IMPLEMENTASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM
PENDIDIKAN DI SMP ISLAM AL- AZHAR 18
SALATIGA DAN SMP ISLAM TERPADU NURUL
ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh :
RINA PRIARNI
NIM. M1.11.017
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2014
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan
hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak
mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijasah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Nama
NIM
: M1.11.017
Program Studi
Hari/Tanggal Ujian
Judul Tesis
1. Ketua Penguji
____________
2. Sekretaris
____________
3. Penguji I
4. Penguji II
____________
5. Penguji III
____________
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, penulis panjatkan atas
segala limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul: Implementasi Total Quality
Management (TQM) Dalam Pendidikan Di SMP Islam Al- Azhar 18
Salatiga Dan SMP IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014dengan baik tanpa banyak
menemui kendala yang berarti.
Shalawat da nsalam, semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad
saw. Beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikutnya yang telah
membawa dan mengembangkan Islam hingga seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainya tesis ini berkat adanya usaha dan
bantuan baik berupa moral maupun spiritual dari berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, penulis tidak
akan lupa untuk menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama
kepada:
1. Dr.H.Saadi, M.Ag., selaku Direktur Program PascaSarjana STAIN Salatiga
2. Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag dan Dr. Adang Kuswaya, M.Ag selaku dosen
pembimbing yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana STAIN Salatiga
4. Bapak Supriyo Utomo dan Ibu Suparni tercinta yang telah rela berjuang dan
selalu menyisihkan sebagian hasil keringatnya demi selesainya studi serta
tiada henti-hentinyadengan tulus mendoakan penulis.
5. Kepala SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga yaitu Bapak M. Adam W, S.si
beserta paraBapak/Ibu guru yang telah memberikan bantuan kepada penulis
selama proses penelitian berlangsung.
6. Kepala SMP IT Nurul Islam Tengaran yaitu Bapak Purwoko, S.Pd, beserta
paraBapak/Ibu guru yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Akhirnya, penulis sadar bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat
banyak kekurangan.Namun, terlepas dari kekurangan yang ada kritik dan saran
yang konstruktif sangat penulis harapkan untukperbaikan di masa yang akan
datang. Besar harapan penulis tesis ini dapat memperluas pemahaman kita
bersama dalam memahami makna dan substansi pendidikan Islam yang
sebenarnya.
Hanya ucapan terimakasih yang tidak terhingga yang dapat penulis
sampaikan.Semoga
amal
dan
jasa
baik
dari
semua
pihak
di
atas
Penulis
RinaPriarni, S.Pd.I
ABSTRAK
ImplementasiTotalQualityManagement (TQM) Dalam Pendidikan Di SMP
Islam Al- Azhar 18 Salatiga Dan SMP IT Nurul Islam Tengaran Tahun
Pelajaran 2013/2014. Tesis.Salatiga :Program Pasca Sarjana Tarbiyah PAI,
2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang
implementasi Total Quality Management di SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga
Dan SMP IT Nurul Islam TengaranTahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yang mengambil lokasi di
SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga Dan SMP IT Nurul Islam TengaranTahun
Pelajaran 2013/2014.Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode wawancara untuk menggali data tentang penerapan Total
Quality Management di SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga Dan SMP IT Nurul
Islam Tengaran Tahun Pelajaran 2013/2014, metode dokumentasi untuk
menggali data tentang gambaran umum SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga
Dan SMP IT Nurul Islam Tengaran Tahun Pelajaran 2013/2014, dan metode
observasi untuk mengetahui jenis layanan di SMP Islam Al- Azhar 18
Salatiga Dan SMP IT Nurul Islam Tengaran Tahun Pelajaran 2013/2014.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Total Quality
Management di SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga Dan SMP IT Nurul Islam
TengaranTahun Pelajaran 2013/2014 masih sangat sederhana.Hal ini terbukti
bahwa sekolah ini telah merespon keinginan Pelanggan pendidikan, yakni
terdiri dari siswa, orangtua, pejabat pendidikan, pengusaha, duniakerja/dunia
pendidikan,guru dan karyawan.selain itu sekolah ini juga memperhatikan
masalah layanan.Pelayanan yang terbaik tentunya akan menciptakan
kepuasan pelanggan, serta memberdayakan sumber daya insani dan personil
yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumberdaya
manusia yang didalamnya termasuk siswa dan guru sebagai pengajar.
10
ABSTRACT
The Implementation of Total Quality Management (TQM) in Education at
SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT Nurul Islam Tengaran School
Year 2013/2014. Tesis.Salatiga: Tarbiyah Graduate Program (PAI, 2014)
This study aimed to determine and describe the implementation of Total
Quality Management in SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT Nurul
Islam Tengaran School Year 2013/2014. This study includes qualitative
research, which took place in SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT
Nurul Islam Tengaran School Year 2013/2014. The data collection method is
the interview method to obtain data about the application of Total Quality
Management in SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT Nurul Islam
Tengaran School Year 2013/2014, documentation method to obtain data
about common description SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT
Nurul Islam Tengaran School Year 2013/2014, and observation method to
determine the types of services in SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP
IT Nurul Islam Tengaran School Year 2013/2014. The data obtained then
analyzed.
The results showed that the application of Total Quality Management
SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga and SMP IT Nurul Islam Tengaran School
Year 2013/2014 is still very simple. It is evident that this school has been
responding to education customer, which consists of students, parents, school
officials, employers, workforce / education, teachers and employees. Other
than that this school is also take notice about the services. The best service
will surely create customer satisfaction, also empowering human resources
and personnel who plays an important role in improving the quality of human
resources that includes students and teachers as tutors.
11
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
Halaman
1.2
1.3
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Pedoman wawancara
177
2. Angket penelitian
183
253
14
BAB I
PENDAHULUAN
besar
yang
kompleks
yaitu,
pertama,
tantangan
untuk
Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah, Jogjakarta : IRCiSoD, 2010 , 7.
15
Kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa maju pendidikan yang telah
dicapai. Konteks tersebaut sama halnya dengan mesin pendidikan yang
digelar di sekolah, apakah telah melakukan pencerahan terhadap peseta didik
ataukah tidak. Sepanjang sejarah pendidikan dilakukan, belum ada kemajuan
yang luar biasa yang dapat disumbangkan di negera Indonesia. Sehingga,
sangat wajar jika pendidikan belum mampu menjadi tulang punggung bagi
perubahan peserta didik.
Fenomena lain dalam dunia pendidikan adalah ketidakseriusan dalam
proses pembelajaran. Aktifitas belajar mengajar yang mengandalkan tekstual,
kegiatan belajar mengajar yang masih kaku, proses belajar mengajar yang
bepusat pada guru dan belum mampu membangun kondisi belajar yang lebih
efektif sehingga yang terjadi hanyalah transfer ilmu " transfer of knowledge".
Akan tetapi esensi dari tujuan pendidikan yang sebenarnya yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa masih diabaikan, dan tidak adanya
internalisasi atau upaya penanaman ilmu pengetahuan yang mana jika
pengintenalisasian ini dilakukan maka siswa tamatan SMA sederajat siap
terjun dalam masyarakat.
Penyebab lain adalah pergantian kurikulum, di negara setiap pergantian
Menteri Pendidikan maka kurikulumnya pasti ikut ganti. Jika dihitung-hitung,
selama 62 tahun kemerdekaan Indonesia sebanyak enam kali terjadi
pergantian kurikulumnya. Jika kurikulum diganti setiap pergantian Menteri
Pendidikan, maka sudah bisa dipastikan mutu pendidikan nasional sangat
jauh yang diharapkan. Untuk itu perlu adanya reformasi dalam dunia
16
17
Agar suatu organisasi memiliki daya saing yang tinggi dalam skala
global, maka organisasi tersebut harus mampu melakukan pekerjaan secara
lebih baik, efektif, dan efisien dalam menghasilkan output yang berkualitas
tinggi dan dengan harga yang bersaing. Untuk menghasilkan output yang
bersaing, maka masa mendatang bukan lagi mengandalkan keunggulan
komparatif saja, melainkan juga harus meningkatkan keunggulan kompetitif.
Pengelolaan sumber daya akan memiliki keunggulan kompetitif jika sumber
daya manusia memiliki potensi yang tinggi untuk mengelolanya. Pada tataran
tersebut, tugas utama sekolah ialah membantu peserta didik untuk
menemukan, mengembangkan, dan membangun kemampuan yang akan
menjadikannya berkesanggupan secara efektif untuk menunaikan tugas-tugas
individu dan sosialnya pada saat sekarang dan mendatang.
Dalam
kualitas dan totalitas terhadap ummatnya, salah satunya firman Allah dalam
Surat al-baqoroh ayat 208, yang berbunyi:
Artinya: Masuklah kamu kedalam islam secara menyeluruh (QS. AlBaqoroh` : 208)3
Dalam ayat tersebut terdapat dua konsep yang berkaitan dengan TQM,
pertama lafadz dan lafadz .
