Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI

18 MAKASSAR DALAM BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI


PEMBERIAN KUIS PADA AKHIR PEMBELAJARAN
Abd.Muin
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi
Matematika melalui pemberian kuis pada setiap akhir
pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI
IPA 4 SMA negeri 18 Makassar yang berjumlah 30 orang
siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus
dan setiap siklus terdiri dari tahap: permasalahan,
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil
belajar siswa kelas XI ipa 4 SMA negeri 18 Makassar dalam
bidang studi Matematika setelah pelaksanaan tindakan
siklus I melalui pemberian kuis pada setiap akhir
pembelajaran
dikategorikan
sedang
dan
setelah
pelaksanaan tindakan siklus II dikategorikan tinggi. Selain itu
perhatian siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
mengalami peningkatan baik setelah pelaksanaan tindakan
siklus I maupun setelah pelaksanaan tindakan siklus II.

PENDAHULUAN
Pengembangan strategi mengajar bertolak dari pengertian
mengajar sebagai usaha untuk memberikan bimbingan kepada siswa
untuk melakukan kegiatan belajar. Pandangan tersebut pada hakekatnya
memberi tekanan utama pada pengoptimalan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran tidak semata-mata berorientasi pada hasil yang
akan diperoleh tetapi berorientasi kepada proses. Artinya makin tinggi
kualitas berlangsungnya proses pembelajaran makin tinggi pula hasil
yang akan dicapai.
Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam proses
mengajar di sekolah adalah kurangnya waktu dalam pencapaian tujuan
pembelajaran sehingga belum memberikan ketuntasan sebagaimana
yang diharapkan. Padahal efektifitas dalam pencapaian tujuan
pembelajaran merupakan hal yang sangat diharapkan dalam proses
belajar mengajar. Oleh sebab itu, penggunaan dan penerapan mobil
pembelajaran yang efektif dan efisien sangat menentukan berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk
menetapkan suatu model pmbelajaraan yang efektif dan efisien,
diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor antara lain:
materi pelajaran yang akan diajarkan, tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, siswa yang akan diajar serta situasi dan kondisi kelas.
Menginformasikan fakta dan konsep dalam setiap konsep belajar
mengajar melalui metode ceramah yang selalu diterapkan selama ini
akan menjadikan siswa sekedar pendengar pasif dalam kelas.
Sebaliknya, guru sebagai sumber sebagaimana mestinya dan umpan
balik dari guru terhadap hasil belajar siswa tidak terlaksana dengan baik.
Sebaliknya, tidak sedikit pula keuntungan yang dapat diperoleh dengan
penerapan model pembelajaran pemberian kuis diantaranya adalah
siswa diberikan sejumlah soal atau latihan untuk dikerjakan di kelas atau
dirumah, kemudian dibahas bersama rekan-rekannya di dalam maupun di
luar kelas. Keuntungan lainnya adalah siswa dilatih untuk bekerja secara
mandiri atau berkelompok dengan tujuan jika ada siswa yang masih perlu
keterangan untuk memecahkan atau menyelesaikan soal yang diberikan
dapat bertanya kepada temannya. Pada akhirnya guru mempunyai
kesempatan untuk menolong siswa secara individual atau kelompok
dalam menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah pada waktu
mengajar dan siswa memperoleh informasi secara berulang tentang
kemajuan belajar yang telah dicapainya serta mengoreksi kesalahan
dalam belajar (Engkoswara, 1988).

