Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN CARA MELAKUKAN PROSES SUBNETTING

SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN DALAM PERANCANGAN JARINGAN


KOMPUTER
A. Pengertian Subnetting
Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau membagi sebuat network menjadi
beberapa network yang lebih kecil, atau Subnetting merupakan sebuahteknik yang
mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32bit IP address yang tersedia
dengan lebih efisien.
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas olehkelas-kelas IP
(IP Classes) A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting,maka kita bisa membuat
network dengan batasan host yang lebih realistiskebutuhan Subnetting menyediakan cara
yang lebih fleksibel untuk menentukanbagian mana dari sebuah 32 bit IP address yang
mewakili network ID danbagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP
addressstandart, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia : 8 bit untuk kelas A, 16 bit
untuk kelas B dan 24 bit untuk kelas C.
B. Kebutuhan subneting
1. Berdasarkan Fungsi Subnetting

Penghematan Alamat IP

Mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebihefisien.

Mengoptimalisasi Untuk Kerja Jaringan

walaupun sebuah organisasi memilikiribuan host device, mengoperasikan semuadevice


tersebut di dalam network ID yang sama akanmemperlambat network.
2. Berdasarkan Tujuan Subnetting:

Menghemat penggunaan IP Public.

Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.

Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.

Memecah Broadcast Domain.

Keterrangan :
-

Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
network-ID.

Network Address pada satu Jaringan Tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork.

Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi


jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

3. Mejelaskan Kebutuhan Subnetting


Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab
dengan analogi sebuah jalan.
Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan
rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apa
pun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto. Ketika rumah di wilayah itu makin
banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.

Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk
ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta
setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.
Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
9

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah
pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masingmasing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi
kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke
beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya
dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan
HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST
ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di
network tersebut.
http://super-cara.blogspot.com/2014/04/cara-menghitung-subnet-dengan-mudah-dan.html
C. Cara Menetukan Network Address Sebuah IP Address
Sebelum kita tahu bagaimana cara menghitung sebuah IP Address, ada baiknya kita terlebih
dahulu mengetahui istilah-istilah umum dalam pengalamatan IP. Beberapa istilah tersebut
yaitu sebagai berikut :

Host IP Address = alamat IP klien


10

Network Mask = seringkali disebut subnet mask, digunakan untuk menentukan

banyaknya jaringan yang dapat dicakup


Network Address = alamat jaringan, digunakan sebagai pengenal sebuah jaringan, selalu

diperoleh dari alamat pertama dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
Network Broadcast Address = alamat broadcast, digunakan untuk melakukan

broadcasting (penyebaran) paket data dalam satu jaringan, selalu diperoleh dari alamat
terakhir dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
Total Number of Host Bits = jumlah total host yang dapat ditampung dalam bit, untuk

mengetahui jumlah host/klien maksimal yang dapat diberi alamat IP pada sebuah jaringan
Number of Hosts =jumlah alamat yang dapat digunakan sebagai host, jumlah yang dapat

digunakan merupakan jumlah alamat total dalam sebuah jaringan dikurangi dengan 2 (karena
satu sebagai Network Address, dan satunya lagi untuk Broadcast Address)
Untuk memahami maksud istilah-istilah di atas, selanjutnya dapat disimak langkah-langkah
berikut. Misal diketahui alamat sebagai berikut :
1
2

Host IP Address = 172.25.114.250


Network Mask

= 255.255.255.0.0(/16)

3
Dari kedua alamat di atas, kita dapat mengetahui alamat-alamat yang lainnya melalui
perhitungan, seperti Network Address, Network Broadcast Address, Total Number of Host
Bits, dan Number of Hosts. Untuk mencari alamat-alamat tersebut, ikuti langkah sebagai
berikut :
1. Ubahlah alamat-alamat tersebut (Host IP Address dan Network Mask) dalam bentuk
biner

2. Penjumlahan biner antara IP Address dengan Network Mask akan menghasilkan


Network Address

11

3. Menentukan Jumlah Host dan Broadcast Address dengan mengamati Network


Address dan Network Mask.

Jumlah host dalam bit (Total Number of Host Bits) dimisalkan sebagai n. Nilai n
diperoleh dengan menghitung jumlah nol yang ada di alamat Network Mask (dalam biner).
Perhatikan nilai nol yang berwarna biru di atas, jumlahnya ada 16 nol, sehingga nilai Total
Number of Host Bits = 16.

Jumlah host ditentukan dengan rumus 2^n. Nilai n merupakan Total Number of Host Bits.
Jadi, jumlah host pada kasus di atas adalah 2^16 = 65536.

Broadcast address diperoleh dengan mengamati jumlah nol dalam Network Mask.
Perhatikan nilai broadcast yang berwarna merah, nilai tersebut diperoleh dengan mengubah
nilai Network Adress menjadi nilai 1 semua, sesuai dengan banyaknya nol pada Network
Mask. Jika pada Network Address, nilai tersebut bernilai 0 semua (alamat paling awal), maka
pada Broadcast Address, nilai tersebut bernilai 1 semua (alamat paling akhir).
http://ahmadkurniadi94.blogspot.com/2013/03/menentukan-network-address-broadcast.html

D. Cara Menetukan Jumlah Subnet Sebuah IP Address


Teknik Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, pertama cara binary
yang relatif lambat dan kedua cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua
pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host
per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Cara Untuk Menciptakan Subnetting
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR
merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas
A, B, dan C.

12

CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas
dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan
notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15,
kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /30. Subnet
mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.

Kelas A

Kelas B

Kelas C

Rumus Penghitungan Subnetting


1. Jumlah Subnet = 2x
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask
2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2
dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
3. Block Subnet = 256 z
dimana z adalah nilai oktet terakhir subnet mask
4. Alamat Host dan Broadcast
E. Menjelaskan Cara Menetukan Jumlah Subnetwork Dalam Jaringan
Cara perhitungan subnetwork berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner Misalkan
kita ingn membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan.
255 11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai sunetID.
13

Dari 255 11111111 jumlah bitnya adalah 8


3. Jumlah bit hstID baru adalah HostID lama dikurangi jumlah bit nomor 2 dari contoh
diatas HostIDBaru : 16 bit 8 bit = 8 bit
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetID Lama Jadi NetID baru kita adalah
NetIDLama + SubNetID :
11111111. 11111111. 11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga
192.168.255.xxx dengan netmask 255.255.255.0
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan
subnemask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask)
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak
jaringan yang berukuran sama.
F. Cara Menentukan IP Address Untuk Setiap Host Address Dalam Jaringan
Cara perhitungan sunet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP
Netmask

: 192.168.1.0 11000000.10101000.00000000.00000000
: 255.255.255.0

11111111. 11111111. 11111111.00000000

Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 16 bit


2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angkan biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti
sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah
perhitungan nomor 3
Jadi netmasknya yang baru adalah : 11111111. 11111111. 11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer.
14

Alokasi
1

Range IP
192.168.1.0

192.168.1.31
192.168.1.32

192.168.1.63
192.168.1.64

192.168.1.95
192.168.1.96

192.168.1.127
192.168.1.128

192.168.1.159
192.168.1.160

192.168.1.191
192.168.1.192

192.168.1.223
192.168.1.224

192.168.1.255
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipaki ID Jaringan (NetID)
dan akhir sebagai Broadcast.
Misal jaringan A : 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast, dan range
IP yang bisa dipakai 192.168.1.1 192.168.1.30
http://blitari.blogspot.com/2013/04/cara-menghitung-subnet-jaringan.html

Referensi

15

Astriani,Meliyana,Gustina (Kelompok 8), Memahami Kebutuhan Dan Cara Melakukan


Proses Subnetting Sebagai Salah Satu Komponen Dalam Perancangan Jaringan Komputer,
Umrah.2014
http://super-cara.blogspot.com/2014/04/cara-menghitung-subnet-dengan-mudah-dan.html
http://ahmadkurniadi94.blogspot.com/2013/03/menentukan-network-address-broadcast.html
http://blitari.blogspot.com/2013/04/cara-menghitung-subnet-jaringan.html

16

Anda mungkin juga menyukai