Anda di halaman 1dari 45

Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus

Tips & Kiat Mengenal Anak Berkebutuhan


Khusus
By: Ashofro Abiry, S.Psi

Sejarah Anak Berkebutuhan


Khusus
Sebelum abad ke 16 di sebut sebagai anak-anak
yang kemasukan Roh jahat (setan)
Abad ke 16 RS di Paris mulai menyediakan
penanganan bagi penderita gangguan emosional
Abad ke 18 Jean Marc Itard mulai meneliti kasus
anak serigala awal gerakan melatih anak cacat
mental.
Masa inilah yang kemudian mempengaruhi tokohtokoh lain di Amerika yang mendapat kasus seperti
Helen Keller dan Laura.
Tes intelegensi Binet di publikasikan pada tahun
1908 untuk menemukenali anak cacat mental.

Tahun 1912 Maria Montessori menerbitkan kurikulum


program pendidikan bagi anak normal maupun ABK
Th. 1975 Pemerintah Amerika mengeluarkan Public Law,
yang menetapkan hak dari semua ABK untuk memperoleh
pendidikan (The Education for All Handicapped children Act.
Blackhurst&Berdine, 1981)
Di Indonesia landasan Yuridis tentang ABK di atur dalam
dalam UUD 1945 pasal 31, UU No.20 Th.2003 pasal 32 ayat
1: pendidikan khusus merupakan pendidikn bagi peserta
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa.
Ayat 2 : Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan
bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang,
masyarakat adat yang terpencil dan/atau
mengalami
bencana alam, bencana sosial dan tidak mampu dari segi
ekonomi. ( Dirjen Manajemen DIKDASMEN,2006, hal 5 )

Di Indonesia dalam pengertian dan


istilah yang di gunakan masih terus
ada penyesuaian dan
penyempurnaan.
Semula digunakan istilah
Penyandang cacat, Handicap, anak
luar biasa, berkebutuhan khusus
atau juga difable (different ability =
memiliki kemampuan berbeda)

SIAPA-kah Anak
Berkebutuhan Khusus?
Pada dasarnya, SEMUA anak

Apakah ANDA
merasa
TIDAK ADA
manusia di dunia ini
yang SEMPURNA,
tidak ada anak
Termasuk
yang
dilahirkan sama persis
Berkebutuhan
secara fisik maupun non fisik,
Khusus?
punya kebutuhan khusus, sebab

sekalipun ANAK KEMBAR.

menyerah dalam hidup berarti kalah


(Wilma Rudolf, lahir 23 juni 1940, pelari tercepat di dunia
yg mendapat gelar The Tenesse Tornado lahir prematur
di vonis tdk bisa berjalan seumur hidup karena folio)

Pengertian tentang Anak


Berkebutuhan Khusus
Anak yg secara signifikan berbeda dalam beberapa
dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya.
Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau
sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/
kebutuhan dan potensinya secara maksimal,
meliputi mereka yang tuli, buta, mempunyai
gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental
dan gangguan emosional. Juga anak-anak yang
berbakat dengan intelegensi tinggi, dapat di
kategorikan sebagai anak khusus/luar biasa,
karena memerlukan penanganan yang terlatih dari
tenaga profesional (Suran & Rizzo, 1979).

Anak yang luar biasa atau


berkebutuhan khusus adalah
Anak yang menyimpang dari rata-rata anak
normal
dalam
hal
:
ciri-ciri
mental,
kemampuan-kemampuan sensorik, fisik dan
neuromuscular,
perilaku
sosial
dan
emosional,
kemampuan
berkomunikasi,
maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal
diatas; sejauh ia memerlukan modifikasi dari
tugas-tugas sekolah, metode belajar atau
pelayanan terkait lainnya, yang di tujukan
untuk
mengembangkan
potensi
atau
kapasitasnya secara maksimal.

Patokan-patokan diagnosis keluarbiasaan berdasarkan


program identifikasi pengukuran standart :

a. Sikap profesional dan realistik dari mereka


yang melakukan identifikasi.
b. Ada kriteria yg dapat di generalisasikan
kepada problem-problem perilaku yg
ditampilkan di ruang kelas.
c. Diagnosis tdk boleh terbatas tujuannya hanya
untuk memberi label dan melakukan
klasifikasi kekhususan, tapi yg terpenting
harus pula dapat menentukan penyebab dan
bentuk penanganannya (treatment) yg sesuai.

