MASYARAKAT (IbM)
Oleh:
Ketua Tim Pengusul
Indo Intan, S.T.,M.T. (0929127802)
Anggota Tim Pengusul
Santi, S.Kom. ()
Ardimansyah, S.Kom.
BAB 1
PENDAHULUAN
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di pulau ini. Dua sekolah ini memiliki keterbatasan
dalam akses transportasi, penerangan, teknologi informasi dan komunikasi. Akibatnya, jumlah
siswa yang memiliki animo untuk melanjutkan pendidikannya cukup rendah. Selesai di jenjang
pendidikan SD, mereka tidak termotivasi untuk melanjutkan ke SMP atau SMA. Faktor yang
berpengaruh dalam hal ini adalah karena faktor ekonomi dan pendidikan orang tua yang masih
rendah serta kurangnya daya tarik yang diberikan oleh sekolah saat proses pembelajaran di tingkat
SD.
Di SMP 28, masih banyak guru mengajar tidak selaras dengan kualifikasi pendidikannya,
misalnya guru Bahasa Indonesia terpaksa mengajar Matematika karena jumlah guru Matematika
kurang. Jika hal ini tidak dilakukan maka kelas akan kosong dari guru pengajar Matematika.
Alasan lainnya, guru juga tidak mendapatkan honor jika tidak mengajar sementara kebutuhan
keluarga menuntut agar bisa bertahan hidup melalui profesi sebagai guru. Hal yang sama juga
terjadi pada mata pelajaran yang lain, terjadi pengajaran silang di antara guru yang tersedia
bahkan pengajaran silang ini terjadi lintas sekolah, guru SMP mengajar di SMA karena jumlah
guru masih kurang.
Hampir sama dengan SMP 28, di SDN Barrang Lompo pun tidak jauh berbeda. Sering
terjadi pengajaran silang untuk menutupi kekurangan guru dan materi pelajaran. Hanya saja, di
tingkat SD kualifikasi pengajaran gurunya sebagai guru kelas yang bisa mengajarkan beberapa
mata pelajaran sekaligus, kecuali untuk mata pelajaran tertentu seperti Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Inggris, sedangkan di SMP, kualifikasi guru sebagai guru mata pelajaran tertentu
sesuai keahliannya meskipun masih terjadi juga pengajaran silang antar mata pelajaran dan antar
sekolah.
Kondisi kedua sekolah tersebut memungkinkan guru akan menjadi tidak berkompeten dan
produktif dalam melahirkan peserta didik yang berkualitas karena pengelolaan proses
pembelajaran di kelas tidak variatif. Apalagi jika sudah ada paradigma yang dimiliki oleh guru
bahwa jika siswa pulau yang diajar, maka kemampuan bertanya atau rasa ingin tahunya tentang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) kurang, sedangkan siswa di kota cepat memiliki informasi baru karena jangkauan TIK tak
terbatas. Paradigma ini membuat guru menjadi malas melakukan pengembangan dan variasi
pengajaran secara kreatif karena tantangannya kurang. Orientasi guru adalah bagaimana siswa
diajar dengan konten materi yang lebih sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan
pencerapannya, dimana kemampuan pencerapan juga dipengaruhi oleh kondisi transformasi
kemajuan lingkungan
sekitar misalnya transportasi, TIK, ekonomi, social dan budaya. Hal-hal inilah yang menjadi
alasan
guru
hanya
mengandalkan
metode
konvensional
sebagai
satu-satunya
alternatifpembelajaran yang tidak menyusahkan.
Sebagai dampak dari masalah gurunya, akan mempengruhi prestasi beajar siswa. Siswa di
tingkat SD masih lambat dalam membaca dan memahami materi yang disampaikan, nilainya juga
masih banyak yang rendah atau menengah. Sementara di tingkat SMP, masih banyak siswa yang
belum memahami materi pelajaran di SD, misalnya Matematika dan Bahasa Inggris. Meskipun
mayoritas siswa kelas VI lulus 100% pada Ujian Nasional akan tetapi daya saing lulusan di kedua
sekolah ini masih rendah dan susah beradaptasi dengan lulusan siswa di kota.
Peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya pembelajaran
berbasis konvensional atau ceramah (Samodra,2009) yang monoton, kurang interaktif, kurang
dinamis, serta harus menggunakan kemampuan berimajinasi. Di samping itu, teknologi informasi
dan komunikasi misalnya penggunaan gadget (peralatan komputer dan telekomunikasi dinamis)
sudah menggurita di kalangan masyarakat, alangkah tertinggalnya jika lingkungan sekolah tidak
mampu mengakomodasi kebutuhan siswa sekarang ini. Hal ini juga bisa membuat siswa kurang
bersemangat dan kurang percaya terhadap ilmu pengetahuan yang disampaikan kepada mereka
karena ketidakmampuan gurunya memaparkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran agar
menjadi menarik, mudah dimengerti, merangsang siswa untuk menggunakan kreatifitasnya dalam
memahami dan mengembangkan materi yang diberikan untuk memenuhhi standar kompetensi
yang diamanatkan pada kurikulum 2013.
Metode konvensional bergantung pada guru (teacher centre learning) bergantung pada
buku teks, dimana buku teks hanya memuat materi bahasan atau dengan kata lain bahwa metode
pembelajaran konvensional menitikberatkan pada aspek penghapalan secara tekstual dan ujian
secara tertulis saja. Jika kedua aspek tersebut bagus maka diindikasikan berhasil.
Gurulah yang menjadi ujung tombak keberhasilan pendidikan itu sendiri dan
bertanggungjawab atas ketercapaian standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi
adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk
melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan
efisien sehingga materi tersebut mudah dipahami karena menarik perhatian dari visualisasinya.
Untuk mewujudkan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas secara menarik dan
interaktif, maka perlu dilakukan strategi pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia di dalam
kelas agar suasana kelas menjadi lebih hidup, tidak membosankan dan terjalin komunikasi yang
memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Strategi yang
dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada guru dalam memanfaatkan multimedia sebagai
media pembelajaran, baik penjelasan mengenai penggunaan perangkat keras maupun mengelola
perangkat lunak dalam bentuk membuat presentasi, animasi visual serta penggunaan fasilitas
internet. Pelatihan ini diharapkan berdampak positif terhadap kemampuan guru yang meliputi
keterampilan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari
profesionalismenya dalam rangka menghasilkan luaran siswa yang memiliki kompetensi dasar
yang handal. 1.2 Permasalahan Mitra
Sebagian besar penduduk Kelurahan Pulau Barrang Lompo yang masuk wilayah
Kecamatan Ujung Tanah memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yakni sekitar 95%,
selebihnya bekerja di bidang industri, pekerja bangunan, pemerintahan, transportasi dan jasa. Di
pulau ini hanya terdapat dua buah SD yaitu SDN Barrang Lompo dan SD Inpres Barrang Lompo
serta satu buah SMP, SMPN 28.
Pulau yang berjarak 13 km dari Makassar, untuk menjangkaunya membutuhkan
transportasi laut (kapal) membuat akses ke pulau ini terbatas, mengingat kapal penyeberangan
juga memiliki jadwal yang terbatas sehingga akan menjadi kendala dalam mengakses informasi
dari kota. Di samping itu, faktor jarak dan laut membuat operator seluler masih terbatas dalam
memberikan jasa layanan komunikasi. Sambungan telepon atau internet sangat terbatas karena
hanya ada satu operator yang memiliki Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun penerima
sehingga operator lain yang tidak memiliki BTS sehingga kualitas jaringannya yang kurang bagus.
Lebih krusial lagi, suplai listrik dari PLN sangat terbatas hanya pukul 18.00 sampai pukul
06.00 sehingga pembelajaran di sekolah yang membutuhkan alat elektronika atau peralatan
multimedia sangat terbatas karena bergantung pada suplai cadangan dari generator pembangkit
(genset).
Proses pembelajaran dengan metode konvensional tersebut menimbulkan kejenuhan pada
siswa karena proses pembelajaran lebih menekankan pada indera
pendengaran saja dan penglihatan sebatas coretan di papan tulis disertai kemampuan berimajinasi
tentang materi yang dijelaskan, kurang kreatifnya siswa, kurang terpaparkannya materi secara
visual, variasi materi monoton, kurang bisa menjelaskan aplikasi materi dengan teklologi dan
informasi kekinian sehingga luaran peserta didik kurang kreatif, kurang bisa menganalisis
masalah, dalam hubungannya dengan teknologi dan informasi komputer, menjadi siswa yang
gagap teknologi, kurang up-date dan sejumlah ketidakmampuan lainnya.
