Anda di halaman 1dari 6

BAHAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2011

MATA KULIAH : KLIMATOLOGI


I. IKLIM
Yang

mendasari klimatologi :
klima : kemiringan hayal dari bumi
hidrosfer : pembagian lautan, danau, dan sungai
galileo : pada tahun 1953 membuat termometer sebagai salah
seorang dari yunani kuno yang memberi perhatian pada bidang
klimatalogi dan meteorologi
anasir (unsur) pengendali iklim untuk menentukan stratifikasi dan tipe
distribusi cuaca/iklim:
a. penerimaan radiasi dan lama penyinaran surya
b. suhu udara
c. kelembaban udara
d. tekanan udara
e. kecepatan dan arah angin
f. evaporasi
g. presipitasi
h. suhu tanah
iklim mikro (micro climate) : dicirikan oleh interaksi antara unsur pada
skala meso dengan kondisi sifat fisik obyek/permukaan.
Lingkungannya sangat spesifik. Obyek : tanaman/permukaan tanah.
Modifikasi : merupakan suatu bentuk perkembangan ilmu klimatologi
agar memenuhi kebutuhan tanaman atau ternak. Contoh : pohon
pelindung, hujan buatan, mulsa plastik meningkatkan suhu tanah, dan
bentuk kandang.
Prakiraan (peramalan cuaca)
a. jangka pendek : 24 jam sekali
b. jangka panjang : perkiraan musim hujan
hujan asam : hujan yang terbentuk karena adanya senyawa NO3, SO4,
PO4 yang bercampur dengan uap air kemudian membentuk awan.
Hujan asan memiliki pH < 5,6. salah satu bentuk asam yang terbentuk
adalah asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4)
Lanina : anomali kurang dari -1,5 C. suhu di daerah darwin menigkat
sehingga tekanan rendah sementara di daerah ekuator dingin tekanan
tinggi, maka pada aliran udara beruap air dari ekuator ke daerah
darwin.
deteksi lubang ozon : menggunakan pencitraan satelit untuk
mengukur luasan lapisan ozon

II. Cuaca
Yang mendasari meteorologi :
Meteor : benda-benda diatas termasuk meteor dan benda optik.
Kriosfer : spesifikasi meteorologi di bagian es dan salju.

Aristoteles : membuat buku meteorologica pada 350 tahun SM


faktor pengendali iklim untuk menentukan stratifikasi dan tipe
distribusi cuaca/iklim :
a. pancaran radiasi surya
b. letak lintang
c. ketinggian tempat
d. posisi terhadap lautan
e. pusat tekanan tinggi dan rendah
f. aliran massa udara
g. halangan oleh pegunungan
h. arus laut
iklim makro cuaca sipnotik/makro (sypnotic cilmate) : sirkulasi
udara & arus laut. Skala : global
penyesuaian : adalah salah satu aspek pemanfaatan meteorologi
contoh : tanaman, ternak dll diteliti secara cermat ditempatkan ke
suatu wilayah yang
memang iklim nya sesuai.
Substitusi : pengganti ketersediaan unsur yang terbatas. Contoh :
tidak ada hujan diganti irigasi.
Efek Rumah Kaca : gelombang pendek yang berasal dari matahari lalu
menembus atmosfer sehingga menjadi gelombang panjang yang sulit
menembus atmosfer
Elnino : anomali > 1,5 C. Adanya pemanasan air laut, di peru
dibandingkan darwin, suhu meningkat sehingga terjadi perbedaan
tekanan udara (tekanan udara menjadi rendah sehingga udara
tersebut masuk ke indonesia maka udara mengandung banyak uap
air akan mengalir ke daerah ekuator, misal peru)
Anomali : penyimpangan dari normal contohnya cuaca yang
menyimpang dari suatu iklim, hujan di musim panas.

III. Atmosfer
Definisi : selimut gas tebal yang menyeluruh menutupi bumi
susunan atmosfer :
a. Nitrogen 78,08%
b. Oksigen 20,94%
c. Karbon dikosida 0,03%
d. Uap air
ozon : salah satu senyawa penyusun atmosfer
kerapatan ozon tertinggi : 20-25km disini perusakan lebih kecil,
sehingga memungkinkan terjadi akumulasi ozon.
Lapisan atmosfer
1. Troposfer
a. merupakan lapisan terbawah atmosfer
b. tebal lapisan 8km di kutub, 18km di khatulistiwa
c. proses cuaca yang terjadi : awan, hujan
d. temperatur ke atas semakin turun : -57, -62 C
2. stratosfer
a. perubahan temperatur kecil ke arah vertikal

b. tebal di kutub, kadang-kadang tidak ada di khatulistiwa


c. mencapai ketinggian 25km
d. lapisan stratopause : mengandung ozon terbesar
3. mesosfer
a. mencapai ketinggian 75km
b. temperatur mula-mula naik kemudian turun mencapai minimum
pada lapisan
mesopause
c. sebagian meteor terbakar dan terurai di lapisan ini
4. thermosfer
a. Lapisan teratas dengan ketinggian 75-375
b. Disebut juga lapisan ionosfer karena gas-gas mengalami ionisasi,
berperan sebagai
pemantul gelombang radio.
c. Temperatur makin ke atas semakin naik; 1010 C. Ini merupakan
kesudahan tabrakan
antar molekul
suhu tertinggi atmosfer : pada lapisan thermosfer temperatur 1010 C
Ozonosfer : lapisan pada stratosfer yang mengandung ozon terbesar
konveksi : pemindahan energi dengan diikuti oleh perpindahan massa
udara
insolasi : energi radiasi yang sampai ke bumi (incoming solar radiation)
yang tersusun oleh macam-macam gelombang.
Albedo : sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara
sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan
kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang
(outgoing longwave radiation).
Kejernihan atmosfer : pengaruh debu, awan uap air, dan gas-gas tetap
lebih penting pengaruhnya terhadap jumlah radiasi matahari karna dapat
sebagai pemantul, penghambur, dan penyerap panas.
Surplus insolasi : daerah insolasi sangat berhubungan dengan lintang,
insolasi tahunan terbesar di khatulistiwa, dan menurun ke arah kutub.
Jumlah insolasi di khatulistuwa selama satu tahun 4 kali lebih besar
dibandiing di kutub utara, maupun selatan.
Fluktuasi temperatur harian : sebagai akibat dari neraca antara radiasi
matahari dan bumi
gradien temperatur vertikal : gambaran umum pada lapisan troposfer
sebesar 0,6 C tiap 100m
night frost : drainasi udara dari puncak-puncak bukit ke daerah lembah
fungsi atmosfer :
a. melindungi bumi dari benda langit ex : meteor
b. mengurangi radiasi matahari yang masuk ke bumi
c. agar suhu bumi tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
gas yang ringan : hidrogen 2,02 mol dan He yang ada di bagian atas
atmosfer
proses fotokimia : metamorfosis O2 O3 dan O3 O2 sehingga terjadi
keseimbangan diatas kira2 40km. Percampuran ozon tertinggi pada
35km.
O2 O + O
O + O2 + M O3 + M

M : energi dan kesetimbangan momentum sebagai akibat tabrakan dengan


atom molekul ketiga. Ozon ini tidak stabil. O3 + O O2 + O2
Troposfer tebal di khatulistiwa : 8km di kutub, 18 km di khatulistiwa.
Karna rotasi bumi sehingga terjadi penumpukan
suhu terendah atmosfer : -62 C pada troposfer karna tenperatur makin
ke atas makin turun.
Ionosfer : bagian dari termosfer yang terdapat gas-gas yang mengalami
ionisasi berfungsi sebagai pemantul gelombang radio
radiasi : proses pemindahan energi dengan gelombang elektromagnetik,
perihelion : orbit terdekat bumi dengan matahari
amplitudo : temperatur tanah paling tinggi dicapai di lapisan atas, makin
ke dalam makin rendah sampai pada suatu jeluk tidak terdapat
perbedaan temperatur (amplitudo = 0)
sudut datang sinar : sudut yang terbentuk antara datangnya sinar
dengan permukaan bumi
dilihat pada efek sudut datang sinar dilihat pada efek perpindahan matahari
harian, siang hari insolasi terbesar, sore dan pagi sudut kecil insolasi
kecil
defisit insolasi : daerah insolasi terkecil pada daerah kutub, seperempat
lebih kecil dibandingkan daerah khatulistiwa
fluktuasi temperatur bulanan : berhubungan erat dengan lintang bumi
dikhatulistiwa, fluktuasi kecil makin jauh makin besar
inversi suhu : pada keadaan tertentu terjadi keadaan yang berkebalikan
dengan kebiasaan contohnya : night frost, embun upas
embun upas : drainasi udara dari puncak-puncak bukit ke daerah lembah
sehingga menyebabkan gagal panen karna membekunya sayuran
terutama kentang
adiabatis basah : angin lokal yang basah dan lembab. Suhu : perubahan
0,5 C/100m
angin bohorok : angin lokal, panas dan kering, contoh dari adiabatis. Di
deli serdang.
pengaruh vegetasi terhadap temperatur tanah : berpengaruh pada
amplitudo suhu tanah, amplitudo suhu tanah lebih besar daripada
daerah tertutup vegetasi. Yang gersang lebih panas
lengas temp tanah : temperatur tanah bergantung pada kandungan air
yang terdapat dalam pori tanah.
Amplitudo temp tanah maksimal : dicapai di lapisan atas karena insolasi
lebih tinggi.
Adiabatis kering : perubahan 1,0 C/100m. Angin lokal panas dan kering.
Angin Bohorok (Deli, Sumatera Utara)
Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)

pengaruh warna thd temp tanah : mempengaruhi amplitudo temperatur


tanah, semakin gelap, semakin tinggi amlitudo temperatur tanah

tekstur tanah : Tekstur tanah yang berbeda mempunyai kemampuan


menahan air yang berbeda pula. Tanah bertekstur halus, contohnya:
tanah bertekstur liat, memiliki ruang pori halus yang lebih banyak,
sehingga berkemampuan menahan air lebih banyak. Sedangkan tanah
bertekstur kasar, contohnya: tanah bertekstur pasir, memiliki ruang pori
halus lebih sedikit, sehingga kemampuan manahan air lebih sedikit pula.

Amplitudo temp tanah 0 : ketika makin dalam amplitudo temp tanah


makin rendah sampai pada suatu jeluk tidak terdepat perbedaan
temperatur sehingga amplitudo = 0

IV. Hidrometeorologi

awan : kumpulan titik2 air atau kristal es yang melayang2 di atmosfer. Bisa
terjadi akibat adanya kondensasi.

Hujan : air dalam bentuk cair ke padat, yang jatuh, sampai permukaan
bumi.

Awan cirrucumulus : awan yang letaknya paling tinggi yang terletak diatas
6000m

stratocumulus : awan golongan rendah yang bergaris terletak 0-2000m

cumulus : awan dengan perkembangan vertikal tertinggi

cumulonimbus : awan paling besar yang perkembangan vertikal nya paling


tinggi, tempat terjadi nya petir.

Proses terjadi nya awan : udara yang mengandung uap air, temperatur
tinggi mengalami titik kondensasi, selanjutnya temp turun lagi melampaui
titik kondensasi

kabut : uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip
awan

hujan konveksi : hujan dari awan yang terbentuk karna adanya konveksi
(perpindahan energi disertai dengan perpindahan massa udara)

awan konveksi : karna adanya konveksi (perpindahan energi disertai dengan


perpindahan massa udara)

awan orografis : awan dari uap air yang terbawa angin yang melewati
gunung

hujan orografis : hujan yang berasal dari awan orografis (angin yang
melewati gunung), setelah hujan ini terjadi angi kering (angin bohorok,
angin kumbang, dll)

hujan frontal : hujan yang terjadi karna pertemuan massa udara panas dan
dingin.

Hujan konvergen : dari awan yang terbentuk karna adanya konvergen

hujan berdasarkan proses :


Hujan Orografik

Terjadi di daerah pegunungan (hujan pegunungan)


Udara yg mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu,
udara terkondensasi dan turunlah hujan pd lereng yg berhadapan dg arah datangnya
angin.
Daerah lereng lain tempat turunnya hujan yang miskin uap air dan kering disebut daerah
bayangan hujan (shadow rain)
Hujan Frontal
Terjadi jika massa udara yg panas naik di atas suatu tepi frontal yang dingin (udara dingin).
Ketika udara naik temperatur mjd dingin shg tjd kondensasi dan jatuh mjd hujan frontal
Biasanya terjadi di daerah sedang
Udara dingin berasal dari kutub dan udara panas berasal dari khatulistiwa
Laju hujan yg tjd adlh sedang dan seringkali berlangsung lama
Hujan Konveksi
Kebanyakan terjadi di daerah tropis
Disebut juga hujan zenithal
Uap air di daerah ekuator naik secara vertikal akibat pemanasan air laut terus-menerus.
Akhirnya uap air tersebut berkondensasi dan menurunkan hujan konveksi
Hujan ini biasanya turun pada sore hari stlh mendapat pemanasan maksimum (pemanasan
maksimum umumnya pukul 12.00-14.00)
Hujan Konvergen
Hujan yang diakibatkan oleh adanya arus konvergensi udara atau pengumpulan awan oleh
angin (faktor angin cukup berpengaruh)
Arus Konvergensi: arus udara yang bergerak akibat adanya tekanan udara yang sangat
rendah di suatu tempat sehingga massa udara basah akan bergerak dengan cepat dan
menimbulkan hujan disertai dengan angin

hujan berdasarkan bentuk :

Hujan Air
Berupa air yg jatuh dlm bentuk tetesan yg dikondensasikan dr uap air di atmosfer
Kebanyakan di Indonesia
Biasa disebut dg rain krn berbentuk cair
Diameter butir: 0,5 - 4 mm
Hujan Salju
Merupakan jumlah salju basah yg jatuh dlm suatu periode terbatas
Salju: kristal-kristal kecil air yg membeku dalam butiran kecil yg scr lgsg dibentuk dr uap air di
udara bila suhunya pada saat kondensasi < 0C (0C: titik beku air)
Proses terbentuknya: antar butir air saling bertumbukan tetapi tidak menyatu (hanya menempel)
shg jika hujan jatuh tdk teratur bentuknya.
Diameter butir < 0,5 mm
Bisa tjd pd suhu 6C
Hujan Es
Adanya panas mengakibatkan uap air terangkat ke atas. Smkn ke atas butiran air smkn besar. Uap
air tsb berkondensasi dan akhirnya jatuh mjd hujan es
Biasa tjd di daerah sedang
Sebetulnya peluang tjd di daerah tropis jg kuat, ttp krn di daerah tropis utk membeku awan harus
naik setinggi 5000 m, maka akibat ketinggian tsb es yg jatuh ke bawah sudah tdk berbentuk es
lagi ttp berbentuk cair.
Diameter butir > 4 mm

Anda mungkin juga menyukai