(Cinnamomum spp.)
Daswir
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
ABSTRAK
Tanaman kayumanis dapat tumbuh pada
dataran rendah, sedang sampai dataran tinggi,
tanaman selain menghasilkan kulit, Dari
ranting, yang tidak dapat digunakan serta daun
yang terbuang dapat diproses menjadi minyak
kayumanis atau cinamon oil. Kandungan utama
minyak C burmanii adalah sinamaldehid (60 77%), untuk C zeylanikum kandungan utama
adalah eugenol (65 - 89%) sedangkan C cassia
65 - 75% eugenol dan sinamaldehid (26%).
Jenis lain kayumanis yang banyak ditanam di
Indonesia adalah C, burmanii, C, zeylanikum
dan C, cassia. Saat ini yang umum
diperdagangkan hanyalah jenis C burmanii
yang tumbuh pada daerah dataran tinggi, dan
diperdangkan dalam bentuk kulit, dan di
Indonesia lebih dikenal dengan casia vera
Indonesia. Peranan pemerintah pusat maupun
daerah dalam memfasilitasi pengadaan alat
suling maupun dari pinjaman kredit bankpemerintah dengan jaminan pemerintah sangat
besar manfaat dalam usaha peningkatan
pendapatan petani.
PENDAHULUAN
Di dunia tercatat 54 jenis
tanaman kayumanis (Cinnamomum
spp) dan 12 jenis diantaranya ada di
Indonesia (Denium, 1949). Jenis kayumanis yang banyak ditanam di
Indonesia adalah C. burmanii, C.
zeylanikum dan C. cassia. Disamping
itu juga banyak tumbuh liar dihutanhutan jenis C. massoi dan C. culilawan.
Kelima jenis kayumanis ini dapat
menghasilkan minyak atsiri, terutama
dari kulit dan daunnya. Sampai saat ini
46
Kayumanis/Casiavera
Indonesia
(Cinnamomum burmanii BL.)
Kayumanis (Cinnamom sp)
termasuk famili Lauraceae, ada 3 yaitu
genus Cinnamomum burmanii, C
zeylanikum dan C. casia. Pada saat ini
yang sudah dikenal/berkembang di
Indonesia dalam perdagangan yaitu C
burmanii (Abdullah, 1990).
Berdasarkan laporan Direktorat
Jenderal Perkebunan 1983, luas pertanaman cassiavera diseluruh Indonesia
tercatat 74.344 ha dengan produksi
17.041 ton. Dari jumlah luas areal
tersebut terdapat 21.222 ha di Propinsi
Sumatera Barat dan 39.760 ha di
Propinsi Jambi. Pada umumnya tanaman kayumanis ini dapat tumbuh baik
pada daerah-daerah dengan ketinggian
500 sampai 1.200 meter diatas permukaan laut, dimana kelembaban dan
curah hujan yang tinggi serta jenis
tanahnya andosol.
Tanaman kayumanis pohonnya
mencapai tinggi antara 8 - 27 m,
dengan panjang daun antara 5 - 17 cm
dan lebar daun 3 - 10 cm. Warna daun
hijau muda, dan pucuk berwarna merah
muda seperti terdapat pada Gambar 1.
Tanaman kayumanis yang diharapkan
dari hasil kulit yang memiliki aroma
yang kuat, dimana kandungan utamanya yaitu sinamaldehid (Zamarel dan
Hamid, 1990).
Panen kulit dilakukan dalam
musim hujan, supaya mudah mengulitinya. Sebelum dikuliti batang hendaknya dikerok dengan pisau untuk membersihkannya dari lumut dan kerak
serta gabus. Kulit dipanen mulai dari
sebelah bawah batang dalam bentuk
47
48
C. burmanii
C. zeylanicum
C. cassia
Dataran tinggi
700- 1200 m dpl
Silendris
ellipe
Dataran sedang
0-600 m dpl
Oval
ellipe
Dataran rendah
0-600 m dpl
lancip
oblong-oval
2-4 cm
6-10 cm
hijau muda
komplek berumah 2
bulat lonjong (ellip)
4 6 cm
5 8 cm
hijau tua
hijau tua
bulat lonjong (ellip)
6-10 cm
8 15 cmm
hijau tua
hijau tua
bulat lonjong
0,9 cm
1 cm
0,55 kg
4 -5 th
450 gr/btg
8 10 th
1:3
kuat
Coklat muda - tua
0,8 cm
1,2 cm
0,65 kg
4 tahun
150 gr/btg
1,5 th
1:4
Sedang
Kuning kecoklatan
1,0 cm
1,3 cm
0,75 kg
5 7 tahn
850 gr/btg
10-15 th
1;3
sedang
Coklat muda
0,12 %
3,45 %
2,38 %
3,53 %
3,95 %
3,06 %
2,98 %
3,78 %
4,05 %
0,12 %
0,47 %
69,3 %
15,0
1,75-2,15 %
0,72-1,08 %
48,2 %
83 %
0,3 %
15 $ US
65 $ US
Indonesia
Kulit
9 $ US
360 $ US
Srilangka
Kulit dan minyak
0,95 1,2 %
72,2
26 %
Cinadan Vietnam
minyak
49
50
51
52
Tabel 2.Rendemen minyak, kadar sinamaldehid dan kadar air dari berbagai bahan
asal
Perlakuan
Daun basah
Daun dan ranting basah
Ranting basah
Daun kering
Daun dan ranting kering
Ranting kering
Rendemen
(%)
0,27
0,25
0,15
0,35
0,43
0,13
Sinamaldehid
(%)
30,5
35,0
23,1
30,1
27.1
26,0
Kadar eugenol
(%)
56
48
48
25
47
23
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
KESIMPULAN
Prospek usaha penyulingan kayumanis baik dari yang asal kulit maupun
dari daun cukup bagus. Dimana biaya
proses penyulingan untuk membeli dan
mengolah 100 kg bahan baku hanya
Rp. 150.000,- (harga bahan bakar 0,5
m Rp. 25.000,- + biaya penyulingan
sekali proses Rp. 100.000,-). Setelah
dilakukan penyulingan dihasilkan 0,4
kg minyak kayumanis. Pada tingkat
harga jual minyak Rp. 1.000.000,-/kg
saja penyuling sudah mendapat untung
sebesar 20%.
Oleh karena itu, bantuan pemerintah dalam pengadaan alat suling
kapasitas 100 kg bahan baku yang
berada di areal pengembangan akan
dapat dilakukan oleh petani maupun
oleh kelompok taninya. Peranan Pemerintah pusat maupun daerah dalam
memfasilitasi pengadaan alat suling
maupun dari pinjaman kredit bankpemerintah dengan jaminan pemerintah sangat besar manfaat dalam usaha
peningkatan pendapatan petani.
53
54