Oleh
I Made Putu Ardana
NIM 7906118076
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang sangat cepat sehingga
mampu membawa perubahan di segala bidang kehidupan secara umum terutama pada
kapasitas kerja dan usaha. Proses globalisasi menjadi lebih cepat terwujud karena Teknologi
Informasi dan Komunikasi mampu menghilangkan jarak dan sekat waktu, arus informasi
menjadi tidak terbendung yang mengalir sangat cepat. Yang pada akhirnya mampu merubah
paradigma ekonomi, budaya, sosial dan masyarakat.
TIK yang mendorong percepatan globalisasi telah menyebabkan pergeseran
paradigma dimana selain infrastruktur umum, teknologi informasi dan komunikasi telah
disepakati secara global sebagai infrastruktur bagi masyarakat di era milenium untuk
mendorong lahirnya keadilan karena setiap orang terjamin kesetaraan dalam akses informasi,
akses pelayanan disamping akses kecepatan transaksi.
Di era globalisasi telah terjadi perubahan kebijakan ekonomi sehingga terjadi
pergeseran dari ekonomi yang bertumpu pada kebijakan fiskal kearah kebijakan berbasis
teknologi dan manajemen (bernilai tambah) yang bersintesa dengan kapitalisme finansial,
dimana pendorong utama globalisasi ini adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sejak tahun 2010, penerapan e-Government di tingkat Kecamatan pemerintah
Kabupaten Karangasem mulai digulirkan. Diawali dengan pelatihan internet (pengelolaan
email masing- masing SKPD). Walaupun belum diiringi oleh pembangunan infrastruktur
jaringan internet (wearles) tetapi masih mengandalkan internet sendiri yaitu pake pesawat
Ceria. sehingga pelaksanaan e-Government terkesan tanpa strategi yang jelas. Karena setelah
pelaksanaan selama hampir dua tahun tidak tampak adanya perubahan yang signifikan
terhadap pelayanan baik kepada masyarakat maupun dalam proses penyampaian laporan
kinerja kantor. Pola pengembangan e-Government tersebut masih tergantung kepada
Pemerintah Kabupaten.
Salah satu langkah awal yang baik untuk dilakukan oleh pemerintahan di sebuah
negara adalah mencoba menakar seberapa jauh kesiapan pemerintah di negara terkait dalam
mengimplementasikan konsep e-Government. Hal pertama yang harus dikaji terlebih dahulu
adalah pada level strategis, dimana dicoba dianalisa seberapa jauh pemerintah serius
memahami, menginginkan, dan memiliki konsep yang benar serta jelas mengenai eGovernment yang ingin diimplementasikan (Indrajit, 2002). Ironisnya keberadaan SDM pada
level strategis tersebut masih lemah di Indonesia. Hal ini menciptakan ketidakharmonisan
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Konsep E-Government
E-Government dapat diartikan sebagai suatu mekanisme interaksi baru
(moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang
berkepentingan (stakeholder); dimana melibatkan penggunaan teknologi informasi
(terutama internet); dengan tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan publik
(Indrajid, 2002).
Filosofi dasar dari e-Government sendiri merupakan alat dari suatu
perubahan system (organisasi, proses bisnis, sdm dan standard operating procedure)
dalam pemerintahan. Fungsi utama dari e-Government adalah alat bantu dalam
penciptaan perubahan dalam pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat (Kominfo,
2003).
Tujuan implementasi e-Government antara lain adalah meningkatkan mutu
layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan. Selain itu juga untuk terbentuknya kepemerintahan yang bersih,
transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Terakhir adalah
perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan (Kominfo,
2003).
Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan konsep eGovernment pada dasarnya adalah menjalankan sebuah manajamen transformasi
(change management) yang cukup kompleks. Seperti diketahui bersama, kebanyakan
orang sangat anti dengan perubahan. Dengan kata lain, konsep implementasi eGovernment harus disertai dengan sebuah strategi tranformasi yang baik dan efektif,
terutama yang berkaitan dengan pemberian dan penawaran insentif-insentif baru,
pembentukan struktur institusi yang mendukung lingkungan perubahan, penyiapan dana
yang cukup dan investasi untuk pengembangan keahlian dan kompetensi SDM yang
terlibat, dan lain seabagainya (Indrajid, 2002).
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Pelaksanaan E-Government
Di Kantor Camat Bebandem pelaksanaan e-Government masih pada tahap awal dan
belum begitu bagus. Sehingga diperlukan strategi dalam penerapan e-Government.
Selama ini sarana dan prasarana yang dimiliki untuk pendukung e-Government di
Kantor Camat Bebandem masih sangat terbatas, sebagai berikut:
Karena kondisi seperti itu saat ini maka diperlukan strategi penerapan e-Government
untuk lima tahun kedepan antara lain dalam bentuk:
1. Visi E-Government
Visi dan misi yang khusus tentang pelaksanaan e-Government di Kantor
Camat Bebandem belum pernah ada. Sehingga mulai dari awal penerapannya,
Kantor Camat Bebandem tidak memiliki dokumen visi dan misi pelaksanaan eGovernment yang jelas dan didukung oleh semua pegawai. Meski begitu semua
pegawai tetap mendukung diterapkannya e-Government di Kantor Camat
Faktor
lingkungan
internal
Kekuatan (S)
Dukungan dari mayoritas pegawai
Kelemahan (W)
Sumber daya manusia pegawai
Government
Belum dibentuknya tim pengelola
Faktor
e-Government
lingkungan
eksternal
prasarana pendukung e-
Peluang (O)
Pemerintah Daerah
Strategi SO
Membuat e-mail , group facebook dan
Government
Strategi WO
Segera melakukan perbaikan
memfasilitasi
pengembangan e-
paling mendasar.
Government di Kantor
Camat Bebandem
terutama untuk
Pelatihan SDM
Pegawai.
Hambatan (T)
Faktor geografis
masyarakat.
Strategi ST
Memastikan bahwa e-Government yang
di berbagai aspek.
Strategi WT
Mengupayakan agar Kantor
Kecamatan Bebandem
berkelanjutan.
untuk dilakukan
pengalokasian sunber
untuk tukar-menukar
Pembuatan
tentang
SOP standar
pemasangan
SOP sistem
SOP tentang
penyusunan
pelayanan
jaringan internet
transfer data
pelatihan dan
SOP e-
masyarakat
di Kantor Camat
lintas sektor
pengembang
Government
sampai
Bebandem dan
dan sistem
SDM.
dan
tingkat Desa
aturan
pengamanann Pembuatan
pelaksanaannya
di semua
penggunaanya di
ya.
unit kerja.
Kantor Camat
Pembuatan
SOP tentang
verifikasi
Bebandem.
SOP sistem
pelaksanaan
Pembuatan SOP
perencanaan
SOP.
SOP
misi di bidang
standarisasi,
pembuatan e-
pengadaan
e-Government
input dan
mail, group
barang.
SOP evaluasi
Kantor Camat
backup data
facebook dan
Pembuatan
pelaksanaan
Bebandem.
e-Gov dan
web Kantor
SOP
dan
data lainnya.
Camat
perawatan dan
pengembang
Bebandem.
peremajaan
an e-
perangkat
Government.
Pembuatan SOP
Sosialisasi
Pembuatan
Government
SOP
penyusunan
pemanfaatan e-
keras dan
dan evaluasi
laporan
mail, facebook
aplikasi
SOP
kinerja tim.
harian,
teknologi
optimalisasi
Pembuatan SOP
bulanan,
diseminasi
informasi.
pelayanan
penyusunan
triwulan,
informasi dan
kebijakan,
semester dan
komunikasi antar
SOP strandar
yang lebih
strategi dan
profil Kantor
pegawai dan
web dan
baik.
rencana kerja
Camat
masyarakat, serta
proses update
tahunan
Bebandem
pengiriman
informasinya.
pengembanga
laporan ke
e-Government.
Pemerintah
Pembuatan
Pembuatan
Masyarakat
Daerah
Sosialisasi
pelaksanaan
SOP.
Revitalisasi visi,
Internalisasi
Penerapan e-
Pemastian
10
dan revitalisasi
fokus sasaran
Government
tingkat dasar
Penerapan eGovernment
tingkat lanjutan
2012
2013
2014
mutu
pelayanan dan
pengembangan
e-Government
2015
2016
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil evaluasi Strategi pelaksanaan e-Government Kantor Camat Bebandem dengan
menganalisa kondisi saat ini menggunakan subaspek e-vision, governence,
planning, strategy and policies serta resources commitment menunjukan masih
berada pada tahap awal pembangunan..
2. Masih belum tersedianya infrastruktur yang bagus baik itu dari segi sarana prasarana
maupun sumber daya manusia maka strategi penerapan e-Goverment dimulai dari
11
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kominfo., 2003, Pokok-Pokok Pikiran Kebijakan Pengembangan Kepemerintahan yang baik
dan Manajemen Perubahan, Departemen Komunikasi dan Informatika, tersedia di:
http://www. kominfo.gi.id
Kominfo., 2003, Inpres No 23 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembanngan E-Government, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta.
Bappenas, 2009, http://www.bappenas.go.id/node/133/2173/inpres-no3-tahun-2003-tentangkebijakan-dan-strategi-nasional-pengembangan-e-governmet/
12
13