Istilah- istilah atau label ke khususan


yg sering di gunakan
1. Impairment ( Kerusakan )
biasanya berkaitan dengan kondisi medis atau organis, adanya penyakit
atau kerusakan dari suatu jaringan, misalnya kekurangan oksigen pada
waktu lahir dpt menyebabkan kerusakan otak atau gangguan neurologis
yg bs menjadikan anak menderita kelumpuhan otak (cerebral palsy),
kelainan kromosom yg menyebabkan Sindroma Down dll.
2. Disability ( Kekhususan )
merupakan konsekuensi fungsional dari kerusakan bagian dari tubuh.
Atau kondisi yang menggambarkan adanya disfungsi atau berkurangnya
suatu fungsi yg secara objektif dapat di ukur/ dilihat, karena adanya
kehilangan/kelainan dari bagian tubuh/ organ seseorang.
3. Handicapped ( Ketidakmampuan )
merupakan konsekuensi sosial lingkungan dari kekhususan, ketika
masalah/akibat dari kerusakan (impaired) berinteraksi dengan
lingkungan/tuntutan fungsional yg di bebankan pada seorang anak
berkebutuhan khusus, pada situasi tertentu.

JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Usia 18 Tahun ke Bawah
(UU Sisdiknas Pasal 32 Ayat 1)
A.
B.
C.

D.
E.
F.
G.
H.

I.

Tunanetra (low vision, kurang penglihatan)


Tunarungu, Tunawicara (hearning impairment, speech
delay)
Tunagrahita : Ringan (IQ = 50-70), Sedang (IQ = 2550),
(a.l. Down Syndrome)
Tunadaksa : Ringan, Sedang (celebral palsy)
Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & Narkoba
Spektrum Autis, Sindroma Asperger
Tunaganda (multiple disablity)
Kesulitan Belajar/Lambat Belajar (a.l. Hyperaktif,
ADD/ADHD, Dysgraphia/Tulis, Dyslexia/Baca,
Dysphasia/Bicara, Dyscalculia/Hitung,
Dyspraxia/Motorik)
- GIFTED : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125)
- TALENTED : Potensi Bakat Istimewa (Multiple
Intelligences : Language, Logico-mathematic, Visualspatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal,
Natural, Intrapersonal, Spiritual),

Deteksi, Intervensi, dan


Stimulasi Sedini Mungkin

Cerebral Palsy
Suatu terminologi kedokteran bagi ketidakseimbangan pertumbuhan fisik yang ditandai
dengan:
Tidak stabilnya gerak tubuh,
Ketidakseimbangan pertumbuhan
fisik,
Postur tubuh yang tidak sesuai dengan
usia.
Dapat diterjemahkan secara bebas sebagai
brain paralysis (kelumpuhan otak)=>
cidera otak (Glenn Doman).
Ketidakselarasan
otot2
motorik
yang
berkaitan dengan rendahnya kemampuan
mengontrol syaraf sensori, kognisi, persepsi,
komunikasi dan tingkah laku.

Karakteristik Cerebral Palsy


memiliki intelegensi normal atau di atas
rata-rata.
kemampuan mengekspresikan potensi
intelektualnya terbatasi karena kesulitannya
berkomunikasi.
mampu meningkatkan kemampuannya baik
fisik, motorik, sensori, kognitif, dan bahasa,
secara substansi dengan intervensi yang
sepatutnya mereka terima.
Memerlukan pengobatan secara signifikan
dan perawatan fisik, termasuk terapi okupasi

Tipe-tipe
Palsy
Spasticity
Ataxia
Athetosis
Mixed

Cerebral

LEARNING
DISABILITY
(kesulitan belajar)
(1) gangguan di satu atau lebih proses
dasar psikologi termasuk, memahami
dan menggunakan bahasa (verbal dan
tulisan).
(2) kesulitan dalam menyimak, berfikir,
berbicara, membaca, menulis, mengeja
dan kalkulasi matematika
(3)
gangguan
persepsi,
disleksia
(gangguan dalam identifikasi huruf),
dan aphasia.

tidak bersifat permanen

Tipe-Tipe Kesulitan
Belajar
Dyslexia- kesulitan dalam
belajar membaca.
Dysgraphia- kesulitan dalam
belajar menulis.
Dyscalculia- kesulitan dalam
belajar menerapkan/memahami
konsep matematika dan
komputer.

Dari Sudut Pandang Orang Yang


Disleksia....
syaraf-syaraf otak saya tersambung
dengan jalinan yang berbeda
seperti komputer yang rusak karena
terlalu banyak menyimpan informasi!
Saya tahu apa yang akan saya katakan,
tapi sulit sekali saya menemukan katakata yang sesuai.
Saya melihat sesuatu dari sudut
pandang yang berbeda.
I have all the right ideas, but I can't get
them down on paper.
Saya sulit melakukan beberapa perintah
sekaligus!

