Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PERAWATAN (POST)

Proses Penyembuhan Pasca Gingivektomi


Tahapan awal setelah gingivektomi adalah pembentukan bekuan darah.

Jaringan di bawahnya tejadi radang akut dan diikuti dengan proses nekrosis.
Gumpalan tersebut kemudian digantikan oleh jaringan granulasi. Dalam 24 jam,
ada peningkatan sel jaringan ikat baru, yang terutama angioblas di bawah
permukaan lapisan yang meradang dan jaringan nekrotik. Pada hari ketiga, banyak
fibroblas muda yang berada di area tersebut. Jaringan granulasi vaskular banyak
tumbuh lebih ke koronal, menciptakan margin gingiva baru bebas dan sulcus.
Kapiler yang berasal dari pembuluh darah periodontal yang ligamen bermigrasi ke
jaringan granulasi dan dalam waktu 2 minggu, mereka terhubung dengan vessels
gingiva.
Setelah 12 sampai 24 jam, sel-sel epitel pada margin luka mulai bermigrasi
pada jaringan granulasi, memisahkannya dari terkontaminasi lapisan permukaan
gumpalan. Kativitas epitel di margin mencapai puncaknya pada 24 sampai 36
hours.
Sel-sel epitel baru muncul dari basal dan lapisan spinosus bagian dalam
dari epitel luka dan bermigrasi ke daerah luka menutupi lapisan fibrin yang
kemudian diserap kembali dan digantikan oleh jaringan ikat. Sel-sel epitel masuk
melalui cara tumbling dengan sel dan menyatu ke substrat dengan hemidesmosom
dan basement lamina baru.
Setelah 5 sampai 14 hari, epitelisasi permukaan umumnya lengkap.
Selama 4 minggu pertama setelah gingivektomi, keratinisasi berkurang daripada
sebelum operasi. Perbaikan epitel lengkap membutuhkan waktu sekitar 1 month.
Vasodilatasi dan vaskularisasi mulai menurun setelah hari keempat penyembuhan
dan tampak hampir normal pada hari keenam belas. Perbaikan lengkap dari
jaringan ikat membutuhkan waktu sekitar 7 weeks.

Aliran cairan gingiva pada manusia pada awalnya meningkat setelah


gingivektomi dan mengurangi kemampuan penyembuhan. Aliran maksimal
tercapai setelah 1 minggu, bertepatan dengan waktu maksimal peradangan.
Meskipun

perubahan

jaringan

yang

terjadi

pada

penyembuhan

postgingivectomy adalah sama dalam semua individu, waktu yang dibutuhkan


untuk penyembuhan bervariasi, tergantung pada daerah permukaan dan gangguan
iritasi lokal dan infeksi. Pada pasien dengan melanosis gingiva fisiologis,
pigmentasi berkurang pada gingiva yang mengalami penyembuhan.

Perawatan
Ada dua aspek perawatan preventif selama perawatan alat cekat, yaitu

mempertahankan kesehatan rongga mulut dan aplikasi fluor topikal secara teratur
pada gigi geligi. Pada setiap kunjungan pasien, disamping memeriksa
perkembangan perawatan orthodontik dan melakukan tindakan yang perlu pada
alat, kondisi umum dari kesehatan rongga mulut perlu diperiksa. Hal ini terutama
diperlukan karena berkaitan dengan kebersihan rongga mulut.
Larutan Disclosing Agent dapat digunakan untuk melihat plak gigi, dan
instruksi kebersihan mulut yang berkesinambungan sering kali perlu diberikan.
Semua perawatan operatif yang diperlukan harus dilanjutkan. Aplikasi fluor
secara teratur pada gigi juga memberi manfaat, kususnya selama perawatan alat
jangka panjang (Ogard dkk)

Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada

penyakit periodontal. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan pada
fase ini :
1. Riwayat medis dan riwayat gigi pasien
2. Reevaluasi kesehatan periodontal selama 6 bulan degan mencatat
skor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva, kedalaman poket dan
mobilitas gigi.

3. Melakukan radiografi untuk mengetahui perkembanan periodontal dan


tulang alveolar tiap 3 atau 4 tahun sekali.
4. Aplikasi tablet fluoride secara topikal untuk mencegah terjadinya
karies.
Pengendalian terhadap kambuhnya penyakit periodontal pada umumnya
dilakukan pada fase pemeliharaan. Oleh karena itu dokter gigi sebaiknya
menyarankan pasien untuk melakukan kunjungan periodik.
Kunjungan Periodik

Tahun pertama :
Kunjungan periodik tidak lebih 3 bulan

Tahun selanjutnya :
Dibedakan Klas A, B dan C
Tergantung keparahan periodontal
Dapat dilakukan GP atau Spesialis

1.

Kunjungan Periodik Tahun I


Dilakukan perawatan rutin tiap 3 bulan
1-2 bulan diindikasikan untuk pasien dengan masalah seperti:
Kasus sulit dengan komplikasi protesa, FI, ratio mahkota:akar
kurang, kekooperatifan Px meragukan

2.

Kunjungan Periodik Kelas A


Dilakukan setiap 6 bulan 1 tahun, diindikasikan untuk:
Hasil fase perawatan sempurna dan dapat dipertahankan dengan
baik
OH baik, kalkulus minimal
Tidak ada gangguan oklusi, protesa
Tidak ada poket
Tidak ada gigi dengan sisa tlg alveolar kurang dari 50%

3.

Kunjungan Periodik Klas B

Dilakukan setiap 3 - 4 bulan, diindikasikan untuk:


Hasil fase perawatan baik yang dapat dipertahankan selama 1
tahun lebih
OH buruk, pembentukan kalkulus parah
Ada kelainan sistemik
Masih terdapat poket, 20 % BOP (+)
Terdapat problem oklusi, protesa, terapi ortodonsi
Terdapat gigi dengan sisa tlg alveolar kurang dari 50%
Perokok
Karies kambuhan
Tes genetik atau riwayat keluarga positif
4.

Kunjungan Periodik Klas C


Dilakukan setiap 1-3 bulan, diindikasikan pada pasien:
Hasil buruk setelah perawatan periodontal
OH buruk, pembentukan kalkulus parah
Ada kelainan sistemik
Masih terdapat poket, 20 % BOP (+)
Terdapat problem oklusi, protesa, tx orto
Banyak gigi dengan sisa tulang alveolar kurang dari 50%
Perokok
Karies kambuhan
Tes genetik atau riwayat keluarga (+)
Setelah seluruh prosedur gingivektomi dilaksanakan, pasien perlu

diberi informasi yang lengkap tentang cara-cara perawatan pascaoperasi, yaitu:


1. Menghindari makan atau minum selama satu jam
2. Dilarang minum minuman panas atau alkohol selama 24 jam serta dilarang
berkumur-kumur satu hari setelah operasi
3. Dilarang makan makanan yang keras, kasar atau lengket dan mengunyah
makanan dengan sisi yang tidak dioperasi

4. Minum analgesik bila merasa sakit setelah efek anestesi hilang. Aspirin
merupakan kontraindikasi selama 24 jam
5. Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.

Sumber:
Carranza, F. A., 1990, Glickmans Clinical Periodontology, 7th Ed., W.B.
Saunders Company, Philadelphia, London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo, h.
909
Manson, J.D. dan Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti, ed 2, Hipocrates,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai