Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
1302110987
2. Fadila Tunnisah
1302111326
1302111527
1302110902
1302111042
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2013
BAB 2
Anggaran Penjualan
1. Perusahaan kain songket BARALEK memiliki data penjulan dari tahun 2004
sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut. Tentukan berapa penjualan songket pada
tahun 2009
Tahun
Penjualan
(Y)
XY
2004
65
-2
-130
2005
73
-1
-73
2006
75
2007
80
80
2008
85
170
= 10
XY =
Y = 378
47
Penyelesaian :
Y
a
n
XY
X
b = = 47/10 =4,7
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
1. Data penjualan kerupuk sanjai Usaha MINTUO di Bukittinggi dalam satuan Kg dari
tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 adalah sebagai berikut, tentukan ramalan
penjualan nya :
Penyelesaian :
Volume
Tahun
Penjualan
XY
(Kg)
2002
3.700
-3
-11.100
2003
3.800
-1
-3.800
2004
3.600
3.600
2005
4.200
12.600
X =
XY =
20
1.300
Y = 15.300
Y
n
XY
X
b = = 1.300/ 20= 65
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
Penjualan (Y)
110.000
125.000
120.000
155.000
165.000
Penjualan tersebut adalah penjualan dari dua macam produk yang dihasilkan usaha keripik
baladao ini yaitu keripik balado pedas dan keripik balado manis. Berdasarkan data diatas
susunlah anggaran penjualan tahun 2006 jika menggunakan trend atau metode least square :
Penyelesaian :
Menentukan tingkat penjualan tahun 2006 dengan melakukan peramalan menggunakan
metode trend least square
Tahu
Penjualan
(Y)
2001
110.00
XY
-2
220.00
0
2002
125.0
-1
00
125.00
0
2003
120.0
155.00
00
2004
155.0
00
2005
165.0
0
2
330.00
00
Y=
XY =
X=
675.000
140.000
10
= a + bX
Y = 135.000 + 14.000X
Jadi tingkat penjualan tahun 2006 adalah Y 2006 = 135.000+14.000(3) = 177.000 unit
3. Berikutadalah
data
penjualan
PT
IzathSentosadaritahun
2006-2011,
Y
240
250
280
290
305
330
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Y
240
250
280
290
305
330
1695
Y = data penjualantahunsebelumnya
X
0
1
2
3
4
5
15
X = tahunkeKemudianmasukkankedalamrumus
Y = n.a + b. X
XY
0
250
560
870
1220
1650
4550
X2
0
1
4
9
16
25
55
XY = a. X + b. X2
4550 = 15a + b. 55
Kemudiansusunmenggunakanmetodeeliminasiuntukmendapatkannilaiaatau b terlebihdahulu
1695 = 6.a +b.15
4550 = 15a + b. 55
( x 1 ) 4550
= 15a + 55b
-312,5 = -17,5b
b = 17,8571
Kemudianmasukkannilai b kesalahsatupersamaan,
1695 = 6a + 267,8571*
a = 237,86
(*267,8571 = 15 x 17,8571)
Terakhirmasukkannilai a dan b kedalampersamaan Y= a + bX
Y = 237,86 + 17,8571*6
Y = 350
Jadipenjualantahun 2012 dianggarkansebesar350 unit
4. Misalkan penjualan susu bayi tergantung dengan besarnya tingkat kelahiran di suatu
wilayah, artinya terdapat dua variabel yakni tingkat penjualan dan tingkat kelahiran.
Apabila X adalah tingkat kelahiran dan Y adalah tingkat penjualan susu bayi maka
persamaan regresi dan nilai korelasinya adalah sebagai berikut :
Tahun
Penjuala
XY
n
(Y)
2004
130
16900
2005
145
145
21025
2006
150
300
22500
2007
165
495
27225
2008
170
680
16
28900
Y = 760
X=2
XY
X=3
Y=
116550
1620
= 10
5(3900) 25(760)
5(135) ( 25) 5(116500) (760)
r = 0,985
Hal ini bearti pengaruh tingkat kelahiran sangat besar dan posisitif terhadap tingkat permintaan
susu bayi. Bila tingkat kelahiran meningkat maka permintaan terhadap susu bayi meningkat,
sebaliknya bila tingkat kelahiran menurun maka permintaan terhadap susu bayi juga menurun.