Teaching Strategies
DO
Praise wherever possible
Encourage
Find something they are good
at
Give less homework
Mark on oral responses where
possible
Make sure they understand
and remember instructions
Give them plenty of time to
copy instructions
Have expectations of success
Seat them at the front of the
class, closer to the teacher

DO NOT
Make them read aloud in
public
Ridicule or employ sarcasm
Correct all mistakes in written
work it is too discouraging
Give lists of spelling words to
learn, no more than 3 and
related words eg plate and
cake
Make them write out work
again
Compare them to other
students
Make them change their
writing eg printing is easier
than cursive for them

Tips for Teachers


A person with dyslexia tires more quickly than others
greater concentration is required
They suffer from constant, nagging uncertainty
They are often disorganised and may also be clumsy
and forgetful, despite trying hard
Use wooden or plastic letters to teach them the feel
and shape of letters
Use pictures and memory books (eg Letterland)
Give as much practice as possible in reading, writing
and spelling as dyslexics need more practice than
most children
Talk about letters, words and stories to create interest
in words and books

Rendahnya Perhatian dan


Ganguan Hiperaktif (ADHD)
ADHD adalah suatu kondisi yang
berkaitan dengan kesulitan-kesulitan
karena hambatan yang terjadi pada
bagian-bagian yang berbeda dalam otak,
sehingga berpengaruh terhadap masalah
pendidikan, tingkah laku dan kesulitan
lainnya.
ADHD pada khususnya adalah kesulitankesulitan dalam:
konsentrasi
kontrol syaraf2 impulsif,
hiperaktif,
mengikuti aturan-aturan (pembiasaan),
motivasi dan penjadualan

Gejala-Gejala
Pokok
Tidak ada
perhatian
terhadap
sesuatupun di
sekitarnya
Aktivitas
Berlebihan
(hiperaktif)
Impulsif

Autism adalah sekelompok masalah dalam perkembangan


yang cukup serius, yang biasanya muncul di usia dini
(biasanya sebelum usia 3 tahun) .usually before age 3.
Meskipun gejala-gejala dan tanda-tanda kesulitannya
beragam, semua masalah autism berpengaruh terhadap
kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain.

Defisit dalam Berkomunikasi

Autism

Defisit dalam
Terbatas pada
Kemampuan Sosial
perhatian terhadap
sesuatu

Autism: Tanda-Tanda dan


Gejalanya
Kemampuan
Sosial
Sulit merespon ketika dipanggil namanya
Sangat sedikit kontak mata
Terlihat tidak mendengar pada kita setiap waktu.
Menolak untuk dipeluk dan dicium.
Terlihat tidak peduli pada perasaan orang lain.
Merasa nyaman dengan bermain sendiri, biasanya memiliki
teman main khayalan.

Language
Mulai bicara lebih lambat dari usia 2 tahuin dan mengalami
keterlambatan pada aspek lain selama 30 bulan.
Hilangnya kesinambungan kemampuan dalam mengucapkan
kata-kata dan kalimat.
Tidak melakukan kontak mata saat meminta sesuatu.
Bercakap-cakap dengan irama dan intonasi yang tidak biasa,
umumnya meniru suara seperti robot, atau lagu.
Tidak dapat memulai percakapan atau melanjutkannya.
Mungkin mampu menggunakan kata atau prasa, tetapi tidak
memahami apa maksudnya dan maknanya bagi dirinya.

Tingkah Laku

Melakukan gerakan-gerakan yang berulang,


seperti bergoyang, berputar, atau bertepuk
tangan.

Mengembangkan kegiatan rutin atau ritual yang


sulit diubah.

Merasa terganggu dengan

Bergerak secara konstan

Mungkin akan terpesona oleh bagian-bagian dari


sebuah objek, seperti roda berputar mobil mainan

mungkin sangat sensitif terhadap cahaya, suara


dan sentuh dan belum tidak menyadari rasa sakit

Sensoris

Sangat sensitif terhadap sentuhan, suara keras,


cahaya terang,

tidak sensitif terhadap bahaya, dan rasa sakit.

Saran untuk
Intervensi
Rencana pengobatan ideal adalah

adanya kordinasi antara terapi dan


intervensi yang keduanya memiliki
target pada gejala inti autism, yakni:
gangguan interaksi sosial, masalah
dengan komunikasi verbal dan
nonverbal, dan rutinitas obsesif atau
berulang-ulang dan ketertarikan.
Terapi dan intervensi yang biasanya
dilakukan antara lain:
ABA (Applied Behaviour Analysis) Terapi
Modifikasi Tingkah Laku
Speech Therapy (terapi bicara dan
komunikasi)
Sensory Integration (terapi sensori)
Social Skill Program (pembinaan
kemampuan sosial)

Kartu
TandaTanda
Gejala
Autism

Keterbelakangan Mental atau


Gangguan Intelektual
Ganguan Intelektual (biasa disebut
retadasi mental) ditandai dengan
sub fungsi intelektual secara
signifikan rata-rata (sering
dinyatakan sebagai intelligence
quotient <70 sampai 75)
dikombinasikan dengan
keterbatasan berikut:

komunikasi,
pengarahan diri sendiri,
keterampilan sosial,
perawatan diri.

