SUTT PMT Gardu Induk PDF
SUTT PMT Gardu Induk PDF
1. SUTT
SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) biasanya memiliki tegangan
kerja 30kV hingga 150kV sedangkan SUTET (Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi) memiliki tegangan kerja 200kV hingga 500 kV. Konfigurasi
jaringan SUTT pada umumnya single atau double sirkuit, 1 sirkuit terdiri dari
3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar
netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya
yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri
dari dua atau empat kawat (double atau quadrapole) dan berkas konduktor
disebut bundle conductor.
Saluran transmisi tegangan tinggi jarak antara menara atau tiang
berjauhan, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, oleh karena itu
digunakan kawat penghantar ACSR. Kawat penghantar alumunium terdiri
dari berbagai jenis dengan lambangsebagai berikut:
a. AAC (All Alumunium Conductor) yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari alumunium.
b. AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
c. ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced) yaitu kawat
penghantar alumunium berinti kawat baja.
d. ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced) yaitu kawat
penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
2. SKTT
SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) biasanya memiliki tegangan
operasi 30kV hingga 150kV. Saluran kabel bawah tanah atau underground
cable adalah saluran transmisi yang menyalurkan listrik melalui kabel yang
dipendam didalam tanah. Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk
pemasangan dalam kota, karena berada didalam tanah maka tidak menganggu
keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca
atau kondisi alam, namun tetap memiliki kekurangan antara lain mahal dalam
instalasi dan investasi serta sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikkannya. Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah dengan
alasan beberapa pertimbangan:
a. Ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena
sangat sulit mendapatkan tanah untuk lapak tower.
b. Ruang bebas juga sangat sulit karena padat bangunan dan banyak
gedung-gedung tinggi.
c. Pertimbangan keamanan dan estetika.
d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban sangat tinggi.
3. PMT
Saklar pemutus tenaga atau PMT adalah suatu peralatan pemutus
tenaga rangkaian listrik yang mampu membuka dan menutup rangkaian listrik
pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat sesuai dengan ratingnya
juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas
adalah sebagai berikut.
a. Mampu menyalurkan arus maksimum secara terus menerus.
b. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada
pemutus tenaga itu sendiri.
Setiap PMT dirancang sesuia dengan tugas yang akan dipikulnya, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:
a. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana
pemutus daya itu akan dipasang. Nilainya tergantung pada jenis
pentanahan titik netral sistem.
b. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya.
Nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus
nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang.
c. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya
tersebut terpasang.
d. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung.
Hal ini berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang
dibutuhkan.
e. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain
disekitarnya.
f. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
g. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
h. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.
4. PMS
Pemisah (PMS) berfungsi sebagai alat untuk memisahkan peralatan
dari tegangan. Terdiri dari pemisah tegangan (PMS REL dan PMS Line) dan
pemisah pentanahan.
PMS hanya boleh dioperasikan tanpa arus. Posisi pisau-pisau PMS
harus dapat dilihat secara nyata kedudukannya, baik dalam kondisi tertutup
atau terbuka untuk keperluan keselamatan kerja.