikat menggunakan
roket Delta 7920. memiliki kemampuan merekam data permukaan bumi per hari
seluas 750,000 km berupa citra dengan resolusi 0.5 m pankromatik dengan waktu
kedatangan kembali pada lokasi yang sama dalam 1.7 hari. Satelit WorldView-1
ini hanya menghasilkan citra pankromatik saja.
VII.2 Manajemen
Satelit WorldView tidak lepas dari perusahaan WorldView, sebuah divisi
dari Paragon Space Development Corporation yang menawarkan penerbangan
near-space.
Ball Aerospace yang membangun WorldView 1 yang diluncurkan pada
tanggal 18 September 2007 dari Vandenberg Air Force Base di Delta II 7920-10C.
Peluncuran difasilitasi oleh United Launch Alliance.
VII.3 Karakteristik Satelit
Tanggal : 18 September 2007
Peluncuran

Roket Peluncur : Delta 7920


Lokasi Peluncuran : Vandenberg Air Force
Base, california, A.S
Tinggi : 496 kilometer Sun synchronous, jam

Orbit

10:30 am descending node

Masa Operasi
Dimensi Satelit,

Periode orbit : 94.6 menit


Diperkirakan s/d tahun 2018
3.6 meter tinggi x 2.5 meter lebar,

Bobot & Power

7.1 meters lebar panel energi surya

Bobot : 2500 kilogram


Dynamic Range
Lebar Sapuan
Kapasitas

3.2 kW panel surya, 100 Ahr battery


11-bits per pixel
17.6 kilometer pada nadir

Penyimpanan
Perekaman per

2199 gigabit

orbit
Maksimal Area

331 gigabit

terekam dalam

60 x 110 km mono

sekali lewat

30 x 110 km stereo
1.7 hari pada 1 meter GSD atau kurang

Putaran ke
lokasi yg sama

Ketelitian
lokasi

4.6 hari pada 25 off-nadir atau kurang (0.59


meter GSD)
6.5 m CE90 pada nadir, dengan ketelitian
actual antara 4.0 - 5.5 m CE90 pada nadir,
diluar pengaruh terrain dan off-nadir
2.0 m jika menggunakan registrasi titik
kontrol tanah

VII.4 Spesifikasi Sensor


Sensor Bands
Resolusi Sensor

Pankromatik

(GSD =
Ground

0.50 meter Ground Sample Distance (GSD)

Sample

pada nadir

Distance)

0.59 meter GSD pada 25 off-nadir

VII.5 Sample Citra

BAB VIII
PLEIADES
VIII.1 Sejarah
Citra satelit Pliades-1, adalah citra satelit resolusi tinggi terbaru yang
diluncurkan pada tanggal 16 Desember 2011 dari Sinnamary, Guiana Prancis.
Pliades-1,adalah satelit pertama dari dua satelit resolusi tinggi yang diluncurkan
oleh perusahaan Astrium yang membawahi proyek satelit SPOT. Satelit kedua
yaitu Pliades-2, diluncurkan pada akhir 2012. Pliades-1, memiliki kemampuan
perekaman maksimum 1 juta kilometer persegi dan memiliki kemampuan yang
lebih baik dibandingkan satelit-satelit resolusi tinggi lainnya. Keduanya
diluncurkan menggunakan roket asal Rusia Soyuz STA di Guiana Space Center
(Kourou French Guiana).
VIII.2 Manajemen
Pleiades dengan resolusi 0.5 meter merupakan produk dari Astrium
Prancis. Astrium adalah produsen kedirgantaraan, yang merupakan anak
perusahaan dari European Aeronautic Defence and Space Company (EADS) yang
menyediakan sistem ruang sipil dan militer dan jasa dari tahun 2006 sampai 2013.
VIII.3 Karakteristik Satelit
Orbit

: Tinggi Orbit : 694 km ; Sistem Orbit : Sun-synchronous,

phased, dan almost circular orbit


Operator

: Badan Antariksa Perancis (CNES)

Lifetime

: 5 Tahun

Panjang Gelombang : Band pankromatik (480-830 nm), Band Multispektral :


Blue (430-550 nm),Green (490-610 nm), Red (600-720 nm), Near Infrared (750950 nm)
Wilayah Cakupan

: cakupan lahan : 20 x 20

Inklinasi

: inklinasi sekitar 98,7 98,9

Waktu pemotretan

: scan daerah untuk menutupi bumi secara penuh dapat

dicapai dalam30 menit


Band yang digunakan : Spectral bands: (4)
VIS 0.5 - 1.05 m (4 sensors)
Infrared 1 (TIR1) 10.5 - 11.5 m
Infrared 2 (TIR2) 11.5 - 12.5 m
Infrared 3 (WV) 6.5 - 7.0 m
VIII.4 Spesifikasi Sensor
Spesifikasi Citra Pleiades
Imaging
Panchromatic

Multispectral

Mode
Spatial

2.0 meters

0.5 meter

Resolution
Spectral Range 480-830 nm

430-550 nm (blue)
490-610 nm (green)
510-580 nm (green)
600-720 nm (red)
750950 nm(near IR)

