Oleh
M.ARSYAD LABIB A
MADRASAH ALIYAH NEGERI
SURABAYA
2015
A. PENDAHULUAN
Sebagai warga Indonesia yang telah merdeka lebih dari 50 tahun,
apakah kita sudah merasakan hak-haknya yang diberikan oleh negara
dengan baik ? Pertanyaan yang sering muncul manakala kita renungi
dari perjalanan bangsa dan negara Indonesia yang diperingati pada
setiap tanggal 17 Agustus. Memang perlu waktu dan pemikiran yang
mendalam jika memperhatikan Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal
di dalam batang tubuh UUD 1945 yang memiliki cita moral dan cita
hukum yang ingi diwujudkan dari sebuah negara yang dilahirkan.
Pada Alinea II Pembukaan UUD 1945, dengan jelas tertulis dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Salah satu
makna yang dapat kita tangkap dalam alinea tersebut adalah bahwa
kemerdekaan yang dicapai adalah bukanlah akhir perjuangan, tetapi
harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka,
bersatu , berdaulat, adil dan makmur.
Untuk mewujudkan hal tersebut, peran penyelenggara negara
sangat penting dalam membuat kebijakan dan strategi-strategi
pencapaianya. Peran penyelenggara negara maupun pemerintahan
baik di pusat maupun di daerah, hendaknya fokus sebagaimana
diamanatkan di dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut. Karena jika
penyelenggara negara/pemerintah salah dalam membuat strategi dan
kebijakan, hal ini akan berakibat langsung terhadap warganya untuk
bisa menikmati hak-haknya sebagai warga negara.
2. Asas Kewarganegaraan
2
Peraturan
Perundangan
Undang-Undang
Repulbik
Indonesia
Nomor 3 Tahun
1946
2.
Hasil Konferensi
Meja Bundar
(KMB) Tahun
1949
Uraian / Keterangan
a. Penduduk Asli dalam daerah RI, termasuk anakanak dari penduduk asli itu.
b. Isteri seorang warga negara.
c. Keturunan dari seorang warga negara yang kawin
dengan wanita warga negara Asing.
d. Anak yang lahir dalam daerah RI yang oleh orang
tuanya tidak diketahui dengan cara yang sah.
e. Anak-anak yang lahir dalam waktu 300 hari
setelah
ayahnya,
yang
mempunyai
kewarganegaraan Indonesia, meninggal.
f. Orang bukan penduduk asli yang paling akhir
bertempat tinggal di Indonesia selama 5 (lima)
tahun berturut-turut, dan telah berumur 21 tahun
atau telah kawin. Dalam hal ini, bila berkeberatan
menjadi warga negara Indonesia, ia boleh
menolak dengan keterangan bahwa ia adalah
warga negara dari negara lain.
g. Masuk menjadi warga negara Indonesia dengan
jalan pewarganegaraan (naturalisasi).
a. Penduduk asli Indonesia, yaitu mereka yang
dahulu termasuk golongan Bumiputera dan
berkedudukan di wilayah RI. Apabila mereka lahir
di luar Indonesia dan bertempat tinggal di negeri
Belanda atau di luar daerah peserta Uni
(Indonesia - Belanda); maka mereka berhak
memilih kewarganegaraan Belanda dalam waktu
dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949.
b. Orang Indonesia, kawulanegara Belanda, yang
bertempat tinggal di Suriname atau Antilen
(koloni Belanda). Akan tetapi, jika mereka lahir di
luar Kerajaan Belanda, mereka berhak memilih
kewarganegaraan Belanda dalam waktu dua
tahun setelah tanggal 27 Desember 1949.
c. Orang Cina dan Arab yang lahir di Indonesia atau
sedikitnya bertempat tinggall enam bulan di
wilayah RI dan dalam waktu dua tahun sesudah
tanggal 27 Desember 1949 menyatakan memilih
menjadi warga negara Indonesia.
d. Orang Belanda yang dilahirkan di wilayah RI atau
sedikitnya bertempat tinggal enam bulan di
wilayah RI
dan yang dalam waktu dua
tahun sesudah tanggal 27 Desember 1949
menyatakan memilih warga negara Indonesia.,
3.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 62
Tahun 1958
4.
