Anda di halaman 1dari 42

UNIT OPERASI

UNTUK
EMPROSES POLIME

POLYMER PROCESSING
POLYMER END PRODUCT

PELLET / POWDER

ARTICLES OF
DESIRED
SHAPES

POLYMER PROCESSING

Pemilihan
bahan
baku

Pemilihan
teknik
proses

ekonomis

EXTRUSION
Extrude = mendorong keluar

EXTRUSION adalah suatu teknik


pemrosesan untuk mengubah material
termoplastik bentuk bubuk atau
butiran menjadi lelehan (continuous
uniform melt), dan mendorong lelehan
tersebut melalui shaping die yang
terletak di ujung akhir mesin.
Bentuk produk akhir yang dihasilkan
tergantung pada bentuk die orifice

EXTRUDER

gle-screw extruder terdiri dari 5 kompon

1. Drive system/sistem penggerak

2. Feed system/sistem umpan

3. Screw/Barrel system

4. Head/Die system

5. Instrumentation & Control System

DIAGRAM SKEMATIK SINGLE-SCREW EXTRUDER

DRIVE SYSTEM
Motor
Motor berfungsi menggerakkan screw,
berdaya
besar
karena
harus
mendorong
lelehan
polimer
yang
sangat kental melalui die/orifice yang
berukuran kecil.

Speed reducer
Speed reducer berfungsi menurunkan
rpm motor dengan faktor 12 : 1. Jika
putaran screw terlalu tinggi, maka
temperatur lelehan polimer akan naik
dan kemungkinan akan terdegradasi.
Dengan turunnya rpm, maka akan

hopper

FEED SYSTEM

throat

AM SKEMATIK FEED SYSTEM DARI SINGLE-SCREW EXT

SCREW/BARREL SYSTEM

Screw merupakan bagian yang bergerak,


dan berfungsi untuk:
Memompa/memindahkan
memanaskan
mencampur
menekan
Screw berputar di dalam barrel dengan
daya yang di-pasok oleh motor
penggerak.

ARAKTERISTIK GEOMETRI SCREW


1. COMPRESSION RATIO
FeedChannel
Depth
Compressio
n Ratio

Metering
Channel
Depth
Nilai CR berkisar antara 2 : 1 sampai 4 : 1
2. L/D RATIO
Screw
Length
L/ D Ratio

Screw
Diameter
Nilai L/D Ratio berkisar antara 18 : 1
sampai 32 : 1, dan yang paling umum
digunakan adalah 24 : 1.

Screw dibagi menjadi 3 zona:


1. Feed section (L = 1 10 D)
Bagian ini berfungsi mengambil resin
di bawah hopper dan meneruskannya
ke barrel yang dilengkapi dengan
pemanas luar, sehingga resin mulai
meleleh.
2. Transition/compression section (L = 5
D)
Bagian ini mengkompakkan polimer
umpan untuk menghilangkan kantong
udara. Bagian ini mengubah resin
menjadi
lelehan
yang
mengalir
kontinyu. Gaya gesek antara resin,

3. Metering/pump section
Bagian ini berfungsi menjaga laju alir
tetap konstan, dan membangkitkan
tekanan untuk menekan lelehan
polimer melalui bagian akhir dari
extruder dan keluar melalui die.

BARREL

Diagram skematik screw dan barrel

Barrel merupakan silinder yang


membentang dari feed throat sampai
ujung screw.
Ujung akhir barrel disebut kepala/head.
Permukaan bagian dalam barrel dilapisi
bahan yang sangat keras, seperti
tungsten-carbide alloy.
Lapisan ini mengurangi terjadinya
abrasi barrel dan memperpanjang
umur barrel.

Clearance/jarak antara ujung flight


dengan dinding barrel biasanya 0,1%
dari diameter screw.
Jika clearance terlalu besar, maka akan
mengurangi kapasitas screw untuk
melelehkan dan memompa.
Jika clearance terlalu kecil, maka akan
menyebabkan dinding barrel ataupun
flight mengalami abrasi.

HEAD/DIE SYSTEM

Diagram skematik die head dan mandrel

Die merupakan otak dari operasi


extrusion.
Head/die system menerima lelehan
polimer dari screw dan membentuknya
menjadi bentuk akhir yang diinginkan
sebelum didinginkan.
Biasanya digunakan nozzle dan/atau
adaptor untuk mengarahkan aliran
lelehan dari barrel exit ke die
entrance.

APLIKASI
RESIN YANG DIPROSES DENGAN
TEKNIK EXTRUSION:
Kebanyakan jenis termoplastik seperti
PE (polyethylene),
PP (polypropylene),
PVC (poly vinyl chloride),
ABS (acrylonitrilebutadiene
styrene)
PS (poly styrene)

PRODUK:
1. Pipe and tubing
2. Sheet and cast film
3. Coating
4. Fiber
5. Blown film
6. Profile

1. Pipe and tubing


Pipa dan tube banyak digunakan
untuk pipa air, seperti untuk rumah
tangga, rumah sakit, dan irigasi.
Produk
ini
dibuat
menggunakan die yang
annulus.

dengan
berbentuk

2. Sheet and cast film


Sheet : tebal > 0,001 in
Film : tebal < 0,001 in
Produk ini banyak digunakan, mulai dari
cellotape sampai diaper.

3. Coating
Ada 2 jenis coating: substrate coating
dan wire coating.
Substrate coating biasanya berbentuk
datar, seperti lembaran polimer. Contoh:
untuk cover buku.
Wire coating diperlukan dalam produksi
extension cord, kabel listrik, dan kabel
telepon.

4. Fiber
Fiber digunakan untuk tekstil (pakaian
dan karpet) dan tali pancing.

5. Blown film
Blown film extrusion
merupakan teknik
yang paling banyak
digunakan.
Contoh produk: tas
belanja, kantong
sampah.

INJECTION MOLDING
Injection molding merupakan salah satu
teknik proses untuk mengubah material
termoplastik dan termo-setting dari
bentuk pellet dan powder menjadi
berbagai macam bentuk.
Contoh produk injection modling: garpu,
sendok, keyboard komputer, casing TV,
casing kalkulator, telepon, dll.

ection molding melakukan 3 fungsi:


1. Melelehkan plastik sehingga dapat
dialirkan dengan bantuan tekanan.
2. Menginjeksikan lelehan plastik ke
dalam cetakan.
3. Memegang lelehan plastik dalam
cetakan dingin sementara lelehan
tersebut mengeras, kemudian
mengeluarkan plastik tersebut.

Polimer yang biasa diproses dengan


molding:
1. Polyethylene,
polypropylene,
dan
polystyrene
untuk
pembuatan
container, mainan, dand peralatan
rumah tangga.
2. Polyester
untuk
gear,
bearing,
konektor, switch, dan socket listrik,
perlengkapan rumah, pegangan pintu.
3. Nylons
untuk
peralatan
yang
digunakan pada temperatur tinggi
seperti bagian tangki radiator mobil
dan untuk anti korosi,
4. Acetals untuk gear, bearing, impeller,
faucet, dan fitting pipa.

Major parts of a typical injection-molding machi

BAGIAN-BAGIAN INJECTION MOLDING:


1. Injection unit
2. Plasticizing screw
3. Heating cylinder
4. Clamp

INJECTION UNIT
The injection unit essentially has two
functions:
melt the pellet or powder and then
inject the melt into the mold.
It consists of
the hopper, a device for feeding
process material;
a heated cylinder or chamber where
the material is melted; and
a device for injecting the molten
material into the mold.

ematic diagram of a plunger-type injection molding ma

A measured volume of the plastic


material is delivered into the heated
cylinder from the hopper while the ram
is retracted.
At the beginning of the injection cycle,
the plunger pushes forward and forces
the material through the heated
cylinder compacting it tightly behind
and over the centrally located spreader
or torpedo.
The material is melted by heat
convection
and
conduction.
The
sustained forward motion of the

In the plunger-type machine, material


flow in the cylinder is essentially
laminar.
Consequently there is hardly any
mixing in this system and, as such,
large temperature gradients exist in
the melt, and color blending is thus
problematic.
Also, as a result of the friction
between the cold resin pellets in the
neighborhood of the hopper and the
barrel walls, a considerable loss of
pressure, up to 80% of the total ram

Since plastics are poor heat


conductors, high cylinder temperatures
are required to achieve fast resin
plasticization.
This can result in the degradation of
the material.
To avoid such possible material
deterioration, the heating of the
cylinder is limited, and this also limits
the plasticizing capacity of plungertype injection machines.

Reciprocating-screw machine

Mold/cetakan terdiri dari 2 bagian, yaitu


cavity dan core.
Cavity memberi bentuk luar, sedang core
memberi bentuk dalam.
Kebanyakan
mold
dirancang
untuk
penggunaan yang lama, sehingga dibuat
dari baja.
Agar bentuk produk tetap konsisten,
maka material cetakan harus tahan aus
dan korosi.

Cetakan/mold sederhana untuk


mencetak gelas besar/tumbler

FIBER SPINNER
Proses pembuatan fiber meliputi
extrusion cairan polimer dalam bentuk
filamen kecil dan panjang, yang akan
mengeras dan digulung.
Jika bahan bakunya berupa larutan
polimer, maka solven harus diuapkan
dengan bantuan gas panas (proses
kering) atau koagulasi (proses basah).

a. Gear pump
drive
b. Gear pump
c. Hopper
d. Extruder
e. Spinneret
f. Insulated
isothermal
oven

Diagram skematik melt-spinning apparatus

nneret used for fiber spinning; (b) a simple ca

Anda mungkin juga menyukai