Anda di halaman 1dari 21

Program Studi

: DIII KEBIDANAN

Mata Kuliah

: Asuhan Kebidanan Komunitas

Topik

: Pencatatan Dan Pelaporan

Sub Topik

: Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Komunitas

Sasaran

: Semester IV

Waktu

: 2 x 60 menit

Dosen

: Anita Rahmawati, Am.Keb

Objektif Perilaku Siswa

TIU:
Mahasiswa mampu memahami pencatatan dan pelaporan di komunitas serta mampu
memahami monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas
TIK:
Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu :
1. menjelaskan pencatatan dan pelaporan kesehatan inu dan anak di komunitas
2. menjelaskan tujuan dan manfaat dari pencatatan dan pelaporan
3. menjelaskan proses pencatatan dan pelaporan
4. Alur pencatatan dan pelaporan
5. menjelaskan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas dengan
menggunakan kohort ibu dan bayi

Referensi

1. Meilani,niken dkk,2009. kebidanan komunitas, yogyakarta : fitramaya


2. Ikatan Bidan Indonesia. Cetakan Ke VI April 2006. Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
3. Kemenkes, 2010 pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak
( PWS KIA ). Jakarta : Kemenkes RI
4. Yulifah, rita. 2009 Asuhan kebidanan komunitas jakarta: salemba medika

Media

1. Hand Out,
2. Multimedia,
3. Papan Tulis,
4. Spidol

TAHAPAN PEMBELAJARAN

Waktu
5

Isi

Metoda & Alat

1. Memberikan salam

Bantu
Metoda :

2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi,dan

Ceramah

menghubungkan materi ini dengan materi sebelumnya


3. Menyampaikan OPS

Alat Bantu :

4. Meyampaikan struktur pembelajaran (menjelaskan

Multimedia,

pokok-pokok materi yang akan dibahas, referensi dan

whiteboard

proses pembelajaran)
5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahas
Metode :
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
OPS (Enabling Objektif) :
1. menjelaskan pengertian pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak di
komunitas
2. menjelaskan tujuan dan manfaat dari pencatatan dan pelaporan
3. menjelaskan proses pencatatan dan pelaporan
4. Alur pencatatan dan pelaporan
5. menjelaskan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas dengan
menggunakan kohort ibu dan bayi

URAIAN MATERI
80

A.

PENGERTIAN

Metoda :

Pencatatan

adalah

kegiatan

atau

proses

Ceramah,

pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan.

diskusi,

Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan

Tanya

pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik,

jawab

gambar dan suara


Laporan adalah catatan yang memberikan informasi

Alat Bantu

tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke

: multime-

pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan

dia, white-

tersebut

board.

Pencatatan

dan

pelaporan

adalah

indikator

keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan


pelaporan,

kegiatan

atau

program

apapun

yang

dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari


pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan
informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan
metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi
merupakan

sebuah

unsur

terpenting

dalam

sebuah

organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara


tentang

keberhasilan

atau

perkembangan

organisasi

tersebut
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang
dilakukannya dengan seksama seperti yang sesungguhnya
yaitu pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian
pelayaan yang telah diberikan sendiri oleh bidan kepada
seluruh ibu hamil/ bersalin, nifas, dan bayi baru lahirsemua
kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. di
samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader
untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya
masyarakat yangberkaitan dengan ibu hamil, ibu dalam
proses melahirkan, ibu dalam masa nifas, dan bayi baru
lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk
menilai kinerja dan menyusun rencana kegiaatan pribadi

untuk meningkatkan pelayanan.


B.

TUJUAN
Mengumpulkan, mempelajari, dan menggunakan data
untuk pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan
dan penilaian kinerja.

C.

MANFAAT PENCATATAN PELAPORAN


1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik
2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri
3. Meningkatnya

keterlibatan

masyarakat

dalam

kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan


Aktivitas
Mahasiswa dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan dan
manfaat pencatatan dan pelaporan
Summary
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu
aktivitas dalam bentuk tulisan
pelaporan adalah memberikan informasi tentang kegiatan
tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau
berkaitan dengan kegiatan tersebut
tujuan dari pencatatan dan pelaporan adalah Mengumpulkan,
mempelajari,

dan

menggunakan

data

untuk

pelaksanaan

penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.


Manfaat pencatatan pelaporan
1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik
2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri
3. Meningkatnya

keterlibatan

masyarakat

dalam

kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan


Explanation
D.

SYARAT PENCATATAN DAN PELAPORAN

Metoda :
Ceramah,

1. Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat


semua kelahiran dan kematian ibu dan bayi

diskusi,
Tanya

2. System pencatatan dan pelaporan kelahiran dan

jawab

kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai ketentuan


nasional atau setempat

Alat Bantu

3. Bidan bekerjasama dengan kader/ tokoh masyarakat


dan memahami kesehatan setempat

dia, white-

4. Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu, KMS ibu


hamil, buku KIA, dan PWS KIA, partograf
digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan
5. Bidan

sudah

terlatih

dan

terampil

dalam

menggunakan format pencatatan tersebut di atas


6. Pemetaan ibu hamil
7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan
untuk mencatat jumlah kasus dan jadwal kerjanya
setiap hari
E. PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Bidan bekerjasama dengan kader dan pamong
setempat agar semua ibu hamil di wilayahnya tercatat
2. Mencatat dengan seksama semua pelayanan langsung
yang diberikan selama kehamilan, persalinan, dan
masa nifas. Seluruh catatan harus dilengkapi dengan
tanggal,

waktu,

dan

tandatangan

bidan

yang

pencatatan

hasil

mencatat.
3. bidan

harus

melaksanakan

pelayanan, baik berupa rekam medis kebidanan


untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil
pelayanan

sebagai

laporan. Bidan

setiap

dasar

untuk

memberikan

pembuatan
pelayanan

kebidanan harus sesuai dengan peraturan yg berlaku,


Informasi yang dibuat dlm rekam medis sekurangkurangnya :
a.

Identitas pasien

: multimeboard

b.

Data kesehatan

c.

Data persalinan

d.

Data bayi yg dilahirkan (PB,PP)

e.

Tindakan dan obat yg diberikan

4. Ibu diberi KMS Ibu Hamil atau buku KIA untuk


dibawa pulang. Mengajarkan pada ibu untuk
membawa semua dokumen tersebut pada saat
kunjungan

pemeriksaan

antenatal

dan

menyediakannya pada saat ibu mulai masuk proses


bersalin
5. Pelaporan yg dilakukan dgn mengikuti ketentuan
program Pemerintah khususnya dalam yan KIA dan
KB,

pelaporan

ditujukan

kepada

Puskesmas

setempat, sebulan sekali.


Data yang dilaporkan minimal meliputi :

Metoda :
Ceramah,
diskusi,

a. Jumlah Ibu hamil yang dilayani (K1, K4)

Tanya

b. Jumlah persalinan

jawab

c. Jumlah persalinan abnormal (perdarahan,


infeksi, preeklamsi/eklamsia & gangguan

Alat Bantu

obstetri lainnya)

: multime-

d. Jumlah kelahiran (lahir hidup, lahir mati)

dia, white-

e. Jumlah ibu yang dirujuk dan kelainannya

board

f. Jumlah bumil, bulin,nifas (yang dilayani)


meninggal
g. Jumlah BBL (0-28 hari) yang dilayani
h. Jumlah bayi yang dilayani dan jenis
pelayanan yang dilakukan
i. Jumlah ibu nifas yang dilayani
j. Jumlah PUS yang mendapat pelayanan
kontrasepsi dan jenisnya
6. Jaga agar buku/ kartu pencatatan tersebut tidak
mudah rusak. Hasil pencatatan dan pelaporan
diprukan untuk dipelajari bersama supervisor dan
untuk proses audit

7. Pastikan bahwa seua kelahiran, kematian ibu dan


bayi baru lahir tercatat, termasuk surat keterangan
lahir dan satu copy lembar prtograph
8. Pelajari kartu/ buku secara teratur (sedikitnya sebulan
sekali ).
9. setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah
rencana tindak lanjut pribadi. Rencana tersebut
hendaknya meliputi :
a.

hal-hal yang akan diicarakan dengan bidan


koordinator.

b. masalah atau perubahan nyata jumlah ibu yang


mendapat pelayanan kebidanan, yang akan
dibicarakan

dengan

masyarakat

setempt

dan/atau bidan koordinator.


c. kesenjangan
keterampilan

dalam
atau

pengetahuan
kebutuhan

dan
untuk

meningkatkan keterampilan tau pengetahuan.


d. mencatat keberhasilan suatu tindakan, sehingga
tindakan semacam itu dapat dicoba lagi pada
kejadian yang serupa.
10. Mencari langkah yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah/ kesenjangan
11. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindak lanjut
secara berkala, untuk melihat apakah rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasil
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan adalah:

pencatatan dan pelaporan merupakan hal penting bagi bidan


untuk mempelajari hasil kerjanya.

pencatatan dan pelaporan harus dilakukan pada saat


pelaksanaan

pelayanan.