UndangUndang
Nomor 12
Tahun 2006
tentang
Kewarganega
raan
Republik
Indonesia
C. KEDUDUKAN
WARGA
NEGARA
PEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
DAN
Kewajiban
dasar
sebagai
warga negara dalam berbagai
bidang kehidupan, antara lain
:
a. menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan
dan
keadilan
(Pembukaan UUD 1945, alinea
I),
b. menghargai
nilai-nilai
persatuan, kemerdekaan
dan
kedaulatan
bangsa
(Pembukaan UUD 1945, alinea
II),
c. menjunjung
tinggi
dan
setia kepada konstitusi
negara dan dasar negara
(Pembukaan UUD 1945, alinea
IV),
d. setia
membayar
pajak
untuk negara (Pasal 23
ayat 2),
e. wajib menjunjung tinggi
hukum dan pemerintahan
dengan
tidak
ada
kecualinya (Pasal 27 ayat 1),
f. wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan
dan
keamanan negara (Pasal
30 ayat (1)),
g. wajib
menghormati
bendera negara Indonesia
sang merah putih (Pasal
35),
h. wajib
bahasa
menghormati
negara
bahasa
2
i. mengembangkan
Indonesia (Pasal 36),
kebudayaan nasio-nal (Pasal i. wajib menjunjung tinggi
32),
lambang negara Garuda
j. berhak
dalam
Pancasila
dengan
mengembangkan
usahasemboyan
Bhinneka
usaha
bidang
ekonomi
Tunggal Ika (Pasal 36A),
(Pasal 33) dan
j. wajib menghormati lagu
k. memperoleh
jaminan
kebang-saan
Indonesia
pemeliharaan
dari
Raya (Pasal 36B).
pemerintah
sebagai
fakir
miskin (Pasal 34).
Berikut ini contoh hak dan kewajiban warga negara Indonesia
dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
a. Hak dibidang politik, misalnya mempunyai hak untuk memilih
dipilih, mendirikan dan memasuki suatu organisasi sosial
politik, dan ikut serta dalam pemerintahan.
b. Hak di bidang pendidikan, misalnya mempunyai hak untuk
memperoleh pendidikan, mengembangkan karir pendidikan,
mendirikan lembaga pendidikan swasta, dan ikut serta
menangani pendidikan.
c. Hak di bidang ekonomi, misalnya setiap warga negara
mempunyai hak untuk memperoleh pekerjaan, memperoleh
penghidupan yang layak, hak memiliki barang, dan hak untuk
berusaha.
d. Hak di bidang sosial budaya, misalnya setiap warga negara
Indonesia mempunyai hak untuk mendapat pelayanan sosial,
kesehatan, pendidikan penerangan hak untuk mengembangkan
bahasa, adat-istiadat dan budaya daerah masing-masing, dan
hak untuk mendirikan lembaga sosial budaya.
3. Pewarganegaraan di Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 yang
dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Mereka yang menjadi warga negara menurut undangundang / peraturan/ perjanjian yang terlebih dahulu telah
berlaku (berlaku surut),
b. Kelahiran (asas ius soli),
c. Adopsi melalui Pengadilan Negeri (menyangkut anak
orang asing di bawah umur 5 tahun),
d. Anak-anak di luar perkawinan dari seorang wanita
Indonesia,
e. Pewarganegaraan (naturalisasi),
f. Setiap orang asing kawin dengan seorang laki-laki
Indonesia,
g. Anak-anak yang belum berumur 18 tahun / belum kawin mengikuti
ayah atau ibunya (asas ius sanguinis),
2
h. Anak orang asing dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayah
atau ibunya yang orang asing itu dapat menjadi warga negara RI setelah
berumur 21 tahun atau sudah kawin melalui pernyataan.
Apabila ada orang asing yang ingin menjadi warga negara
Indonesia melalui proses naturalisasi, ia harus mengajukan permohonan
kepada Menteri Kehakiman melalui kantor pengadilan negeri setempat di
mana ia tinggal atau Kantor Kedutaan Besar RI bagi di luar
negeri. Permohonan ini harus ditulis di atas materai dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
Pengadilan negeri atau perwakilan diplomatik RI berwenang untuk
memeriksa syarat-syarat dan menguji pemohonan tentang
kecakapannya berbahasa Indonesia dan penguasaan sejarah Indonesia.
Karena permohonan demikian merupakan syarat formal, maka Menteri
Kehakiman dapat menolak atau mengabulkan permohonan
tersebut dengan persetujuan Presiden. Apabila ditolak, ia dapat
mengajukan kembali permohonannya di lain waktu, tapi bila dikabulkan
maka ia harus mengucapkan sumpah atau janji setia di hadapan
Pengadilan Negeri atau Perwakilan Diplomatik RI.
Selanjutnya, pewarganegaraan akan diumumkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Berita Negara. Apabila dalam
waktu 3 bulan setelah hari ditetapkan SK Menteri
Kehakiman si pemohon tidak mengucapkan sumpah/janji
setia, maka keputusan itu dengan sendirinya batal (demi
hukum).
Dalam
memperoleh kewarganegaraan selain melalui
cara naturalisasi, dapat juga dengan cara berikut :
a. Kelahiran, yaitu pada dasarnya siapa saja yang lahir di
Indonesia adaiah warga negara RI (asas ius soli),
b. Pengangkatan, yaitu pengangkatan anak berusia lima
tahun ke bawah secara sah (adopsi) oleh orang tua
angkatnya maka anak tersebut dapat memperolehi
kewarganegaraan RI,
c. Dikabulkan permohonannya, yaitu permohonan yang
dikabulkan oleh Menteri Kehakiman seperti orang asing
yang lahir dan bertempat tinggal di wilayah RI tetapi tidak
mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan
ayahnya.
d. Akibat perkawinan, yaitu suatu perkawinan antara warga
asing dengan pria WNI. Dalam hal ini si istri akan
memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Apabila prianya
warga negara asing sedangkan wanitanya WNI, maka
wanita (istri) tesebut akan kehilangan kewarganegaraan
RI bila dalam waktu 1(satu) tahun setelah perkawinan
tidak menyatakan menjadi Warga Negara Republik
Indonesia.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006
a. Memperoleh kewarganegaraan lain
atas kemauannya sendiri;
b. Tidak
menolak
atau
tidak
melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan
orang
yang
bersangkutan
mendapat
kesempatan untuk itu;
c. Dinyatakan
hilang
kewarganegaraannya oleh Presiden
atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18
(delapan belas) tahun, bertempat
tinggal di luar negeri, dan dengan
dinyatakan hilang Kewarganegaraan
Republik Indonesia tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan;
d. Masuk dalam dinas tentara asing
tanpa izin terlebih dahulu dari
Presiden;
e. Secara sukarela masuk dalam dinas
negara asing, yang jabatan dalam
dinas semacam itu di Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan hanya dapat
dijabat
oleh
Warga
Negara
Indonesia;
f. Secara
sukarela
mengangkat
sumpah atau menyatakan janji setia
kepada negara asing atau bagian
dari negara asing tersebut;
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta
dalam pemilihan sesuatu yang
bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing;
h. Mempunyai paspor atau surat yang
bersifat paspor dari negara asing
atau surat yang dapat diartikan
sebagai tanda kewarganegaraan
yang masih berlaku dari negara lain
atas namanya;
i. Bertempat tinggal di luar wilayah
negara Republik Indonesia selama 5
2
dengan
tidak
menyatakan
keinginannya
untuk
tetap men-jadi warga
negara
Indonesia
kecuali jika ia ada dalam
dinas negara Republik
Indonesia.