Berdasarkan observasi awal di SMA negeri 18 Makassar,


pembelajaraan Matematika banyak dilakukan dengan menggunakan
metode ceramah. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan untuk
menerapkan metoe pembelajaran yang lainnya..
Berdasarkan uraian di atas, mengungkapkan efektifitas pemberian
kuis pada setiap akhir pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada bidang studi Matematika, maka penulis merasa perlu
melakukan pengkajian secara ilmiah. Untuk maksud tersebut, maka
dilakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI IPA SMA negeri 18 Makassar pada Bidang Studi Matematika
Melalui Pemberian Kuis Pada Setiap Akhir Pembelajaran.
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: Bagaimankah peningkatan hasil belajar pada bidang
studi Matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 18 Makassar melalui
pemberian kuis pada setiap akhir pembelajaran?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada bidang studi Matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 18
Makassar melalui pemberian kuis pada setiap akhir pembelajaran.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Sebagai informasi, khususnya
guru bidang studi Matematika tentang efektifitas penerapan pemberian
kuis pada setiap akhir pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar
siswa, (2) Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi guru
bidang studi Matematika dalam menerapkan model pembelajaran yang
efektif dan efisien untuk meningkatkan minat, motivasi dan kemampuan
siswa dalam belajar sehingga meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, (3) Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Salah satu faktor yang menentukan efektifitas dan efisiensi
proses pembelajaran adalah keaktifan siswa dalam bekerja sendiri.
Syarat utama untuk mendidik siswa supaya aktif dalam proses
pembelajaran adalah pengajaran yang menggunakan banyak
pertanyaan. Guru yang melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan banyak pertanyaan, mendidik siswa untuk bertanya (Kock,
1989).
Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu strategi dapat dipilih
guru adalah pemberian kuis. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan pemberian kuis pada akhir pembelajaran, guru
memberikan sejumlah soal kepada siswa untuk dikerjakan sesaat
sebelum proses pembelajaran berkahir. Metode ini merupakan alternatif

untuk lebih menyempurnakan dan mngoptimalkan pencapaian tujuan


pembelajaran khusus yang telah dirumuskan. Hal ini disebabkan karena
adanya faktor keterbatasan waktu, sementara materi pelajaran yang akan
disajikan sangat padat.
Pengajaran Matematika merupakan bagian dari metode pemberian
tugas, yaitu memberikan soal latihan kepada siswa pada waktu proses
belajar mengajar berlangsung untuk diselesaikan dan dibahas bersama
sesuai dengan waktu yang tersedia. Pembelajaran ini digunakan untuk
melatih siswa sesudah suatu isi pelajaran dijelaskan, kemudian guru
bersama dengan siswa memecahkan persoalan dengan menggunakan
hasil pelajaran baru tersebut. Sesudah itu, siswa secara individu atau
berkelompok melatih hasil pelajaran baru dengan mencoba mengerjakan
soal-soal latihan. Dalam pembelajaran tersebut, siswa dilatih untuk
mencapai tingkat pengertian dengan memberikan sebanyak mungkin soal
yang berbeda-beda.
Dengan demikian selangkah demi selangkah siswa mengerti dan
memahami materi pelajaran yang telah diajarkan. Tingkat kesukaran
soalpun juga harus dinaikkan selangkah demi selangkah, dari bentuk soal
yang mudah ke bentuk soal yang lebih sulit. Dalam artian bahwa, guru
mulai meberikan kuis dengan soal-soal semakin banyak dan sukar, dan
menghentikan pemberian latihan pada tingkat kesukaran yang cocok
dengan jenjang pendidikan dan tingkat perkembangan intelektual siswa.
Kegiatan ini harus diawasi oleh guru sampai semua siswa bisa
menyelesaikan soal yang diberikan.
Efektifits pemberian kuis
Pemberian kuis pada akhir pembelajaran merupakan bagian dari
metode pemberian tugas. Keuntungan dari proses belajar yang dilakukan
dengan penerapan pemberian kuis adalah: (1) dapat mendorong inisiatif
siswa, (2) dapat memupuk minat siswa, (3) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Lebih lanjut Roestiyah (1998), mengemukakan bahwa suatu
proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan pemberian
kuis pada akhir pembelajaran, kelebihannya adalah: (1) mengaktifkan
siswa untuk mempelajari sendiri masalah dengan jalan mencoba
menyelesaikan sendiri, (2) mengerjakan soal-soal sendiri, (3)
membiasakan siswa berfikir dengan membanding-bandingkan, (4)
melatih berhadapan dengan persoalan, tidak hanya hafalan (5)
mengembangkan inisiatif serta tanggung jawab dari siswa.

