Anda di halaman 1dari 2

1.

Salam merupakan pembelian baran yang pembayarannya dilunasi di muka,


sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Akad salam
digunakan untuk memfasilitasi pembelian suatu barang (biasanya barang hasil
pertanian) yang memerlukan waktu untuk memproduksinya.
2. Keuntungan menggunakan akad salam antara lain
Bagi petani
Salam akan sangat membantu petani dalam membiayai kebutuhan petani

dalam memproduksi barang pertanian.


Bagi pemerintah
Penggunaan akad ini dapat mempercepat pencapaian target pemerintah

dalam mendorong peningkatan cadangan pengadaan produk pertanian.


Bagi pengusaha
Penggunaan skema salam berpotensi meningkatkan efisiensi dan nilai
penjualan pengusaha produk pertanian. Pengusaha akan dapat memiliki
produk pertanian dari petani dengan harga relative lebih rendah yang akan

memberikan keuntungan bagi pengusaha untuk memperoleh margin.


Bagi bank syariah
Bagi bank syarian, transaksi ini akan mengurangi dan bahkan tidak ada

sama sekali risiko kegagalan membayar utang.


3. Perbedaan antara jual beli menggunakan aka salam dengan jual beli berbasis
murabahah yaitu
Pada transaksi salam, penyerahan barang dilakukan di kemudian hari
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan;
sedangkan pada jual beli murabahah penyerahan barang dilakukan setelah
akad disepakati dan pihak bank syariah sebagai penjual telah membelikan

barang yang diinginkan nasabah kepada pemasok.


Dalam transaksi jual beli salam pembayaran harus dilakukan di muka dan
tidak dapat dicicil atau ditangguhkan;
Sedangkan dalam jual beli murabahah pembayaran dapat dilakukan di

awal, dengan uang muka, angsuran, maupun ditangguhkan.


4. Landasan syarI diperbolehkannya Salam disebutkan dalam hadits Nabi
Muhammad SAW riwayat Ibnu Abbas
Barang siapa yang melakukan akad salaf (salam) hendaknya ia
melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula,
untuk jangka waktu yang diketahui.

Ketentuan SyarI transaksi salam di atur dalam fatwa DSN nomor 05/DSNMUI/IV/2000 tentang jual beli salam. Fatwa tersebut mengatur tentang ketentuan
pembayaran, barang, salam parallel, waktu penyerahan barang, dan syarat
pembatalan kontrak.
5. Rukun transaksi salam meliputi
a) Transaktor
Yakni pembeli dan penjual. Pembeli dalam transaksi salam disebut dengan
muslam, sedangkan penjual disebut dengan muslam ilaih.
b) Objek akad salam
Objek akad salam berupa barang dan harga yang diperjualbelikan dalam
transaksi

salam.

Ketentuan

yang

harus

dipenuhi

barang

yang

diperjualbelikan antara lain


o Harus jelas ciri-cirinyaa dan dapat diakui sebagai utang
o Harus dapat dijelaskan spesifikasinya
o Penyerahannya dilakukan kemudian
o Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
o Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya
o Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
dengan kesepakatan
c) Ijab dan Kabul
Ijab dan Kabul adalah pernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak
dengan cara penawaran dari penjual (bank syariah) dan penerimaan yang
dinyatakan oleh pembeli (nasabah)

Anda mungkin juga menyukai