Standar Spasial BPN
Standar Spasial BPN
DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
I.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
I.2. TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................4
RUANG LINGKUP STANDARISASI..........................................................................................4
II.1. STANDAR SISTEM PROYEKSI DAN PENOMORAN LEMBAR....................................4
II.2. STANDAR SATUAN GAMBAR.......................................................................................8
II.3. STANDAR PENAMAAN FILE DAN DIREKTORI............................................................9
II.4. STANDAR PENAMAAN LAYER DAN ENTITAS............................................................9
II.5. STANDAR STRUKTUR DATA SPASIAL......................................................................15
II.6. STANDAR JENIS TOPOLOGI......................................................................................22
II.7. STANDAR PENULISAN TEKS.....................................................................................23
II.8. STANDAR FORMAT PENCETAKAN ..........................................................................24
II.8.1. Elemen Elemen Peta Pendaftaran.....................................................................24
II.8.2. Metode Pembuatan Layout...................................................................................31
II.9. STANDAR LEGENDA...................................................................................................32
BAB III.......................................................................................................................................34
VALIDASI DATA.......................................................................................................................34
II.1. RUANG LINGKUP VALIDASI DATA.............................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Basis Data
Relasional
(RDBMS)
Sist
em
Peta Digital
Kartografi
(CAD Format)
Informasi Geogra
fis
Gambar
Hubungan Antara
Data,
CAD,
dandan
SIG SIG
Gambar
XX.1.Hubungan
AntaraBasis
Basis
Data,
CAD,
memperoleh informasi spasial yang tergambar pada peta digital dari data
base relasional atau sebaliknya, pengguna bisa memperoleh informasi
yang tersimpan pada basis data relasional melalui peta digital.
Dengan demikian jelas sekali terlihat bahwa tidak bisa dilakukan
komparasi atau perbandingan antara kemampuan software - software
CAD (AutoCad, Microstation) dengan software - software SIG (Smallworld,
Arc GIS, MapInfo) karena memang 'wilayah kerja' software tersebut
berbeda. Hal ini dikarenakan software - software CAD dirancang bukan
untuk mengelola sistem informasi geografis, sebaliknya software
software SIG dibuat dengan kondisi editing tool yang tidak terlalu baik.
Meskipun beberapa software CAD sekarang ini dilengkapi dengan modul
untuk mengelola data spasial seperti AutoCad dengan AutoCad Map dan
Microstation dengan Microstation Geographic, masih tetap saja ada
kelemahannya yaitu software - software tersebut tidak bisa menangani
data - data spasial dengan ukuran yang besar. Berbeda sekali dengan
software - software GIS yang memang dipersiapkan untuk mengelola data
geografis dengan ukuran yang besar. Untuk mengatasi keterbatasan
editing tool pada perangkat lunak SIG, maka peta digital bisa dibuat
dengan menggunakan perangkat lunak CAD yang mempunyai 'engine'
topologi. Selanjutnya peta peta digital tersebut diimport ke dalam SIG.
Keuntungan yang bisa diperoleh dengan mensinergikan dua perangkat
lunak CAD dan SIG adalah kecepatan penggambaran dan kemampuan
pengelolaan data spasial. Kendala yang dihadapi dalam mensinergikan dua
perangkat lunak tersebut adalah mengenai format data. Seperti telah
diketahui bersama, data - data tekstual yang diorganisasikan dalam suatu
database relasional memiliki banyak sekali kaidah agar tercipta suatu
kondisi dimana tabel tabel yang membetuk database tersebut normal
(tidak ada redudancy dan duplikasi data). Redudancy data biasanya
dikurangi dengan memecah tabel menjadi beberapa tabel dan masing
masing tabel tersebut direlasikan dengan sebuah 'foreign key'. Duplikasi
data dapat dikurangi dengan penggunaan 'primary key' yaitu sebuah nilai
(value) yang unik yang membedakan suatu objek dengan objek lainnya.
Norma norma tersebut tidak pernah ditemukan pada peta digital
dengan format CAD. Seorang operator CAD bisa memasukkan entity apa
saja pada peta digital tanpa terikat oleh norma norma basis data
relasional. Seorang operator bahkan bisa membuat sebuah layer yang
hanya dimengerti oleh dirinya sendiri. Hal ini tentu saja akan menyulitkan
dalam proses integrasi data nantinya. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu
standarisasi mengenai peta digital, sehingga menjamin peta tersebut
dapat diintegrasikan dengan database relasional.
I.2.
TUJUAN
BAB II
RUANG LINGKUP STANDARISASI
= 6.378.137 m
2. Penggepengan (f)
= 1 : 298,25722357
= 6.399.593,626 m
5. Eksentisitas I kuadrat (e )
2
= 0,006694380
Berdasarkan
titik
semu
tersebut
dan
dengan
beberapa
penyederhanaan, satu zone TM-3o akan berupa sebuah persegi panjang
dengan dengan koordinat titik kiri bawah adalah (32.000, 282.000) dan
titik kanan atas adalah (368.000, 2.166.000).
Dengan mengacu pada ketentuan tersebut, maka pembagian zone
TM3o adalah sebagai berikut :
93O
96O
99O
102O 105O 108O 111O 114O 117O 120O 123O 126O 129O 132O 135O 138O 141O
94O30'
97O30' 100O30' 103O30' 106O30' 109O30' 112O30' 115O30' 118O30' 121O30' 124O30' 127O30' 130O30' 133O30' 136O30' 139O30'
46.2
53.2 54.1
314
313
312
02.002
003
002
001
01 02 03
54 55 56
13
14
15
16
09
10
11
12
05
06
07
08
01
02
03
04
9
Skala 1 : 2.500, No. Lembar 02.002-06
4
Skala 1 : 1.000, No. Lembar 02.002-06-5
SIG akan selalu diambil dari layer batas persil dengan identitas persil yang
bersangkutan akan selalu diambil dari entity teks pada layer identitas
persil. Jika penamaan layer dan tipe entitynya tidak konsisten, maka
logika pemrograman dalam proses import sulit untuk diterapkan. Selain
nama layer, tipe entity yang terdapat pada suatu layer juga harus sama.
Sebagai contoh : layer batas persil tidak boleh memiliki entity selain
polyline. Contoh lainnya adalah layer NIB tidak boleh memiliki entity selain
teks. Hal ini dilakukan untuk menjamin tidak ada kesalahan penempatan
entity pada suatu layer.
Secara umum nama layer didefinisikan sebagai 6 digit desimal dan
dikelompokkan berdasarkan layer batas administrasi, layer kadastral,
layer perairan, layer transportasi, layer titik tinggi geodesi, layer titik
dasar teknis, layer bangunan, layer teks, layer penggunaan tanah, layer
kontur dan layer bingkai / frame dan layer raster. Standar penamaan
layer tersebut adalah sebagai berikut:
Layer Administrasi
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
010100
Batas Negara
42
Polyline
010200
Batas Propinsi
42
Polyline
010300
42
Polyline
010400
Batas Kecamatan
42
Polyline
010500
Batas Kelurahan
42
Polyline
010600
Batas RW
42
Polyline
010700
Batas RT
42
Polyline
Layer Kadastral
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
020100
Batas Persil
255
Polyline
020200
255
Polyline
020300
255
Polyline
020400
Dimensi Pengukuran
255
Dimensi
020500
Pagar Tembok
Polyline
020600
Pagar Besi
Polyline
020700
Pagar Kayu
80
Polyline
020800
Pagar Bambu
80
Polyline
020900
Pagar Hidup
80
Polyline
10
Layer Perairan
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
030100
Batas Sungai
160
Polyline
030200
160
Polyline
030300
140
Polyline
030400
140
Polyline
030500
Danau
150
Polyline
030600
Rawa
150
Polyline
030700
Empang / Kolam
150
Polyline
030800
Batas Pantai
160
Polyline
030900
Dam
160
Polyline
031000
Galian
150
Polyline
Layer Transportasi
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
040100
20
Polyline
040200
20
Polyline
040300
Batas Trotoar
20
Polyline
040400
20
Polyline
040500
20
Polyline
040600
10
Polyline
040700
10
Polyline
040800
20
Polyline
040900
20
Polyline
041000
10
Polyline
041100
10
Polyline
041200
20
Polyline
041300
20
Polyline
041400
Batas Jembatan
20
Polyline
041500
20
Polyline
11
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
050100
30
Titik
050200
30
Titik
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
060100
Titik
060200
Titik
060300
Titik
060400
Titik
060500
Titik
060600
Titik
060700
Titik
060800
Titik Pengukuran