BAB 3
ANGGARAN PRODUKSI
SOAL 1
PT Raya Persada merencanakan penjualan tahun 2011 dengan Pola sbb:
Januari : 52.000
Februari : 60.000
Maret : 74.000
Persediaanawal: 13.000
Persediaan akhir: 28.000
Berdasardata diatas hitunglah :
1. Tingkat produksi tahun 2011
2. Anggaran produksi2011 dengan ketentuan Pola produksi konstan
Jawab :
1. Tingkat produksi tahun 2011
Penjualan 3 bln
186.000 unit
28.000unit +
Kebutuhan 1 tahun
214.000 unit
Persediaan awal
13.000 unit
201.00 unit
Penjualan
Per. Akhir
Kebutuha
n
Pers. Awal
produksi
= 201.000/3
Januari
52.000
28.000
80.000
13.000
Februari
60.000
35.000
95.000
28.000
Maret
74.000
28.000
102.000
35.000
67.000
67.000
67.000
SOAL 2
Rencana penjualan produk x = 182 unit
Persediaan awal = 10 unit
Persediaan akhir = 12 unit
HITUNGLAH TINGKAT STABILITAS PERSEDIAAN..
Jawab:
Rencana Penjualan setiap Triwulan :
TRIWULAN
PENJUALAN
43 unit
45 unit
47 unit
47 unit
TOTAL
182 unit
Pada kasus di atas bila persediaan awal dan akhir direncanakan 10 unit, maka
anggaran produksi:
Jawab:
Triwulan
Keterangan
Total
II
III
IV
Penjualan
43
45
47
47
182
Persediaan akhir
10
10
10
10
10
Kebutuhan
53
55
57
57
192
Persediaan awal
10
10
10
10
10
Produksi
43
45
47
47
182
Selisih = 13 10 = 3
Selisih : 3 3/3 = 1
Triwulan
Total
Keterangan
I
II
III
IV
Penjualan
43
45
47
47
182
Persediaan akhir
11
12
13
13
13
Kebutuhan
54
57
60
60
195
Persediaan awal
10
11
12
13
10
Produksi
44
46
48
47
185
SOAL 3
januari
43000
13000
30000
16000
Februari
45000
16000
29000
17000
Maret
47000
17000
30000
16000
april
47000
16000
31000
15000
46000
46000
46000
46000
SOAL 4
Rencana penjualan selama 1 tahun (2008) pada PT SINAR MAS adalah sebagai
berikut :
Bulan
Tingkat Penjualan
Januari
1.500 unit
Februari
1.600 unit
Maret
1.600 unit
April
1.400 unit
Mei
1.200 unit
Juni
1.000 unit
Juli
700 unit
Agustus
600 unit
September
900 unit
Oktober
1.100 unit
November
1.200 unit
Desember
1.400 unit
14.200 unit
Tingkat
Persediaan
Tingkat
Persediaan
Produksi
Awal
Kebutuhan
Akhir
Januari
1.200
2.000
3.200
1.700
1.500
Februari
1.200
1.700
2.900
1.300
1.600
Maret
1.200
1.300
2.500
900
1.600
April
1.200
900
2.100
700
1.400
Mei
1.100
700
1.800
600
1.200
Juni
1.100
600
1.700
700
1.000
Juli
1.100
700
1.800
1.100
700
Bulan
Rencana
Agustus
1.100
1.100
2.200
1.600
600
September
1.100
1.600
2.700
1.800
900
OKtober
1.100
1.800
2.900
1.800
1.100
November
1.100
1.800
2.900
1.700
1.200
Desember
1.200
1.700
2.900
1.500
1.400
JUMLAH
13.700
2.000
15.700
1.500
SOAL 5
Jika anggaran penjualan untuk periode 3 bulan adalah 4000 unit per bulan, estimasi persediaan
awal dan persediaan akhir adalah 2000 unit dan 3500 unit, dan perusahaan menggunakan
kebijakan stabilitas tingkat persediaan, maka produksi pada bulan ketiga adalah
Jawab:
Januari
pernjualan dalam unit
Ditambah:
akhir brg jadi
Februari
Maret
Total
4000
4000
4000
12000
persediaan 2500
3000
3500
3500
Total
brg
jadi
yg 6500
7000
7500
15500
persediaan 2000
2500
3000
2000
4500
4500
13500
dibtuhkan
Dikurangi:
awal brg jadi
produksi
Persediaan barang jadi = persediaan akhir - persediaan awal
= 3500 2000
= 1500 (dibagi dengan setiap bulan)
= 1500/3 = 500 (menambah persediaan awal
Persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal dibulan berikutnya, sehingga
persediaan akhir bulan februari diperoleh dari persediaan awal bulan maret.