Proses pembelajaran Matematika melalui pemberian kuis pada


akhir pembelajaran merupakana alternatif dalam upaya penyelenggaraan
proses pembelajaran dengan pendekatan sistematik. Hal ini berarti
bahwa pengajaran melalui penerapan sistematik. Hal ini berarti
pengajaran melalui penerapan pemberian kuis pada akhir pembelajaran
akan memperlakukan siswa sebagai objek utama, sehingga memberi
peluang secara optimal pada siswa untuk mengembangkan segenap
kemampuan dalam belajar dengan bertanya, berfikir kritis dan kreatif.
Disamping itu, guru dapat memberikan perhatian kepada siswa secara
individual pada waktu mengajar sehingga menciptakan umpan balik
antara guru dan siswa.
Berdasrkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian kuis pada setiap akhir pembelajaran merupakan bagian dari
pembelajaran dengan menggunakan pemberian tugas yang dilaksanakan
secara berjenjang, terencana dan sistematis.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Room
Action Researh). Yang bertujuan untuk mengungkapkan hasil belajar
Matematika siswa sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh di
lapangan. Dalam hal ini adalah peningkatan hasil belajar Matematika
siswa kelas XI IPA SMA negeri 18 Makassar melalui pemberian kuis pada
akhir pembelajaran.
Untuk menyeragamkan pengertian dan persepsi, maka faktorfaktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah: (1) Peningkatan hasil
belajar adalah upaya yang dilakukan oleh guru bidang studi Matematika
untuk mencari prosedur pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan
Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan
pemberian kuis pada akhir pembelajaran, (2) Kuis yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah perangkat latihan pembelajaran bidang studi
Matematika berupa sejumlah soal yang disusun secara sistematis dan
teratur dalam bentuk essay untuk dikerjakan oleh siswa pada akhir
pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 18 Makassar ,
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama empat minggu. Yaitu dari
bulan Januari sampai bulan April 2011. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA 4 SMA negeri 18 Makassar dengan jumlah siswa sebanyak
30 orang.

Pada pelaksanaan tindakan siklus, dilakukan kegiatan-kegiatan


sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman pada proses pembelajaran sebelum
pelaksanaan penelitian tindakan, ditemukan masalah berupa masih
rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut
disebabkan karena proses pembelajaran hanya dilakukan dengan
metode ceramah.
Atas dasar itulah, maka dirancang penelitian untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menekankan perhatian pada perbaikan
prosedur atau pembelajaran yang akan digunakan.
Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada perencanaan pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan
kegiatan-kegiatan:
1

Melakukan pertemuan dengan guru partisipan untuk membahas


permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini:

Pada pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan perbaikan dan


penyempurnaan pelaksanaan tindakan berupa pembahasan soalsoal kuis yang telah diberikan dan dikerjakan siswa sebagai upaya
umpan balik

Menyiapkan perangkat pembelajaran.

Mempersiapkan soal-soal, baik yang akan diberikan sebagai soal


kuis dalam setiap pertemuan maupun soal yang akan diberikan pada
setiap tahap observasi pelaksanaan tindakan siklus II.

Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa


selama berlangsungnya proses pembelajaran pada pelaksanaan
tindakan siklus II.

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Pada pelaksanaan tindakan siklus II, dilakukan kegiatankegiatan:
1
2

Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengacu pada model


pembelajaran yang telah dipersiapkan.
Pelaksanaan proses belajar mengajar untuk setiap kali pertemuan
dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

Obeservasi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada observasi pelaksanaan tindakan siklus II, dilakukan


kegiatan-kegiatan
1

Observasi dengan tes tertulis sekaligus sebagai ulangan harian


dilakukan pada akhir pelaksanaan tindakan setiap siklus.
Pelaksanaan observasi tertulis atau tes dilakukan dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit.

Pemeriksaan jawaban siswa sekaligus mengidentifikasi hasil belajar


siswa setelah pelaksanaan setiap siklus dengan melalui pemberian
kuis pada akhir pembelajaran.

Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Hasil observasi dengan pemberian ulangan yang telah diperiksa
dan dianalisis selanjutnya oleh guru partisipan untuk memperoleh
tanggapan tentang hasil akhir pelaksanaan penelitian tindakan yang telah
dilakukan. Selanjutnya dari hasil penelitian dan diskusi tersebut disusun
sebuah kesimpulan yang akan menjadi bahan rekomendasi peneliti. Data
yang diperoleh diolah dengan menggunakan deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mendeskripsikan
karakteristik nilai hasil belajar yang dicapai siswa dari hasil pemberian tes
tertulis. Untuk keperluan tersebut maka dilakukan pengelompokan
berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (1993), sebagai
berikut:
Interval
8.1 10.0
6.6 8.0
5.6 6.5
4.1 5.5
0 - 4.0

Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah

Sedangkan analisis deskritif kualitatif dilakukan untuk


mendeskripsikan perilaku siswa yang diketahui dari hasil pengamatan
dengan menggunakan lembar observasi yang terjadi pada pelaksanaan
proses pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Interval Nilai

Kategori

Frekuensi
Siklus
I
II

8.1 10.0
6.6 8.0
5.6 6.5
4.1 5.5
0 - 4.0

Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

0
11
9
10
0

8
17
5
0
0

0
36.7
30
33.3
0

26.7
56.7
16.6
0
0

30

30

100

100

Jumlah

Persentase (%)
Siklus
I
II

b. Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif


Tabel 2. Frekuensi dan Prosentase Perilaku Siswa Selama Pelaksanaan
Tindakan Siklus I dan II

Perilaku yang di
amati
1. siswa yang hadir
2. Siswa yang bertanya saat
Guru menjelaskan materi
3. Siswa yang bertanya setelah
Diberi kesempatan
4. siswa yang diberi tanggapan
Tentang materi pelajaran
5. Siswa yang menjawab jika guru
Mengajukan pertanyaan
6. Siswa yang menjawab pertanyaan siswa yang lain

Frekuensi
Siklus

Persentase (%)
Siklus

II

II

30

30

100

100

6,7

26,7

10

10

33,3

6.7

10

15

10

50

17

13.3

56,7

Berdasarkan hasil nalisis data yang telah diuraikan, maka secara


kuantitatif hasil penelitian tindakan ini mengungkapkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi Matematika Dan
aktifitas keterlibatan siswa kelas XI IPA 4 SMA negeri 18 Makassar

setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan pelaksanaan tindakan


siklus II.
Temuan dalam penelitian ini mendukung teori yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa penerapan pemberian kuis, khususnya
pada akhir pembelajaran adalah mendorong inisiatif, memupuk minat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA
negeri 18 Makassar pada bidang studi Matematika. Pemberian tugas
pada akhir pembelajaran juga akan mengaktifkan siswa dalam
mempelajari masalah dengan jalan mencoba menyelesaikan sendiri,
membiasakan siswa berfikir dengan membanding-bandingkan, melatih
siswa berhadapan dengan persoalan, tidak hanya hafalan tetapi
mengembangkan inisiatif serta tanggung jawab siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan, maka
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA negeri 18
Makassar pada bidang studi Matematika setelah pelaksanaan tindakan
siklus I melalui pemberian kuis pada akhir pebelajaran dikategorikan
sedang dan setelah pelaksanaan tindakan siklus II dikategorikan tinggi.
Sedangkan prosentase keaktifan siswa yang terlibat dalam pelaksanaan
proses pembelajaran mengalami peningkatan, baik setelah pelaksanaan
tindakan siklus I maupun setelah pelaksanaan tindakan siklus II.
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka penulis
menyarankan: (1) kepada guru bidang studi Matematika agar dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan pemberian kuis
pada akhir pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar serta aktifitas siswa, (2) Kepada siswa disarankan agar
dapat mengerjakan setiap kuis yang diberikan karena dapat menjadi
informasi dan umpan balik bagi guru tentang tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. E. 1989. Pokok-pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang: Fakultas Ilmu
Pendidikan IKIP. Ujung Pandang.
Achsin, A. 1985. Beberapa Metode Belajar Mengajar. Ujung Pandang. IKIP. Ujung Pandang.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan. Dan Penilaian Hasil Belajara. Jakarta. Bina
Aksara.
Kock, H. 1989. Saya Guru yang Baik. Yogyakarta. Kanisius.
Roestiyah, N. K. 1989. Didaktik Metodik. Jakarta. Rineka Cipta.
........................... 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Bina Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai