Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP KEBUTUHAN SPIRITUAL


DOSEN PEMBIMBING:
Yeni Setyo Prastiwi, SST

DISUSUN OLEH:
1. FEDRIK PANCA
2. ANANG DWI WICAKSONO
3. MOH. AFNAN H
4. M. BAEHAQI
5. RYAN ARGO
6. RENI KUSUMA W

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2014 / 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul Keperawatan Sebagai Profesi.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet dan media
cetak. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok delapan yang telah memberikan
partisipasinya dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah
pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah ini belumlah
sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini menjadi sempurna.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Saat ini telah terjadi perubahan yang mendasar tentang kenyakinan dan pandangan perawat

terhadap peran keperawatan tindakan keperawatan yang dulu bersifat vokasional, berorientasi
pada tindakan medis dan peran sebagai penunjuang pelanyaanan medis sekarang mulai berubah
ke arah pelayanan yang profesional mempunyai bidang gerap yang jelas dan mempunyai
otonomi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Di dalam melaksanakan tugas sebagai

perawat profesional yang berdaya dan berhasil guna, maka perawat tidak luput untuk mampu dan
iklas mempersembahkan pelayanan yang bermutu , dengan memelihara dan meningkatkan
intregitas sifat-sifat pribadi yang luhur, dengan ilmu dan ketrampilan yang memadai serta dengan
kesadaran bahwa pekerjaan yang di lakukan merupakan bagian dari peran perawat profesional
yang mengupayakan kesehatan secara penuh dan menyeluruh.
Di eraglobalisasi dan ditengah-tengah persaingan yang begitu ketat, seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat maka perawat profesional di tuntut mampu memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarak. Perawat profesional tidak hanya di lihat dari kemampuan
menjaga dan merawat klien tetapi bagaimana dia

mampu memberikan pelayanan secara

menyeluruh baik dari aspek biologis fisikologis sosial maupun spritual dengan penuh semangat
serta senyuman yang iklas dan tulus dalam memberikan pelayanan perawat merupakan sumber
daya manusia terbesar dalam keperawatan dalam rumah sakit dan puskesmas.
Oleh karena itu, di harapkan perawat mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai
seorang perawat yang profesional . saat ini , jumlah perawat dari berbagai jenjang pendidikan
sudah cukup banyak, baik perawat S-1 ,S-2 keperawatan atau kesehatan maupun S-2 non
kesehatan. Di harapkan semakin tinggi jenjang pendidikannya perawat memiliki ilmu
pengetahuan dan ketrampilan lebih baik. Sehingga dapat menunjang kemampuan ilmu
keperawatan.akhirnya, perawat di harapkan dapat hidup sejajar. Dengan dokter, bidan , dan
tenaga kesehatan lain saat bekerja di rumah sakit atau puskesmas, karena perawat memiliki
tindakan yang mandiri.

kecendrungan dan arah perkembangan keperawatan terus mengalami perubahan dahulu


asuhan keperawatan di berikan atas dasar naluriah sebagai ungkapan kasih sayang seorang ibu
terhadap anggota keluarganya yang sakit. demikian pelayanan keperawatan lebih bersifat
pelayanan vokasional atau tradisional, sekarang mulai di kaji atau di pelajari dan di
kembangakan atas dasar kaidah-kaidah ilmiah yang mendasari ilmu keperawatan. sebab ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan sintesis dari ilmu-ilmu dasar dan ilmu keperawatan. terdiri
dari ilmu dasar keperawatan ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas
wawasan ilmu keperwatan mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhnya kebutuhan dasar manusi a serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut
bidang garapan utama dan fenomenal

yang menjadi objek penelaah keperawatan adalah

penyimpangan dan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar manusia dari tingkat sistem organ
fungsional sampai molekuler.

1.2

Rumusan Masalah

1.2.1

Bagaiman Definisi Peran Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual?

1.2.2

Bagaimana Pengertian Peran Perawat Sebagai Pembaharu ?

1.2.3

Bagaimana Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1

Untuk Mengetahui Definisi Peran Perawat.

1.3.2

Untuk Mengetahui Pengertian Peran Perawat Sebagai Pembaharu.

1.3.3

Untuk Mengetahui Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL
Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 bahwa:
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan,
praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan klien (individu, keluarga
dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang keperawatan (Gaffar, 1999).Dalam hal ini
klien dianggap sebagai tokohutama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada
pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak
mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai
muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab
seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaanpekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.Perawat dapat melakukan beberapa hal yang
dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
a. Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien,
b. berusaha mengerti maksud klien,
c. berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal,
d. berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya,
e. berusaha mengenal dan menghargai klien.

Mengingat perawat merupakan orang pertama dan secara konsisten selama 24 jam sehari
menjalin kontak dengan pasien,sehingga dia sangat berperan dalam membantu memenuhi
kebutuhan spiritual pasien.
Menurut Andrew dan Boyle (2002) pemenuhan kebutuhan spiritual memerlukan hubungan
interpersonal, oleh karena itu perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi
dengan pasien selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan

spiritual pasien. Kebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh perawat dalam menjalankan
perannya sebagai pemberi pelayanan atau asuahn keperawatan. Hal ini perawat menjadi contoh
peran spiritual bagi klienya. Perawat harus mempunyai pegangan tentang keyakianan spiritual
yang memenuhi kebutuhanya untuk mendapatkan arti dan tujuan hidup, mencintai, dan
berhubungan serta pengampunan (Hamid, 2000).
2.2. PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBAHARUAN
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan, advokad pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan
peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut (Hidayat, 2008):
a.

Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan keadaan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya.

b.

Peran Sebagai Advokat Klien


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lainkhususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada klien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak
pasian yang meliputi hak atas peleyanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

c.

Peran Edukator.
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah mendapatkan pendidikan kesehatan.

d.

Peran Koordinator.
Peran ini dilaksakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

e.

Peran Kolaborator.
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalaui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fiisoterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi, atau bertukar pendapat dalam
bentuk pelayanan selanjutnya.

f.

Peran Konsultan.
Peran perawat sebagai konsultan adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

g.

Peran Pembaharu.
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

2.3. Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu


1.

Memberikan ketenangan atau privasi sesuai dengan kebutuhan melalui berdoa dan
beribadah secara rutin

2.

Membantu individu yang mengalami keterbatasan fisik untuk melakukan ibadah.

3.

Menghadirkan pemimpin spiritual untukmenjelaskan berbagai konflik keyakinandan


alternative pemecahannya.

4.

Mengurangi atau menghilangkan beberapa tindakan medis yang bertentangan dengan


keyakinan pasien dan mencari alternatif pemecahannya.

5.

Mendorong untuk mengambil keputusan dalam melakukan ritual.

6.

Membantu pasien untuk memenuhi kewajibannya

contoh
Peran yang cukup mendasar tentang peran keagamaan terhadap perubahan fisikbiologik,
sebagaimana dituntut oleh para pakar yang berorientasi fisikalistik yang mendapatkan bukti
bahwa dengan perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa
dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan selanjutnya bermanfaat
dalam upaya kesehatan secara umum.
Penelitian yang mencari kaitan antara sholat tahajud dengan kesehatan telah dilakukan oleh
Sholeh (2000), dan mendapatkan bahwa mereka yang melaksanakan sholat tahajud secara rutin,
setelah 4 minggu akan menunjukkan peningkatan kadar limfosit dan kadar imunoglobulin,
danterus meningkat sampai minggu ke delapan. Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin
menggambarkan makin tingginya daya tahan tubuh secara imunologik.
Pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah diteliti pula oleh Zainullah (2005),
dengan sampel para santri suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3 minggu sebelum
Ramadhan sampai denganpuasa hari ke-26.
Penilaian terhadap substansi imunologik. Dari ketigahal diatas maka peran perawat dengan
memberikan bimbingan secara koprehensip yaitu melalui keagamaan akan pengaruh terhadap
kondisi bio, psiko,sosio dan spiritual.
Contoh lain : minuman beralkohol sesuatu yang dilarang agama dan akan berdampak pada
kesehatan bila dikonsumsi manusia.