Titik
Layer Bangunan
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
070100
Bangunan Rumah
30
Polyline
070200
Bangunan Bertingkat
31
Polyline
070300
Menara Transmisi
30
Polyline
070400
Tiang Listrik
30
Titik
070500
Tiang Telepon
30
Titik
070600
Pipa
30
Titik
070700
30
Polyline
Layer Teks
Nama
Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
080101
Nama Negara
42
Teks
080102
Nama Propinsi
42
Teks
080103
42
Teks
080104
Nama Kecamatan
42
Teks
080105
Nama Desa
42
Teks
080106
Nama RW
42
Teks
080107
Nama RT
42
Teks
12
NIB
255
Teks
080202
Nomor SU
255
Teks
080203
Nomor Hak
255
Teks
080204
255
Teks
080301
Nama Sungai
160
Teks
080302
140
Teks
080303
Nama Danau
150
Teks
080304
Nama Rawa
150
Teks
080305
150
Teks
080306
Nama Pantai
160
Teks
080307
Nama Dam
160
Teks
080308
Nama Galian
150
Teks
080401
20
Teks
080402
20
Teks
080403
10
Teks
080404
20
Teks
080405
10
Teks
080406
20
Teks
080407
Nama Jembatan
20
Teks
080501
30
Teks
080502
30
Teks
080601
Teks
080602
Teks
080603
Teks
080604
Teks
080605
Teks
080606
Teks
080607
Teks
080608
Teks
080701
30
Teks
080702
31
Teks
080703
30
Teks
080704
30
Teks
080705
30
Teks
080706
Identitas Pipa
30
Teks
080707
30
Teks
080901
Nama Kebun
70
Teks
080902
Nama Sawah
70
Teks
080903
70
Teks
080904
Nama Hutan
80
Teks
13
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
090100
Kebun
70
Polyline
090200
Sawah
70
Polyline
090300
70
Polyline
090400
Hutan
80
Polyline
Layer Kontur
Nama Layer
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
Entity
100100
Garis Kontur
41
Polyline
100200
51
Polyline
Layer Frame
Nama Layer
110100
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
255
Entity
Blok
Layer Raster
Nama Layer
120100
Deskripsi
Warna
DXF
Kombinasi
R,G,B
51
Entity
Image
Setiap entity titik didefinisikan sebagai blok atau blok atribut. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah pemberian simbol bagi titik tersebut.
Khusus untuk titik yang mempunyai identitas seperti titik GPS, titik tinggi,
dan lain lain dibuat dengan blok atribut sehingga dimungkinkan setiap
simbol titik tersebut
berafiliasi dengan text yang menjelaskan titik
tersebut. Posisi titik akan dijelaskan oleh insertion point dari blok tersebut
dan identitas titik yang bersangkutan akan diterangkan oleh atribut blok
tersebut. Penamaan blok-blok atribut tersebut adalah sebagai berikut :
Nama Objek
Nama Blok
TDO0
TDO1
TDO2
TDO3
TDO4
TDIL
14
Nama Blok
Titik Poligon
TPOL
TTPD
Titik Elevasi
TELE
Tiang Listrik
TLIS
Tiang Telepon
TTEL
Tower
TOWR
Hidran
THDR
Garis / Polyline
Titik
Vertek
Node
Node
Teks
Luasan / Area
Node
Jakarta
Vertek
Vertek
15
X1
Y1
X2
Y2
X3
Y3
X5
Y4
X5
Y5
Node 2
Node 5
Node 4
Node 1
Node 3
Dari Node
1
2
3
1
4
3
5
Ke Node
2
3
1
2
4
2
5
spasial
Node 2
Link 1
Node 5
Link 5
Node 1
Link 2
Node 4
Link 7
Link 4
Link 6
Node 3
Link 3
16
Poligon
Node 2
Link
1, 5, 4
2, 5, 6, 7
3, 4, 6
Link 1
Node 5
Link 5
Node 4
Node 1
Link 7
Link 4
Link 6
Link 2
Node 3
Link 3
Dari Node
Map Extent
Map Extent
Map Extent
A
A
C
B
Ke Node
A
B
C
C
B
B
D
Node 2
Link 1
Node 5
Link 5
A
Node 1
Node 4
Link 7
Link 4
Link 2
Link 6
Node 3
Link 3
17
Vertek
Node
Node
Node
Vertek
Salah (cross) : Tidak Ada Vertek
Node
Vertek
Benar : Ada Vertek
18
Vertek
Node
Node
Node
Node
Salah : undershoot
Vertek
Node
Vertek
Node
Node
Salah : overshoot
Node
02356
6. Node clustering. Jarak antar setiap node dalam suatu peta digital
harus harus dibatasi dengan toleransi tertentu. Beberapa node
yang berdekatan melebihi tolerasi disebut dengan cluster.