Kata silm, selama ini kita artikan Islam dalam kontek agama, namun
sebenarnya dapat diartikan lebih luas lagi yang meliputi kata kesejahteraan,
18
ayat
tersebut,
jelas
bahwa
firman
Allah
tersebut
menganjurkan dan mengarahkan umat Islam untuk berbuat secara total dalam
rangka mencapai kebaikan dan kualitas terbaik sebagai seorang hamba Allah
dan sebagai khalifah di dunia ini. Dan ini sangat sejalan dengan konsep TQM
serta prinsif-prinsif yang ada di dalamnya, terutama masalah kualitas dan
totalitas.
Negara sedang berjuang keras untuk meningkatkan kualitas atau mutu
pendidikan, namun hasilnya belum memuaskan. Kini upaya meningkatkan
kualitas pendidikan ditempuh dengan membuka sekolah-sekolah unggulan,
atau mengimplementasikan berbagai konsep dan teori, salah satunya yaitu
mengimplementasikan Total Quality Management dipandang sebagai salah
satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus untuk
menggkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dari sisi ukuran
muatan keberhasilan, sekolah yang mampu mengimplementasikan Total
Quality Management di Indonesia bergerak untuk memenuhi syarat sebagai
sekolah yang mampu mengukur sebagian kemampuan akademis dan non
akademis. Dalam tataran konsep sesungguhnya, Total Quality Management
bertujuan untuk melakukan perbaikan yang terus menerus guna meningkatkan
19
20
yaitu
yang
pada
hakekatnya
adalah
sekolah
yang
yang
menerapkan
pendekatan
penyelenggaraannya
dengan
B. Rumusan Masalah
Penelitian yang diberi judul Implementasi Total Quality Management
(TQM) dalam Pendidikan Islam di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga dan SMP
IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Tahun
Pelajaran 2013/2014 didasarkan pada keinginan untuk menyingkap
pengimplementasian Total Quality Management (TQM) , khususnya strategi
yang dikembangkannya dengan mengacu pada indikator-indikator Total
5
Dr. H.M Hidayat Nurwahid, M.A, Sekolah Islam Terpadu: Konsep dan Aplikasinya,
Jakarta: Syaami Cipta Media, 2010, 35.
21
Sehubungan dengan itu, permasalahan yang ada dalam judul tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai berikut.
Berbagai permasalahan dapat diidentifikasikan berkaitan dengan judul di
atas, di antaranya (1) upaya yang dilakukan SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga
dan SMP IT Nurul Islam Tengaran dalam mencapai indikator-indikator
pencapaian Total Quality Management (TQM) yang mencakup 8 standar
pendidikan, (2) peningkatan mutu di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga dan
SMP IT Nurul Islam Tengaran pada tahun pelajaran 2013/2014.
Sebagaimana terlihat dalam identifikasi, ternyata banyak masalah yang
diungkap dari judul di atas. Tesis ini hanya membatasi masalah kajiannya
pada pengimplementasian Total Quality Management (TQM)
yang
22
C. Signifikansi Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis implementasi Total Quality Management dalam
pendidikan di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga tahun pelajaran
2013/2014.
2. Untuk menganalisis implementasi Total Quality Management dalam
pendidikan di SMP IT Nurul Islam Tengaran tahun pelajaran
2013//2014.
Adapun manfaat yang ingin dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam bidang sistem pendidikan Islam,
khususnya dalam hal manajemen mutu baik secara teoritis maupun praktis.
Pada aspek teoritis,
23
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka di sini adalah penilitian terdahulu yang masih relevan.
Lidyawati (2012) meneliti Implementasi Total Quality Management di SMP
Negeri 1 Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan yang menjadi penekanan
adalah lima aspek Total Quality Management yang meliputi layanan, sumber
daya manusia, lingkungan, proses, dan produk. Penelitian tersebut merupakan
penelitian evaluasi menggunakan model CIPP dengan pendekatan kualitatif
naturalistik. 6
Selain itu, Umi Hanik (2010) meneliti Penerapan Total Quality
Management dalam Manajemen Pendidikan di SMP Negeri 2 Pekalongan.
Penelitian yang dilakukan adalah mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan perkembangan kehidupan sosial masyarakat yang semakin
global menuntut adanya pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Indonesia yang semakin tinggi, sehingga diperlukan adanya sistem
24
25
26
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk menggambarkan pelaksanaan yang dilakukan sekolah dalam
mengimplementasikan Total Quality Management. Maka jenis penelitian
ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan
persoalan yang akan dipecahkan.9
Menurut Whitney dalam Moh. Nazir bahwa metode diskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian diskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, dan pandanganpandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruhpengaruh dari suatu fenomena.10
2. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan subjek penelitian yang dijadikan
sebagai informan. Subjek dipilih dan difokuskan pada orang-orang yang
kompeten dan paham terhadap data-data yang digali dan diperlukan dalam
penelitian ini. Informan dalam penelitian di antaranya adalah kepala
sekolah, guru dan para praktisi di lapangan masing-masing.
27
11
generally the
understanding,
decimal place,
appear to the
28
lembaga
atau
institusi
pendidikan
itu,
desain
berupaya
untuk
penelitian
ini
kondisi
dan
situasi
alamiah
yang
didesain
12
29
Interview
Interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah suatu proses
tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara
fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan
14
30
pertanyaan
dari
yang
diwawancarai
(interviewee).
15
ibid, 88.
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010, 180.
17
Christine Daymon&Immy Holloway, Metode-metode Riset Kualitatif dalam
Public Relations & Marketing Communications, (penerjemah Cahya Wiratama),
Yogyakarta: Bentang, 2008, 267.
16
31
18
32
Kepala Sekolah, Humas, Seksi Kesiswaan, Guru dan staff sekolahan lain
yang dirasa perlu.
c. Dokumentasi
Menurut Irawan, studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data yang ditujukan kepada subyek penelitian.21Metode ini penulis
gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya, visi dan
misi, dan keadaan guru dan siswa.
Sedangkan menurut Yatim Riyanto, dokumentasi berasal dari kata
dokumen, yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi, berarti cara
pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada.22 Metode
dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan buku, surat, transkip, majalah, prasasti, notulen, rapat,
agenda dan sebagainya.
Teknik atau dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil-dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain yang behubungan
dengan
masalah
penelitian.
Dalam
penelitian
kualitatif
teknik
21
Irawan S, Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT. Remaja Rosita Karya, 2000,
70.
22
33
6. Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data maka peneliti menggunakan
beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data, 23 yaitu:
a. Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan (credebility). Teknik ini dapat
dilakukan dengan jalan :
1) Keikutsertaan peneliti sebagai instrumen (alat) tidak hanya
dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan peneliti, sehingga memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.
2) Ketentuan pengamatan, yaitu dimaksud untuk menemukan ciri-ciri
dan unsur-unsur dan situasi yang sangat relevan dengan persoalan
yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci. Dengan demikian maka perpanjangan
keiukutsertaan
menyediakan
lingkup,
sedangkan
ketekunan
34
35
24
Ibid
36
mengarahkan,
membuang
yang
tidak
perlu
dan
129.
37
reduksi data. Setelah direduksi, maka kemudian diadakan sajian data, selain
itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila hal
tersebut sudah dilakukan, maka diambil suatu keputusan atau verifkasi.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode
pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis
data tersebut dengan menggunakan analisis secara diskriptif-kualitatif, tanpa
menggunakan teknik kuantitatif. Selain itu, penelitian dengan menggunakan
metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial
yang bersifat unik dan komplek. Padanya terdapat regularitas atau pola
tertentu, namun penuh dengan variasi (keragaman)26.
Untuk membatasi anaslisis data, maka analisis data disesuaikan dengan
unsur-unsur
atau
indikator manajemen
mutu
dalam
Total
Quality
38
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan tesis ini terbagi menjadi lima bab.
Bab I pendahuluan, yang meliputi A. Latar belakang masalah, B.
Rumusan masalah, C. Signifikansi penelitian, D. Kajian pustaka, E. Metode
penelitian, dan F. Sistematika penulisan.
Bab II kajian pustaka yang berisi paparan tentang empat pokok
pembahasan, yaitu A. Total Quality Management dalam konteks pendidikan
yang berisi, pertama: pengertian Total Quality Management, kedua: sejarah
Total Quality Management, ketiga: hubungan antara BS5750/ISO9000
dengan Total Quality Management, keempat: beberapa miskonsepsi Total
Quality Management, kelima: syarat adopsi Total Quality Management,
keenam: unsut Total Quality Management dalam pendidikan, ketujuh: konsep
Total Quality Management dalam pendidikan, kedelapan: prinsip Total
Quality Management, kesembilan: metode Total Quality Management.
Bagian B. yaitu konsep mutu yang terdiri, pertama: sejarah mutu dalam
pendidikan, kedua: konsep mutu, ketiga: prinsip-prinsip mutu, keempat:
kegagalan mutu. Bagian C. Perbedaan antara institusi mutu dan institusi
biasa..
39
Bab III deskripsi umum objek penelitian yang meliputi A. SMP Islam AlAzhar 18 Salatiga, B. SMP IT Nurul Islam Tengaran,
Bab IV analisis data yang meliputi
A.
Paparan
Data
Hasil
40
BAB II
LANDASAN TEORI
organisasi,
apapun
status,
posisi
atau
perannya.
Mereka
semua adalah manajer dari tanggung jawab yang dimilikinya. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi.
28
41
standar
produk/jasa; dan
kualitas
yang
didasarkan
pada
pelanggan (customer).
Pengertian kulitas terpadu seperti di atas, memberikan kerangka yang
jelas
bahwa
hakekat
TQM
atau
manajemen
kualitas
terpadu
29.
42
(cheking) pada waktu tertentu ketika terjadi kesalahan. TQM bukan bekerja
untuk
agenda
orang
lain,
walaupun
agenda
itu
dikhususkan
untuk pelanggan (customer) dan klien. Demikian juga, TQM bukan sesuatu
yang diperuntukkan bagi menajer senior dan kemudian melewatkan tujuan
yang telah dirumuskan.
2. Sejarah TQM
Gerakan TQM dimulai dari masa studi waktu dan gerak yang
diperkenalkan oleh Frederick Taylor pada tahun 1920, dengan mengangkat
aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya
pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.32 Ide-ide tentang jaminan
mutu dan mutu terpadu mulanya dikembangkan pada tahun 1930-an dan
1940-1n oleh W. Edward Deming. Ia adalah seorang ahli statistik Amerika
yang memiliki gelar PhD dalam bidang fisika. Pada tahun 1930-an ia
bekerja di Western Electric bersama Joseph Juran. Kemudian Deming
pindah kerja di Departemen Pertanian Amerika bersama Walter A.
Shewhart dari Bell Laboratories memperkenalkan metode statistik yang
dikenal dengan
33
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi
Ofset, Cetakan ke. 10, 2003, 5
33
Edward Sallis, op. cit, 37-38
43
manusia,
proses,
dan
Upaya
perbaikan
dilakukan
dengan
mobil
dan
produk-produk
elektronika
mulai
mendominasi
44
ISO9000. ISO9000 adalah alat pemasaran yang sangat jitu bagi organisasi
dengan menunjukkan logo registrasinya yang diakui sebagai standar mutu
internasional. BS5750 identik dengan standar eropa EN29000. dan standar
mutu Amerika serikat Q90.34BS5750 diplubikasikan pertama kali pada
tahun 1979 dengan nama Quality System. Pada mulanya ia adalah sistem
yang diterapkan Menteri Pertahanan dan NATO (North Atlantic Treaty
Organization), yang dikenal dengan Allied Quality Assurance Procedures
(Prosedur Jaminan Mutu Sekutu), yang menjadi kebutuhan organisasi lain
dalam posisi mereka sebagai agen-agen belanja mereka.
BS5750/ISO900 adalah hal baru dalam pendidikan. BSI mengeluarkan
panduan aplikasi Standar dalam pendidikan dan pelatihan pada tahun 1992.
Sementara ISO belum memiliki pedoman untuk pendidikan dan pelatihan,
namun sedang dalam proses pengembangan ke arah itu. Karena berasal dari
dunia industri produk, istilah standar menjadi tidak akrab bagi kebanyakan
masyarakat dalam pendidikan. Oleh karena itu diperlukan penerjemahan
istilah Standar tersebut ke dalam konteks pendidikan.
Salah satu konsep yang ada dalam Standar adalah bahwa sistem mutu
harus dapat menghasilkan produk dan mutu yang konsisten dan
meyakinkan. Produk dalam konteks pendidikan dapat diartikan sebagai
peserta didik, program sekolah dan proses pembelajaran. Berikut ini
terjemahan BS5750/ISO9000 dalam konteks pendidikan :35
34
35
Ibid.
Ibid.
45
Tabel 1
Terjemahan BS5750/ISO9000 untuk Pendidikan
Beberapa syarat utama BS5750/ISO9000
1. Tanggungjawab Manajemen
2. Sistem Mutu
3. Kontrak
46
ditekankan bahwa institusi tidak memerlukan hal lain. Ada empat model
hubungan antara TQM dan BS5750/ISO9000 yaitu :36
a. BS5750/ISO9000 sebagai langkah awal dari TQM
36
Ibid.
47
37
Ibid.
48
38
49
a. Komitmen dari manajemen puncak. Hal utama yang harus ada agar
TQM dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan adalah perlunnya
komitmen puncak dari sekolah dalam hal ini kepala sekolah.
Komitmen yang diperlukan bukan hanya sumber daya yang diperlukan
tetapi juga waktu yang dicurahkan. Kepala sekolah harus mencurahkan
tenaga, pikiran, dan waktu untuk implementasi TQM. Dengan
keterlibatan manajeman puncak (kepala sekolah) pelaksanaan TQM
akan dapat digerakan, diawasi, dan dievaluasi oleh kepala sekolah
secara langsung.
b. Komitmen sumber daya yang dibutuhkan, Bahwa segala sesuatu
memang memerlukan biaya. Namun kita harus harus dapat
menggunakan biaya yang ada seefesien mungkin. Biaya digunakan
untuk melakukan pelatihan bagi elemen sekolah dan konsultan. Kedua
hal tersebut biayanya harus selalu ada.
c. Adannya stering committe dari seluruh bagian organisasi, Stering
committe ini di ketuai oleh kepala sekolah dan anggotanya dari warga
sekolah misalnya wakil kurikulum, kesiswaan, humas, sarana
pprasarana, kepala adminstrasi sekolah. Strering komite ini berfungsi
menentukan
cara
implentasi
TQM
dan
kemudian
memantau
50
Membuat
visi
sekolah
yang
melibatkan
warga
sekolah
DAN
TAQWA
dengan
indikator
unggul
dalam
51
52
39
Ibid.
53
mutu (TQM), antara lain: 1) fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal
maupun pelanggan eksternal; 2) obsesi terhadap kualitas; 3) penggunaan
pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;
4) komitmen jangka panjang; 5) kerja sama tim (teamwork); 6) adanya
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan; 7) perbaikan proses secara
berkesinambungan; 8) adanya pendidikan dan pelatihan yang bersifat
bottom-up; 9) kebebasan yang terkendali; 10) adanya kesatuan tujuan.40
Selain itu, salah satu konsep dasar TQM dalam pendidikan adalah
konsep tim, artinya para anggota organisasi pendidikan dan satuan
pendidikan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil untuk satu tujuan
yang ditetapkan dengan fokus kualitas pelanggan belajar, yang berimplikasi
pada kualitas lulusan sebagai produk dan pendidikan. Kualitas manajemen
bagi suatu institusi pendidikan, tampak pada produktifitas manajemen
kelembagaan. Produktifitas adalah ukuran, seberapa baik kita mengubah
input/sumber daya menjadi output, produk atau hasil yang berguna sebagai
hasil sumber daya.41
Menurut Santoso, dalam buku Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, TQM
merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai
strategi usaha berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan
seluruh anggota organisasi.42 Dalam TQM pengejaran terhadap mutu mutlak
melibatkan seluruh guru dan staf yang ada di lembaga pendidikan tersebut
40
Ibid.
Prof. Dr. H. Baharuddin dan Moh. Makin, Manajemen Pendidikan Islam, Malang:
UIN-MALIKI PRESS, 2010, 31.
42
Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, op. cit, 4.
41
54
43
Ibid.
55
45
44
56
47
57
52
58
itu
sendiri
dilakukan
terhadap
metode-metode
pelaksanaan setiap proses tertentu. Dalam hal ini penyedia jasa yang
melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara
untuk menyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar
tersebut.
54
55
59
i. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka sebuah lembaga atau
institusi harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha
dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa
harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan
karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.56 Dalam dunia pendidikan hal
ini berarti memiliki pemahaman yang sama terhadap visi dan misi sekolah.
j. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting
dalam penerapan TQM. Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan
tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh
berarti.57 Manfaat keterlibatan dan pemberdayaan karyawan adalah akan
meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana
yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup
pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan
dengan situasi kerja. Selain itu, keterlibatan karyawan akan meningkatkan
rasa memiliki dan tanggungjawab atas keputusan dengan melibatkan orangorang yang harus melaksanakannya.
7. Konsep TQM
TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua
orang/tenaga kerja, bertujuan untuk terus-menerus meningkatkan nilai yang
56
57
Ibid
Ibid
60
diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih rendah
daripada nilai suatu produk. Konsep TQM memerlukan komitmen semua
anggota oraganisasi atau lembaga terhadap perbaikan seluruh aspek
manajemen organisasi atau lembaga. Pada dasarnya konsep TQM
mengandung tiga unsur yaitu :
a. Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barangjasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan
pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan untuk
memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara
penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.58
b. Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan.
Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, proses, metode operasi dan
pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi dan pembuatan
keputusan.59
c. Perbaikan kualitas berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal
yang selalu berubah, terutama selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya
komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu.
Dengan perbaikan kualitas produk kontinu, akan dapat memuaskan
pelanggan.
58
61
8. Prinsip TQM
TQM
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam
budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Prinsip utama TQM adalah sebagai
berikut :
a. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan di perluas.
Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi
tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu
sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal.
b. Respek terhadap Setiap Orang
Dalam hal ini setiap anggota atau pun warga dalam sebuah lembaga atau
institusi dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas
yang khas, sehingga harus diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan
untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
c. Manajemen Berdasarkan Fakta
Setiap keputusan yang akan diambil harus didasarkan pada data, bukan
sekedar pada perasaan. Akan tetapi harus didasarkan pada proritas dan
variabilitas kinerja manusia.
d. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap lembaga atau institusi perlu melakukan proses
sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.
62
9. Metode TQM
Pembahasan mengenai metode TQM difokuskan pada tiga pakar utama
yang merupakan pionir dalam pengembangan TQM , yaitu :
a. Metode W. Edward Deming
Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan
TQM. 60Konstribusi utama yang membuatnya terkenal yaitu :
1) Siklus Deming ( Deming Cycle)
Siklus Deming adalah model perbaikan berkesinambungan yang
dikembangkan terdiri atas empat komponen yaitu :
a) Mengembangkan rencana perbaikan
b) Melaksanakan rencana
c) Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai
d) Melakukan tindakan penyesesuian bila diperlukan
2) Empat Belas Poin Deming (Demings Fourteen Points)
Empat belas poin Deming ini merupakan ringkasan dari keseluruhan
pandangan W.Edward Deming terhadap apa yang harus dilakukan
oleh suatu lembaga atau institusi. Berikut ini adalah ringkasan dari
keempat belas poin Deming :
a) Ciptakan keajekan tujuan
b) Adopsilah falsafah baru
c) Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu
produk
60
63
64
B. Konsep Mutu
1. Sejarah mutu dalam pendidikan
Gerakan mutu terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru. Hanya
ada sedikit literatur yang memuat referensi tentang hal ini sebelum 1980an. Beberapa upaya reorganisasi terhadap praktek kerja dengan konsep
TQM telah dilaksanakan oleh beberapa universitas di Amerika dan
beberapa pendidikan tinggi lainnya di Inggris. Inisiatif untuk menerapkan
metode tersebut berkembang lebih dahulu di Amerika baru kemudian di
Inggris, namun baru awal 1990-an kedua negara tersebut betul-betul
dilanda gelombang metode tersebut. Ada banyak gagasan yang
dihubungkan dengan mutu juga dikembangkan dengan baik oleh instansiinstansi pendidikan tinggi dan gagasan-gagasan mutu tersebut terusmenerus diteliti dan diimplementasikan di sekolah-sekolah.61
Dr. W. Edward Deming diakui sebagai Bapak Mutu. Filosofi Dr.
Deming cenderung menempatkan mutu dalam artian yang manusiawi.
Ketika pekerja sebuah perusahaan berkomitmen pada pekerjaan untuk
61
65
62
66
biaya yang mahal. Dalam kasus ini, langka dan mahal adalah dua
nilai penting dalam definsi mutu. Mutu dalam pandangan ini
dugunakan untuk menyampaikan keunggulan status dan posisi, dan
kepemilikan terhadap barang yang memiliki mutu, akan membuat
pemilik berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya.63
Dalam konteks pendidikan, maka konsep mutu sedemikian adalah
elit, karena hanya sedikit institusi yang memberikan pengalaman
pendidikan dengan mutu tinggikepada peserta didik. Sebagian besar
peserta didik tidak bisa menjangkaunya, dan sebagian besar institusi
tidak berangan-angan untuk memenuhinya.
b. Mutu sebagai konsep yang relatif
Mutu dapat juga digunakan sebagai suatu konsep yang relatif.
Pengertian ini digunakan dalam TQM. Definisi relatif tersebut
memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan,
tetapi sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau layanan
tersebut. Mutu dapat dikatakan ada apabila sebuah layanan
memenuhi spesifikasi yang ada. Mutu merupakan sebuah cara yang
menentukan apakah produk terakhir sesuai dengan standar mutu atau
belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu, dalam konsep
relatif ini tidak harus mahal dan ekslusif. Produk atau layanan
tersebut bisa cantik, tapi tidak harus demikian.64
63
64
67
65
ibid, hlm. 57
68
3. Prinsip-prinsip mutu
Beberapa prinsip pokok mutu dari Deming yang dapat diterapkan
dalam bidang pendidikan adalah : 66
a. Anggota dewan sekolah dan administrator harus menetapkan tujuan
mutu pendidikan yang akan dicapai
b. Menekankan pada upaya pencegahan kegagalan pada siswa,
bukannya mendeteksi kegagalan setelah peristiwanya terjadi
c. Asal diterapkan secara ketat, penggunaan metode kontrol statistik
dapat membantu memperbaiki outcomes siswa dan administratif.
Sedangkan menurut pandangan Juran tentang prinsip mutu adalah :
a. Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir
b. Perbaikan mutu merupakan proses berkesinambungan, bukan
program sekali jalan
c. Mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan
administrator
d. Pelatihan massal merupakan prasyarat mutu
e.
66
67
69
4. Kegagalan Mutu
a. Sebab-Sebab Umum Kegagalan Mutu dalam Pendidikan
Menurut Deming, sebab-sebab umum rendahnya mutu pendidikan
bisa disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain
kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat,
lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang tidak sesuai,
jadwal kerja yang serampangan, sumberdaya yang kurang, dan
pengembangan staf yang tidak memadai.
68
dalam
mengikuti
pelatihan-pelatihan
guna
meningkatkan
68
70
Institusi Biasa
Fokus pada kebutuhan internal
Fokus pada deteksi masalah
Pendekatan dalam pengembangan
karyawan tidak sistematis
Memiliki strategi mutu
Kekurangan visi strategis mutu
Menyikapi
komplain
sebagai Menyikapi
komplain
sebagai
peluang untuk belajar
gangguan
Mendefinisikan karakteristik mutu Sama sekali tidak memiliki standar
pada seluruh area organisasi
mutu yang jelas
Memiliki kebijakan dan rencana Tidak memiliki rencana mutu
mutu
Manajemen senior memimpin Peran
manajemen
dipandang
mutu
sebagai
salah
satu
bentuk
kekangan
Proses perbaikan mutu melibatkan Hanya melibatkan tim manajemen
setiap orang
dalam masalah apapun
Memiliki fasilitator mutu yang Tidak memiliki fasilitator mutu
69
Bill Creech, Lima Pilar (Manajemen Mutu Terpadu), Jakarta: Binarupa Aksara, 1996,
70
293.
71
72
BAB III
DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN
NSS/NPSN
: 202036204026 / 20328443
Alamat
Desa
Kecamatan
: Sidorejo
Kota
: Salatiga
Propinsi
: Jawa Tengah
No. Telepon
: (0298) 326828
2. Sejarah berdiri
Berawal dari sejarah pendirian masjid agung yang berasal dari
inisiatif Menteri Sosial dalam Kabinet Sukiman, Dr. Sjamsuddin
merencanakan memberi dana sosial kepada umat Islam untuk mulai
mendirikan sebuah masjid utama di kawasan kebayoran baru di area
sebesar 43.755 m2. Rencana itu dibicarakn dengan pimpinan
Masyumi yang kemudian diputuskan untuk membentuk suatu
lembaga bagi penampungan rencana menteri. Sebab disebut-sebut,
salah satu persyaratan untuk memperoleh tanah harus ada suatu
lembaga yang akan menanganinya. Oleh karena itu, maka dibentuklah
suatu yayasan yang bernama Yayasan Pesantren Islam (YPI). Dari
73
YPI inilah lantas segera dirintis berbagai usaha sehingga tanah yang
dijanjikan pemerintah terwujud. Yayasan dibuat aktenya oleh Notaris
oleh R.Kadiman pada tanggal 7 April 1952 berdasarkan permohonan
dari sekurang-kurangnya 14 'orang. Masing-masing Soedirdjo,
Abdullah Salim,Gazali Syahlan, Sulaiman Rasyid, Tan In Hok, Rais
Chamis, Kartapradja, Hariri Hady, Sardjono, Faray Martak, Ya'cub
Rasyid dan Hasan Arcubie maka yayasan tersebut pada tanggal 19
november 1953 mulai membangun dan akhirnya pada tahun 1958,
masjid ini selesai dibangun dan diresmikan dengan nama Masjid
Agung Kebayoran.
Tujuan dari YPI ini sesuai Anggaran Dasar pasal 3 yang
disempurnakan kembali oleh Notaris R.Soerojo Wongsowidjojo,
tanggal 20 Agustus 1965 ialah membina dan mengembangkan
pendidikan Islam dalam arti kata yang seluas-luasnya serta
meningkatkan mutu dan menyebarkan syiar Islam, baik melalui media
pendidikan, dakwah, seni budaya dan lain sebagainya, pula
membentuk masyarakat yang berilmu, beramal dan bertaqwa
kepadaAllah, cinta bangsa dan negara serta bergerak dalam lapangan
sosial sesuai dengan ajaran Islam. Karena berbagai masalah, sampai
tiga kali kepemimpinan dalam YPI ini bertukar sampai ke Bapak
Soedirdjo.
Dalam periode Soedirdjo inilah perencanaan bagi bangunan yang
ada di dalam tanah seluas 43.755 m2 itu digarap. Di dalamnya terdiri
74
selatannya,
bangunan
asrama
pelajar
yang
mampu
75
76
77
" !$ %
& '(
)
*& )
/$
12/
(Al-Qur'an, surat Ali Imran 137-138).71
3. Visi dan Misi Sekolah
Visi Sekolah
Terwujudnya sekolah unggulan berdasarkan iman dan taqwa yang
berwawasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan lingkungan.
Misi Sekolah
1) Mewujudkan nilai-nilai agama dan budaya bagi bekal hidup
peserta didik.
2) Mewujudkan pengembangan kurikulum.
3) Mewujudkan pengembangan proses pembelajaran yang ideal
baik intra dan ekstrakurikuler.
4) Mewujudkan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan dinamis.
5) Mewujudkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
yang profesional.
6) Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik.
71
78
72
79
80
pengelolaan
kelembagaan
berlandaskan
standar
pengembangan
model
evaluasi
pembelajaran.
26) Terpenuhinya standar pedoman, model dan perangkat soalsoal penilaian untuk berbagai evaluasi.
27) Terpenuhinya standar pelaksanaan kegiatan remedial, dan
pengayaan untuk peningkatan standar nilai.
81
82
Salatiga
Bidang Kurikulum
1. Yuni Attinh,S.Pd
2. Drs. Sabilah Rosyad
3. Arinta Setyasari,S.Pd
4. Hetty S,S.Pd
5. Nimang Soraya,S.Pd
Bidang Sarpras
1. Heni Lukitasari, S.Pd
Bidang Keamanan
1. M. Arifin
2. Arief Rohman
3. Munawar Sidiq
Bidang Keagamaan
1. Isroi, M.Pd
2. Inayatul W, S.Ag
3. M. Muhyidin Anwar, S.PdI
4. Siti Nur Milatul, S.PdI
Bidang Kebersihan
1. Wahib
2. Suti
3. M. Syaefudin
Bidang Humas
1. Khitna Sulkha,S.Pd
2. Martono,S.Pd
DEWAN GURU
SISWA
83
Nama
M. Adam w,S.si.
Pranoto,S.si.
Joko Susilo,M.Pd.
Drs. Sabilar Rosyad
Yuni Attin h,S.Pd.
Isro'i,M.pd.
Khotmawati, S.Pd.
Inayatul w,M. Pd i.
Arinta Setyasari, S.Pd
Heni Lukitasari, S.Pd.
Oktavia Dian w, S.Pd
Martono, S.Pd
Hety surinah, S.Pd.
Khitna sulkha, S.Pd
Ririn setyowati, S.Pd
M. Muhyidin anwar
Tri adi lukito, S.Pd
Dra. Yekti widowati
Sri han`dayani, S.Pd
Mistiana eni purwanti,m.pd.
Nur irfani, S.Pd
M muhson burhani,S.S
Febkamuda
denie
wahana,S.Kom.
Siti nurmilatul jannah, S.Pd
Tri maulida wijayanti, S.Pd
Zulfah nafiatun,A.Md.
Nimang soraya
Irwan a.S.E
Ummi maslahah,S.sos.
Arif rohman
Suti
Wahib
Muhammad arifin
Muhammad syaifudin
Munawar sidiq
Jabatan
Guru IPS
Guru Fisika
Guru PPKN
Guru Bahasa Jawa
Guru Bahasa Indonesia
Guru PPKN
Guru Bahasa Inggris
Guru P A I
Guru Bahasa Inggris
Guru Biologi
Guru Matematika
Guru Penjaskes
Guru Seni Budaya
Guru Matematika
Guru B K
Guru Bahasa Arab
Guru IPS
Guru IPS
Guru IPS
Guru Biologi
Guru Matematika
Guru Pend. Al-Quran
Guru T I K
Guru P A I
Guru Bahasa Indonesia
Guru Matematika
Guru Fisika
TU
Bendahara
Keamanan
K3
K3
Keamanan
K3
Keamanan
84
Jml
Jumlah
rombel
1.
VII
54
60
114
2.
VIII
46
55
101
3.
IX
43
45
88
TOTAL
303
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
12
1
1
1
-
Luas
(M2)
448
77
30
63
-
1
1
20
120
35
8.
9.
10.
Keterangan
85
11.
12.
13.
14.
15.
: 204032202131/20341207
Alamat
Desa
: Klero
Kecamatan
: Tengaran
Kabupaten
: Semarang
Propinsi
: Jawa Tengah
No. Telepon
: (0298) 3405188
86
2. Sejarah berdiri
Berawal dari sebuah yayasan yang bernama Sabilul Khoirot, yang
didirikan oleh KH. Zainal Mahmud pada tahun 1974. Yayasan
tersebut memiliki pondok pesantren yang kemudian dikenal dan
diminati oleh masyarakat sehingga dalam setiap tahunnya terus
berdatangan santri-santri baru untuk mendaftarkan diri. Awalnya
pesantren ini masih menggunakan pengelolaan manajemen berbasis
kyai dan belum tertata dengan sistem pengelolaan modern.
Tepat pada tahun 1999/2000 berdiri sebuah lembaga pendidikan
kanak-kanak yang bernama Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TK
IT) Nurul Islam bernaung di bawah Yayasan Sabilul Khoirot. TK IT
ini berhasil menarik minat masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di
tempat itu. Sehingga yayasan ini memutuskan untuk mendirikan
lembaga pendidikan dasar untuk jenjang berikutnya yaitu Sekolah
Dasar Islam Terpadu (SD IT) Nurul Islam yang berdiri pada tahun
2001.
Ternyata SD IT ini pun juga mendatangkan banyak peminat
dengan mengaplikasikan sistem full day school atau belajar sehari
penuh. Tahun 2007 berdiri lembaga pendidikan tingkat lanjut yaitu
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Nurul Islam
Tengaran juga berada di bawah Yayasan Sabilul Khoirot. Dengan
melihat fakta bahwa kebanyakan sekolah menempatkan mata
pelajaran agama serta pendidikan akhlak pada kedudukan rendah di
87
dibanding
hanya
mengedepankan
kecerdasan
intelektual semata.
Namun tak serta merta visi SMP IT Nurul Islam melupakan sisi
pemberdayaan intelektual anak dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
SMP
mengintegrasikan
IT
ini
telah
kurikulum
jauh
memikirkannya
pendidikan
nasional
dengan
dengan
kurikulum ulum syari atau mata pelajaran agama. Maka SMP IT ini
ingin bersaing dalam kompetisi intelektual dengan menjadi sekolah
rujukan bagi sekolah negeri maupun swasta di Jawa Tengah, dan
mampu menjalin komunikasi dengan dunia internasional. Dan
harapannya adalah alumni yang mampu mengintegrasikan IMTAQ
dan IPTEK dalam kepribadiannya.
88
89
90
mampu
memenuhi
atau
mengahasilkan
standar
91
92
Kepala Sekolah
Purwoko, S.Pd
Komite Sekolah
Parjono, S.Pd.I
Kepala TU
Priyono
Bendahara
Galih Wahyuningsih
HUMAS
Harun Anwar
Adm. Penilaian
Novia Yudhasari, S.Si
Waka Kurikulum
Iriyanti Dwi H.S.Pd
Bag. Pengajaran
Ida P., S.Pd.I
Kepala Laborat
Dewi Uswati, S.Pd
Waka PAI
Khoirul Umar, S.Pd.I
Waka Sarpras
Rendi P, S.Pd
Waka Kesiswaan
Djoko, S.Pd
Bimbingan Konseling
Giyono, S.Pd
Iqbal, A.Md
Widatul F, A.Md
Wali Kelas
Ustadz/Ustadzah
Pembina OSIS
Sundomo M, S.Sn
Fitriya Habibi, S.Pd
Kepala Perpustakaan
Syarifah, S.Pd
Ekstrakurikuler
Galuh Wi, S.Pd
Koordinator Lomba
Maulida, S.pd
SISWA
93
Nama
Purwoko, S.Pd
Iriyanti Dwi H, S.Pd.
Khoirul Umar, S.Pd.I
Djoko Setiawan, S.Pd.
Rendi P,S.Pd.
Athia Fitriwati, Lc.
Sunarto, S.Ag.
Nur Syarifah, S.Pd.I
M. Rohib Hirzi, S.Pd.
Sri Suwarsi, A.Md
Nurrohmah, S.Pd.
Dewi Uswati, S.Pd.
Fitriya Habibi, S.Pd.
Galuh Widiarini, S.Pd.
Widdatul Fidqi, A.Md
Siti Yulaikah, S.Pd.
Ida Pramuwasti, S.Pd.
M. Fachrul Iqbal, A.Md
Sulistyarini, S.Pd.
Juli Alim, S.Pd.
Inam Shoimin, S.Ag.
Linda Maryani, S.Pd.
Indah Safitri, S.Pd.
Tri Maulida W, S.Pd.
Widiarti, S.Pd
Dyah Erna Y, S.Si
Sugiyanto
Nur Huda
Abdurrahman
Wiwin Prihati
Priyono
Galih Wahyuningsih
Harun Anwar
Novia Yudhasari, S.Si
Zuhri Masum
Widodo
Jabatan
Kepala Sekolah
Urs. Kurikulum
Urs. PAI
Urs. Kesiswaan
Urs. Sarpras
Guru PAI
Guru Qurdis
Guru Tahfidz
Guru Pkn
Guru IPS
Guru B. Arab
Guru IPA
Guru IPS
Guru B. Inggris
Guru B. Inggris
Guru B. Indonesia
Guru B. Indonesia
Guru SKI
Guru Matematika
Guru IPA
Guru B. Jawa
Guru OR
Guru B. Inggris
Guru B. Indonesia
Guru IPS
Guru Matematika
Guru B. Arab
Guru PAI
Guru SBK
Guru B. Arab
Kabag. TU
Bendahara
OB
Administrasi Penilaian
Security
Security
94
Jml
Jumlah
rombel
1.