Jadi, produksi pada bulan ketiga adalah 4500 unit.
BAB 4
Anggaran Biaya Produksi
1. Berdasarkan Informasi berikut ini, susunlah pemakaian bahan baku untuk bulan
November 2014 !
Penjualan (unit)
460.000
Persediaan barang jadi per 1 November
40.000
35.000
Setiap 1 unit barng jadi memerlukan 6 kg bahan baku. Harga bahan baku setiap kg nya
untuk bulan Oktober diperkirkan sebesar Rp5.000
Jawab:
Penjualan (unit)
460.000
35.000
495.000
40.000
455.000
5 kg
2.275.000 kg
Rp5.000
Rp11.375.000.000
2. Dengan menggunakan data pada soal no. 1, susunlah anggaran pemebelian bahan baku
untuk bulan November 2014 dengan menggunakan infomasi berikut ini:
Persediaan bahan baku awal 20.000 kg
Persediaan bahan baku akhir 15.000 kg
Jawab:
Jumlah kebutuhan bahan baku
Ditambah: Persediaan akhir
Jumlah bahan baku yang dibutuhkan
Dikurang: Persediaan awal
Jumlah kebutuhan bahan baku
Dikali:Harga bahan baku per kg
Total biaya bahan baku untuk diproduksi
2.275.000 kg
15.000 kg
2.260.000 kg
20.000 kg
2.240.000 kg
Rp5.000
Rp11.200.000.000
3. PT Ridho Illahi hendak menyusun anggaran tenaga kerja langsung untuk bulan Januari
2013. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut.
Anggaran Produksi
PT Ridho Illahi
Untuk periode Januari 2013
Nama Produk: Gamis Katun
Penjualan (unit)
Ditambah: Persd. Akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurang: Persd. Awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan dproduksi
3.000
600
3.600
400
3200
Penyelesaian
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
PT Ridho Illahi
Untuk periode Januari 2013
Nama Produk: Gamis Katun
3.000
600
3.600
400
3200
2) Dep. Pengemasan
Diperlukan waktu selama 3 menit (0,05 jam) untuk mengemas gamis katun. Honor
utk pegawai tersebut Rp. 5.200 per jamnya.
Berikut adalah biaya overhead yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh perusahaan
untuk bulan Januari 2013
a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp6.000.000/bulan. Biaya gaji
pengawas produksi yang dialokasikan ke dep. Penjahitan dn dep. Pengawasan
dibagi secara merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp3.000.000/bulan. Dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di dep. Penjahitan dan dep. Pengawasan.
Biaya variabel untuk perawatan mesin utuk kedua dep tersebut sebesar
Rp2.000/jam
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp6000.000/bulan dialokasikan berdasrkan
luas bangunan yang dipakai oleh setiap dep.
d. Biaya listrik yang bersifat variabel untuk setiap pemakaian mesin per jam adalh
Rp4.000. tinggi rendahnya biaya listrik untuk setiap dep. ditentukan oleh waktu
pemakaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp5.000.000
dialokasikan ke dep. penjahitan dan dep. pengemasan dengan proporsi 30% dan
70%
e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sebesar Rp4000.000/bulan dialokasikan kedua
dep. berdasarkan biaya tenaga kerja langsung per dep. per bulannya.
Berikut ini adalah table diperlukan untuk mengalokasikan biaya overhead untuk dep.
penjahitan dan pengemasan untuk bulan januari 2013.