Swath Width
Dynamic

20 km at nadir
12-bits per pixel

Range
Orbital

694 km

Altitude
Stereo

Pliades-1 is the first high resolution satellite to commercially


offer Tristereo capability

VIII.5 Sample Citra

BAB IX
SPOT
IX.1 Sejarah
Satelit SPOT adalah satelit komersial yang bertujuan untuk mengamati
bumi, dengan tingkat sistem optik beresolusi tinggi yang dikendalikan dari luar
angkasa. Satelit ini dioperasikan oleh Spot Image yang berbasis di Toulouse,
Perancis. Satelit SPOT diprakarsai oleh CNES (Centre National d'tudes Spatiales
- Perancis Space Agency) pada tahun 1970 dan dikembangkan dengan SSTC
(Belgian Scientific, Technical and Cultural Services) dan Badan Nasional Luar
Angkasa Swedia yaitu SNSB (Swedish National Space Board). Satelit ini
dirancang dengan tingkat pengetahuan dan manajemen bumi, untuk menjelajahi
bumi, mendeteksi dan peramalan fenomena bumi yaitu Klimatologi dan
Oseanografi, serta memantau kegiatan manusia dan fenomena alam. Sistem Satelit
SPOT meliputi serangkaian satelit dan sistem control yang bertujuan untuk
mengontrol satelit dan pemrogramannya, gambar produksi, dan distribusi. Satelit
ini pertama kali diluncurkan menggunakan European Space Agency dengan
menggunakan roket Ariane 2, 3, dan 4.
Gambar yang dihasilkan oleh Satelit SPOT tingkat resolusinya cukup
tinggi, serta dapat mengambil seluruh tempat yang ada di penjuru bumi ini.
Satelit SPOT sudah pernah diluncurkan ke luar angkasa sebanyak tujuh
kali, dengan sistem satelit yang terus ditingkatkan.
Sejak tahun 1986 Satelit SPOT sudah mengorbit bumi dan telah
mengambil lebih dari 10 juta gambar berkualitas tinggi. Satelit SPOT 1
diluncurkan dengan menggunakan roket Ariane 1 pada tanggal 22 Februari 1986.
Dua hari kemudian, gambar pertama dihasilkan dengan tingkat resolusi spasial
berkisar 10 sampai 20 meter. Satelit SPOT 2 bergabung dengan Satelit SPOT 1 di
orbit, pada tanggal 22 Januari 1990 dan sekaligus merupakan penerbangan
perdana bagi Satelit SPOT 2, dengan menggunakan roket Ariane 4 , dan diikuti

oleh Satelit SPOT 3 pada tanggal 26 September 1993, juga menggunakan roket
Ariane 4.
IX.2 Manajemen
Satelit SPOT diprakarsai oleh CNES (Centre National d'tudes Spatiales Perancis Space Agency) pada tahun 1970 dan dikembangkan dengan SSTC
(Belgian Scientific, Technical and Cultural Services) dan Badan Nasional Luar
Angkasa Swedia yaitu SNSB (Swedish National Space Board).
IX.3 Karakteristik Satelit
Spesifikasi Satelit SPOT 1:
Pemilik

Perancis

Operator Satelit

Guiana Space Centre, Kourou, Perancis

Tanggal

22 Februari 1986

peluncuran
Kendaraan

Roket Ariane 1

Peluncuran
Komponen Satelit

Volume : 2m x 2m x 4,5 m
Berat : 1800kg
Bahan Bakar: 13,356 silikon sel surya, 3 Baterai NiCd
24 Ah
Sistem pengendalian: 3 sumbu stabil dan 3 roda akuator
Kapasitas penyimpanan: 60-Gbits dengan dua perekam
(1 Gibts 560 gambar)
Sistem komunikasi tanah: 50 Mb/s, 8.253 GHz, X-band
(citra downlink)

Karakteristik

Ketinggian: 822 km

Orbit

Periode: 101.4 menit


Kecepatan orbit: 7.4 km/s
Inklinasi: 98.7

Kemampuan
Pengumpulan Data

Frekuensi: 1 3 hari (bervariasi dengan lintang)


Ukuran kemampuan citra: hampir 3 juta foto
Maksimum sudut tampak: +/-31.06

Kemampuan maksimum stereo: 10m pankromatik tiap


sepasang jalur
Tingkat Georeferensi Horozontal: 350m ( tergantung
medan)
IX.4 Spesifikasi Sensor
Sistem Citra

Pita spektrum HRV: Pankromatik dan 3 ikatan


multispektral (hijau, merah dan NIR)
Resolusi Sensor: Pankromatik 10 m dan Multispektral
20 m
Kisaran panjang gelombang ikatan spectral (dalam nano
meter): Hijau 500 -590, Merah 610 680, NIR 780
890.
Jarak Dinamis: 8 bit.