VII
85
88
173
2.
VIII
105
142
247
3.
IX
53
61
114
TOTAL
534
95
Jumlah
Luas
(M2)
440
77
33
65
63
20
150
Keterangan
96
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
73
97
98
mencapai sasaran dan tujuan dengan tepat. Di SMP Islam Al- Azhar
18 Salatiga diadakan pertemuan dengan komite yaitu minimal 2 kali
dalam satu tahun untuk membahas kaldik, sistem penilaian, programprogram sekolah, program remedial dan lain-lain.75
4) Perencanaan dan publikasi.
Perencanaan merupakan faktor utama yang harus dilakukan
sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Dalam implementasikan TQM
perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut:
6) Membuat visi sekolah yang melibatkan warga sekolah.
Visi adalah pandangan jangka panjang yang merupakan perpaduan
langkah strategis dan sesuatu yang dicita citakan oleh lembaga
(sekolah). Visi sebaiknya disusun secara bersama oleh warga
sekolah sehingga mereka akan mengetahui ke arah mana sekolah
akan dibawa. Visi hendaknya dinyatakan dengan kalimat yang
padat dan bermakna yang nantinya dapat dijabarkan ke dalam
tujuan dan indikator. Di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga memiliki
visi
TERWUJUDNYA
BERDASARKAN
IMAN
SEKOLAH
DAN
UNGGULAN
TAQWA
YANG
75
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga pada
tanggal 26 Agustus 2013
99
ideal
baik
intra
dan
ekstrakurikuler,
terpenuhinya
100
yang
sesuai
standar
nasional
pendidikan,
utuh
dan
menyeluruh,
terpenuhinya
pengelolaan
secara
mantap
dan
berkesinambungan,
keuangan,
terpenuhinya
standar
pengelolaan
mencapai
pembelajaran,
perangkat
standar
terpenuhinya
soal-soal
terpenuhinya
standar
pengembangan
standar
penilaian
pedoman,
untuk
pelaksanaan
model
model
berbagai
kegiatan
evaluasi
dan
evaluasi,
remedial,
dan
budaya
untuk
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara,
101
terpenuhinya
sekolah
bersih,
sehat,
aman
dan
nyaman,
infrastruktur
pendukung
penyebarluasan
dan
perbaikan berkesinambungan.
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam implementasi TQM
adalah infrastruktur yang mendukung penyebar luaskan TQM di
102
103
1) Standar Isi
Standar isi yang ada dalam Standar Nasional Pendidikan terkait
dengan kurikulum yang ada di lembaga pendidikan. Sudah waktunya
kurikulum diletakkan kembali sebagai konsep filosofis dan ontologis
perjalanan bangsa.76 Kurikulum merupakan salah satu komponen
pendidikan yang memegang peranan penting dalam menentukan ke
arah mana sasaran dan tujuan peserta didik akan dibawa serta
kemampuan minimal dan keahlian apa yang harus dimiliki oleh
peserta didik setelah selesai mengikuti program pendidikan. Atas
dasar itu, maka perubahan yang menuntut adanya penyesuaianpenyesuaian tertentu dalam bidang pendidikan merupakan suatu hal
yang
harus
dilakukan
sebagai
upaya
memperbaiki
dan
76
104
ini
kaitannya
dengan
pembelajaran
yang
105
106
107
mengajar
guru
nantinya
akan
mempengaruhi
Pelatihan
ini
terbukti
telah
memperkaya
metode
108
Komputer,
Perpustakaan,
Asrama,
Ruang
109
mempengaruhi
keberhasilan
organisasi
tersebut
dalam
Mekanisme
penjaringan
kepala
sekolah
juga
110
merupakan
hal
yang
sangat
penting
dalam
dalam
operasional
pendidikan,
meningkatkan
111
menciptakan
suasana
pendidikan
yang
bermakna,
secara
professional
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan.78
Ketentuan tersebut mengandung konsekuensi hak-hak siswa yang
harus diperhatikan oleh penyelenggara pendidikan berupa: (a)
Pelayanan pendidikan/pembelajaran yang bermakna yang berarti ada
manfaatnya dandibutuhkan saat ini maupun masa mendatang. (b)
Layanan proses, output/outcome pendidikan/pembelajaran yang
membuat siswa menjadi senang, kreatif, dinamis, dan berwawasan
78
112
79
Ibid
113
berbagai
layanan
kepada
user
yaitu
pelanggan
114
80
115
CERDAS,
BERAKHLAKUL
KARIMAH
DAN
BERWAWASAN GLOBAL
b) Membuat Sasaran dan Tujuan Umum.
Di SMP IT Nurul Islam Tengaran memiliki sasaran atau tujuan
yaitu: Sekolah mampu mengintegrasikan sistem pembelajaran antara
81
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP IT Nurul Islam Tengaran pada
tanggal 26 Agustus 2013
116
ilmu iman dan amal dalam setiap mata pelajaran, Sekolah mampu
menghasilkan output siswa dengan tingkat kelulusan 100%, Sekolah
mampu menghasilkan output siswa dengan nilai UN rata-rata 7,0,
Sekolah mampu menghasilkan output siswa dengan penguasaan
bahasa Arab dasar dalam kehidupan sehari-hari, Sekolah mampu
menghasilkan output siswa dengan penguasaan bahasa Inggris aktif,
Sekolah mampu menghasilkan output siswa yang menguasai
teknologi/internet dengan baik dan benar, Sekolah mampu melahirkn
siswa yang memiliki aqidah yang lurus, Sekolah mampu melahirkan
siswa yang mampu beribadah dengan benar, Sekolah mampu
melahirkan siswa yang memiliki akhlaq yang mulia, Sekolah mampu
melahirkan siswa yang memiliki wawasan yang luas, Sekolah mampu
melahirkan siswa yang sehat dan kuat, Sekolah mampu melahirkan
siswa yang mampu mengatur waktunya dengan baik, Sekolah mampu
melahirkan siswa yang memiliki sikap bersungguh-sungguh, Sekolah
mampu melahirkan siswa yang memiliki sikap rapi dalam urusannya,
Sekolah mampu melahirkan siswa yang memiliki kemandirian,
Sekolah mampu melahirkan siswa yang mampu memberikan
kemanfaatan kepada orang lain, Sekolah mampu memenuhi atau
menghasilkan Dokumen KTSP dengan lengkap, Sekolah mampu
memenuhi atau
(kurikulum satuan
117
118
infrastruktur
pendukung
penyebarluasan
dan
perbaikan berkesinambungan.
2. Data Khusus Tentang TQM SMP IT Nurul Islam Tengaran Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Konsep-konsep Total Quality Management di SMP IT Nurul Islam
Tengaran meliputi :
a. Standar Isi
119
1. Program Reguler
Program Regular merupakan program umum sebagaimana pada
Madrasah Aliyah lainnya yang pelaksanaan KBM nya di mulai dari
pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 13.40.
120
SMP
IT
Nurul
Islam
Tengaran
memiliki
program
mempekerjakan
guru
yang
belum
memenuhi
121
g) Sebagai motivator
Selain itu ada bagian Tata Usaha yang merupakan bagian dari unit
pelaksana teknis penyelenggara sistem administrasi dan informasi
pendidikan di sekolah atau madrasah. Untuk tenaga perpustakaan
memiliki tugas sebagai berikut:
a) Merencanakan dan membuat pengadaan perpustakaan guru dan
siswa
b) Inventarisasi buku dan barang perpustakaan
c) Membuat
penataan
ruang
beserta
penempatan
atau
pengelompokan buku-buku.
d) Membuat kartu dan mendata anggota perpustakaan
e) Membuat aturan peminjaman dan pengembalian buku
f) Membuat jadwal kunjung
g) Merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi
program pengembangan perpustakaan
Sedangkan bagian atau tenaga Pusat Sumber Belajar memiliki tugas:
a) Menginventarisasi barang kekayaan laboratorium
b) Menginventarisasi daftar kebutuhan dan perencanaan anggaran
untuk pengadaan dan pengembangan laboratorium
c) Perawatan barang-barang laboratorium
d) Berkoordinasi dengan waka kurikulum dalam penyusunan jadwal
kegiatan atau penggunaan laboratorium.
122
pembayaran
sekolah
yaitu
mengatur
prosedur
123
g. Standar Penilaian
Penilaian merupakan tahap evaluasi untuk mengetahui sejauh
mana pembelajaran dapat dilakukan. Dalam penilaian ini guru
menggunakan tehnik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan,
dan atau bentuk lain dalam menilai sesuatu, kemudian melaporkan
hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
Kepala Sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa (Raport)
dan dilaporkan kepada orang tua atau wali murid.
h. Jenis Pelayanan Sekolah
Pelayanan yang ada di SMP IT Nurul Islam Tengaran cukup
memadai bagi guru, karyawan maupun peserta didik. Hal ini dapat
menunjang proses belajar mengajar dengan baik sehingga output yang
dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
C. Analisis Data
1. Implementasi TQM di SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga
Fungsi
pendidikan
adalah
mengembangkan
kemampuan
dan
124
masyarakat,
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
terus
dalam
bentuk
dukungan
terhadap
kegiatan
sekolah,
82
Prof. H. Muzayyin Erifin, M. Ed, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi
Bina Aksara, 2003, 72.
83
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tanggal 31
September 2013
125
setiap kegiatan yang akan diadakan oleh sekolah sebagai bukti bahwa
sekolah memiliki hubungan yang baik dalam pekerjaan.
SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga tentunya memiliki bangunan dasar
sebagai sebuah instansi pendidikan agar bisa dikembangkan dan mampu
diterima di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Adapun konsep
atau visi awal yang sudah dibangun oleh SMP Islam Al- Azhar 18
Salatiga sebagaimana yang diungkapkan Kepala Sekolah adalah
Terwujudnya sekolah unggulan berdasarkan iman dan taqwa yang
berwawasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan lingkungan.
Visi SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga dalam dalam penyelenggaraan
TQM adalah memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang
berwawasan masa depan dan berakhlakul karimah, unggul dalam
IMTAQ dan IPTEK. adapun Misi SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga
dalam penyelenggaraan TQM adalah memberdayakan seluruh sumber
daya madrasah untuk membentuk membentuk kepribadian muslim yang
berwawasan global dan berakhlakul karimah. Membekali siswa ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada kecakapan hidup.
Namun demikian secara garis besar SMP Islam Al- Azhar 18 Salatiga
dalam menerapkan TQM adalah sebagai berikut:
a. Merespon Keinginan Pelanggan
Sebagimana penulis uraikan bahwa tujuan dari TQM di SMP Islam
Al- Azhar 18 Salatiga adalah merespon keinginan pelanggan pendidikan
(pengguna jasa pendidikan) untuk dipenuhi, sehingga merasa puas
126
127
: tidak puas
3-4
: puas
5-6
: sangat puas
Pelanggan
baik
pelanggan
internal
maupun
eksternal
128
meningkatkan
prestasi
hasil
belajar
siswa
yang
standarisasinya adalah Ujian Nasional. Oleh sebab itu sejak lima bulan
sebelum ujian dilaksanakan diadakan les untuk mata pelajaran yang
akan diujikan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Dalam rangka memberikan layanan bagi siswa dalam penyajian mata
pelajaran, upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatlkan mutu
guru melalui workshop dan pelatihan melalui forum MGMP. Adapun
layanan terhadap aktivitas dan kreatifitas siswa adalah tersedianya
peralatan yang memadai, seperti alat olahraga, jurnalistik, dan alat-alat
kesenian sebagai penunjang bakat siswa. Selain itu juga ada peralatan
dibidang keterampilan seperti komputer, tata boga, dan juga peralatan
laboratorium seperti laboratorium bahasa, fisika, biologi, dan kimia.
b. Obsesi Terhadap Kualitas
129
memberikan
kesempatan
yang
sama
kepada
seluruh
130
3-4
: obsesi
5-6
131
pendidikan
yakni
pengguna
jasa pendidikan
yaitu
pelatihan
dan
seminar
pendidikan
baik
yang
132
: tidak ilmiah
133
3-4
: ilmiah
5-6
: sangat ilmiah
Dari data angket di atas dapat dilihat bahwa kepala sekolah di SMP
Islam Al-Azhar 18 Salatiga menggunakan pendekatan ilimiah dalam
setiap pengambilan keputusan.
d. Komitmen jangka panjang
Kepala Sekolah satuan pendidikan memiliki peran dan fungsi
strategis dalam mendorong kemajuan sekolah-sekolah yang menjadi
binaannya. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, mereka
dapat membe- rikan inspirasi dan mendorong para kepala sekolah, guru
serta tenaga kependidikan lainnya untuk terus mengembangkan
profesionalisme dan meningkatkan kinerja mereka. Bagi kepala sekolah,
Kepala Sekolah layaknya mitra tempat berbagi serta konsultan tempat
meminta saran dan pendapat dalam pengelolaan sekolah. Sementara itu
bagi guru, Kepala Sekolah selayaknya menjadi gurunya guru dalam
memecahkan problema dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Untuk dapat menjalankan peran dan fungsi tersebut, Kepala Sekolah
dituntut memiliki kompetensi sosial, khususnya dalam menjalin kerja
sama dengan para kepala sekolah, guru dan stakeholder lainnya. Hal ini
karena dalam bekerja Kepala Sekolah mesti bertemu banyak orang
dengan berbagai latar belakang, kondisi serta persoalan yang dihadapi.
Mereka juga harus mampu bekerja sama baik dengan individu maupun
kelompok.
134
135
136
tambahan,
seperti
menjadi
wali
kelas,
mengelola
137
138
gagasan
menjadi
kenyataan.
Caranya
dengan
kekuatan untuk
139
memecahkan
masalah.
Cara
yang
paling
baik
adalah
berawal dari
memberi
penghargaan.
yang
140
141
1) Responden
(terlampir)
memperoleh
skor
41/10
aspek
memperoleh
skor
41/10
aspek
(terlampir)
3-4
: komitmen baik
5-6
142
84
antara orang per orang dan atau antarkelompok untuk mencapai tujuan
tertentu dengan suatu perjanjian saling menukar barang, jasa, kekuasaan,
84
Soekanto, S. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. 1986. Hlm. 60-63
143
atau jabatan tertentu, (b) cooptation yaitu kerjasama dengan cara rela
menerima unsur-unsur baru dari pihak lain dalam organisasi sebagai
salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan stabilitas
organisasi, dan (c) coalition yaitu kerjasama antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Di antara oganisasi yang
berkoalisi memiliki batas-batas tertentu dalam kerjasama sehingga jati
diri dari masing-masing organisasi yang berkoalisi masih ada. Bentukbentuk kerjasama di atas biasanya terjadai dalam dunia politik. Untuk
mengetahui aspek-aspek tentang kerjasama tim di SMP Islam Al-Azhar
18 Salatiga dapat dilihat melalui angket berikut:
Skor maksimal : 35
Rata-rata/mean : perolehan skor
7 aspek
1) Responden 1 (terlampir) memperoleh skor 30/7 aspek memperoleh
mean 4,2.
2) Responden 2 (terlampir) memperoleh skor 30/7 aspek memperoleh
mean 4,2.
3) Responden 3 (terlampir) memperoleh skor 29/7 aspek memperoleh
mean 4,1.
4) Responden 4 (terlampir) memperoleh skor 28/7 aspek memperoleh
mean 4,0.
5) Responden 5 (terlampir) memperoleh skor 31/7 aspek memperoleh
mean 4,4.
144
3-4
: kerjasama baik
5-6
meningkatkan
kecakapan-kecakapan
penting
pada
saat
145
146
tersebut
tetapi
tidak
menjelaskan
bagaimana
cara
147
hanya
akan
menjalankan
tugasnya
secara
formalitas.
terkait
dalam
menjalankan
fungsinya dalam
pemberdayaan sekolah.
Untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan karyawan atau staff di
SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga dapat dilihat sebagai berikut:
Skor maksimal : 40
Rata-rata/mean : perolehan skor
8 aspek
1) Responden 1 (terlampir) memperoleh skor 32/8 aspek memperoleh
mean 4,0.
148
3-4
5-6
149
3-4
150
5-6
sangat baik.
Berdasarkan angket di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa SMP
Islam
Al-Azhar
18
Salatiga
ada
perbaikan
proses
secara
151
Pedoman penilaian:
1-2
3-4
5-6
diadakan
pendidikan
tambahan
dan
pelatihan
secara
berkesinambungan.
i. Kebebasan yang terkendali
Penerapan TQM berarti pula adanya kebebasan untuk berpendapat.
Kebebasan berpendapat akan menciptakan iklim yang dialogis antara
siswa dengan guru, antara siswa dengan kepala sekolah, antara guru dan
kepala
sekolah,
singkatnya
adalah
kebebasan
berpendapat
dan
152
3-4
153
5-6
aspek
154
3-4
5-6
155
156
pendidikan
Islam
menengah
pertama
yang
angket
yang
diisi
oleh
beberapa
pelanggan
157
: tidak puas
3-4
: puas
5-6
: sangat puas
Pelanggan
baik
pelanggan
internal
maupun
eksternal
158
Skor maksimal : 25
Rata-rata/mean : perolehan skor
5 aspek
1) Responden 1 (terlampir) memperoleh skor 18/5 aspek memperoleh
mean 3,6.
2) Responden 2 (terlampir) memperoleh skor 18/5 aspek memperoleh
mean 3,6.
3) Responden 3 (terlampir) memperoleh skor 17/5 aspek memperoleh
mean 3,4.
4) Responden 4 (terlampir) memperoleh skor 16/5 aspek memperoleh
mean 3,2.
5) Responden 5 (terlampir) memperoleh skor 18/5 aspek memperoleh
mean 3,6.