Dep. penjahitan
Jumlah Mesin
Jumlah jam mesin
Jumlah Luas Pabrik
Biaya Tenaga Kerja langsung
Dep. pengemasan
6
1000
1.00 m
3.680.000
14
1.500
2.000 m
1.196.000
Penyelesaian:
Anggaran Biaya Overhead
PT Ridho Illahi
Untuk periode Januari 2013
Nama Produk: Gamis Katun
Biaya
Variabel
Dep. Penjahitan
Biaya gaji
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya Listrik
Biaya asuransi
Total
2.000.000
1.500.000
3.026.251
6.526.251
Biaya
Variabel
Dep. Pengemasan
Biaya gaji
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya Listrik
Biaya asuransi
Total
3.000.000
3.500.000
973.749
7.473.749
Total
3.000.000
2.900.000
2.000.000
5.500.000
3.026.251
16.426.251
Total
3.000.000
5.100.000
4.000.000
9.500.000
973.749
22.573.749
= 900.000
Biaya Listrik
Tetap
Dep. penjahitan 30% x 5.000.000 = 1.500.000
Dep. pengemasan 70% x 5.000.000 = 3.500.000
Variabel
Dep. penjahitan 4.000 x 1.000 = 4.000.000
Dep. pengemasan 4.000 x 1.500 =6.000.000
Biaya asuransi
Dep. penjahitan 3.680.000/4.876.000 x 4.000.000 = 3.026.251
Dep. pengemasan 1.196.000/4.876.000 x 4.000.000 =973.749
5. PT Ridho Illahi ingin menyusun anggaran Biaya Produksi untuk bulan Januari 2013.
Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut.
Anggaran Produksi
PT Ridho Illahi
Untuk periode Januari 2013
Nama Produk: Gamis Katun
Penjualan (unit)
Ditambah: Persd. Akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurang: Persd. Awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan dproduksi
3.000
600
3.600
400
3200
Kain
3200
2
6.400
30.000
192.000.000
Kancing
3200
6
19.200
2.500
48.000.000
2.000.000
1.500.000
3.026.251
6.526.251
Biaya
Variabel
Dep. Pengemasan
Biaya gaji
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya Listrik
Biaya asuransi
Total
3.000.000
3.500.000
973.749
7.473.749
Total
3.000.000
2.900.000
2.000.000
5.500.000
3.026.251
16.426.251
Total
3.000.000
5.100.000
4.000.000
9.500.000
973.749
22.573.749
Penyelesaian:
Anggaran Biaya Produksi
PT Ridho Illahi
Biaya Bahan Baku
Kain
Kancing
Subtotal biaya Pemakaian Bahan Baku
192.000.000
48.000.000
240.000.000
3.680.000
1.196.000
4.876.000
16.426.251
22.573.749
39.000.000
283.876.000
BAB 5
ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL
1. Dari data-data berikut ini susunlah anggaran laba rugi untuk 3 bulan yang berakhir pada 31
maret 2006.
(1) Anggaran penjualan bulan januari,februari,dan maret adalah sebagai berikut.
1. Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
2. Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
3. Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000
(2) Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang jadi per 1 januari 2006 sebesar 47.500 unit. Nilai
persediaan barang jadi awal sebesar Rp.2.375.000.000
2. Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan
tiap bulan.
(3) Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut:
1. Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000 per unit
2. Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000 per unit.
3. Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000 per unit dan 1.000.000.000.
(4) Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode
rata-rata ( average method )
(5) Berikut informasi tentang beban operasi yang di peroleh dari anggaran beban
operasi,beban operasi variable.
1. Beban penjualan 2% dari nilai penjualan setiap bulannya.
2. Beban administrasi 0,075% dari nilai penjualan setiap bulannya, beban
operasi tetap.
3. Beban penjualan Rp.1.260.000.000
4. Beban administrasi Rp.1.500.000.000
(6) Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%.
Beban penjualan
1.000.000.000 => 2% x ( 500.000 x Rp. 100.000 )
1.100.000.000
1.375.000.000
3.475.000.000 variable
1.260.000.000 tetap
4.735.000.000
Beban adm & umum
37.500.000 => 0,75% ( 500.000 x Rp. 100.000 )
41.250.000
51.562.000
130.312.500 variable
1.500.000.000 tetap
1.630.312.500
Biaya produksi
47.500 +x- 160.000 = 1.600.000
X = 1.600.000 47.500 + 160.000
X = 1.712.500
BB
: 1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000
TKL
: 1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000
BO
: 1.712.500 x 5.000 = 9.562.500.000
Jawaban No. 1
PT. ANGKASA JAYA
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2006
Penjualan
173.750.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
2.735.000.000
Biaya produksi
BB yang di gunakan
51.375.000.000
Tenaga kerja langsung
25.687.500.000
BOP
9.562.5000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual
89.000.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi
17.375.000.000
Beban pokok penjualan
71.625.000.000
Laba kotor yang dianggarkan
102.125.000.000
Beban operasi
beban penjualan
4.735.000.000
Beban adm
laba sebelum pajak dianggarkan
Perkiraan pajak penghasilan
laba bersih yang di anggarkan
1.630.312.500
6.365.312.500
95.759.687.500
28.727.906.250
67.031.781.250
2. PT.Mitra utama abdi memiliki data-data berikut yang dapat digunakan untuk menyusun
anggaran laba rugi untuk bulan juli 2006.