Masalah-masalah tersebut merupakan masalah yang dihadapi mitra. Berdasarkan
pemetaan penulis dan latar belakang keilmuan, maka kami memetakan permasalahan prioritas
mitra adalah kemampuan pengelolaan system pembelajaran berbasis multimedia dan keterbatasan
sarana pembelajaran. Hal inilah yang mendasari perlunya pengabdian masyarakat di sekolah
tersebut agar bisa memberikan solusi dengan cara meningkatkan profesinalisme guru agar
menghasilkan luaran yang memiliki kompetensi handal.
Di samping keterbatasan yang ada, mitra memiliki potensi seperti yang ditunjukkan pada
tabel 1.1 berupa sumber daya manusia dan fasilitas pembelajaran. Potensi tersebut sebagai sumber
daya manusia yang akan diberdayakan dan ditingkatkan kemampuannya dengan memanfaatkan
fasilitas yang ada guna menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.
SMPN 28
14 orang
367 orang
16 orang
198 rang
4 unit
1 unit
1 unit
6 ruangan
0
4 unit
1 unit
1 unit
12 ruangan
1
BAB 2
TARGET DAN LUARAN
Target kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru melalui
pengelolaan pembelajaran berbasis multimedia sehingga penyajian materi lebih menarik yang
mampu menstimulus siswa untuk memiliki pola pikir inovatif, kreatifdan produktifguna
memenuhi standar kompetensi pada jenjang pendidikan dasar.
Adapun luaran yang diharapkan setelah pelatihan ini sebagai berikut:
1. Keterampilan bagi guru SD dan guru SMP yang mencakup:
2. Guru memiliki kemampuan mengoperasikan perangkat keras sistem multimedia seperti
satu set Infocus (proyektornya, konektor, layarnya, dan pointer wireless)
3. Guru mampu mengelola dan membuat presentasi materi berbasis multimedia di power
point dan adobe flash misalnya pembuatan animasi visual untuk proses pembelajaran
sesuai mata pelajarannya.
4. Guru mampu menerapkan teknik pembelajaran berbasis multimedia di dalam kelas sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkannya.
5. Guru mampu melakukan penelusuran (browsing), pencarian (searching), pengunduhan
(download), dan pengunggahan (upload) materi pembelajaran sehingga referensi
pembelajaran menjadi bervarisi dan informasinya terkini sesuai kebutuhan pengajaran.
6. Guru mampu membuat grup di facebook atau memberikan komentar di twitter sebagai
media sosial untuk tujuan pembelajaran dan komunikasi informasi.
7. Aplikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam bentuk softcopy berupa contoh bagi setiap
mata pelajaran. Sertifikat pelatihan
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh P4M Stmik Dipanegara Makassar sebagai salah
satu bentuk kinerja pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Informatika
dalam rangka meningkatkan kualitas profesionalisme guru dalam menyusun teknik pembelajaran
berbasis multimedia interaktif.
1. Kinerja Pengelola Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat pengabdian kepada
masyarakat (P4M) Stmik Dipanegara dalam waktu tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kinerja Pengabdian Masyarakat P4M Stmik Dipanegara
No
1
Tahun
2012
2012
Kegiatan
Tujuan
dipertanggungjawabkan.
2012
2013
2014
2014
masyarakat pulau.
Untuk membantu para guru mengelola
pembelajaran yang efektif melalui pemanfaatan
media teknologi Informasi dan Komunikasi.
Untuk memberikan keterampilan berbasis
komptensi bagi alumni SMK Negeri 1 Malili agar
mereka bisa terampil dalam bekerja atau dalam
melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan
tinggi.
Untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat
umum seputar teknologi informasi dan komunikasi
agar menambah wawasan mereka dalam semua
bidang kehidupan.
