Anda di halaman 1dari 2

Raysha ramadhani

2010730089

tugas bioetik

Kasus 1
Seorang pasien perempuan, 21 tahun, masuk ke unit gawat darurat di sebuah rumah sakit. Kondisi
pasien dalam keadaan darurat dan membutuhkan perawatan segera yang intensif. Dokter pun baru
datang memeriksa pasien setelah tiga jam kemudian dan langsung menawarkan operasi dengan biaya
yang tidak sedikit sedangkan pasien merupakan pasien yang tidak mempu. Pelaksanaan operasinya
pun menunggu giliran bahkan tampa operasipun pasien tersebut dapat diatasi dengan baik. Keadaan
pasien bertambah buruk dan jiwanya tidak tertolong lagi.
a. kemusiaan
Menurut KODEKI pasal 8 menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter
harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan
kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun
psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarbenarnya. Pada kasus ini dr.B sudah melanggar kode etik dengan tidak melayani pasien yang
membutuhkan pertolongan dengan cepat dan tepat. dr.B lebih mengutamakan jalan yang cepat
dan membutuhkan biaya besar dibandingkan dengan merawat pasien dengan baik. Akhirnya
tindakan dokter tersebut menyebabkan kerugian besar terhadap pasien, yg padahal kejadian
tersebut dapat dihindari dengan dr.B melaksanakan kewajibannya dengan baik.
b. Filosofi (kebijaksanaan kita)
Menurut saya seorang dokter yang baik adalah dokter yang mempu menjalankan tugasnya
degan baik dan mampu memberikan kebaikan bagi pasiennya. Seprti halnya yang dijelaskan
dalam KODEKI Pasal 7c Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak
sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
c. Dokter profesional
Pada kasus ini dr.sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter dengan baik karena ia
akan memberikan penatalaksanaan yang akan mengarahkan kesembuhan kepada pasien,
walaupun hal tersebut belum sempata silakukan dikarenakan keterbatasan kemampuan pihak
rumah sakit dalam menyediakan fasilitas yang mengharuskan pasien tersebut menunggu untuk
melaksanakan oprasi
Kasus 2
Dr. Bagus, seorang dokter profesional,yang melaporkan kondisi pasiennya, Tn.Agus yang seorang
pemain sepak bola yang masih memerlukan proses pemulihan dan pengobatan selama 2 bulan, besar
kemungkinan Tn.Agus di PHK dan dr. Bagus akan kehilangan kepercayaannya dari Tn. Agus dan
mungkin juga pemain lainnya. Akhirnya kepada manajemen dr. Bagus menyampaikan laporan tentang
Tn. Agus sbb :Bahwa Tn.Agus sampai saat ini cederanya membaik dan untuk kesempurnaan
penyembuhan masih meerlukan waktu pemulihan dan istrahat hingga 2 bulan ke depan. Untuk itu
disarankan evaluasi / peninjauan ulang kontrak Tn.Agus ditunda dalam kurun waktu itu, untuk melihat
dan mengevaluasi perkembangan kondiainya. Dua minggu kemudian, dr. Bagus mendapatkan kabar
bahwa Tn. Agus di PHK dari tim dengan alasan bahwa penampilan (performance) tekniknya tidak
ada .
a. Kemanusiaan
Pada kasus ini, tn.agus yang sedang mengalami keadaan yang butuh perawatan seorang dokter
yang berarti membutuhkan dokter tersebut mengatakan hal yang dapat memberikan kebaikan

Raysha ramadhani

2010730089

tugas bioetik

pada pasien tersebut walaupun tidak sepenuhnya kebaikan yang dianggap tn.agus membawa
kebaikan pada dirinnya sendiri. Dengan tidak patuhnya tn.agus terhadap kewajiban seorang
pasien yang menjelaskan bahwa seorang pasien harus mematuhi nasihat dan petunjuk dokter,
yang memaksa agar ia mendapat pemulihan selama 2 bulan yang merugikan sehingga
kehilangan pekerjaannya.
b. Filosofi
Tindakan yang dilakukan dokter tersebut sangat benar dalan KODEKI walaupun dalam hal ini
pasien dokter tersebut menjadi tidak mempercayai jasa dokter tersebut, seharusnya paien
tersebut dapat menerima kenyataan yang ada bahwa ia tidak dapat bermain bola lagi dalam
kurun waktu 2bulan. Pasien tersebut tidak menjalankan kewajibannya dengan baik.
c. Dokter profesional
Dokter profesional adalah dokter yang mampu menngutamakan pasien dengan mengikuti kode
etik yang ada, walaupun dokter tersebut telah melakukan hal yang tiidak dapat diterima oleh
pasien, akan tetapi tindakan tersebut benar karena, jika ditinjau dari pasal 7 KODEKI Seorang
dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya dapat dinilai bahwa dokter tersebut profesional dalam menjalankan tugasnya.
Kasus 3
seorang penderita gawat darurat dirawat di suatu rumah sakit memerlukan pembedahan segera.
Sehingga dr.y yang menawarkan operasi dengan biaya yang tidak sedikit. Sementara menunggu giliran
operasi, pasien diminta untuk dirawat di ruang VIP dengan alasan agar mendapat perhatian dan
pelayanan yang lebih baik. Akan tetapi pasien tersebut tidak memiliki uang untuk dirawat di runag
VIP, tarik ulurpun terjadi sehinga pasien meniggal karena terlalu lama diberikan tindakan medik.
a. Kemanusiaan
Berdasarkan aspek kemanusiaan dr.y tidak menjunjung tanggung jawab sebagai seorang dokter
yang menjunjung kesembuhan pada pasien, dr.y malah meminta pasien yang tidak mampu
untuk menginap pada ruagg VIP.Pasien menjadi objek dan dimanfaatkan oleh dokter,
bertentangan juga dengan KODEKI pasal 3 dalam mengerjakan pekerjaan kedokterannya
seorang dokter tidak boleh mementingkan keuntungan pribadi.
b. Filosofi
Seorang dokter yang profesional seharusnya mengesampingkan keuntungan pribadi dan
mengutamakan keuntungan pasien apalagi pasiennya sedang dalam keadaan membutuhkan
pertolongan dengan cepat. Pada kasus ini pasien diminta untuk dirawat di ruang VIP dengan
alasan agar mendapat perhatian dan pelayanan yang lebih baik. Disini dapat terjadi unsur
pemerasan terhadap pasien, karena pasien dalam keadaan emergency. Keadaan yang
seharusnya adalah menolong pasien emergency dan menghindari keadaan pemerasan terhadap
pasien.
c. Dokter profesianal
Keprofesioanalan seorang dokter dapat dilihat dengan tindakan dan kuputusan yang dibuat oleh
seorang dokter tersebut, pada kasus ini keprofesionalan dr.y adalah kemauan dia menolong
pasien walaupun dia tidak menolongnya dengan cepat tanpa mengandung unsur pemerasan
terhadapa pasien yang dapat sangat erugikan pasien sehingga pasien tersebut meninggal.

Anda mungkin juga menyukai