Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA
DI PROPINSI SUMATERA SELATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI


DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR
Laporan Pengumpulan dan Pengolahan data HAM di Propinsi Sumatera Selatan
disusun oleh Direktorat Informasi HAM TA 2011. Data dan Informasi yang dimuat
merupakan hasil pendataan langsung dan hasil kompilasi laporan RANHAM daerah oleh
tim Pulahta.
Laporan ini dimaksudkan untuk melengkapi bahan penyusunan Laporan Tahunan
RANHAM dan evaluasi kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan enam (6) pilar
RANHAM di Propinsi Sumatera Selatan. Laporan Pengumpulan dan Pengolahan Data
HAM TA 2011 mencakup antara lain : Geografis dan kependudukan,

data utama

pelaksanaan 10 kelompok hak dasar HAM 2010, serta data pendukung Indikator
ekonomi/kesejahteraan sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
2010.
Lebih lanjut keseluruhan data yang tersaji dalam publikasi ini merupakan statistik
resmi yang kami peroleh dari masing-masing Satuan Kerja Pemerintah (SKPD). Kiranya
laporan ini dapat menjadi rujukan resmi bagi berbagai pihak yang berkepentingan,
khususnya dalam penghormatan, penegakan dan pemenuhan HAM.

Jakarta, 6 Mei 2011


Direktur Informasi HAM

Budi Sulaksana, SH., M.Si


NIP. 19610515 198603 1 001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...


DAFTAR ISI ..........
DAFTAR LAMPIRAN ..

A.

B.

PROFIL WILAYAH .

1. Geografi ......
2. Sekilas Sumatera Selatan ......

1
2

HASIL IMPLEMENTASI HAM TAHUN 2010 .

Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksanaan RANHAM ..


Persiapan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan .
Pendidikan Hak Asasi Manusia ...........
Penerapan Norma dan Standar HAM ........
Pemantauan, Evaluasi Laporan HAM .....

6
6
7
8
19

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGUMPULAN DAN


PENGOLAHAN DATA

20

1. Petugas .
2. Waktu ...
3. Peserta......

20
20
20

1.
2.
3.
4.
5.

C.

i
ii
iii

DAFTAR LAMPIRAN

1. TOR ...

21

2. SK/SP ...

22

3. Jadwal kegiatan ....

23

4. Daftar Nama Peserta ...

24

A.

PROFIL WILAYAH
1. Geografi
Povinsi Sumatera Selatan terletak antara 1o sampai 4o Lintang Selatan dan 102o
sampai 106o Bujur Timur dengan luas wilayah 87.018 km2 terdiri dari pegunungan
dan pesisir pantai dan dilintasi oleh banyak sungai dan karenanya sering terjadi
banjir. Sebagian besar lahan terdiri dari hutan produksi, lahan pertanian, eksplorasi
dan ekploitasi gas bumi dan bahan galian lainnya seperti minyak tanah dan batubara.
Batas daerah ini adalah di sebelah Utara dengan Provinsi Jambi, di sebelah Selatan
dengan Provinsi Lampung, di sebelah Timur dengan Provinsi Bangka Belitung, di
Pantai Timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh
pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmase dan kayurawa (bakau).
Semakin ke barat merupakan dataran tinggi dan terdapat daerah Bukit Barisan.
Sejak tahun 2006, kembali Provinsi Sumatera Selatan mengalami pemekaran
daerah, dari 14 (empat belas) kabupaten / Kota menjadi 15 (lima belas) kabupaten
kota. Kabupaten yang mengalami pemekaran yaitu kabupaten Ogan Komering Ulu
(OKU) menjadi Kabupaten OKU, OKU Selatan dan OKU Timur dan Kabupaten
Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi Kabupaten OKI dan Kabupaten Ogan Ilir dan
pada tahun 2007, kabupaten Lahat mengalami pemekaran lagi menjadi Kabupaten
Lahat dan Kabupaten Empat Lawang, sehingga sampai dengan tahun 2009, Provinsi
Sumatera Selatan mempunyai 15 kabupaten/kota.
Gambar 1.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009

Tabel 1.1 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota

2. Sekilas Sumatera Selatan


Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan
Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan
pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan
terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di
Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah
kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan
dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal
abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya
Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan
Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
6

Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 (sepuluh)


Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi
Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten / Kota
tersebut sebagai berikut :
1. Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)
2. Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura)
3. Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua)
4. Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung)
5. Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim)
6. Kab. Lahat ( Ibukota Lahat)
7. Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau)
8. Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu)
9. Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai)
10. Kota Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)
11. Kota Palembang ( Ibukota Palembang)
12. Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam)
13. Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau)
14. Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih)

Gambar 1.2 Pembagian Daerah Administrasi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009

a. Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam,
Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama
Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16
persen dan Hindu 0,86 persen.

Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada

semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi


oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan. Pada
umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan
pengunjung yang berasal dari daerah lain. Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi
oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku
mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi
terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan. Seperti halnya dengan
provinsi lain yang ada di Sumatera Selatan dibagi habis menjadi kabupaten dan kota.
Kabupaten / kota dibagi menjadi kecamatan, kecamatan dibagi lagi menjadi desa,
desa dan kelurahan. Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343. Dan Jumlah
kecamatan sebanyak 149 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29
%). Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat setiap aparat
pemerintahan Sumatera Selatan menegakkan prinsip-prinsip pemerintahan yang
bersih dan bertanggungjawab. Ciri khas dari pemerintah seperti ini adalah efektif,
efisien, transparan, partisipatif, responsif dan \'accountable\' dengan indikasi terjalin
satu sama lain.

b. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Tahun 2010


Indeks Pembangunan Manusia IPM) adalah indeks komposit yang digunakan
untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga hal mendasar
pembangunan manusia, yaitu : lama hidup, yang diukur dengan angka usia harapan
hidup sewaktu lahir, pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan
angka melek penduduk usia 15 tahun keatas, dan standar hidup yang diukur dengan
pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan menjadi paritas daya beli.
Pengukuran pembangunan manusia yang diukur IPM/HDI setiap tahun bersama
189 negara lainnya pada tahun 2009 berada diposisi 111. Posisi tersebut tidak saja
mengalami penurunan dari kondisi semula yang berada pada urutan 109 tahun 2008
melainkan juga tidak mencapai target Pembangunan Manusia Indonesia yang telah
disepakati pada Kongres pembangunan Indonesia tahun 2006, dimana target

peringkat HDI/IPM Indonesia tahun 2009 berada di posisi 100-105. Jika


dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, posisi Indonesia dalam indeks
pembangunan manusia Indonesia berada pada urutan 6 dari 10 negara, bahkan
terancam untuk dilewati Vietnam sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru di
kawasan Asia Tenggara. Ini merupakan tantangan kita semua untuk mempercepat
pencapaiannya di tahun 2014 dan 2015 berada di bawah peringkat 100.

Gambar 1.3 Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2010

(Sumber : RAN Kesra Pembangunan Manusia Indonesia 2010-2014).

Tabel diatas menggambarkan kondisi IPM/HDI dari 33 provinsi di Indonesia,


masih terdapat 18 daerah yang kualitas IPM/HDI-nya di bawah rata-rata nasional.
Hanya 10 provinsi yang kualitas HDInya di atas rata-rata nasional. Kesenjangan
kualitas HDI antar daerah menjadi tantangan utama Pemerintah dan para pemangku
kepentingan pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat khususnya di
daerah yang menjadi sumber devisa Negara yang kualitas HDInya diatas rata-rata
nasional.
Bila

kita amati Provinsi Sumatera Selatan

termasuk kategori daerah yang

memiliki kualitas IPM/HDI diatas rata-rata nasional (71,76). Data yang ada belum
menunjukkan angka nyata Provinsi Sumatera Selatan.

B.

HASIL IMPLEMENTASI HAM TAHUN 2010


1.

Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM


Pembentukan panitia pelaksana RANHAM Kabupaten/Kota dan Provinsi
Sumatera Selatan 2004-2009 telah terbentuk berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Hukum dan HAM RI dan Gubernur Sumatera Selatan. Kepanitian ini telah
berakhir sejak bulan Desember 2009. Untuk pembentukan panitia pelaksana
RANHAM 2010-2015 baik untuk tingkat provinsi mapun kabupaten/kota di
Sumatera Selatan sampai dengan akhir tahun 2010 belum terbentuk. Hal ini sesuai
dengan surat Direktur Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM Nomor HAMPH.04.01-589 tanggal 10 Maret 2010 perihal Rancangan Peraturan Presiden
RANHAM 2010-2014 baha Pembentukan Panitia RANHAM Provinsi mapun
Kabupaten/Kota menunggu Peraturan Presiden tentang RANHAM 2010-2014.

2. Persiapan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan


Harmonisasi Peraturan Daerah adalah upaya untuk menyelerasakan suatu
peraturan daerah dengan peraturan perundang-undangan lainya, baik yang lebih
tinggi maupun yang sederajat sehingga peraturan daerah tersebut tidak bertentngan
dengan perundang-undangan yang lebih tinggi dan tidak tumpang tindih dengan
perauran daerah lainnya. Harmonisasi yang dilakukan selama ini baru berkaitan
dengan teks penyusunan perundang-undangan belum menyangkut mengenai
substansi hak asasi manusia. Rancangan peraturan daearh baik tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota yang telah diharmonisasi oleh Kantor Wilayah Kementrian
Hukum dan HAM Sumatera Selatan melalui Tim Harmonisasi Pearuran Perundangundangan sebanyak 5(lima) rancangan peraturan daerah untuk provinsi Sumatera
Selatan dan 45 (empat puluh lima) rancangan peraturan daerah kabupaten/kota
yang berasal dari 4 (empat) kabupaten/kota yaitu kabupaten Empat Lawang, Ogan
KomeringIlir, Musi Rawas dan Kota Lubuk Linggau.

