PENCAHAYAAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Konservasi Energi
Disusun oleh:
Akbar Kurnia
Azhar Fadhilah K
Mila Minhatul M
Mitha Selviyana
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
BAB II
DASAR TEORI
Sistem penerangan adalah sistem yang mengatur pencahayaan sesuai dengan kebutuhan
visual yang dibutuhkan. Sistem penerangan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memanfaatkan cahaya matahari sebagai cahaya sumber alami secara maksimal. Hal ini
dimaksudkan agar pemakaian energi listrik untuk pencahayaan bisa seminimal mungkin.
Persyaratan pencahayaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Sistem pencahayaan buatan yang dirancang
-
terpasang, melalui pemilihan lampu dengan efikasi tinggi serta ballast dan armatur yang efisien.
Pada bangunan publik atau lainya, cahaya dapat diperoleh dari sumber alami (matahari)
maupun sumber buatan (lampu). Lampu elektrik yang dipergunakan untuk bangunan gedung
antara lain jenis bulb dan fluorescent/TL. Lampu bulb menghasilkan cahaya melalui kawat
filamen yang dilalui arus listrik. Cahaya tersebut melepaskan panas secara radiasi dalam daerah
tampak dari spektrum radiasi yang dihasilkan.
Kualitas warna cahaya dibedakan menjadi :
-
Pemilihan warna lampu bergantung pada tingkat iluminasi yang diperlukan agar diperoleh
pencahayaan yang nyaman. Makin tinggi tingkat iluminasi yang diperlukan, maka warna lampu
yang digunakan adalah jenis lampu dengan CCT sekitar > 5000 K ( daylight ) sehingga tercipta
pencahayaan yang nyaman.
Sedangkan untuk kebutuhan tingkat iluminasi yang tidak terlalu tinggi, maka warna lampu
yang digunakan < 3300 K ( warm white ).
-
Renderansi Warna
Disamping warna cahaya lampu, perlu diketahui efek suatu lampu kepada warna obyek,
untuk itu dipergunakan suatu indeks yang menyatakan apakah warna objek tampak ilmiah
apabila diberi cahaya lampu tersebut.
Lampu-lampu diklarifikasikan dalam kelompok renderansi warna yang dinyatakan dengan
Ra, sebagai berikut :
- Efikasi
Efikasi adalah rentang angka perbandingan antara fluks cahaya (lumen) dengan daya listrik
suatu sumber cahaya (watt). Efikasi juga disebut fluks cahaya spesifik.
fluks cahaya [lumen ]
efikasi=
Dengan rumus:
daya listrik sumber pencahayaan[watt ]
- Iluminasi
Iluminasi sering di sebut juga intensitas penerangan atau kekuatan penerangan atau dalam BSN
di sebut Tingkat Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks cahaya yang menyinari
permukaan suatu bidang. Lambang iluminasi adalah E dengan satuan lux (lx).
2.2
carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas
yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai mengeluarkan cahaya, dan cahaya yang didapat
pada waktu itu baru mencapai 3 Lumen/W (Lumen = satuan arus cahaya).
Sistem penerangan saat ini yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya
adalah jenis lampu pijar, lampu flourescent ( lampu TL ), lampu CFL yang dikenal sebagai
lampu hemat energi (LHE), lampu halogen, lampu HID ( High Intensity Discharge ) dan lain-lain
serta banyak menggunakanballast konvensioanl dan ballast elektronik.
1. Lampu Flourescent ( Lampu TL )
Belakangan ini, penggunaan jenis lampu ini lebih populer daripada lampu pijar. Lampu ini
memiliki efisiensi yang tinggi dan ketahanan yang lebih lama, hampir 20.000 jam.
Sayangnya, lampu ini membutuhkan alat ballast yang memakan banyak daya. Efisiensi
dapat ditingkatkan dengan menggunakan ballast elektronik.
50-90 lumen per watt dengan umur lampu 24000 jam, pemanasan 10 menit, pencapaian
panas dalam waktu 60 detik. Gas pengisinya adalah Xenon.
6. Ballast Elektronik
Ballast jenis ini mempunyai keunikan khusus, yaitu sistem bekerjanya tidak lagi
menggunakan gulungan (kumparan) pada suatu inti besi, berbeda sekali dengan ballast
konvensional yang masih menggunakan gulungan (kumparan) pada inti besi. Ballast
elektronik menggunakan suatu sistem rangkaian elektronik sehingga besarnya rugi-rugi
pada inti besi, pada kumparan menjadi tidak adalagi, dan hanya sedikit rugi saja karena
rangkaian/sirkit. Inilah yang paling menguntungkan dalam penghematan energi listrik yang
diserapnya.
Keuntungan lain yang didapat adalah dapat diatur konsumsi arus listriknya dengan tetap
mempertahankan besar tegangan yang diinginkan, sehingga ballast elektronik dapat
digunakan untuk sistem pengaturan energi listrik sesuai yang dibutuhkan pada suatu
ruangan. Dengan sistem sirkit elektronik maka ballast menjadi lebih ringan dan lebih kecil
dibandingkan dengan ballast konvensional (sistem gulungan kawat).