Gejala-Gejala:

Tidak terpenuhinya tinngkat pencapaian


perkembangan intelektual
Tidakterpenuhinya tonggak perkembangan
seperti duduk, merangkak, berjalan, atau
berbicara, dalam waktu yang tepat
Memperlihatkan perilaku kekanak-kanakan,
mungkin ditunjukkan dalam gaya berbicara,
atau oleh kegagalan untuk memahami aturanaturan sosial atau konsekuensi dari perilaku
Kurang rasa ingin tahu dan kesulitan
pemecahan masalah
Berkurangnya kemampuan belajar dan
kemampuan untuk berpikir logis
Memiliki masalah dalam mengingat hal-hal
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan yang dibutuhkan oleh sekolah

Down Syndrome

Down Syndrom (juga disebut trisomi 21)


adalah kelainan genetik yang terjadi di
sekitar 1 dari 800 kelahiran hidup.
Penyebab utamanya adalah kerusakan
kognitif.
Down Syndrom terkait dengan
ketidakmampuan belajar dengan
standar ukuran ringan sampai sedang.
Gejala sindrom Down berkisar dari
ringan hingga yang parah.
Banyak individu dengan Down Syndrom
juga memiliki cacat jantung, leukemia,
penyakit Alzheimer awal-awal, masalah
gastro-usus, dan masalah kesehatan
lainnya.

Down Syndrom biasanya menghambat


perkembangan fisik, terlihat dari fitur
wajah yang khas dan otot yang rendah,
serta suara bernada awal masa kanakkanak, dan ciri-ciri lain, seperti:
wajah dan hidung rata,
leher pendek,
kadang-kadang dengan mulut kecil menonjolkan
lidah yang besar,
telinga kecil,
mata yang miring ke atas, mungkin memiliki
lipatan kulit, bintik-bintik kecil di sudut bagian
dalam putih mata, mungkin ada juga pada
bagian mata yang berwarna ( iris),
tangan yang pendek dan lebar dengan jari-jari
pendek, dan dengan lipatan tunggal di telapak
tangan,
sering ketinggian rata-rata dan tahap
perkembangan tidak tercapai.

Gifted Children
(anak dengan
Einstein mampu bicara setelah berusi empat
keberbakatan)

tahun, dan baru bisa membaca ketika berusia


tujuh tahun.

Isaac Newton berada bada rangking terendah


saat di bangku sekolah.

Ketika Thomas Edison masih kecil, gurunya


menyatakan bahwa ia terlalu bodoh untuk
belajar segala sesuatu.

Walt Disney dipecat editor majalah tempatnya


bekerja, karena dianggap tidak punya ide yang
bagus.

Leo Tolstoy, drop out dari bangku kuliahnya.

Apa Yang HARUS Dilakukan


LEMBAGA PENDIDIKAN?

1.

2.

3.

4.

5.

Kondisikan lingkungan sekolah yang


hangat, ramah, menerima keanekaragaman dan menghargai perbedaan dan
bisa diakses oleh semua anak.
Kelola perencanaan kegiatan yang
heterogen dengan menerapkan kurikulum
dan pembelajaran yang bersifat individual.
Terapkan pembelajaran yang interaktif,
mengaktifkan semua anak, termasuk
akomodasi bagi anak cerdas istimewa,
indigo, dan berbakat.
Lakukan kolaborasi dengan profesi atau
sumberdaya lain dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Libatkan orang tua ABK secara bermakna
dalam proses pendidikan. Jadikan mereka

Mengakomodasi Kebutuhan
Belajar SEMUA Anak di PAUD
secara INKLUSIF
1.
2.
3.

4.

5.

Terapkan Pendekatan BERMAIN dalam setting


INKLUSI.
Siapkan Beraneka Ragam Alat Permainan Edukatif
dengan berbagai tingkat kesulitan.
Tata lingkungan main/tempatkan APE semudah
mungkin dijangkau anak (mudah diakses anak,
sekalipun ia berkursi roda), dan mebeleir yang
fleksibel.
Pastikan kebutuhan masing-masing individu ABK
terpenuhi saat beraktivitas. Misalnya, anak yang low
vision, atau hearing impairment duduk pada posisi
dekat guru, jangan paksakan anak untuk melakukan
dan mencapai hasil yang sama pada saat itu juga.
Saat guru menuliskan sesuatu di papan tulis,
pastikan anak-anak yang low vision bisa melihat

Anda mungkin juga menyukai