Menunda

pencatatan

akan

meningkatkan resiko tidak tercatatnya informasi penting dari


catatan.
Metoda :

pencatatan dan pelaporan harus mudah dibaca, cermat dan

Ceramah,

memut tanggal, waktu dan paraf.

diskusi,

pencatatan dan pelaporan penting untuk kesinambungan

Tanya

pelayanan dan rujukan.

jawab

pencatatan dan pelaporan berguna untuk mengambarkan


kejadian penting atau kritis, yang dapat digunakakan untuk

Alat Bantu

meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah yang

: multime-

mungkin terjadi

dia, whiteboard

F.

ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

(Menurut Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan


Ibu Dan Anak (PWS KIA) KEMENKES 2010)
Data PWS KIA yang dilaporkan di masing- masing tingkatan
adalah
1. Di tingkat desa untuk dilaporkan ke puskesmas setiap bulan:

Register KIA
Rekapitulasi Kohort

2. Di tingkat puskesmas untuk dilaporkan ke dinas kesehatan


kabupaten / kota setiap bulan :
a.
b.
c.
d.

LB 3 KIA
LB 3 Gizi
LB 3 Imunisasi
Rekapitulasi kohort KB

3. Di tingkat kabupaten / propinsi untuk dilaporkan ke dinas


kesehatan propinsi/ departemen kesehatan setiap 3 bulan:
a. Lampiran 1 berisi laporan pelayanan Antenatal care
b. Lampiran 2 berisi laporan pelayanan persalinan dan nifas
c. Lampiran 3 berisi laporaan sarana pelayanan kesehatan
dasar
d. Lampiran4 berisi laporan kematian ibu dan neonatal
e. Lampiran 5 berisi laporan sarana pelayanan kesehatan
f.

rujukan
Lampiran 6 berisi laporan pelayananantenatal yang
terintegrasi dengan program lain seperti PMTCT pada ibu

penderia HIV / AIDS dan malaria dalam kehamilan


g. Lampiran 7 berisi laporan keluarga berencana
h. Lampiran 8 berisi laporan diagnosa tindakan pasien
terhadap perenpuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Untuk mempermudah mendapatkan laporan dari tingkat
bidan di desa, puskesmas, kabupaten, maupun propinsi kini
proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan dapat dilakukan
secara komputerisasi yang prosesnya dimulai dari tingkat bidan
desa. Proses komputerisasi ini merupakan proses pengisian kartu
ibu dan kartu bayi secara langsung dari lapangan yang dilakukan
oleh bidan desa dan diserahkan pada data operator di tingkat
puskesmas.
Setelah data masuk di tingkat puskesmas dan diolah
secara komputerisasi, bidan desa, bidan koordinator dapat
melihat data dengan mudah dan langsung melihat data secara
cepat tiap bulan dan menggunakan data tersebut untuk
meningkatkan kualitas program KIA.
Laporan yang keluar dari tingkat puskesmas akan di
proses sedemikian rupa pula untuk dapat menjadi konsumsi di
tingkat kabupaten, propinsi dan pusat. Secar lengkap proses
operasional sistim komputerisasi dari pws KIA ini dapat dilihat
pada modul operasional kompuertisasi PWS KIA yang ada di
dalam software PWS KIA.
Aktivitas

Mahasiswa dapat menjelaskan kembali syarat pencatatan dan


pelaporan di komunitas, proses pencatatan di komunitas, alur
pencatatan dan pelaporan di komunitas
Summary
SYARAT PENCATATAN DAN PELAPORAN

Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua


kelahiran dan kematian ibu dan bayi

System pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu


dan bayi dilaksanakan sesuai ketentuan nasional atau
setempat

Bidan bekerjasama dengan kader/ tokoh masyarakat dan


memahami kesehatan setempat

Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu, KMS ibu hamil, buku
KIA, dan PWS KIA, partograf digunakan untuk pencatatan
Metoda :

dan pelaporan pelayanan

Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan


format pencatatan tersebut di atas

Ceramah,
diskusi,
Tanya

Pemetaan ibu hamil

Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk


mencatat jumlah kasus dan jadwal kerjanya setiap hari

jawab
Alat Bantu
: multime-

E. PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN

dia, white-

6. Bidan bekerjasama dengan kader dan pamong


setempat agar semua ibu hamil di wilayahnya tercatat
7. Mencatat dengan seksama semua pelayanan langsung
yang
8. bidan

harus

melaksanakan

pencatatan

hasil

pelayanan, baik berupa rekam medis kebidanan


untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil
pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan laporan
Informasi yang dibuat dlm rekam medis sekurang-

board

kurangnya :
a.

Identitas pasien

b.

Data kesehatan

c.

Data persalinan

d.

Data bayi yg dilahirkan (PB,PP)

e.

Tindakan dan obat yg diberikan

9. Ibu diberi KMS Ibu Hamil atau buku KIA untuk


dibawa pulang.
10. Pelaporan yg dilakukan dgn mengikuti ketentuan
program Pemerintah khususnya dalam pelayanan
KIA dan KB, pelaporan ditujukan kepada Puskesmas
setempat, sebulan sekali.
Data yang dilaporkan minimal meliputi :
a. Jumlah Ibu hamil yang dilayani (K1, K4)
b. Jumlah persalinan
c. Jumlah persalinan abnormal (perdarahan,
infeksi, preeklamsi/eklamsia & gangguan
obstetri lainnya)
d. Jumlah kelahiran (lahir hidup, lahir mati)
e. Jumlah ibu yang dirujuk dan kelainannya
f. Jumlah bumil, bulin,nifas (yang dilayani)
meninggal
g. Jumlah BBL (0-28 hari) yang dilayani
h. Jumlah bayi yang dilayani dan jenis pelayanan
yang dilakukan
i. Jumlah ibu nifas yang dilayani
j. Jumlah PUS yang mendapat pelayanan
kontrasepsi dan jenisnya
10. Jaga agar buku/ kartu pencatatan tersebut tidak
mudah rusak. Hasil pencatatan dan pelaporan
diprukan untuk dipelajari bersama supervisor dan
untuk proses audit
11. Pastikan bahwa semua kelahiran, kematian ibu dan
bayi baru lahir tercatat, termasuk surat keterangan

lahir dan satu copy lembar partograph


12. Pelajari kartu/ buku secara teratur (sedikitnya sebulan
sekali ).
13. setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah
rencana tindak lanjut pribadi.
14. Mencari langkah yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah/ kesenjangan
12. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindak lanjut
secara berkala, untuk melihat apakah rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasil
ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN
Data PWS KIA yang dilaporkan di masing- masing tingkatan
adalah
1. Di tingkat desa untuk dilaporkan ke puskesmas setiap bulan:

Register KIA
Rekapitulasi Kohort

2. Di tingkat puskesmas untuk dilaporkan ke dinas kesehatan


kabupaten / kota setiap bulan :

LB 3 KIA
LB 3 Gizi
LB 3 Imunisasi
Rekapitulasi kohort KB

3. Di tingkat kabupaten / propinsi untuk dilaporkan ke dinas


kesehatan propinsi/ departemen kesehatan setiap 3 bulan:

Lampiran 1 berisi laporan pelayanan Antenatal care


Lampiran 2 berisi laporan pelayanan persalinan dan nifas
Lampiran 3 berisi laporaan sarana pelayanan kesehatan

dasar
Lampiran4 berisi laporan kematian ibu dan neonatal
Lampiran 5 berisi laporan sarana pelayanan kesehatan

rujukan
Lampiran 6 berisi laporan pelayananantenatal yang
terintegrasi dengan program lain seperti PMTCT pada

ibu penderia HIV / AIDS dan malaria dalam kehamilan


Lampiran 7 berisi laporan keluarga berencana

Lampiran 8 berisi laporan diagnosa tindakan pasien


terhadap perenpuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Explanation
MONITORING DAN EVALUASI

A. PENGERTIAN
1.

Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran

kemajuan

atas

objektif

program./

Memantau perubahan, yang focus pada proses dan


keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa
yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas
kualitas dari layanan yang kita berian
2.

Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social
untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas
program.

/Menilai

kontribusi

program

terhadap

perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan


perbaikan,

kelanjutan

(rekomendasi).

atau

Evaluasi

perluasan

program

memerlukan

desain

studi/penelitian,terkadang

membutuhkan

kelompok

kontrol

pembanding,

melibatkan

atau

kelompok

pengukuran seiring dengan berjalannya waktu,dan


melibatkan studi/penelitian khusus.
B. MONITORING

DAN

EVALUASI

KEGIATAN

PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS


1.

Pengertian
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu
hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.

2.

Tujuan

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan


neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan.
3.

Kohort ibu dan balita


Kohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu
proses pengamatan prospektif, survei prospektif
terhadap

suatu

subjek

ataupun

objek,

kohort

mempelajari dinamika korelasi antara suatu objek


melalui pendekatan longitudinal ke depan atau
prospektif. Kohort dapat menilai dari waktu ke waktu,
tidak terputus, sedangkan kekurangan dari kohort
adalah perlu waktu, cermat,ketelitian tinggi dan
pengelolaan yang baik.
Jenis Register Kohort:
a. Register kohort ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data
pelayanan

ibu

hamil

dan

bersalin,

serta

keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di


organisir

sedemikian

rupa

yang

pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun


bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana
informasi pada saat ini lebih difokuskan pada
kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya
duplikasi informasi.
b.

Register kohort bayi


Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi,
termasuk neonatal.

c.

Register kohort balita


Merupakan sumber data pelayanan kesehatan
balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun

Aktivitas
Menjelaskan kembali pengertian monitoring dan evaluasi serta jenis

jenis kohort
Summary
1.

Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program

2.

Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social
untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas
program..
Jenis Register Kohort:
a. Register kohort ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data
pelayanan

ibu

hamil

dan

bersalin,

serta

keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di


organisir

sedemikian

rupa

yang

pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun


bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana
informasi pada saat ini lebih difokuskan pada
kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya
duplikasi informasi.
b.

Register kohort bayi


Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi,
termasuk neonatal.

c.

Register kohort balita


Merupakan sumber data pelayanan kesehatan
balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun

Explanation
Pengisian kohort ibu dan bayi
1. KOHORT IBU

KOLOM

PENGISIAN

Diisi nomor urut,

Diisi nomor indeks dari famili folder

Diisi nama ibu hamil,

Diisi nama suami ibu hamil,

Diisi alamat ibu hamil,

6, 7, 8

Diisi umur ibu hamil, yang sebenarnya dengan angka,


misal umur 23 tahun diisi pada kolom 7

9, 10, 11

Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu dengan


angka misalnya umur kehamilan 20 minggu pada kolom 10

12, 13, 14

Diisi jumlah kehamilan yang pernah dialami ibu yang bersangkutan


misalnya kehamilan keempat diisi angka 4 pada kolom 13

15

Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan berat badan kurang dari 45
kg pada trimester III atau diisi tanggal ditemukannya ibu hamil dengan
lila < 23,5 pada trimester I

16

Diisi tanda v bila tinggi badan ibu < 145 cm

17

Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan Hb < 8gr% III

18

Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan tensi > 160/95 nnHg

19 s/d 20

Diisi diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
NK: Non NAKES
K: Kesehatan

21, 22

Diisi jarak kehamilan ibu 2 tahun atau > 2tahun sesuai kolom

23 s/d 28

Diisi kapan ibu mendapat imunisasi TT1, TT2, TT3, TT4, TT5, TTU
(TT ulang)

29 s/d 52

Diisi kode pengisi sebagai berikut:


1. 0 : untuk kunjungan ibu hamil K1
2. : diisi kunjungan K4
3. *: diisi saat ibu bersalin

KOHORT BAYI
KOLO

PENGISIAN

M
1

Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi


disesuaikan dengan
nornor
ibu pada
+ : diisi
untukurut
kematian
ibu register
Fe1 s/d Fe9 : pemberian tablet penambah darah bungkus ke......
kohort ibu..
Contoh:
Disi nomor indeks dari Family Folder
Diisi nama bayi dan orang tua
Padadan
tanggal
april 2015
Diisi tanggal lahir bayi
berat4badan
bayi merupakan kunjungan ibu hamil pertama
pada TM 1 dan mendapat Fe yang pertama ( 30 tablet ) maka pada
Diisi v bila punya buku KIA, diisi bila tidak punya
kolom 32 ditulis
buku KIA
4 0 Fe1
Diisi jenis kelamin Pada
bayi tanggal 20 juni 2015 kunjungan kedua ibu dan mendapat tablet
Fe yang kedua maka pada kolom 34 ditulis
L: laki laki
20 Fe2
Pada tanggal 17 agustus 2015 kunjungan ketiga ibu dan mendapat
P : perempuan
tablet Fe ke 3 maka pada kolom 36 ditulis 17 Fe 3
Pada tanggal
IMD
VIT K 18 oktober 2015 kunjungan kempat pada trimester III
dan memperoleh Fe ke 4 maka pada kolom 38 ditulis
normal
pada
tanggal 22 desember ibu melahirkan maka pada kolom 40
salep
tidak