BAB III
DATA
1. Data spesifikasi
No
Jenis lampu
Merk / Type
Watt
Lumen
LHE
18
Spotlight
60
LED
Philips
TL
1100
10.5
1055
58
4000
2. Data pengukuran
No
1
Lampu
LHE
rata-rata
Spotlight
rata-rata
LED
rata-rata
ballast elektronik
rata-rata
ballast konvensional
rata-rata
ballast konvensional
kapasitor
rata-rata
Volt
Ampere
Watt
cos phi
lux
224
223.7
223.85
0.13
0.12
0.125
18
17
17.5
0.64
0.63
0.635
387
382
384.5
223.9
223.8
223.85
0.24
0.24
0.24
54
54
54
0.997
0.977
0.987
1169
1130
1149.5
224
223.4
223.7
0.08
0.08
0.08
10
10
10
0.56
0.561
0.5605
852
855
853.5
223.6
224.2
223.9
0.21
0.22
0.215
45
47
46
0.96
0.966
0.963
1250
1336
1293
223.4
224
223.7
0.36
0.35
0.355
39
40
39.5
0.48
0.514
0.497
869
1079
974
223.9
0.31
38
0.54
1034
224.3
224.1
0.33
0.32
40
39
0.536
0.538
1085
1059.5
3. Data perhitungan
Dari lampu LHE :
P = V x I x cos phi
= 223.85 x 0.125 x 0.635
= 17.768 Watt
Lumen =
lux
A
dimana :
Diasumsikan A = 1 m2
Jadi :
Efikasi =
lumen
Watt
284.5
17.768
= 16.011 lm/Watt
Hasil perhitungan :
N
o
1
2
3
4
5
Lampu
LHE
Spotlight
LED
ballast
elektronik
ballast
konvension
al
ballast
konvension
al kapasitor
Volt
223.8
5
223.8
5
Amper
e
Cos
phi
Watt
alat
perhitunga
ukur
n
lume
n
efikasi (lumen/Watt)
alat
perhitunga
ukur
n
0.125
0.635
17.5
17.768
284.5
16.257
16.011
0.24
0.987
54
53.025
1149.
5
21.287
21.678
223.7
0.08
0.560
5
10
10.030
853.5
85.35
85.088
223.9
0.215
0.963
46
46.357
1293
28.108
27.892
223.7
0.355
0.497
39.5
39.468
974
24.658
24.677
224.1
0.32
0.538
39
38.581
1059.
5
27.166
27.461
BAB IV
ANALISIS
Pada praktikum konservasi sistem pencahayaan, hal yang dilakukan yaitu mengukur
tegangan (Volt), arus (Ampere), dan cos phi menggunakan alat ukur clamp on pada berbagai
jenis lampu, yaitu LHE, Spotlight, LED, dan TL dengan menggunakan ballast elektronik atau
konvesional.
Data exiting yang diperoleh :
1.
LHE
= 16.011 lm/Watt
2.
Spotlight = 21.678 lm/Watt
3.
LED
= 85.088 lm/Watt
Lampu LED memiliki nilai efikasi paling besar yaitu 85.088 lm/Watt dibandingkan lampu
lainnnya (LHE dan Spotlight), Artinya lampu LED lampu yang paling hemat energi. Pada lampu
LED, daya input yang dibutuhkan kecil namun energi berguna (lumen) besar sehingga nilai
efikasi LED besar. Pada lampu LHE daya input yang dibutuhkan besar untuk energi berguna
(lumen) yang kecil sehingga nilai efikasi LHE kecil yaitu 16.011 lm/Watt. Pada lampu spotlight,
cahaya berwarna kekuningan sehingga lumen besar dan daya input yang dibutuhkan besar pula
sehingga nilai efikasi spotlight sebesar 21.678 lm/Watt.
Pengaruh kapasitor pada lampu TL dengan ballast konvensional :
Ballast
efikasi
konvensional
Tanpa kapasitor
Volt
Ampere
Cos phi
Watt
lumen
223.7
0.355
0.497
39.468
974
24.677
Dengan kapasitor
224.1
0.32
0.538
38.581
1059.5
27.461
(lumen/Watt)
Lampu TL yang digunakan memiliki spesifikasi 58 Watt, dan kapasitas kapasitor yang terpasang
memiliki muatan 8 F. Terlihat perbedaan setelah dipasang kapasitor, lumen naik dari 974 lm
menjadi 1059.5 lm, cos phi naik dari 0.497 menjadi 0.538 namun arus turun dari 0.355 A
menjadi 0.32 A. Sehingga daya yang dibutuhkan setelah menggunakan kapasitor lebih kecil.
Maka dari itu nilai efikasi menjadi lebih tinggi sebesar 27.461 lm/Watt.
BE
80
60
= ballast elektronik
40
efikasi (lm/Watt)
Keterangan :
20
BK
= ballast konvensional
jenis lampu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari praktikum konservasi sistem pencahayaan dapat disimpulkan bahwa :
Lampu LED memiliki efikasi paling besar yaitu 85.088 lm/Watt dibandingkan dengan jenis
lampu lainnya (LHE, Spotlight, TL ballast elektronik, TL ballast konvensional, TL ballast
dengan kapasitas 8 F.
Pengaruh penggunaan kapasitor dengan kapasitas yang tepat yaitu dapat menaikkan cos phi
dan energi berguna (lumen) pada lampu TL.
Saran
sebelum praktikum dimulai :
Pastikan terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan (clamp on dan luxmeter).
Alat ukur yang digunakan berfungsi dengan benar (tidak mengalami kerusakan).
Mengetahui spesifikasi semua jenis lampu yang akan digunakan pada praktikum (LHE,
spotlight, LED, TL).