Cluster Node
19
Vertek
Vertek Segmen II
Node
Node Segmen I
Pseudo Node
Segmen I
Node
Node Segmen II
Segmen
Segmen II
Sliver Poligon
20
Sebelum Clean Up
Setelah Clean Up
Keterangan
Duplikasi
Segmen Pendek
Persilangan / Cross
Undershoot
Overshoot
Cluster Nodes
Pseudo Node
Penyederhanaan Garis
21
Jenis Topologi
Layer Link
Layer Centroid
Batas_Negara
Poligon
010100
080101
Batas_Propinsi
Poligon
010200
080102
Batas_Kabupaten
Poligon
010300
080103
Batas_Kecamatan
Poligon
010400
080104
Batas_Desa
Poligon
010500
080105
Batas_RT
Poligon
010600
080106
Batas_RW
Poligon
010700
080107
Batas_Persil
Poligon
020100
080201
Batas_Sub_Persil
Poligon
020200
080204
Pagar_Tembok
Jaringan
020500
Pagar_Besi
Jaringan
020600
Pagar_Kayu
Jaringan
020700
Pagar_Bambu
Jaringan
020800
Pagar_Hidup
Jaringan
020900
Batas_Sungai
Poligon
030100
080301
As_Sungai
Jaringan
030200
Batas_Saluran
Poligon
030300
080302
As_Saluran
Jaringan
030400
Batas_Danau
Poligon
030500
080303
Batas_Rawa
Poligon
030600
080304
Batas_Kolam
Poligon
030700
080305
Garis_Pantai
Jaringan
030800
Batas_Dam
Poligon
030900
080307
Batas_Galian
Poligon
031000
080308
Batas_Jalan
Poligon
040100
080401
As_Jalan
Jaringan
040200
Batas_Trotoar
Poligon
040300
Batas_Jalan_Tanah
Poligon
040400
080402
As_Jalan_Tanah
Jaringan
040500
Batas_Gang
Poligon
040600
080403
As_Gang
Jaringan
040700
22
Poligon
040800
080404
As_Jl_Setapak
Jaringan
040900
Batas_Rel
Poligon
041000
080405
As_Rel
Jaringan
041100
Batas_Lori
Poligon
041200
080406
As_Lori
Jaringan
041300
Batas_Jembatan
Poligon
041400
080407
As_Jembatan
Jaringan
041500
Rumah
Poligon
070100
080701
Bg_Bertingkat
Poligon
070200
080702
Bg_Sementara
Poligon
070700
080707
Batas_Kebun
Poligon
090100
080901
Batas_Sawah
Poligon
090200
080902
Batas_Tegalan
Poligon
090300
080903
Batas_Hutan
Poligon
090400
080904
Kontur_2m
Jaringan
100200
Kontur_10m
Jaringan
100100
23
didalam persil dan tidak overlap dengan teks lainnya seperti teks
nib atau teks nomor GS/SU. Dalam satu desa, tidak ada nomor
hak yang sama.
4. Teks nama unsur unsur transportasi ditulis lengkap (tanpa
singkatan) atau disingkat dengan pola yang teratur. Penulisan
teks teks tersebut dilakukan dengan pola title case, yaitu
semua kata diawali dengan huruf kapital. Titik insert teks nama
jalan harus berada didalam batas jalan / tidak boleh diluar dan
dekat dengan garis tengah jalan tetapi tidak overlap.
5. Teks nama unsur - unsur perairan ditulis lengkap (tanpa
singkatan) dengan pola title case . Titik insert teks tersebut
harus berada didalam batas sungai, selokan atau saluran dan
dekat dengan garis tengah sungai, selokan atau saluran tetapi
tidak overlap.
24
Ukuran Kotak
1:10000
15 cm x 11 cm
1:2500
15 cm x 14 cm
1:1000
15 cm x 14 cm
Judul
peta
pendaftaran
adalah
PETA
DASAR
PENDAFTARAN ditulis dengan huruf tegak atau Times
New Romans dengan ukuran font 28. Jarak antara garis
batas informasi tepi dengan bagian atas judul peta adalah
1.5 cm.
Arah utara digambarkan dengan anak panah tegak lurus
keatas dengan huruf U diatasnya. Sayap anak panah
bagian kiri diwarnai hitam.
Ukuran anak panah disesuaikan dengan skala petanya
seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Panjang Kaki
Ukuran Sayap
Lebar Sayap
1:10000
4.5 cm
3.5 cm
1.5 cm
1:2500
6.0 cm
4.5 cm
1.5 cm
1:1000
6.0 cm
4.5 cm
1.5 cm
25
Skala 1 : 10000
Skala 1 : 2500
Skala 1 : 1000
1:10000
5 mm
1:2500
1.3 mm
1:1000
1.3 mm
1:10000
1:2500
1:1000
1:10000
0.7 cm
1 cm
1:2500
1.0 cm
1.5 cm
1:1000
1.0 cm
1.5 cm
26
0.2cm
8cm
100
200
400
600
700
2cm
0.1cm
(b)Kotak Lokasi
Kotak ini adalah untuk menunjukkan lokasi desa dan
kecamatan pada lembar tesebut. Kotak lokasi dibuat
dengan ukuran 15 cm x 4 cm. Kotak lokasi dibagai
menjadi empat baris dengan jarak antar baris 1 cm dan
dua kolom dengan lebar kolom pertama 5.5 cm. Isi kolom
pertama baris petama dan kolom pertama baris ketiga
adalah KECAMATAN, sedangkan isi baris kedua kolom
pertama dan baris keempat kolom pertama adalah
DESA/KELURAHAN. Ukuran garis kotak adalah 0.33 mm.
Ukuran huruf adalah Arial dengan ukuran 12. Penulisan
huruf rata kiri dan terletak dibagian tengah kotak.
(c)Kotak Petunjuk Lembar
Kotak penunjuk lembar peta dan keterangannya dibuat
dengan ukuran 15 cm x 12 cm pada semua skala.
Keterangan yang ditulis adalah:
i. Tulisan PETUNJUK LEMBAR dengan jenis font Arial
ukuran 14. Jarak antara huruf dengan garis kotak
adalah 1 cm.
ii. Diagram peta yang menunjukkan posisi peta yang
bersangkutan terhadap peta yang berdampingan
dibuat dalam bentuk 9 bujur sangkar dengan
komposisi 3 baris dan 3 kolom. Ukuran masing
masing bujur sangkar adalah 2 cm x 2 cm dengan
tebal garis 0.2 mm. Bujur sangkar yang terletak
ditengah
menunjukkan
posisi
peta
yang
bersangkutan dibuat dengan garis lebih tebal yaitu
0.5 mm. Jarak antara kotak diagram dengan tulisan
petunjuk lembar adalah 8 mm.
27
iv.Keterangan.
Keterangan
digunakan
untuk
menuliskan informasi yang dianggap penting dalam
proses pembuatan peta dasar pendaftaran. Judul
KETERANGAN dibuat dengan font Arial berukuran
11. Jarak antara bagian atas huruf dengan kotak
diagram adalah 1 cm atau 1.5 cm. Isi keterangan
dibuat dengan jarak 8 mm dari judul keterangan
dan dibuat dengan font Arial berukuran 8 dengan
jarak spasi 1.
(d)Kotak Legenda
Kotak legenda berisikan simbol unsur unsur alam
maupun buatan manusia yang digunakan dalam peta.