2
3
4
5
6

ditulis 22 *
normal

mata

53 s/d 55
Diisi tanda (v) sesuai penolong persalinan
Diisi tanda v bila dilakukan IMD, pemberian salep mata
TK : Tenaga Kesehatan

dan vit K

Diisi tanda v pada kolom normal jika bayi lahir dengan


DT : Dukun Terlatih
normal tanpa komlikasi
DTT: Dukun
Terlatihkomplikasi
Diisi klasifikasi/ diagnosis
jika Tidak
lahir dengan
misal
lahir, infeksi, kelainan
56 ( asfiksia,LMtrauma
: Lahir Mati
kongenital, hipotermi) pada kolom tidak normal
57
LH : Lahir Hidup bila BB < 2500 gram

9 sd 11

58
6 - 48 jam
KN 1
59 s/d 60
seha
t

LH : Lahir Hidup bila BB > 2500 gram


3-7 hari
8 - 28hari
KN 2
KN 3
Diisi
sesuai kunjungan pada kolom 59 bila ibu
sehadengan melidi
seha
t menyusui
t

sakit Diisi tanggal


sakit
sakitselama masa nifas
61 s/d 63
tiiap kali kunjungan,

64

Keterangan lainnya Diisi hal lain yang dianggap penting untuk ibu
hamil yang bersangkutan

Diisi tanggal kunjungan pemeriksaan neonatal oleh


Aktivit

tenaga kesehatan.
Kolom 9 : kunjungan neonatal usia 1 7 hari
Kolom 10: kunjungan neonatal usia 3 - 7 hari
Kolom 8 28 hari : kunjungan neonatal usia 8 28 hari
Diisi huruf S pada kolom atas sehat ( jika bayi sehat ) BB

NTOB

Diisi diagnosis penyakit pada kolom bawah ( jika bayi

ASI E
VIT A

KPSP

Mahasiswa memperhatikan pengisian kohort ibu dan bayi

LATIHAN APLIKASI KONSEP


5

Dosen

meminta

mahasiswa menjelaskan

Alat Bantu

kembali pengertian white-

pencatatan dan pelaporan, manfaatnya, serta meminta mahasiswa board,


menjelaskan monitoring dan evaluasi
5

KESIMPULAN

spidol
Lisan,

Pendataan suatu masyarakat yang baik jika dilakukan

Tanya

oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas

Jawab

masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat


dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut.
Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta
Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil,
ibu bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan
mendata seluruh ibu hamil yang ada di suatu komunitas tanpa
terlewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian
bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam kohort
yang telah disediakan di Puskesmas, sehingga data yang ada di
desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa
dan Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat
memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah
tersebut.
Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan
bidan desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa
melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau
tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang
dikandung.
Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu
laporan yang disebut dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah
setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk memantau

cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan)


secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya
masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi
dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat
yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar
mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan masalah
nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara
memadai, yang pada akhimya AKI dan AKB akan turun sesuai
harapan
20

EVALUASI

Dosen meminta mahasiswa mengerjakan soal secara berkelompok


1. jelaskan pengertian pencatatan dan pelaporan

Tanya
Jawab

2. jelaskan manfaat pencatatan dan pelaporan


3. sebutkan minimal 5 data yang harus dilaporkan bidan ke
puskesmas
4. jelaskan jenis jenis kohort
5. buatlah kasus perjalanan dari ibu hamil, bersalin, nifas serta
kunjungan bayi dan masukan datanya kedalam kohort ibu
dan bayi

PENUTUP

Metode :

Menyamakan persepsi dengan mahasiswa

Ceramah

Menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa


Menugaskan mahasiswa untuk membaca hand out
Mengucapkan salam
NOTE:

MAHASISWA

DOSEN PAMONG

Anita Rahmawati,Am.Keb

( Mulyetti Anwar, Bsc. S.KM )

DIREKTUR AKADEMI KEBIDANAN


YAYASAN RS JAKARTA

( Mulyetti Anwar, Bsc.S.KM )

Anda mungkin juga menyukai