IX.5 Sample Citra

BAB X
SKYSAT
X.1 Sejarah

Satelit SkySat-1 adalah satelit komersil yang di kelola oleh Skybox


Imaging USA. Satelit ini bertujuan untuk mengumpulkan citra pankromatik
resolusi tinggi dan citra multispektral permukaan bumi. Satelit Skysat-1 di
luncurkan pada tanggal 21 November 2013 di Yasny, Rusia dengan menggunakan
Roket Dnepr. Satelit ini mengorbit secara melingkar di kutub yaitu sekitar 450 km
di atas bumi. Satelit SkySat-1 memiliki kinerja tinggi dalam menghasilkan
gambar maupun video dengan resolusi yang tinggi. Satelit SkySat mampu
menangkap citra dengan resolusi 1 meter.
X.2 Manajemen
Satelit Skysat adalah satelit komersil yang dikelola oleh Skybox Imaging.
Skybox Imaging adalah perusahaan swasta yang menyediakan satelit citra
komersil resolusi tinggi. The Mountain View, California perusahaan yang
didirikan pada tahun 2009 oleh Dan Berkenstock, Julian Mann, John Fenwick,
dan Ching-Yu Hu. Skybox pernah tercatat menduduki no. 1 pada majalah Inc.
Dalam 25 Perusahaan Paling Audacious pada tahun 2014.
X.3 Karakteristik Citra
Pemilik

Amerika Serikat

Operator satelit

SkyBox Imaging, USA

Tanggal peluncuran

21 November 2013

Kendaraan

Dnepr-1

Peluncuran
Ketinggian orbit

450 km

Info satelit

Gambar dihasilkan dari pankromatik, multispectral


dan pansharpened data. Gerakan Video hitam putih
30 frame per detik, durasi 90 detik, bidang pandang
2 km yaitu 1.1 km, resolusi 1.1 m.
Multispektral

Tipe data

Optikal

Jenis sensor

Multispektral

Resolusi (m)
Tidak band

2.0
4

Lebar Scene
Diprogram
Stereo
Pita Spektrum Biru

8
Ya
Tidak
Lebar Band (m): 0.450 - 0,515, Resolusi: 2.0m

Pita Spektrum

Lebar Band (m): 0.515 - 0.595, Resolusi: 2.0m

Hijau
Pita Spektrum

Lebar Band (m): 0.605 - 0.695, Resolusi: 2.0m

Merah
Dekat Infra-merah
Pankromatik
Tipe data

0.740 0.900 2.0

Jenis sensor

Pankromatik

Resolusi (m)

0,9

Tidak. band
Lebar Scene
Diprogram
Stereo

1
8
Ya
Tidak

Optik

Pankromatik
Pita spectrum PAN

Lebar Band (m): 0.4 - 0.9, Resolusi: 0,9m

Tipe data

Optik

X.4 Spesifikasi Sensor


Jenis sensor

Pankromatik

Resolusi (m)
Tidak. band
Lebar Scene
Diprogram
Stereo
Pita Spektrum

1.1
1
2
Ya
Tidak
PAN: Resolusi maksimum 1.1m

Video

X.5 Sample Citra

DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi,

Aris.

Karakteristik

Citra

Aster.

06

April

2012.

http://broaris519.blogspot.com/2012/04/karakteristik-citraaster.html
Hestiningsih, Dyah Dwi. Pengenalan Hasil Satelit Sumberdaya : Citra
ASTER

04

September

2013.

http://ddwihestiningsih.blogspot.com/2013/09/pengenalan-hasilsatelit-sumberdaya_4.html
Yuliantika,

Grivina.

Citra

Resolusi

Menengah.

Mei

2013.

http://grivinayuliantika.blogspot.com/2013/05/karakteristik-citradari-resolusi.html
Satelit Alos. Februari 2010.
http://daydeydoy.blogspot.com/2010/02/satelit-alos.html
http://indigeomatikaits.blogspot.com/2011/08/penginderaan-jauh-satelitalos.html
http://spatial-mapping.blogspot.com/2011/12/citra-satelit-alos.html
http://www.rastermaps.com/2015/02/ikonos.html
http://geoexpose.blogspot.com/2012/01/spesifikasi-satelit-ikonos.html
http://petaquickbird.blogspot.com/2013/04/peta-quickbird-pengertian.html
http://petacitrasatelit.blogspot.com/p/quickbird.html
http://citrasatelitonline.blogspot.com/2012/02/geoeye-1.html
http://www.citrasatelit.com/sensor-satelit-geo-eye-1-046-meter/
https://resellercitrasatelit.wordpress.com/produk-citra-satelit/rapideye/
http://galerigis.com/citra-rapideye.html
http://alurkecil.blogspot.com/2013/04/foto-satelit-sejarah-danfungsinya.html
http://www.academia.edu/8430636/Satelit_e_arek2
http://bungsuku.blogspot.com/2012/01/geoeye-1-visualisasikan-rumahpiring-di.html
http://en.wikipedia.org/wiki/SPOT_%28satellite%29
https://apollomapping.com/imagery/medium-resolution-satelliteimagery/spot

http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/spot-6/
http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/skysat-2/
https://directory.eoportal.org/web/eoportal/satellite-missions/s/skysat
https://sellquickbird.wordpress.com/worldview-1/
https://sellquickbird.wordpress.com/pleiades/

Anda mungkin juga menyukai