a. Anggaran penjualan bulan juli 2006 adalah sebagai berikut.
Juli 5.000 unit dengan harga per unit Rp.12.000
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut.
Persediaan barang jadi per 1 juli 2006 sebesar 500 unit. Nilai persediaan barang jadi
awal per unit sebesar Rp.6.000
Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan.
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut.
Harga beli bahan baku sebesar Rp.4.000 per unit
Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.3000 per unit.
Biaya overhead produksi sebesar Rp.1.000 per unit dan Rp.5.000.000
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata
(average method )
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi
beban operasi variable
Beban penjualan
: 5% dari nilai penjualan
Beban administrasi : 0.
Beban operasi tetap
Beban penjualan
:Rp.800.000
Beban administrasi
:Rp.600.000
f. Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 40%.
Biaya produksi
500 +x- 500 = 5.000
5 x = 5.000 500 + 500
= 5.000
BB
= 5.000 x 4.000 = 20.000.000
TKL
= 5.000 x 3.000 = 15.000.000
BOP
= 5.000 x 1.000 = 5.000.000 + 5.000.000
Jawaban No. 2
PT. MITRA UTAMA ABADI
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2006
Penjualan
60.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
3.000.000
Biaya produksi
BB yang di gunakan
20.000.000
Tenaga kerja langsung
15.000.000
BOP
10.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual
48.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi
6.000.000
Beban pokok penjualan
42.000.000
Laba kotor yang dianggarkan
18.000.000
Beban operasi
beban penjualan
3.800.000
Beban adm
600.000
4.400.000
laba sebelum pajak dianggarkan
13.600.000
Perkiraan pajak penghasilan
5.440.000
laba bersih yang di anggarkan
8.160.000
Biaya produksi
500 +x- 500 = 5.000
5 x = 5.000 500 + 500
= 5.000
BB
TKL
BOP
3. Berikut data unt menyusun operating budget bulan Pebruari & Maret 2011 pada PT. SATRIA :
1. Selama Januari 2011 dpt menjual 50.000 unit Produk dan diharapkan akan selalu
meningkat 20% pada bulan berikutnya, dg harga jual Rp 7.500 per unit.
2. Persediaan produk jadi per 31 Januari 2011 adalah 12.000 unit. Diharapkan
persediaan akhir produk jadi sebesar 30% dari unit penjualan bulan yang lalu.
3. Unt memproduksi per unit produk dibutuhkan 0,30 liter Bahan A seharga Rp
5.000/liter dan 0,20 liter Bahan B seharga Rp 8.000/liter
4. Persediaan bahan per 31 Januari 2011 adalah 6.000 unit Bahan A dan 4.000 unit
Bahan B. Diharapkan persediaan akhir bahan sebesar pemakaian unt memproduksi
30% unit penjualan bulan bersangkutan.
5. Unt memproduksi per unit produk dibutuhkanjam 0,10 jam kerja buruh langsung di
Dept. Processing dg upah Rp 6.000/jam dan 0,05 jam kerja buruh langsung di Dept.
Finishing dg upah Rp 4.000/jam.
6. Biaya overhead variabel dibebankan ke produk dg tarip Rp 4.000 per jam kerja buruh
langsung dan biaya overhead tetap dianggarkan sebesar Rp 25.200.000 per bulan.
7. Biaya penjualan variabel Rp 200 per unit penjualan, sedang biaya penjualan tetap dan
biaya administrasi tetap dianggarkan masing-masing 10% dan 5% dari penjualan.
Diminta : susunlah operating budget unt bulan Pebruari & Maret 2011!
Jawaban No.3
PT. SATRIA
Anggaran Penjualan Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
Unit pPenjualan*
60.000 Unit
72.000 Unit
Harga per unit
Rp 7.500
Rp 7.500
TOTAL PENJUALAN
Rp 450.000.000
Rp 540.000.000
* Unit penjualan meningkat 20% pada bulan berikutnya
PT. SATRIA
63.000 Unit
0,20 liter
12.600 liter
75.000 Unit
0,20 liter
15.000 liter
PT. SATRIA
Anggaran Pembelian Bahan Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
BAHAN A :
Total pemakaian Bahan A untuk produksi
18.900 liter
22.500 liter
Unit persediaan akhir yg diharapkan*
5.400 liter
6.480 liter
Total unit yg dibutuhkan
24.300 liter
28.980 liter
Unit persediaan awal
(6.000) liter
(5.400) liter
UNIT YG DIBELI
18.300 liter
23.580 liter
Harga pokok per liter
Rp 5.000
Rp 5.000
Harga pokok pembelian BAHAN A
Rp 91.500.000 Rp 117.900.000
BAHAN B :
Total pemakaian Bahan B untuk produksi
Unit persediaan akhir yg diharapkan*
Total unit yg dibutuhkan
Unit persediaan awal
UNIT YG DIBELI
Harga pokok per liter
Harga pokok pembelian BAHAN B
TOTAL BIAYA PEMBELIAN BAHAN
12.600 liter
3.600 liter
16.200 liter
(4.000) liter
12.200 liter
Rp 8.000
Rp 97.600.000
Rp 189.100.000
15.000 liter
4.320 liter
19.320 liter
(3.600) liter
15.720 liter
Rp 8.000
Rp 125.760.000
Rp 243.660.000
Unit persediaan akhir bahan = pemakain x 30% x unit penjualan bulan bersangkutan
# BAHAN A :
Unit persediaan 28 Peb = 0,30 liter x 30% x penjualan Peb 60.000 U = 5.400 liter
Unit persediaan 31 Mar = 0,30 liter x 30% x penjualan Mar 72.000 U = 6.480 liter
# BAHAN B :
Unit persediaan 28 Peb = 0,20 liter x 30% x penjualan Peb 60.000 U = 3.600 liter
Unit persediaan 31 Mar = 0,20 liter x 30% x penjualan Mar 72.000 U = 4.320 liter
PT. SATRIA
Anggaran Biaya Bahan Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
BIAYA BAHAN A :
18.900 liter
Rp 5.000
Rp 94.500.000
22.500 liter
Rp 5.000
Rp 112.500.000
BIAYA BAHAN B :
Total pemakaian Bahan B untuk produksi
Harga pokok per liter
Total biaya BAHAN B
TOTAL BIAYA BAHAN
12.600 liter
Rp 8.000
Rp 100.800.000
Rp 195.300.000
15.000 liter
Rp 8.000
Rp 120.000.000
Rp 232.500.000
PT. SATRIA
Anggaran Biaya Buruh Langsung Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
DEPT. PROCESSING
Unit produksi
63.000 Unit
75.000 Unit
Jam kerja langsung per unit
0,10 jam
0,10 jam
Total jam kerja langsung
6.300 Jam
7.500 Jam
Upah per jam
Rp 6.000
Rp 6.000
Total biaya buruh langsung DEPT. PROCESSING
Rp 37.800.000
Rp 45.000.000
DEPT. FINISHING
Unit produksi
Jam kerja langsung per unit
Total jam kerja langsung
Upah per jam
Total biaya buruh langsung DEPT. FINISHING
TOTAL BIAYA BURUH LANGSUNG
63.000 Unit
0,05 jam
3.150 Jam
Rp 4.000
Rp 12.600.000
Rp 50.400.000
75.000 Unit
0,05 jam
3.750 Jam
Rp 4.000
Rp 15.000.000
Rp 60.000.000
PT. SATRIA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
BIAYA OVERHEAD VARIABEL
Total jam kerja langsung Dept. Processing
6.300 Jam
7.500 Jam
Total jam kerja langsung Dept. Finishing
3.150 Jam
3.750 Jam
Total jam kerja langsung
9.450 jam
11.250 jam
Tarip overhead variabel per jam kerja langsung
Rp 4.000
Rp 4.000
Total biaya overhead variabel
Rp 37.800.000
Rp 45.000.000
Total biaya overhead tetap
25.200.000
25.200.000
TOTAL BIAYA OVERHEAD
Rp 63.000.000
Rp 70.200.000
