Anda di halaman 1dari 2

NAMA

:Baihaki

NIM

:C1C113471

JURUSAN :ACUNTANSI (EKSTENSI)


TUGAS

:Teori Akuntansi

1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi,
alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah
panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang
dianut oleh penganut empirisme.
Contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya mata.
penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian
premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
2. Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran
ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari
hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses
pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju
kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
3.

Semantik

Semantik berasal dari bahasa Yunani semanien yang artinya maksud atau
pengertian/persepsi tentang arti tanda visual pada pelihat/pengguna/penerima tanda, Dalam
arti lain semantik merupakan suatu tingkat dimana kita meneliti dan menganalisa makna dari
suatu visual tertentu
kesalahan semantik berakibat komunikasi tidak terjalin atau berbelok arah (mis : kata
banyak dalam bahasa Indonesia berbeda artinya dengan kata banyak dalam bahasa Jawa).
Dalam prinsip Semantik, makna dibagi menjadi 2 hal yaitu DENOTASI & KONOTASI

DENOTASI : makna leksikal/makna sebenarnya.


makna denotasi merupakan makna pokok, pasti dan terhindar dari kesalahtafsiran

KONOTASI : makna kiasan/struktural


merupakan makna tambahan yang terbentuk karena kesepakatan bersama (konvensi), abstrak,
imajiner dan tidak jelas
4.

SINTAKTIK

Sintaktik berasal dari bahasa Yunani Suttatein yang artinya mengatur, mendisiplinkan,
menyeragamkan. pengolahan/seleksi untuk mencapai keberaturan dan keserasian sebagai satu
kesatuan bahasa bentuk, sistem visual, gaya visual
Mis : dalam sign-system ada kesamaan penggunaan sistem visual, lay out surat kabar harian
meski isinya beda tiap terbit namun keberaturan lay out yang sinambung membina rubrikasi
bagi pembaca
Dalam aspek sintaktik keberaturan dan keseragaman sebuah desain diatur dalam teori
konstanta dan variabel :
KONSTANTA : unsur yang menyamakan
VARIABEL : unsur yang membedakan
5.

PRAGMATIK

pengungkapan pesan secara fisik pada pelaksanaan/eksekusi ukuran, material, teknik,


konstruksi, kemudahan, kejelasan, keamanan, ergonomi, dan kapasitas fisik mata.
Pragmatik selalu berkaitan dengan teknis dan praktis yaitu Bahan, finishing, produksi. Oleh
karena itu pragmatis selalu memunculkan pertanyaan-pertanyaan seperti :
Media apa yang cocok?
Cetak RGB atau CMYK?
Doff atau glosy
Bahan kertasnya apa?
Emboss atau UV?

Anda mungkin juga menyukai