10

3. Pendidikan Hak Asasi Manusia


a. Panitia Pelaksana RANHAM Provinsi Sumatera Selatan
1) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan
Sosialisasi HAM di Kabupaten Empat Lawang dan Banyuasin serta
Bimtek

HAM

di

Kota

Palembang.

Indikator

keberhasilan

adalah

terlaksanannya sosialisasi HAM bagi aparatur pemerintah dan pendidik serta


terlaksananya bimtek HAM bagi aparatur pemerntah kabupaten/kota.
2) Kantor Wilayah Kementerian Agama
Diseminasi dan penyuluhan mngenai konsep HAM terhadap majelis
taklim. Indikator keberhasilan adalah berkurangnya tindakan anarkis dari
ormas terhadap golongan minoritas
3) Biro PP Setda Provinsi Sumatera Selatan
Sosialisasi kesejahteraan dan perlindungan anak dan perempuan.
Indikator keberhasilannya adalah terlaksananya perlindungan terhadap
perempuan dan anak.
4) IAIN Raden Fatah Palembang
Sosialisasi tentang makna HAM atas politk perempuan. Indikator
keberhasilan adalah penngkatan kuota perempuan di dunia politik.
5) Majelis Ulama Indonesia
Sosialisasi tentang sertifikasi makanan halal. Indikator keberhasilan
adalah menngkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang produk
makanan halal.

b. Pantia Pelaksana RANHAM Kabupaten/Kota


1) Kota Palembang
Diseminasi dan pendidikan HAM di lingkungan pemerintah kota
Palembang. Indkator keberhasilan adalah terciptanya pemahaman HAM bagi
aparatur pemerintah.
2) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)
Kegiatan Penyuluhan HAM dan Hukum terpadu serta sosialisasi
peraturan daerah. Indikator keberhasilan masyaraat memahami tentang HAM
dan aturan-aturan hukumserta peraturan daerah.

11

3) Kabupaten Ogan Ilir


Kegiatan Rapat koordinasi Panita Pelaksana RANHAM. Indikator
keberhasilan dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang berspektif HAM
4) Kabupaten Lahat
Sosialisasi HAM bagi masyarakat dan aparatur kecamatan dan
mengintegrasikan nllai-nilai HAM dalam institusi pendidikan. Indikator
keberhasilan yang akan dicapai adalah tersosialisasikannya pemahaman dan
pengetahuan HAM dan tersusunnya kurikulum HAM di institusi pendidikan
5) Kota Pagar Alam
Fasilitasi sosialisasi perundang-undangan dan bimtek perundangundangan. Indikator keberhailan yang akan dicapai meningkatka pemahaman
masyarakat tentang hukum dan tersedianya sumber daya manusia untuk
menyusun perundang-undangan/ perauran daerah.
6) Kabupaten Musi Rawas
Diseminasi HAM pada tingkat desa, indikator keberhasilan adalah
terlaksananya diseminasi penyuluhan HAM bagi nasyarakat.
7) Kabupaten Muara Enim
Sosialisasi tentang HAM dan RANHAM serta Sosialisasi tentang
Kekerasan

dalam

rumah

tangga

(KDRT).Indikator

keberhasilan

meningkatnya pemahaman tentang hak-hak wanita.


8) Kabupaten Musi Banyuasin
Penyuluhan hukum terpadu, indikator keberhasilan adalah meningkatnya
masyarakat tentang hukum dan HAM

4. Penerapan Norma dan Standar HAM


Kewajiban pemerintah dalam upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan,
pemajuan dan pemenuhan HAM sebagaimana diamankan oleh UUD 1945 dan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia perlu
dijabarkan dalam setiap kegiatan yang didasarkan pada 10 kelompok hak dasar.

a. Panitia Pelaksana RANHAM Provinsi Sumatera Selatan


1) Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Selatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah peningkatan upaya pemenuhan hak
atas kebebasan beragama dan berkeyakinan serta peningkatan upaya
12

pemenuhan hak atas pendidikan agama serta penghapusan diskriminasi atas


dasar etnis, RAS, budaya dan agama. Indikator keberhasilan adalah
berjurangnya

kasus

diskriminasi,

berkurangnya

kasus

diskriminasi

pendidikan bagi siswa dan terbinanya kerukunan umat beragama yang


kondusif.

2) Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan


a) Program Jaminan Sosial Kepada Penyandang Cacat
Tujuan Program adalah terpenuhinya kebutuhan dasar penyandang
cacat

sehingga

taraf

kesejahteraan

hidupnya

dapat

terpelihara.

Kriterianya penyandang cacat yang derajat kecacatannya tidak dapat


direhabiitasi dan kehidupannya sangat tergantung pada bantuan orang
lain,serta kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi, kemudian tidak sedang
mendapatkan pelayanan dalam panti dan bantuan soail serta terdaftar
sebagai penduduk setempat. Pelaksanaan pada tahun 2007 kepada 765
orang penyandang cacat, pada tahun 2008 kepada 765 orang dan pada
tahun 2009 kepada 804 orang. Adapun dana yang mereka terima sebesar
Rp. 300.000,- per orang per bulan selama 12 bulan melalui PT.Pos
Indonesia. Kendala dilapangan terbatasnya pemahaman masyarakat
terhadap penanganan masalah

penyandang cacat sehingga partisipasi

masyarakat perlu dikembangkan lagi ke derah-daerah dan desa,


terbatasnya yayasan/LSM yang betul-betul peduli terhadap pembinaan
penyandang cacat dan sarana mobilitas yang terbatas.
b) Pemberian bantuan UEP dalam program Korban Tindak Kekerasan
Pemberian bantuan kepada korban kekerasan dalam rumah tangga
selama tahun 2005 -2010 sebanyak 316 orang
c) Kegiatan Perlindungan Sosial Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran.

Tabel 2.1 Jumlah Perlindungan Sosial Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran
No.
1
2
3
4

Asal Daerah
Palembang
Lahat
Ogan Ilir
Ogan Komering Ulu

2008
40 orang
10 orang
==
==

2009
40 orang
==
10
==

2010
31 orang
==
==
9

Ket.

13

Tabel 2.2 Jumlah Pembinaan Anak Cacat Tahun 2010

No.
1.
2
3
4

Data
tercatat
1.057
933
1.706
2.910

Anak Cacat
Tuna Rungu
Tuna Netra
Tuna Mental
Tuna Daksa

Anak Cacat Telah


dibina
337
378
390
650

Persentase
Anak Yang dibina
24,75 %
31,78 %
40,51 %
18,90 %

Tabel 2.3 Jumlah Pembinaan Penyandang Cacat Tahun 2010

No.
1.
2
3
4
5

Penyandang
Cacat
Tuna Rungu
Tuna Netra
Tuna Mental
Tuna Daksa
Cacat Eks Kronis

Data
tercatat
5.552
6.689
5.176
12.596
4.539

Penyandang cacat
Telah dibina
2.729
2.066
3.172
5.258
2.432

Persentase
Anak Yang dibina
49,15 %
30,39 %
61,28 %
41,74 %
54,68 %

3) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan


Pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan serta perluasan kesempatan
kerja dan pembinaan dan pemenuan jaminan hidup dan tempattinggal yang
layak bagi transmigran. Indikator keberhasilan bekurangnya pelanggaran
hak-hak pekerja dan berkurangnya pengangguran dan meingkatnya ekonomi
dan kehidupn yang layak . Program lainnya adalah :
a) Program kegiatan kesempatan kerja dan ketrampilan kerja penyandang
cacat,

untuk

tahun

2010

pada

perusahaan

PT.SiMA

yang

memperkejakan penyandang cacat sebanyak 13 orang tuna rungu dari 84


oang pekerja.
b) Fasilitasi dan perlindungan TKI sejak perekrutan sampai dengan
kepulangan berupa perlindungan langsung oleh BP3TKI antara lain
dalam bentuk pembelaan atas pemenuhan hak-hak TKI sesuai dengan
perjanjian kerja/peraturan perundang-undangan di negara dimana TKI
ditempatkan.

Pihak

disnakertrans

provinsi

Sumatera

Selatan

memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau permasalahan calon TKI


dengan

pengguna

serta

mengawasi

terhadap

penyelenggaraan

penempatan TKI ke negara tujuan, berupa pengawasan dokumen ,PAP,


penyelesaian masalah, peningkatan kualitas CTKI dan kualitas PPTKIS.
14

c) Upaya peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan


TKI

dan

PPTKIS.

Kegiatan

ini

adalah

melaksanakan

pembekalan/pelatihan pada calon CTKI yang terpilih 100 orang dari 5


PPTKIS yang sudah siap calling visa .
d) Kerjasama Bilateral dengan negara penerima
e) Sosialisasi tentang prosedur bekerja di luar negeri maupun pemahaman
tentang hak dan kewajiban TKI kepada 100 orang peserta yang berasal
dari pencari kerja yang telah terdaftar sebagai pencari kerja di Kota
Palembang.
Penanganan Kasus Ketenagakerjaan yang ditangani bidang Pengawasan
pada bulan Januari s.d. Desember 2010. Kasus kecelakaan kerja sebanyak 11
kasus, kasus ketenagakerjaan sebanyak 18 Kasus.
4) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Pembangunan fasilitas pengobatan, pelayanan berobat gratis bagi seluruh
masyarakat Sumatera Selatan (Jamsostek SUMSEL Semesta). Indikator
keberhasilan adalah dibangunnya rumah sakit, puskemas puskesdes dan
puskestren. Dengan

adanya Jamsoskes

Sumsel semesta diterbitkan

berdasarkan Perda Nomor 2 tahun 2009 dan Pearturan Gubernur Nomor 23


Tahun 2009.
a) Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tabel 2.4 Jumlah Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
No.

Kab/Kota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Palembang
Banyuasin
Musi Banyuasin
Ogan Ilir
Ogan Komering Ilir(OKI)
Ogan Komering Ulu (OKU)
OKU Timur
OKU Selatan
Pagar Alam
Lahat
Muara Enim
Prabumulih
Musi Rawas
Lintang Empat Lawang
Lubuk Linggau

Data sesuai
BPS
4.191.255
1.813.830
2.299.344
2.138.238
700.016
1.626.737
248.718
737.016
1.976.859
315.891
1.243.306
239.919

Memiliki kartu
Jamkesmas
4.191.255
1.813.830
2.299.344
2.138.238
90
1.646.785
333.063
660.744
1.976.863
301.490
1.243.306
278.035

Ibu hamil
miskin
96540
41.936
84.324
36.820
3.985
24.968
10.604
19.164
18.396
3.880
3.880
2.707

Sumber : Dinas Kesehatan Sumatera Selatan 2010

15

b) Sarana Kesehatan

Tabel 2.5 Jumlah Sarana Kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kab/Kota

OKU
OKI
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Palembang
Prabumulih
Pagar Alam
Lubuk Linggau

Jumlah RSU
Pemerintah /
Tempat
Tidur
2 /238
1 / 176
2 / 186
2 / 212
2 /167
3 / 177
1 /100
1 /95
4 / 1.110
1 /137
1 /120
1 /36

Jumlah
RSU
Swasta/
Tempat
Tidur
1 /50
1 / 97
-

Jumlah RSU
Khusus/
Tempat
Tidur

Total RSU /
Tempat
Tidur

1 /300
8 /442

2 / 119
10 / 1261
2 /230
1 /30

3 /288
1 / 176
3 /238
2 /212
2 / 167
3 / 177
2 /400
3 /214
22 / 2813
3 /367
1 / 120
2 /86

Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sumatera Selatan 2010

c) Tenaga Kesehatan

Tabel 2.6 Jumlah Tenaga Kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kab /Kota
OKU
OKI
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Palembang
Prabumulih
Pagar Alam
Lubuk Linggau
Jumlah

Medis

Perawatan

27
60
68
44
40
57
67
9
40
27
14
664
97
26
15
1.201

524
735
652
649
549
638
528
342
665
309
181
2.169
613
202
210
8.966

Non
Apoteker
Perawatan
38
30
53
47
56
40
54
29
32
34
13
108
34
20
19
627

2
2
3
4
6
2
28
2
0
103
2
4
12
170

Sarjana
Kesehatan
lainnya
12
21
21
13
31
68
79
11
10
12
9
68
36
11
12
414

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan 2010

16

d) Rasio Tenaga Kesehatan menurut Jenis Per 100.000 penduduk

Tabel 2.7 Jumlah Rasio Tenaga Kesehatan menurut Jenis Per 100.000 Penduduk
No.
Jenis Tenaga
Jumlah
Rasio
Target Kebutuhan
1
Dokter spesialis
427
5,91
6
433
2
Dokter umum
685
9,48
40
2.889
3
Dokter gigi
323
4,47
11
794
4
Perawat
5.027
69,60
117,5
8.486
5
Bidan
3.919
54,26
100
7.222
6
Ahli Gizi
418
5,79
22
1.589
7
Sanitarian
358
4,96
40
2.889
8
SKM
365
5,05
40
2.889
9
Apoteker
170
2,35
10
722
10
Farmasi
264
3,66
30
2.166
11
SPRG
223
3,09
30
2.166
12
Fisioterapi
66
1,94
15
1.083
13
Analis Kesehatan
140
1,94
15
1.083
Sumber : Profil Kesehatan Prov.Sumatera Selatan 2010

5) Dinas Pendidikan Sumatera Selatan


Provinsi Sumatera Selatan terdapat 8 jenis pendidikan persekolahan,
yaitu TK, SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA dan SMK. Dari sejumlah sekolah
tersebut SD merupakansekolah yang terbanyak diikuti SMP, TK,MI,SMA,
MTs, SMK dan MA. Jumlah sekolah yang terkecil adalah MA. Seperti jenis
sekolah di daerah lainnya, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin
sedikit jumlah sekolahnya jika dibandingkan dengan jenjang pendidikan
yang lebih rendah.
Tabel 2.8 Jumlah Siswa baru, tingkat I Siswa, Lulusan, dan guru Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2009/2010
Siswa Baru
No.
Jenis Sekolah
Siswa
Lulusan
Guru
Tk.I
1
TK+ RA
31.805
69.750
23.504
6.390
2
SD+MI
206.242 1.038.510
142.681
68.193
a. SD
192.390
973.170
135.486
58.975
b. MI
13.852
65.340
7.195
6.218
3
SMP+SMPT+MTs
135.135
382.439
85.864
20.564
a. SMP
114.745
324.652
74.493
16.286
b. SMPT
806
2.689
538
360
c. MTs
19.584
55.095
10.833
3.918
4
SM+MA
104.159
277.421
66.531
1.742
a. SMA
61.433
170.326
44.413
16.233
b. MA
11.541
30.009
8.036
1.686
c. SMK
31.185
77.086
14.082
3.823
Sumber : Profil Pendidikan Tahun 2009/2010 Provinsi Sumatera Selatan

17

Tabel 2.9 Prosentase Penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009/2010

No
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kabupaten/
Kota
OKU
OKI
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi
Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Empat
Lawang
Kota
Palembang
Kota
Prabumulih
Kota
Pagar
Alam
Kota Lubuk
Linggau

Laki - Laki

Perempuan
%

Jumlah

108.363
287.997
273.734
141.087
208.251

Melek
Huruf
107.383
264.248
271.234
139.385
204.423

99,09
98,70
99,90
98,78
98,16

205.996

202.071

326.182
137.898
246.899
148.591

Laki - Laki +
Perempuan
Melek
Jumlah
huruf
215.017
211.999
558.889
547.398
531.512
521.224
271.996
265.653
403.371
389.665

106.651
270.892
257.778
130.909
195.120

Melek
Huruf
104.616
263.150
249.990
1126.268
185.242

98,09
97,14
96,98
96,45
94,94

98,08

206.131

197.684

95,90

412.127

399.755

97,00

320.368
135.851
238.517
146.019

98,22
98,52
96,61
98,27

339.386
126.052
226.893
159.330

325.390
122.652
210.060
154.117

95,88
97,30
92,58
96,73

665.568
263.950
473.792
307.921

645.758
258.503
448.557
300.136

97,02
97,94
94,68
97,47

91.476

90.968

99,44

86.003

83.076

96,60

177.479

174.044

98,06

567.432

562.263

99,09

607.492

592.855

92,59

1.174.924

1.155.118

98,31

57.216

56.041

99,69

56.602

55.456

97,98

113.818

112.497

98,84

46.197

45.506

98,51

45.760

44.386

97,00

91.957

89.894

97,76

75.555

75.118

99,42

73.475

71.735

97,63

149.030

146.853

98,54

Jumlah

Tabel 2.10 Jumlah Guru menurut Kelayakan Mengajar dan Jenis Sekolah
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009/2010

No.
1

Jenis Sekolah
TK+ RA
TK
RA
SD+MI
SD
MI
SMP+SMPT+MTs
SMP
SMPT
MTs
SM+MA
SMA
MA
SMK

Tidak
layak
Jml / %
2.409 / 47,85%
2.139 / 47,51%
270 / 50,75%
58.294/89,42%
52.813/89,55%
5.481 / 88,15%
6.366/30,96%
4.698/28,85%
0
1.668/42,57%
5.050/23,23%
4.290/26,43%
272 /16,13
488 / 12,76%

Layak
Jml / %
2.625/ 52,15%
2.363 / 52,15%
262 / 49,25%
6.899/ 10,58%
6,162/10,45%
6..162/10,45%
14.198/69,04%
11.588/71,15%
360 / 100%
2.250/57,43%
16.692/76,77%.
11.943/73,57%
1.414 / 83,87%
3.335/87,24%

Jumlah
5.034
4.502
532
65.193
20.554
16.286
20.564
16.286
360
3.913
21.742
16.233
1.686
3.823

Sumber: Profil Pendidikan Tahun 2009/2010 Prov. Sumatera Selatan

18

%
98,60
97,94
98,06
97,67
96,60

Tabel 2.11 Kondisi Sekolah menurut Jenis Sekolah di Provinsi Sumatera


Selatan Tahun 2009/2010

No.

1
2

Rusak
Ringan

Baik

Jenis Sekolah

TK+ RA
SD+MI
SD
MI
SMP+SMPT+MTs
SMP
SMPT
MTs
SM+MA
SMA
MA
SMK

Jml / %
1.294/85,58%
20.151/66,45%
18.681/67,13%
1.470/58,89%
7.744/76,22%
6.502/77,22%
6/100%
1.236/70,55%
5.430/83,99%
3.830/84,03%
605/83,56%%
995/84,11%

Rusak
Berat

Jml / %
Jml / %
108 / 7,14%
110 /7,28%
5.541/18,27% 4.631/15,27%
4.924/17,70% 4.222/15,17%
617 /24,72%
409/16,39%
1.723/16,96%
693/6,82%
1.381/16,44%
519/6,18%
0
0
342/19,52%
174/9,93%
703/10,53%
248/5,44%
480/10,53%
248/5,44%
81/11,19%
38 /5,25%
142/12,00
46/3,89

Jumlah
milik
1.152
30.323
27.827
2.496
10.169
8.402
0
1.752
6.465
4.558
724
1.183

Sumber: Profil Pendidikan Tahun 2009/2010 Prov.Sumatera Selatan

6) Biro PP Setda Provinsi Sumatera Selatan


Pembuatan standar pelayanan prima. Indikator keberhasilannya adanya
standar HAM

7) IAIN Raden Fatah Palembang


Sinkronisasi peraturan pendidikan tinggi yang berpihak pada HAM.
Indikator keberhasilan adalah adanya revitalisasi kebijakan

8) MUI Provinsi Sumatera Selatan


Pemberian

rekomendasi

terhadap

pertunjukan

artis,

indikator

keberhasilan dimiimalisirnya provokasi dengan baik.

9) BLH Provinsi Sumatera Selatan


Penataan dan penegakan hukum di bidang lingkungn hidup, dan
tertanganinya permasalahan lingkungan hidup.
a) Penerima penghargaan calon sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2010 sebanyak 11 (sebelas) sekolah dari tingkat
SD hingga SMU.
19

b) Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Sumatera Selatan


Tahun 2010 sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari Perintis
Lingkungan, penyelamat lingkungan, pembina lingkungan dan pengabdi
lingkungan.
c) Kabupaten/Kota yang menerima Penghargaan Piala Adipura tahun 2010
diberikan kepada 7 (tujuh) kota dan sertifikat kepada 3 kota.
d) Pemberian penghargaan Kabupaten/Kota Penyusun Laporan Status
Lingkungan Hidup Daerah Terbaik tahun 2010 Provinsi Sumatera
Selatan kepada 6 (enam) kota
e) Penanganan permasalahan Hukum Lingkungan Hidup pada beberapa
Kabupaten /Kota yaitu,
-

Pencemaran air 2 (dua) kasus di Muara Enim

Pipa Bocor 6 kasus di Kota Palembang, Muara Enim dan Prabumulih.

10) BKKBN Provinsi Sumatera Selatan


Program kegiatannya berupa sosialisasi pembinaan keluarga berencana
bagi keluarga miskin, pemberian alat kontrasepsi gratis kepada keluarga
miskin. Adapun data yang tercatat per Desember 2010 adalah :

Tabel 2.12 Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Peserta KB di Provinsi Sumatera


Selatan Tahun 2009/2010
No.
1
2
3
3
4

5
6

Uraian
Jumlah
Rumah
sakit
pemerintah dan swasta
Jumlah Puskesmas
Jumlah
Puskesmas
pembantu
Jumlah Peserta KB Baru
Jumlah Peserta KB Baru
dari keluarga Miskin dgn
Alkon gratis
Jumlah peserta KB Aktif
Jumlah peserta KB aktif
dari
Keluarga
Miskin
dengan Alkon Gratis

Jumlah

Keterangan

75 unit
340 unit
906 unit
459.943 akseptor
240.011 akseptor

1.226.532 akseptor
546.543 akseptor

Sumber : BKKBN Prov. Sumatera Selatan 2010

20

11) Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan


Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan dalam Penerapan Norma dan
Standar telah melaksanakan program Bantuan Hukum kepada masyarakat
miskin pada tahun 2010 di Kota Palembang sebanyak 276 Perkara dan Kota
Prabumulih sebanyak 98 perkara.

12) Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Sumatera Selatan


Pemberian bantuan hukum kepada korban KDRT pada tahun 2010
kepada 8 (delapan) orang wanita korban KDRT bantuan berupa bantuan
Advokat Hukum di Pengadilan.

b. Panitia Pelaksana RANHAM Kabupaten / Kota


1) Kota Palembang
a) Bagian Hukum Setda Kota Palembang
Melaksanakan implementasi norma dan standar HAM dalam
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang dibuat. Indikatornya
tersusunya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah
yang memenuhi norma dan stnadar HAM.
b) Dinas Tenaga Kerja
Pemeriksaan pekerja malam perempuan dan anak.

Indkator

berkurangnya pengaduan laporan


c) Badan Kesbangpol dan Linmas
Rekomendasi

penggunaan

tempat

ibadah

dengan

indikator

kebehasilan tertibnya umat beragama untuk beribadah


d) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota
Palembang
Program

pengaturan

kelahiran,

pendewasaan

usia

kawin,

perberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan ketahanan keluarga.