Jadi jumlah mean secara keseluruhan adalah:
Jumlah keseluruhan mean responden
Jumlah responden
= 3,6+ 3,6+ 3,4+ 3,2+ 3,6.= 3,48 dibulatkan menjadi 4
5
Pedoman penilaian:
1-2
3-4
: obsesi
5-6
159
Dari data angket di atas dapat dilihat bahwa kepala sekolah, guru
dan karyawan di SMP IT Nurul Islam Tengaran memiliki obsesi
terhadap pentingnya peningkatan mutu atau kualitas,
c. Pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan ilmiah
Dalam penerapan TQM di SMP IT Nurul Islam Tengaran kepala
sekolah selain memahami kondisi dan situasi sekolah, juga melakukan
analisis
swot
terhadap
suatu
permasalahan,
sehingga
indikator
160
: tidak ilmiah
3-4
: ilmiah
5-6
: sangat ilmiah
Dari data angket di atas dapat dilihat bahwa kepala sekolah di SMP
IT Nurul Islam Tengaran menggunakan pendekatan ilimiah dalam setiap
pengambilan keputusan.
d. Komitmen jangka panjang
Kepala sekolah sebagai ujung tombak memahami kondisi sekolahnya
dan posisinya sebgai manager. Di SMP IT Nurul Islam Tengaran kepala
sekolah terlebih dahulu memahami nilai-nilai karakter yang ada dalam
diri masyarakat sekolah. Nilai-nilai karakter yang ditemukan dalam diri
guru dan karyawannya diantaranya sifat
amanah, professional,
85
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP IT Nurul Islam Tengaran Tanggal 31
September 2013
161
(terlampir)
memperoleh
skor
34/10
aspek
memperoleh
skor
35/10
aspek
(terlampir)
162
2
Pedoman penilaian:
1-2
3-4
: komitmen baik
5-6
163
3-4
: kerjasama baik
5-6
164
3-4
5-6
165
3-4
5-6
sangat
baik.
Berdasarkan angket di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa SMP IT
Nurul Islam Tengaran ada perbaikan proses secara berkesinambungan
yang baik.
h. Adanya pendidikan dan pelatihan
Untuk mengetahui penerapan point ini di SMP IT Nurul Islam
Tengaran dapat dilihat melalui angket berikut ini:
Skor maksimal : 15
Rata-rata/mean : perolehan skor
166
aspek
3-4
5-6
diadakan
pendidikan
berkesinambungan.
i. Adanya kebebasan terkendali
tambahan
dan
pelatihan
secara
167
aspek
3-4
168
5-6
169
3-4
5-6
86
selain
Hasil wawancara dengan orang tua siswa SMP IT Nurul Islam Tengaran pada tanggal 31
Septemebr 2013
170
kurangnya
kesadaran
warga
sekolah
tentang
171
karena ukuran
87
87
88
Ibid
hlm. 47
172
dalam
bekerja
yang
berdampak
menimbulkan
173
174
5) Manajemen keuangan
6) Manajemen administrasi atau perkantoran
7) Manajemen unit-unit penunjang pendidikan
8) Manajemen layanan khusus pendidikan
9) Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah
10) Manajemen hubungan dengan masyarakat
c. Sumberdaya manusia yang potensial
SDM di lingkungan sekolah sebagai aset bersifat kuantitatif dalam
arti dapat dihitung jumlahnya. Disamping itu SDM juga merupakan
potensi yang berkewajiban melaksanakan tugas pokok organisasi
(sekolah) untuk mewujudkan eksistensinya. Kualitas pelaksanaan tugas
pokok sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh SDM, baik
yang telah diwujudkan dalam prestasi kerja maupun yang masih
bersifat potensial dan dapat dikembangkan.
d. Keterlibatan semua Fungsi
Semua fungsi dalam organisasi sebagai sumber kualitas, sama
pentingnya satu dengan yang lainnnya, yang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu semua fungsi harus dilibatkan
secara maksimal, sehingga saling menunjang satu dengan yang lainnya.
e. Filsafat Perbaikan Kualitas secara Berkesinambungan
Sumber sumber kualitas yang ada bersifat sangat mendasar,
karena tergantung pada kondisi pucuk pimpinan (kepala sekolah), yang
selalu menghadapi kemungkinan dipindahkan, atau dapat memohon
175
dengan warga
mempertahankan
dan
mengembangkan
eksistensi
organisasi (sekolah).
g. Iklim Kerja
Penggunaan sumber sumber kualitas secara intensif akan
menghasilkan iklim kerja yang kondusif di lingkungan organisasi. Di
dalam iklim kerja yang diwarnai kebersamaan akan terwujud
kerjasama yang efektif melalui kerja di dalam tim kerja, yang saling
91
176
177
TQM
PELAKSANAAN PEKERJAAN
SECARA BERKUALITAS
HASIL :
PELAYANAN UMUM DAN PEMBANGUNAN
FISIK/NON FISIK MEMUASKAN
MASYARAKAT
Gambar 1.3 : Komitmen Kualitas dalam TQM
178
peningkatan
kinerja
pelaksana
sekolah
yang
bersemangat
terus
untuk
menambah
kemampuan
dan
179
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari deskripsi hasil penelitian di atas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi Total Quality Management di SMP Islam Al-Azhar 18
Salatiga dan SMP IT Nurul Islam Tengaran terkait dengan upaya
peningkatan
mutu
sekolah
sebagai
suatu
pendekatan
dalam
180
sarana
dan
prasarana
pendidikan,
serta
sekolah
B. Saran
1. Untuk Institusi, model Total Quality Management atau Manajemen
Mutu Terpadu dalam dunia pendidikan bisa dijadikan sebagai langkah
alternative menuju akselerasi mutu pendidikan sehingga sudah
saatnya nilai-nilai dalam Manajemen Mutu Terpadu diterapkan secara
komprehensif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
2. Untuk tenaga edukatif / dewan guru diharapan memiliki orientasi
untuk memenuhi Standar Kualifikasi Akademis sebagaimana yang
dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
mengingat guru memiliki posisi strategis dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan membangun suatu bangsa.
181
182
DAFTAR PUSTAKA
183
Penelitian..
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
184
185
LAMPIRAN I
Peneliti
Responden
Peneliti
Responden
186
LAMPIRAN II
Peneliti
Responden
Peneliti
Responden
187
LAMPIRAN III
Responden
yang
berhubungan
dengan
sekolah
188
LAMPIRAN IV
Peneliti
Responden
Peneliti
: Karakter apa saja yang anda temukan dalam diri anak buah
anda?
Responden
189
LAMPIRAN V
Wawancara dengan Orang Tua Siswa SMP IT Nurul Islam Tengaran tanggal
31
September 2013 pukul 10.00 WIB di Ruang Perpustakaan.
Peneliti
Responden
190
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
PERNYATAAN
1
Fasilitas umum
Pembelajaran efektif
10
Kepentingan pelajar
11
Kepuasan pelajar
12
Fasilitas staf
13
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
SKOR
2
3
4
191
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Daftar Uji Pendidikan Mutu
Aspek Obsesi terhadap kualitas
Pernyataan
Skor
1
Nilai - nilai
Staf
dan
pelajar
memahami
etos
sekolahnya
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
192
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Daftar Uji Pendidikan Mutu
Aspek Komitmen jangka panjang
Pernyataan
1
Keorganisasian
Perencanaan Strategis
Institusi memiliki tujuan dan
cita-cita yang luas
Staf disemua level menyadari
arah institusi
Institusi memiliki perencanaan
strategi yang tertulis
Perencanaan mengidentifikasi
cara staf agar dapat memberikan
konstribusi kesuksesan
Kultur organisasi
Struktur yang sederhana dan
ramping
Otoritas didelegasikan
Perubahan adalah bagian dari
kultur
Statemen
umum
tentang
pengarahan
Komitmen yang kuat untuk
melakukan evaluasi dan tinjauan
ulang
Didasarkan pada kerja tim
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
Skor
2
3
4
193
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
Nilai - nilai
Melakukan
observasi
atau
pengamatan
terhadap
suatu
masalah
Melaksanakan
musyawarah
bersama
Pengambilan keputusan
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
194
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
Tim Kerja
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
195
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Daftar Uji Pendidikan Mutu
Aspek Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Pernyataan
Skor
1
196
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
197
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
Adanya
pelatihan
bagi
karyawan
Adanya pelatihan bagi siswa
siswi
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
198
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
Adanya
kebebasan
menyampaikan pendapat
Adanya sopan santun dalam
setiap kegiatan sekolah
Adanya
sanksi
bagi
pelanggaran tata tertib
Adanya reward bagi setiap
guru
atau
siswa
yang
berkelakuan baik
Keterangan nilai:
5
: sangat baik
4
: baik
3
: cukup baik
2
: jelek
1
: sangat jelek
199
Lampiran ____
NAMA SEKOLAH
NAMA RESPONDEN
: ____________________________
JABATAN
: ____________________________
Skor
1
200
BIOGRAFI PENULIS
Nama
Tempat/tgl.Lahir
Alamat
JenjangPendidikan:
1. SD Islam Bawen (lulus tahun 1998)
2. SMPN 1 Bawen (lulustahun 2001)
3. SMA Takhassus Al-Quran Wonosobo (lulus tahun 2006)
4. STAIN SalatigaFakultasTarbiyah PAI (lulustahun 2010)
Demikiandaftarriwayathidupinipenulisbuatdengansebenarnya.