Anda di halaman 1dari 2

Kisah Dibalik Eksekusi Gembong Narkoba bag.

2
Sehari menjelang pelaksanaan eksekusi mati Andrew Chan menikahi Febyanti Herewila
meskipun nyawanya hanya tinggal satu hari lagi bersemayam di tubuhnya. Feby, seorang
seorang pendeta Gereja Bala Keselamatan, meski di luar sana banyak pria yang yang
terpikat padanya, faktanya ia lebih memilih kawin dengan gembong narkoba yang beberapa
jam ke depan menyandang gelar almarhum. (Baca: Kisah Dibalik Eksekusi Gembong
Narkoba bag. 1 )
***
Rosalie Martinez, seorang pengacara dan seorang wanita bersuami. Mereka memiliki
empat orang anak perempuan. Setelah ia bertemu terpidana mati Oscar Ray Bolin Jr pada
tahun 1995, dia meninggalkan suaminya dan menikah dengan Oscar. Oscar didakwa
melakukan 10 kali pemerkosaan dan 3 pembunuhan. Untuk perbuatannya dia menerima
hukuman seumur hidup dan dua hukuman mati. (source)
Rosalie tidak percaya Oskar melakukan pembunuhan sekeji itu. Rosalia bercerita ketika dia
bertemu Oskar pertama kalinya, pria itu membuat hatinya tereyuh. Dia merasakan kesepian
dan terisolasinya hidup Oscar, keadaan ini mempengaruhi saya karena saya merasakan
hal yang sama. Akhirnya, Rosalie memutuskan untuk menikah dengannya.
***
Banyak penjahat kelas kakap acapkali menarik perhatian lawan jenis, terutama mereka
yang kasusnya disorot media secara besar-besaran. Salah satu contoh yang paling
terkenal adalah pada kasus Ted Bundy (source), seorang pembunuh berdarah dingin yang
membunuh sedikitnya 30 orang wanita. Dia memperkosa wanita yang menjadi korbannya
dan membunuhnya. Bahkan menurut pengakuannya, dia masih melakukan hubungan
seksual meskipun mayat korban sudah membusuk! Pada waktu proses pengadilan, sering
kali persidangan harus distop karena banyak wanita yang yang berusaha mendekat dan
memeluk dia. Ted menerima ratusan cinta surat dari banyak wanita ketika ia di penjara.
Bahkan akhirnya dia menikah pada salah satu penggemarnya sementara proses
pengadilan berlangsung.
***
Pada majalah Psychology Today, 20 April 2012 para ahli mencoba memberi analisa pada
fenomena ini. Wanita-wanita yang jatuh cinta pada seseorang penjahat kelas kakap
memberikan alasan-alasan yang beragam. Sebagian wanita percaya bahwa mereka dapat
mengubah seorang yang kejam, seorang penjahat kelas kakap, menjadi seorang yang baik.
Sebagian wanita "melihat" sang penjahat seperti anak kecil yang sedang tersesat dan
mereka berusaha untuk mengasuhnya. Sebagian wanita dengan motif financial. Mereka
berharap untuk berbagi dalam sorotan media dan mendapatkan keuntungan dari buku atau
film yang akan dibuat sehubungan dengan kasus itu.

Sebagian wanita jatuh cinta pada napi oleh karena gagasan "pacar ideal." Wanita
memposisikan sang napi sebagai pacar ideal sebab sang wanita tahu di mana dia setiap
saat. Wanita percaya sang napi selalu berpikir tentang dia dan hanya membayangkan
dirinya. Sebab tidak ada wanita lain yang memiliki akses seksual dan romantisme selain
wanita tesebut. Wanita akan merasa tersanjung bisa dia menyadari bahwa hanya dirinyalah
yang dipikirkan oleh pasangannya. Selain itu, dalam hubungan percintaan dengan napi
yang dipenjara, tidak ada aktifitas domesik sehari-hari yang mempengaruhi hubungan itu.
Tidak ada masalah siapa yang mencuci pakaian, siapa yang mengantar dan menjemput
anak dari sekolah, tidak memasak untuk dia, dan tidak ada pertanggungjawaban
kepadanya. Sehingga tekanan atau stress pada hubungan itu relative lebih rendah
dibandingkan hubungan yang normal dan umumnya. Bila wanita sudah terilusi pada
gagasan pacar ideal ini, dia bisa menjaga fantasi itu untuk waktu yang lama, bahkan
sampai mengorbankan segala-galanya.
Sebagian ahli ilmu jiwa menyimpulkan bahwa obsesi pencintai penjahat kelas kakap adalah
infatuasi yang ekstrim. Wanita-wanita seperti itu wanita yang insecure yang tidak dapat
menemukan cinta dalam cara yang normal. Wanita yang love addicted mencari hubungan
romantis yang tidak dapat terwujud. Kemudian, ketika wanita bertemu dengan sang napi,
rasa haus akan cinta itu terpuaskan. (source).
Mungkin orang berpikir bahwa jatuh cinta pada seorang kriminal menentang akal sehat,
namun sebenarnya hal itu dapat dijelaskan melalui pendekatan Freud Analysis. Penelitian
menunjukkan bahwa wanita lebih memilih pria yang berposture lebih besar, lebih keras,
laki-laki yang lebih agresif. Pria yang menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari kejantanan
mereka. Pada wanita-wanita tertentu akan merasakan perlindungan dari pria agresif
dibandingkan dengan pria biasa-biasa. Melalui pria seperti itu, wanita merasakan, dia
memperoleh status dan perlindungan.
EOF

Anda mungkin juga menyukai