Ukuran kotak legenda adalah:
Skala Peta
1 : 10000
15 cm x 16 cm
1 : 2500
15 cm x 31 cm
1 : 1000
15 cm x 21 cm
28
29
1 : 10000
15 cm x 10 cm
1 : 2500
15 cm x 12 cm
1 : 1000
15 cm x 12 cm
30
Nomor Kolom
Nomor Baris
1 : 10000
A, B, C, D, E, F
1 , 2, 3, 4, 5, 6
1 : 2500
A, B, C, D, E, F
1 , 2, 3, 4, 5, 6
1 : 1000
A, B, C, D, E
1 , 2, 3, 4, 5
4. Bingkai Peta
31
Pemotongan peta menjadi satu lembar tidak perlu dilakukan karena alasan
berikut ini:
1. Pemotongan
peta
per
lembar
tersebut
menghambat
pembentukan peta tunggal. Seperti diketahui, ukuran dan
cakupan peta berbeda beda untuk skala 1:10000, 1:2500,
1:1000. Akibatnya, area yang sama pada skala 1:10000 dibuat
menjadi 1 file skala 1:10000, 16 file skala 1:2500 dan 144 file
skala 1:1000. Jika suatu bidang tanah yang terdapat pada peta
peta tersebut dipecah atau digabungkan akan timbul
permasalahan peta mana yang akan diedit.
2. Pembuatan peta indeks menjadi tidak efisien.
3. Pemotongan peta per lembar cenderung mengakibatkan
permasalahan pada saat edge matching. Seringkali dijumpai
objek jalan bertemu dengan objek sungai, objek sungai yang
buntu, jalan buntu yang tidak terhubung sama sekali ke jalan
lainnya, dan lain lain. Selain itu pula, antara persil persil yang
bersebelahan tetapi terletak pada lembar yang berbeda sering
kali tidak match (terjadi gap atau overlap).
32
4. Proses pencarian suatu bidang tanah juga sangat sulit jika peta
peta tersebut dibagi bagi per lembar.
33
BATAS ADMINISTRASI
PERKEBUNAN
Batas Kecamatan
Batas Propinsi
Batas Negara
Jati, Pinus
Alang - alang
BATAS FISIK
Belukar, Hutan
Batas Persil
PT
PBS
Pagar Tembok
PERAIRAN
Pagar Besi
Sungai
PK
Pagar Kawat
Dam
PB
Pagar Bambu
Saluran Irigasi
PH
Pagar Hidup
Saluran / Selokan
Tanggul
BANGUNAN
Galian / Cekungan
Bangunan Beratap
Rawa - Rawa
Bangunan Bertingkat
Pasir
Laut
JALAN
Garis Pantai
JARINGAN
TL
Tiang Listrik
Jalan Tanah
TP
Tiang Telepon
Jalan Setapak
Menara Transmisi
Pipa
REL
Rel Kereta Api
TITIK TETAP
Rel Lori
JEMBATAN
Jembatan Beton
Jembatan Besi
Jembatan Kayu
30.5
PERTANIAN
Sawah
12
Interval Kontur 2 m
Ld
Ladang
10
Interval Kontur 10 m
Tb
Tambak
34
BAB III
VALIDASI DATA
Topologi Jaringan
Topologi Poligon
Duplikasi
Harus dihilangkan
Harus dihilangkan
Segmen Pendek
Bisa dihilangkan
Bisa dihilangkan
Persilangan / Cross
Cek validitasnya
Harus dihilangkan
Undershoot
Harus dihilangkan
Harus dihilangkan
Node Cluster
Harus dihilangkan
Harus dihilangkan
Pseudo Node
Bisa dihilangkan
Bisa dihilangkan
Dangles / Overshoot
Cek validitasnya
Harus dihilangkan
Penyederhanaan Objek
Dipertimbangkan
Dipertimbangkan
35
Teks NIB terdiri dari 5 digit numerik, misalnya : 02341. NIB tidak
berisi alfanumerik.
6. Posisi centroid harus didalam poligon.
Posisi centroid, ditentukan oleh insertion point jika centroid tersebut
berupa teks atau blok. Walaupun sebuah teks sekilas terlihat seperti
di dalam sebuah poligon, tetapi jika insertion pointnya berada diluar
poligon maka centroid tersebut masih salah seperti terlihat pada
gambar :
Insertion Point
13452
Insertion Point
13452
36