mendasari klimatologi :
klima : kemiringan hayal dari bumi
hidrosfer : pembagian lautan, danau, dan sungai
galileo : pada tahun 1953 membuat termometer sebagai salah
seorang dari yunani kuno yang memberi perhatian pada bidang
klimatalogi dan meteorologi
anasir (unsur) pengendali iklim untuk menentukan stratifikasi dan tipe
distribusi cuaca/iklim:
a. penerimaan radiasi dan lama penyinaran surya
b. suhu udara
c. kelembaban udara
d. tekanan udara
e. kecepatan dan arah angin
f. evaporasi
g. presipitasi
h. suhu tanah
iklim mikro (micro climate) : dicirikan oleh interaksi antara unsur pada
skala meso dengan kondisi sifat fisik obyek/permukaan.
Lingkungannya sangat spesifik. Obyek : tanaman/permukaan tanah.
Modifikasi : merupakan suatu bentuk perkembangan ilmu klimatologi
agar memenuhi kebutuhan tanaman atau ternak. Contoh : pohon
pelindung, hujan buatan, mulsa plastik meningkatkan suhu tanah, dan
bentuk kandang.
Prakiraan (peramalan cuaca)
a. jangka pendek : 24 jam sekali
b. jangka panjang : perkiraan musim hujan
hujan asam : hujan yang terbentuk karena adanya senyawa NO3, SO4,
PO4 yang bercampur dengan uap air kemudian membentuk awan.
Hujan asan memiliki pH < 5,6. salah satu bentuk asam yang terbentuk
adalah asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4)
Lanina : anomali kurang dari -1,5 C. suhu di daerah darwin menigkat
sehingga tekanan rendah sementara di daerah ekuator dingin tekanan
tinggi, maka pada aliran udara beruap air dari ekuator ke daerah
darwin.
deteksi lubang ozon : menggunakan pencitraan satelit untuk
mengukur luasan lapisan ozon
II. Cuaca
Yang mendasari meteorologi :
Meteor : benda-benda diatas termasuk meteor dan benda optik.
Kriosfer : spesifikasi meteorologi di bagian es dan salju.
III. Atmosfer
Definisi : selimut gas tebal yang menyeluruh menutupi bumi
susunan atmosfer :
a. Nitrogen 78,08%
b. Oksigen 20,94%
c. Karbon dikosida 0,03%
d. Uap air
ozon : salah satu senyawa penyusun atmosfer
kerapatan ozon tertinggi : 20-25km disini perusakan lebih kecil,
sehingga memungkinkan terjadi akumulasi ozon.
Lapisan atmosfer
1. Troposfer
a. merupakan lapisan terbawah atmosfer
b. tebal lapisan 8km di kutub, 18km di khatulistiwa
c. proses cuaca yang terjadi : awan, hujan
d. temperatur ke atas semakin turun : -57, -62 C
2. stratosfer
a. perubahan temperatur kecil ke arah vertikal
IV. Hidrometeorologi
awan : kumpulan titik2 air atau kristal es yang melayang2 di atmosfer. Bisa
terjadi akibat adanya kondensasi.
Hujan : air dalam bentuk cair ke padat, yang jatuh, sampai permukaan
bumi.
Awan cirrucumulus : awan yang letaknya paling tinggi yang terletak diatas
6000m
Proses terjadi nya awan : udara yang mengandung uap air, temperatur
tinggi mengalami titik kondensasi, selanjutnya temp turun lagi melampaui
titik kondensasi
kabut : uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip
awan
hujan konveksi : hujan dari awan yang terbentuk karna adanya konveksi
(perpindahan energi disertai dengan perpindahan massa udara)
awan orografis : awan dari uap air yang terbawa angin yang melewati
gunung
hujan orografis : hujan yang berasal dari awan orografis (angin yang
melewati gunung), setelah hujan ini terjadi angi kering (angin bohorok,
angin kumbang, dll)
hujan frontal : hujan yang terjadi karna pertemuan massa udara panas dan
dingin.
Hujan Air
Berupa air yg jatuh dlm bentuk tetesan yg dikondensasikan dr uap air di atmosfer
Kebanyakan di Indonesia
Biasa disebut dg rain krn berbentuk cair
Diameter butir: 0,5 - 4 mm
Hujan Salju
Merupakan jumlah salju basah yg jatuh dlm suatu periode terbatas
Salju: kristal-kristal kecil air yg membeku dalam butiran kecil yg scr lgsg dibentuk dr uap air di
udara bila suhunya pada saat kondensasi < 0C (0C: titik beku air)
Proses terbentuknya: antar butir air saling bertumbukan tetapi tidak menyatu (hanya menempel)
shg jika hujan jatuh tdk teratur bentuknya.
Diameter butir < 0,5 mm
Bisa tjd pd suhu 6C
Hujan Es
Adanya panas mengakibatkan uap air terangkat ke atas. Smkn ke atas butiran air smkn besar. Uap
air tsb berkondensasi dan akhirnya jatuh mjd hujan es
Biasa tjd di daerah sedang
Sebetulnya peluang tjd di daerah tropis jg kuat, ttp krn di daerah tropis utk membeku awan harus
naik setinggi 5000 m, maka akibat ketinggian tsb es yg jatuh ke bawah sudah tdk berbentuk es
lagi ttp berbentuk cair.
Diameter butir > 4 mm