2) Kabupaten Musi Banyuasin


Program peningkatan perlindungan hak persamaan di muka hukum, serta
meningkatnya pemenuhan hak atas pekerjaan. Indikator keberhasilan
berkurangnya pengaduan masyarakat di bidang hukum dan HAM serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja.
21

3) Kabupaten Muara Enim


a) Program bantuan hukum gratis bagi masyarakat tidak mampu
b) pembebasan biaya pendidikan dari SD s.d. SMA dan
c) pengobatan gratis
d) pembebasan biaya akte perkawinan
e) pembebasan biaya akte kelahiran (0-60 hari)
f) Bantuan benih/bibit ikan gratis
g) Pelatihan ketrampilan kerja
h) Layanan pengaduan masyarakat (kotas pos 144 )
i) Program srtifikat gratis bagi masyarakat tidak mampu dan
j) seni tari dan lagu

Indikator keberhasilannya adalah


a) terpenuhinya kepastian hukum dan hak atas keadilan
b) terpenuhinya hak atas pendidikan dan mengembangkan diri
c) terpenuhinya hak hidup dan hak atas pelayanan kesehatan
d) meningkatnya akuntabilitas dibidang kpendudukan
e) terpenuhinya hak untuk berkeluarga
f) terpenuhinya hak atas identittas
g) meningkatnya hak atas kesejahteraan
h) terpenuhinya hak atas informasi dan hak atas keadilan
i) terpenuhinya hak atas kepemilikan
j) terpenuhinya hak untuk mengembangkan diri

4) Kabupaten OKU Timur


a) Program bantuan hukum gratis
b) Bantuan sosial kematian
c) Bantuan kaki palsu untuk penyandang cacat

Indikator keberhasilan adalah


a) Untuk mendapatkan hak persamaan di muka hukum
b) Meningkatnya kualitas hidup
c) Pemenuhan hak bagi penyandang cacat

22

5. Pemantauan, Evaluasi dan Laporan


Pemantauan merupakan penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam
mencapai

tujuan

yang

telah

ditetapkan.

Evaluasi

merupakankegiatan

membandingkan antara hasil dengan rencana yang telah ditetapkan dan menentkan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Sedangkan laporan
adalah penyampaian informasi pelaksanaan program RANHAM dalam kasus waktu
yang telah ditentukan.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut :
a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RANHAM Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera
Selatan
b. Rapat koordinasi panitia RANHAM Provinsi Sumatera Selatan, dengan agenda
rapat mngenai evaluasi pelaksanaan RANHAM 2004-2009, Rancangan
Peraturan Presiden 2010-2015, Penyusunan Program RANHAM dan Laporan
Pelaksanaan RANHAM 2010.

23

C.

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGUMPULAN DAN


PENGOLAHAN DATA
1. Petugas
Nama

: Budi Utomo, SS,M.Si

NIP

: 19640202 199203 1 001

Jabatan

: Kepala Seksi Pengolahan Data

Nama

: Dra. Puji Lestari, MM

NIP

: 19610921 198203 2 011

Jabatan

: Kepala Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan

2. Waktu
Kegiatan Pengumpulan data dilaksanakan selama 4 (empat) hari, dimulai pada hari
Selasa tanggal 22 sampai dengan 25 Maret 2011

3. Peserta
Peserta berjumlah 24 (dua puluh empat) orang terdiri dari Kanwil Kementerian
Hukum dan HAM RI, Kab/Kota serta Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di
Provinsi Sumatera Selatan (daftar nama terlampir).

24

DAFTAR LAMPIRAN PESERTA


No.

NAMA

INSTANSI / LEMBAGA

Hj. Dahliana, SE,MM

Disnakertrans Prov. Sumsel

Robert, SE

BPS Kota Palembang

Hanan Mari,SE

BPS Kota Palembang

Budiyono

Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel

Hisbullah

Biro Hukum dan HAM Provinsi Sumsel

Meggi Handayani,SSTP,M.Si

Biro Hukum dan HAM Provinsi Sumsel

Anton Satria, SH

Biro Hukum dan HAM Provinsi Sumsel

Yunus Antoni

Badan Lingkungan Hidup Prov.Sumsel

Mansur Nadi, SH

Dinas Sosial Provinsi Sumsel

10

Ahadin Efendi,SH,MH

Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel

11

Suramin

Pengadilan Tinggi Palembang

12

Novayanti

BAPPEDA Provinsi Sumsel

13

Lesi Herleni,S.ST

BPS Provinsi Sumsel

14

Elvi Alwi

BKKBN Provinsi Sumsel

15

Ir. Junaidi

Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumsel

16

Mulyana, SH

Kanwil Kem.Huk dan HAM Sumsel

17

M.Supuad,SH

Dinas Dukcapil Kota Palembang

18

Oksi Meriandi, SH

Kanwil Kem.Huk dan HAM Sumsel

19

Dery WK, SH

Kanwil Kem.Huk dan HAM Sumsel

20

Anwar Husin, S.Ag

Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel

21

Nurlela Handayani, SH

BPS Provinsi Sumsel

22

Wahyu Suprayogi, SH

BPS Kabupaten Banyuasin

23

Maryadi Khifdiyah

BPS Kabupaten OKI

24

Rahmad Gumelar, SH

BPS Kabupaten MUBA

25

Anda mungkin juga menyukai