Soal-Soal Keperawatan Spiritual


Berikan tanda silang (X) pada pilihan a, b, c, atau d, jika kamu anggap jawaban itu benar.
Berikan tanda silang (X) pada pilihan:
A. Bila 1,2 benar,
B. Bila 2,3 benar,
C. Bila 1,2,3 benar
D. Bila semua benar

1. Spiritualitas meliputi aspek : Berhubungan. Dengan sesuatu yang tidak diketahui atau
ketidakpastian dalam kehidupan. Menemukan arti dan tujuan hidup. Menyadari kemampuan
untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri. Mempunyai perasaan keterikatan
dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Pernyataan tersebut adalah menurut :
A. Burkhardt (1993)

C. Mickley (1992)

B. Stoll (1989)

D. Carson, 1989

2. Hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang disebut
:
A. Dimensi Horizontal

C. Dimensi Alam Semesta

B. Dimensi Tinggi

D. Dimensi Vertikal

3. Hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan disebut :
A. Dimensi Horizontal

C. Dimensi Alam Semesta

B. Dimensi Tinggi

D. Dimensi Vertikal

4. Kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban


agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin
hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan disebut :
A. Kebutuhan Permaafan

C. Kebutuhan Spiritual

B. Kebutuhan Mencintai

D. Kebutuhan Seksual

5. Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan
perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu
adalah pengertian dari:
A. Percaya Diri

C. Halusinasi

B. Gambaran diri

D. Spiritual

6. Suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan
atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal merupakan definisi dari:
A. Kecemasan

C. Ketakutan

B. Bahagia

D. Sedih

7. Dibawah ini yang merupakan perkembangan seksual pada Tahap anal (1-3 th) adalah
A. Kepuasan pd saat pengeluaran feses
B. Kenikmatan dpt dicapai dgn carmenghisap, menggigit, mengunyah / bersuara
C. Kepuasan dgn meraba, merasakan nikmat dari daerah erogen
D. Suka pada hub kelompoknya atau teman sebaya, dorongan libido mulai mereda.
8. Dibawah ini yang merupakan perkembangan seksual pada Tahap laten (5-15 th) adalah
A. Kepuasan pd saat pengeluaran feses
B. Kenikmatan dpt dicapai dgn carmenghisap, menggigit, mengunyah / bersuara
C. Kepuasan dgn meraba, merasakan nikmat dari daerah erogen

D. Suka pada hubungan kelompoknya atau teman sebaya, dorongan libido mulai mereda.

9. Pengertian dari Ideal Diri adalah


A. persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi.
B. penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai degan menganalisa seberapa jauh prilaku
memenuhi ideal diri
C. semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
D. pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan
posisinya di masyarakat
10. Berikut ini yang merupakan pengertian dari Peran adalah
A. persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi.
B. penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai degan menganalisa seberapa jauh prilaku
memenuhi ideal diri
C. semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
D. pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan
posisinya di masyarakat
11. Keyakinan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa Pencipta. Ialah pengertian..
A. Keyakinan spiritual
B. Keyakinan
C. Kemantapan beragama
D. Keharusan beragama

12. Berikut ini ialah aspek spiritualitas :


1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidak pastian dalam kehidupan
2) Menemukan arti dan tujuan hidup
3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri
4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Esa
Jawab : D. Semua benar
13. Kata spiritual berasal dari kata spirit yang diartikan sebagai semangat, penuh harapan, dan
optimis yaitu menurut
A. Simsen 1986
B. Vogelsang 1983
C. Burkhardt 1983
D. Achir Yani 1999
14. Dibawah ini ialah tujuan dimensi spiritual :
1) Mempertahankan keharmonisan
2) Berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi setres
emosional, penyakut fisik, atau kematian
3) Membedakan keyakinan
4) Membangkitkan pikiran negative
Jawab : A. 1,2 benar

15. Kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban
agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin,
hubungan rasa percaya dengan Tuhan. Ialah pengertian..
A. Kebutuhan agama
B. Kebutuhan spiritual
C. Kebutuhan keyakinan
D. Kebutuhan sehari-hari
16. Berikut ini ialah pengaruh keyakinan spiritual dalam kesehatan dan sakit menurut Tylor C :
1) Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari
2) Sumber dukungan
3) Sumber kekuatan dan penyembuhan
4) Sumber konflik
Jawab : D. semua benar
17. Berikut ini ialah factor yang mempengaruhi spritualitas
1) Pertimbangan factor perkembangan dan isu moral terkait dengan terapi
2) Keluarga dan latar belakang etik dan budaya
3) Pengalaman hidup sebelumnya dan terpisah dari ikatan spiritual
4) Krisis dan perubahan krisis, serta asuhan keperawatan yang kurang sesuai
Jawab : D. semua benar
18. Berikut ini ialah isu nilai yang timbul antara perawat dank lien :
1) Prularisme
2) Cemas

3) Kesadaran tentang pertanyaan spiritual


4) Bingung
Jawab : D. semua benar
19. Perawat dank lien menganut kepercayaan dan iman dengan spectrum yang luas. Ialah
pengertian..
A. Satu agama
B. Satu kepercayaan
C. Prularisme
D. Satu spiritual
20. Individu yang mengalami gangguan fungsi spiritual biasanya memverbalisasikan apa yang
dialaminya atau mengekspresikan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan. Ialah disebut..
A. Verbalisasi setress
B. Verbelisasi distress
C. Perubahan perilaku
D. Verbelisasi perilaku
21. Klien yang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan setelah
mendengar hasil pemeriksaan. Ialah disebut..
A. Verbalisasi setress
B. Verbelisasi distress
C. Perubahan perilaku
D. Verbelisasi perilaku
22. Karakteristik spiritualitas seseorang dapat diamati melalui :

1) Hubungan dengan diri sendiri


2) Hubungan dengan orang lain
3) Hubungan dengan Tuhan
4) Hubungan dengan alam
Jawab : D. semua benar
23. Factor-faktor yang mempengaruhi spiritualitas adalah
1) Keluarga
2) Latar belakang etik dan budaya
3) Pengalaman hidup
4) Krisis dan perubahan
Jawab : D. semua benar

DAFTAR PUSTAKA

http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-karakteristik.html
Hidayat,A. Aziz Alimul Hidayat .2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba
Medika
Kusnanto.2004.Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar Dan
Teori. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai

  • Betty
    Betty
    Dokumen5 halaman
    Betty
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Spiritual
    Spiritual
    Dokumen4 halaman
    Spiritual
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
    Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
    Dokumen35 halaman
    Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Nora
    Nora
    Dokumen14 halaman
    Nora
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Marasmus
    Marasmus
    Dokumen9 halaman
    Marasmus
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Pathway CAD
    Pathway CAD
    Dokumen2 halaman
    Pathway CAD
    Chandra P
    80% (5)
  • Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawn
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawn
    Dokumen1 halaman
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawn
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Lautan Dan Isinya
    Lautan Dan Isinya
    Dokumen2 halaman
    Lautan Dan Isinya
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Enes
    Enes
    Dokumen8 halaman
    Enes
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Kata PengantJar
    Kata PengantJar
    Dokumen2 halaman
    Kata PengantJar
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Askep CHF
    Askep CHF
    Dokumen13 halaman
    Askep CHF
    Annha Dicayank Bunda
    Belum ada peringkat
  • SEKSUALITAS
    SEKSUALITAS
    Dokumen6 halaman
    SEKSUALITAS
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Spiritual
    Spiritual
    Dokumen4 halaman
    Spiritual
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat
  • Format SPTK
    Format SPTK
    Dokumen3 halaman
    Format SPTK
    Afnan Hafiy
    100% (1)
  • Spiritual
    Spiritual
    Dokumen4 halaman
    Spiritual
    Afnan Hafiy
    Belum ada peringkat