Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN
Twin to Twin Transfution Syndrome (TTTS) adalah suatu keadaan dimana
terjadi transfuse darah intrauterin dari janin ke janin yang lain pada kehamilan
kembar. TTTS merupakan komplikasi dari kehamilan kembar monochorionik
dimana gambaran sonografi terlihat ditemukan polihidramnion pada satu kantong
dan oligohidramnion pada kamtong yang lainnya pada suatu kehamilan ganda
monochorionik-diamniotik.
Angka kejadian TTTS berkisar antara 4 % sampai 35 % dari seluruh
kehamilan kembar monochorion dan menyebabkan kematian pada lebih dari 17%
dari seluruh kehamilan kembar. Bila tidak diberikan penanganan yang adekuat,
lebih dari 80% janin dari kehamilan tersebut akan mati intrauteri atau mati selama
masa neonatus. Kematian dari satu janin intrauterin akan membawa konsekuensi
terjadinya Disseminated Intravascular Coagution (DIC). Kehamilan kembar
monochorion menunjukkan adanya peningkatan risiko gangguan perkembangan
substantia alba dari jaringan otak pada periode antenatal.
TTTS merupakan akibat dari ketidakseimbangan yang kronis dari
transfuse antar janin kembar yang terjadi melalui anatomosis pembuluh darah
plasenta pada kehamilan kembar monochorion. Janin donor akan menjadi anemis,
oliguri, dan mengalami pertumbuhan yang terhambat, sedangkan janin penerima
(resipien) menjadi polisitemia, poliuria, hipervolemia, dan potensial menjadi
hidropik.

Anda mungkin juga menyukai