10
2. Jenis kepakaran tim pelaksana dalam mengakomodasi kebutuhan dan permasalahan mitra
Kegiatan ini melibatkan berbagai bidang ilmu yang relevan yakni Teknik Komputer,
Kendali, dan Elektronika serta Teknik Informatika. Berikut daftar tim yang terlibat dengan
kepakaran dan solusi yang diberikan terhadap permasalahan mitra:
11. Indo Intan, S.T., M.T., bidang kepakaran Teknik Komputer, Kendali dan Elektronika,
berperan dalam upaya memberikan pelatihan penggunaan perangkat keras system
multimedia dan memberikan pelatihan tatacara mengelola dan membuat presentasi
multimedia pada perangkat lunak aplikasi adobe flash untuk pembuatan materi
pembelajaran dan animasi visual untuk mata pelajaran Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Terpadu, TIK, Pendidikan Agama.
12. Santi, S.Kom, bidang kepakaran Teknik Informatika, berperan dalam memberikan
pelatihan tatacara penelusuran (browsing), pencarian (searching), pengunduhan
(download), dan pengunggahan (upload) materi pembelajaran atau artikel lain serta
memperkenalkan cara menggunakan media sosial untuk tujuan pembelajaran dan
komunikasi informasi.
13. Ardimansyah, S.Kom., bidang kepakaran Teknik Informatika, berperan dalam
memberikan pelatihan tatacara mengelola dan membuat presentasi multimedia pada
perangkat lunak aplikasi power point dan adobe flash untuk pembuatan materi
pembelajaran dan animasi visual untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Terpadu, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
11
BAB 5
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5. 1 Anggaran Biaya
Untuk rincian biaya kegiatan akan kami jabarkan pada tabel 3 berikut:
Tabel 5.1 Justifikasi Anggaran
1. Honor
Honor
Honor/Jam(Rp)
Ketua
40,000
Anggota 1
33,000
Anggota 2
33000
SUB TOTAL (Rp)
Waktu
(jam/minggu)
5
4
4
6,400,000
4,224,000
4,224,000
14,848,000
2. Peralatan Penunjang
Material
Notebook
Tablet
LCD Projektor
Screen Manual
Projector
Wireless Laser
Pointer
Hard Disk
External
Kamera Digital
Modem
Kartuperdana
+isi ulang
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Disewa, memproses
materi pembelajaran
Media koneksi internet
fleksibel
Disewa, Menampilkan
materi secara visual
Disewa, Layar untuk
menampilkan materi
Menyorot materi di layar
10
Harga Peralatan
Harga
Penunjang per
Satuan (Rp)
Tahun (Rp)
400,000
4,000,000
3,000,00 0
3,000,000
1,000,00 0
1,000,000
200,000
400,000
100,000
200,000
700,000
700,000
1
4
4
1,700,00 0
400,000
106,500
1,700,000
1,600,000
426,000
12
Material
Flash Disk
Kabel steker
Justifikasi Pemakaian
Menyimpan data secara
fleksibel
Koneksi perangkat keras
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
2
5
Harga Peralatan
Harga
Penunjang per
Satuan(Rp)
Tahun (Rp)
85,000
170,000
50,000
250,000
13,446,000
Material
Catridge printer
Canon MP 258
(Hitam)
Catridge printer
Canon MP 258
(Warna)
Tinta Printer 4
hitam 100 ml
Tinta Printer 4
warna 100 ml
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
---------------------
Biaya per
Tahun (Rp)
Mencetak proposal,
laporan,angket, dll
200,000
200,000
Mencetak proposal,
laporan,dll
250,000
250,000
50,000
150,000
50,000
100,000
38,000
152,000
38,000
114,000
2
3
50,000
100,000
100,000
300,000
1
1
30,000
40,000
30,000
40,000
12
1
4
2,000
2,000
6,000
24,000
2,000
24,000
1,486,000
13
4. Perjalanan
Material
Justifikasi Pemakaian
Perjalanan ke
Survey, sosialisasi, pelatihan
Barrang Lompo
Membeli alat dan
Perjalanan ke took
kelengkapan administrasi
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
Harga
Satuan(Rp)
Biaya per
Tahun(Rp)
600,000
3,000,000
20
50,000
1,000,000
4,000,000
5. Lain-lain
Kegiatan
Survei, sosialisasi,
pelatihan dan
pendampingan
Justifikasi Pemakaian
Akomodasi dan konsumsi
peneliti
Kuantitas
5
Harga
Biaya per
Satuan(Rp) Tahun (Rp)
140,000
Memperbanyak bagi
7
20,000
peneliti, PT, dan mitra
Memperbanyak bagi
Penggandaan dua
40
80,000
modul pelatihan
peserta
Publikasi
Pembuatan spanduk
4
100,000
Kelengkapan peserta dan
Pembuatan atribut dan
40
50,000
peliti (ID Card, notes,
kelengkapan
polpen,sertifikat dan tas)
Penyediaan sarana
Menyewa gedung
1
5,000,000
Seminar
50
50,000
Konsumsi: Snack dan
makan siang
Uang saku peserta
40
50,000
Penyediaan
akomodasi
Memperbanyak bagi
7
40,000
Penggandaan laporan
peneliti, PT, dan mitra
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELAMA 1TAHUN (Rp)
Penggandaan proposal
700,000
140,000
3,200,000
400,000
2,000,000
5000,000
2,500,000
2,000,000
280,000
16,220,000
50,000,000
14
2.
3.
4.
5.
Nama Kegiatan
WII
aktu
1III
'elaksIanaan (Bula
VIII
n)VII
V
V
VI
Tahap Persiapan :
a. Survei dan sosialisasi kegiatan
di lokasi
b. Penyusunan proposal
c. Penyusunan modul pelatihan
Tahap Pelaksanaan :
a. Pelatihan penggunaan perangkat
keras multimedia
b. Pelatihan Pembuatan animasi
visual dengan perangkat lunak
aplikasi
c. Pelatihan pemanfaatan internet
Tahap Penilaian :
Pendampingan dalam proses
pembelajaran di dalam kelas
Seminar kegiatan
Penyusunan Laporan
15
Nama : NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan : Nama
Sekolah : Alamat :
Kusnandi, S.Pd.
Dengan in menyatakan bersedia untuk bekerjasama sebagai mitra kegiatan program Iptek
bagi masyarakat (IbM) dengan judul :
IbM Pelatihan Animasi Visual dalam Penyusunan Teknik Pembelajaran Berbasis
Multimedia dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru SDN Barrang
Lompo dan SMPN 28 di Kelurahan Barrang Lompo
Ketua pelaksana kegiatan IbM dimaksud adalah:
Nama Ketua Tim Pelaksana : Indo Intan, S.T.,M.T.
NIDN
: 0929127802
Pangkat/Golongan
: Penata/IIIc
Jurusan
: Teknik Komputer, Kendali, dan Elektronika
Guna menerapkan Iptek dalam penerapan pembelajaran berbasis multimedia terhadap
peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas yang sudah disepakati bersama
sebelumnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat denga penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa
ada unsur paksaan di dalamnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, April 2014 Yang menyatakan,
Kepala SMPN 28 Barrang Lompo
Kusnandi, S.Pd.
NIP: 19680426 199402 1 002
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan : Nama
Sekolah : Alamat :
Dengan in menyatakan bersedia untuk bekerjasama sebagai mitra kegiatan program Iptek
bagi masyarakat (IbM) dengan judul :
IbM Pelatihan Animasi Visual dalam Penyusunan Teknik Pembelajaran Berbasis
Multimedia dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru SDN Barrang
Lompo dan SMPN 28 di Kelurahan Barrang Lompo
Ketua pelaksana kegiatan IbM dimaksud adalah:
Nama Ketua Tim Pelaksana : Indo Intan, S.T.,M.T.
NIDN
: 0929127802
Pangkat/Golongan
: Penata/IIIc
Jurusan
: Teknik Komputer, Kendali, dan Elektronika
Guna menerapkan Iptek dalam penerapan pembelajaran berbasis multimedia terhadap
peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas yang sudah disepakati bersama
sebelumnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat denga penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa
ada unsur paksaan di dalamnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, April 2014 Yang
menyatakan, Kepala SDN
Barrang Lompo
2311985122091
Makassar, April 2014
^fang^menyatakan,
I Barrang Lompo