PT. SATRIA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
Rp 195.300.000
50.400.000
63.000.000
Rp 308.700.000
(:) 63.000 unit
Rp 4.900
Rp 232.500.000
60.000.000
70.200.000
Rp 362.700.000
(:) 75.000 unit
Rp 4.836
PT. SATRIA
Anggaran Harga Pokok Penjualan Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
TOTAL BIAYA PRODUKSI
Rp 308.700.000
Rp 362.700.000
Harga pokok persediaan awal*
58.800.000
73.500.000
Harga pokok produk tersedia dijual
Rp 367.500.000
Rp 436.200.000
(73.500.000)
Harga pokok persediaan akhir**
(87.048.000)
HARGA POKOK PENJUALAN
Rp 294.000.000
Rp 349.152.000
* Harga pokok persediaan awal :
Persediaan awal Peb = Persediaan akhir Jan = 12.000 unt x HP Jan Rp 4.900 = Rp 58.800.000
Persediaan awal Mar = Persediaan akhir Peb = 15.000 unit x HP Peb Rp 4.900 = Rp 73.500.000
** Harga pokok persediaan akhir :
PT. SATRIA
Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI
MARET
Total penjualan
Rp 450.000.000
Rp 540.000.000
Harga pokok penjualan
294.000.000
349.152.000
LABA KOTOR
Rp 156.000.000
Rp 190.848.000
Biaya operasi :
Biaya penjualan*
Rp 57.000.000
Rp 68.400.000
Biaya administrasi**
22.500.000
27.000.000
TOTAL BIAYA OPERASI
Rp 79.500.000
Rp 95.400.000
LABA BERSIH
Rp 76.500.000
Rp 95.448.000
*Biaya penjualan :
Peb = (penjualan Peb 60.000 x Rp 200) + (10% x Rp 450.000.000) = Rp 57.000.000
Mar = (penjualan Mar 72.000 x Rp 200) + (10% x Rp 540.000.000) = Rp 68.400.000
*Biaya administrasi :
Peb = 5% x Rp 450.000.000 = Rp 22.500.000
Mar = 5% x Rp 540.000.000 = Rp 27.000.000
BAB 6
Anggaran Laba Rugi
1.
Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan yang
berakhir pada 31 maret 2006
a.
Januari
Februari
Maret
b.
-
Rp.2.375.000.000,c.
Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan
Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
d.
Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-
rata
e.
Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
f.
Penyelesaian:
PT. IZATH SENTOSA
Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2006
(1)
Penjualan
173.750.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo Awal Persediaan Barang jadi 2.375.000.000
Biaya Produksi
(4)
BBB
51.375.000.000
(4)
BTKL
25.687.500.000
(4)
BOP
9.562.500.000
Psd. Barang jadi tersedia dijual
89.000.000.000
(2)
Psd. Akhir Barang Jadi
( 17.375.000.000 )
Beban Pokok Penjualan
( 71.625.000.000 )
Laba Kotor yang Dianggarkan
102.125.000.000
Beban Operasi
Beban Penjualan
Beban Administrasi
Laba Sebelum Pajak Dianggarkan
Perkiraan Beban PPh
Laba Bersih yang dianggarkan
(5)
4.735.000.000
1.630.312.500
(6)
Keterangan:
(1) Penjualan :Januari
Februari
Maret
Psd akhir
160.000 unit
Rp.17.375.000.000,-
BTKL
BOP
BOP
1.000.000.000+
86.625.000.000
: 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000
Februari
: 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000
Maret
: 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+
3.475.000.000
1.260.000.000+
( 6.365.312.500 )
95.759.000.000
(7)
( 28.727.906.250 )
67.031.781.250
4.735.000.000
Februari
Maret
1.500.000.000+
1.630.312.500
80.000.000
90.000.000
Potongan pembelian
600.000.000
30.000.000
8.000.000
7.000.000
11.
Penjualan
1.500.000.000
12.
Retur penjualan
13.
Potongan penjualan
20.000.000
30.000.000
14.
Beban penjualan
15.
70.000.000
80.000.000
16.
17.
Biaya overhead
90.000.000
100.000.000
18.
Beban bunga
10.000.000
19.
25%
=815.000.000
Harga pokok penjualan(HPP)
HPP
Keterangan
31 Desember 2010
Penjualan Bersih
1.450.000.000
(795.000.000)
Laba Kotor
655.000.000
Beban Operasi :
Beban Penjualan
(70.000.000)
(80.000.000)
505.000.000
Beban bunga
(10.000.000)
495.000.000
(123.750.000)
371.250.000
3. Data keuangan PT. Cemerlang untuk yang berakhir tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagang 1 januari 2010
100.000.000
2. Pembelian
600.000.000
3. Beban angkut pembelian
20.000.000
4. Retur pembelian
14.000.000
5. Potongan pembelian
6.000.000
6. Beban pemasaran/penjualan
60.000.000
7. Beban administrasi umum
65.000.000
8. Persediaan barang dagang 31 dsember 2010
80.000.000
9. Penjualan kotor
990.000.000
10.
Retur penjualan
6.000.000
11.
Potongan penjualan
4.000.000
12.
Beban bunga
2.000.000
13.
:persediaan awal
:100.000.000
pembelian bersih
600.000.000
persediaan akhir
80.000.000
:620.000.000
Pembelian bersih = pembelian
potongan pembelian
beban angkut
retur pembelian
Pb
potongan penjualan
6.000.000
4.000.000
= 980.000.000
Keterangan
Penjualan Bersih
980.000.000
(620.000.000)
Laba Kotor
360.000.000
Beban operasi :
Beban Penjualan
(60.000.000)
Beban Administrasi
(65.000.000)
235.000.000
Beban bunga
(2.000.000)
233.000.000
(58.250.000)
174.750.000
4. Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. CANTIK untuk menyusun anggaran
laba rugi bulan april 2011
1.
8.000
4000
12.000
2.000
10.000
2.
Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2011 di perkirakan sebesar Rp.100.000
3.
Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan dan beban
pokok penjualan.
4.
5.
6.
7.
8.
Beban umum dan administrasi untuk bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000
9.
Jawab:
Langkah 1
Membuat format anggaran laba rugi PT.CANTIK
Unit
8.000
2.000
10.000
Biaya(Rp)
300.000.000
80.000.000
380.000.000
Langkah 2
Tentukan nilai penjualan
Nilai penjualan
= 100.000
8.000 unit
= 800.000.000
Langkah 3
Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran laba rugi.
Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban
penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan april 2011
Langkah 4
Hitung nilai persediaan barang jadi,
Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsi arus biaya
rata-rata.
Unit
8.000
2.000
10.000
Biaya(Rp)
300.000.000
80.000.000
380.000.000
Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 38.000 ( 380.000.000 : 10.000 unit ). Adapun
biaya persediaan akhir barang jadi adalah 152.000.000 ( 38.000 x 4.000 unit ).
Langkah 5
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, dan laba
sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk
memperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6
Menghitung perkiraan beban pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
badan
492.000.000
=
30%
147.600.000
Langkah 7
Menyelesaikan penyusunan anggaran laba rugi
= Laba sebelum pajak penghasilan
= 492.000.000
147.600.000
= 344.400.000
5.
PT. A
badi Raya untuk menyusun anggaran laba rugi per oktober 2008 dengan data-data
sebagai berikut
1. Anggaran produksi oktober 2008 :
Penjualan
Ditambah: persediaan akhir barang jadi
Total barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang diproduksi
6.000 unit
1.800 unit
7.800 unit
1.400 unit
6.400 unit
7. Beban penjualan = Rp. 40.000.000, beban Adm & umum Rp. 25.000.000, dan beban
bunga bulan oktober 2008 = Rp. 26.000.000
600.000.000
84.000.000
Biaya produksi
391.800.000
475.800.000
(109.800.000)
(366.000.000)
234.000.000
Beban operasi:
Beban penjualan
40.000.000
Beban Adm
25.000.000
(65.000.000)
169.000.000
26.000.000
(26.000.000)
143.000.000
Pajak penghasilan:
Perkiraan beban PPh Badan 30%
(42.900.000)
100.100.000
Keterangan:
Penjualan = 6.000 unit