BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan jalan
beton (rigid pavement).
2. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pada setiap tahapantahapan pelaksanaan pembangunan jalan beton (rigid pavement).
1.3.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan
informasi
tentang
tahapan-tahapan
pelaksanaan
yang
harus
diperhatikan
selama
rumusan
masalah,
batasan
masalah,
dan
sistematika
penulisan).
2. BAB II : Membahas mengenai landasan teori dari perkerasan beton
(rigid pavement).
3. BAB III : Membahas mengenai metodologi penelitian.
4. BAB IV : Membahas mengenai analisis dan pembahasan.
5. BAB V : Membahas mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Perkerasan Komposit
Perkerasan Komposit adalah perkerasan kaku dengan pelat beton
sebagai lapisan pondasi dan beton aspal (AC) sebagai lapis
permukaan. Lapisan permukaan beton ini diperhitungkan sebagai
bagian yang memikul beban lalu lintas.
2.3.
mempunyai
beberapa
mutu
tinggi.
Ada
beberapa
alasan
mengapa
kita
harus
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data didapatkan dari studi literatur dengan cara
mengumpulkan referensi yang menunjang penulisan tentang pelaksanaan
pembangunan jalan beton (rigid pavement).
3.2.
Pengolahan Data
Dari data-data yang telah ada maka dapat dibuat diagram alir penelitian.
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. dibawah ini.
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Selesai
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
.1. Umum
Perkerasan jalan beton semen portland atau lebih sering disebut
perkerasan
kaku
atau
rigid
pavement
merupakan
perkerasan
yang
kekakuan yang relatif cukup tinggi. Perkerasan beton kaku memiliki modulus
elastisitas yang tinggi, sehingga dapat mendistribusikan beban terhadap bidang
tanah yang cukup luas. Bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan
diperoleh dari slab beton itu sendiri.
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan rigid pavement ini adalah sebagai
berikut :
1.
Pekerjaan Tanah.
a. Timbunan Tanah Biasa.
b. Penyiapan Badan Jalan.
2.
3.
Pekerjaan Struktur.
a. Pekerjaan Lantai Kerja, misalnya dengan tebal 7 cm.
b. Pekerjaan Baja Tulangan.
c. Pekerjaan Rigid, misalnya beton K 350 dengan tebal 30 cm.
10
11
12
4.4.
Pekerjaan Struktur
4.4.1. Pekerjaan Lantai Kerja
Contohnya lantai kerja dengan ketebalan 7 cm. Adapun tahapan
pelaksanaan pekerjaan lantai kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan bekisting yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Gambar 4.8. Pemasangan Bekisting Lantai Kerja.
2. Penghamparan beton non struktural dengan tebal 7 cm dan lebar
8 m.
13
14
4.4.2.2.
15
Troweling
Pemasangan Bekisting
S
Penyempurnaan
Kerataan Permukaan
Pemasangan Plastik,
Tulangan dan Dowel
Grooving dan
Penyempurnaan
Pemasangan.Rel
Dudukan Alat Finisher
Curing Compound
Pekerjaan Tenda
Pelindung
Spreading
Vibrating
16
Cutting
Pekerjaan Perataan
Gambar 4.15. Skema Pelaksanaan PekerjaanJoint
RigidSealant
Pavement.
Setelah pekerjaan lean concrete (beton lantai kerja) selesai dilaksanakan
dan beton telah mencapai umur yang disyaratan, maka pekerjaan
perkerasan beton K-350 dapat segera dilaksanakan.
Tahapan pekerjaan perkerasan jalan dengan beton (rigid pavement)
adalah sebagai berikut :
1. Memasang bekisting acuan diatas beton lantai kerja (lean concrete).
Gambar 4.16. Memasang Bekisting.
17
18
19
9.
Perawatan Beton
Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari
permukaan atau setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka
seluruh permukaan beton harus segera ditutup dan dipelihara,
perawatan dilakukan selama 7 hari atau waktu yang lebih pendek
apabila 70 % kekuatan tekan atau lentur telah tercapai lebih awal.
Permukaan
beton
harus
seluruhnya
ditutup
dengan
lembar
20
21
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Perkerasan kaku (rigid pavement) adalah suatu susunan konstruksi
perkerasan dimana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton, yang terletak
diatas pondasi atau langsung diatas tanah dasar pondasi atau langsung diatas
dasar (subgrade).
Secara umum jenis perkerasan kaku ada 2 yaitu :
a. Perkerasan beton semen.
b. Perkerasan komposit.
22
Secara garis besar tahapan pelaksanaan pekerjaan rigid pavement ini adalah
sebagai berikut :
a. Pekerjaan tanah.
b. Pekerjaan perkerasan berbutir.
c. Pekerjaan struktur.
5.2.
Saran
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan beton harus betul-betul diperhatikan
tahapan pekerjaannya agar jalan beton yang dibangun dapat bertahan
dengan lama.
2. Untuk jalan yang melayani beban lalu lintas yang berat dan padat
sebaiknya menggunakan jalan beton.
3. Diharapkan pemerintah serius dalam menrencanakan dan mengelola jalan
beton.
23
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton semen
(edisi final). Jakarta: PU Permukiman dan Prasarana.
Suryawan, Ari. (2009). Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (cetakan kedua).
Yogyakarta: Beta Offset.
Departemen Pekerjaan Umum. (2003). Pelaksanaan Perkerasan jalan Beton semen
Berdasarkan SNI PD T 14-2003. Jakarta: PU Permukiman dan Prasarana.
24