Firman Allah
Sesungguhnya orang-orang munafik hendak menipu Allah, tetapi Dialah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya di hadapan manusia.
Dan mereka tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit. [An-Nisa: 142]
Dan (juga) orang-orang yang menginfakkan hartanya karena riya, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari
kemudian. Barangsiapa menjadikan syaithan sebagai temannya, maka
ketahuilah dia teman yang sangat jahat. [An-Nisa: 38]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia [QS. Al-Baqarah: 264]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia [QS. Al-Baqarah: 264]
Rasulullah saw
bersabda
Wahai sekalian manusia,
takutlah kalian dari syirik ini
(riya), karena sesungguhnya
dia lebih tersembunyi dari
langkahnya semut. [HR.
Ahmad 32/384, At-Thabrani
dalam Al-Awsath 3479] [1]
Sesungguhnya yang paling
aku takutkan dari apa yang
aku takutkan atas kalian
adalah syirik kecil. Para
Shahabat mengatakan: Wahai
Rasulullah apa itu syirik kecil?
Beliau mengatakan: Riya.
[HR. Ahmad 39/39] [2]
Pengertian Riya
Riya' adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer
kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai
orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa,
sedekah, dan sebagainya.
Para Ulama telah menegaskan bahwa syirik kecil dapat
menggugurkan amalan shalih yang seseorang berlaku riya
padanya, dan syirik kecil ini menjadi wasilah (perantara) yang
dapat mengantarkan pelakunya kepada perbuatan syirik besar.
Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya itu sebagai
orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya.
Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan
berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak-budak tersebut..
Jika penyakit ini menjangkit pada hati seseorang maka ia akan
merusakkan keikhlasan niat serta menjadi penghalang besar
hubungan antara hamba dengan Rabb-nya.
Setiap penyakit
pasti ada obatnya
sebagai seorang
mukmin harus
meyakini hanya
Allah penyembuh
penyakit tersebut .
Para Ulama
memberi cara untuk
penyebuhannya .
Ya Allah, sesungguhnya
kami berlindung kepadaMu dari menyekutukan-Mu
dengan sesuatupun
sedangkan kami
mengetahuinya. Dan kami
memohon ampun kepadaMu dari perbuatan syirik
yang kami tidak
mengetahuinya. [HR.
Ahmad 32/384, AtThabrani dalam Al-Awsath
3479]
6/8/15
14