Anda di halaman 1dari 7

Penjelasan Type Layup dari Komposit

ABI ZAIN SALSABILA,HARDIAN TRIATMOJO,M.ALAF GHONY,YEDHA LIGAMENTA A.A

DIII TPU 11A Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

ABSTRAK
Layup pada komposit dibagi menjadi empat, yaitu Wet Layup, prepeg, co-curing, secondary bonding,
co-bonding.Pada wet layup fiber kering diresapi resin sebelum melakukan repair.Prepage yaitu proses
pembasahan resis selama proses pembuatan.Co-curing yaitu proses dimana dua bagian yang di cure
bersamaan.Secondary bonding yaitu bounding menggunakan bagian dari composite precured dan menggunakan
lapusan adhesive untuk mengikat dua bagian composite procure.dan co bonding yaitu setiap bagian detail
dilakukan precure dengan menempelkan bagian yang akan di cure bersamaan dengan adhesive.Proses layup
sendiri dibagi menjadi empat tahap yaitu, teknik layup, teknik bleedout, no bleedout dan ply orientatiion wrap
clock.Proses mixing resin harus dicampur secara menyeluruh, dan pencampurannya haruslah tepat.Kemudian
proses saturation, dibagi menjadi dua yaitu fabric impregnation dengan sikat atau squeegee dan fabric
impregnation menggunakan vacuum bag.Teknik vacuum bagging sendiri dibagi menjadi single side vacuum
baging dan envelope bagging.Curing dari material komposit yaitu curing suhu ruangan dan suhu bertingkat.
Kata kunci : layup, vacuum bagging, curing, mixing resin,prepag, co-curing.

1.

Pendahuluan
Layup pada komposit sangat
penting karena berpengaruh terhadap hasil
dari komposit tersebut.Type layup sendiri
dibagi menjadi empat yaitu wet layup,
prepag, co-curing, secondary bonding, dan
co-bonding.Sedangkan proses layup dibagi
empat tahap , teknik layup, teknik
bleedout, no bleedout dan ply orientatiion
wrap clock.
2. Dasar Teori
Komposit adalah suatu jenis
bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari
dua atau lebih bahan dimana sifat masingmasing bahan berbeda satu sama
lainnyabaikitu sifat kimia maupun
fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil
akhir bahan tersebut.Unsur utama bahan
komposit adalah serat, yang akan
menentukan karakteristik bahan komposit
antara lain kekakuan, kekuatan, dan sifat
mekanik lainnya. Pada umumnya bahan
komposit terdiri dari 2 unsur, yaitu Serat
dan Fiber. Secara garis besar bahan
komposit terdiri dari dua macam, yaitu
bahan komposit partikel dan bahan
komposit serat.Proses layup dibagi

menjadi empat yaitu Wet Layup, prepeg,


co-curing, secondary bonding, co-bonding.
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya
komposit,
yaitu
sebagai
berikut
:Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat
spesifik tertentu, Mempermudah design
yang sulit pada manufaktur, Keleluasaan
dalam
bentuk/design
yang
dapat
menghemat biaya, Menjadikan bahan lebih
ringan.Penyusun komosit adalah matriks
dan fiber.Fungsi matriks adalah sebagai
mentransfer load, membentuk ikatan
koheren, melindungi serat, memisahkan
serat, melepas ikatan.
Berdasarkan matrik, komposit
dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelompok besar yaitu: Polimer Matrix
Composit(PMC), polimer sebagai matrik,
Composit matrik logam (KML), logam
sebagi matrik, Composit matrik Ceramik
(CMC), keramik sebagai matrik.
A. Komposit Matrik Polimer (Polymer
Matrix Composites PMC)
Komposit ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan

5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat


6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Keuntungan dari PMC :
1) Ringan
2) Specific stiffness tinggi
3) Specific strength tinggi
4) Anisotropy
Jenis polimer yang banyak digunakan :
1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic
yang dapat dilunakkan berulang kali
(recycle) dengan menggunakan panas.
Thermoplastic merupakan polimer yang
akan menjadi keras apabila didinginkan.
Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu,
melekat mengikuti perubahan suhu dan
mempunyai sifat dapat balik (reversibel)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali
mengeras bila didinginkan. Contoh ari
thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66,
PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan
Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti
perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak
dapat dilunakkan kembali. Pemanasan
yang tinggi tidak akan melunakkan
termoset melainkan akan membentuk
arang dan terurai karena sifatnya yang
demikian sering digunakan sebagai tutup
ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik
jenis termoset tidak begitu menarik dalam
proses daur ulang karena selain sulit
penanganannya juga volumenya jauh lebih
sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis
plastik yang bersifat termoplastik. Contoh
dari
thermoset
yaitu
Epoksida,
Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC, yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat
gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan
serat gelas = Kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan serat
carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang
B. Komposit Matrik Logam (Metal
Matrix Composites MMC)
Metal Matrix composites adalah
salah satu jenis komposit yang memiliki
matrik logam. Material MMC mulai
dikembangkan sejak tahun 1996. Pada

mulanya yang diteliti adalah Continous


Filamen MMC yang digunakan dalam
aplikasi aerospace.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan
PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan yang
baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang
lebih baik
Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang
sedikit
Matrik pada MMC :
1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
Contoh : Almunium beserta paduannya,
Titanium beserta paduannya, Magnesium
beserta paduannya.
Proses pembuatan MMC :
1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting
Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
1) Komponen automotive (blok-silindermesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan militer (sudu turbin,cakram
kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada pesawat
terbang)
4) Peralatan Elektronik
C. Komposit Matrik Keramik
(Ceramic Matrix Composites CMC)
CMC merupakan material 2 fasa
dengan 1 fasa berfungsi sebagai
reinforcement dan 1 fasa sebagai matriks,
dimana matriksnya terbuat dari keramik.
Reinforcement yang umum digunakan
pada CMC adalah oksida, carbide, dan
nitrid. Salah satuproses pembuatan dari
CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu
proses pembentukan komposit dengan
reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekeliling
daerah filler (penguat).Matrik yang sering
digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
Keuntungan dari CMC :
1) Dimensinya stabil bahkan lebih stabil
daripada logam

2) Sangat tangguh , bahkan hampir sama


dengan ketangguhan dari cast iron
3) Mempunyai karakteristik permukaan
yang tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature
tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan
ketahanan korosi tinggi.
Kerugian dari CMC
1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah
besar
2) Relative mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk aplikasi tertentu
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :
1) Chemical processing = Filters,
membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs,
Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat
exchange tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part,
burners, heat pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker
SiC/alumina polikristalin untuk perkakas
potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk
alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk
bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk
calon material mesin panas.
Kelebihan
pada
material
komposit Bahan komposit mempunyai
beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam.
Kelebihan tersebut pada umumnya dapat
dilihat dari beberapa sudut yang penting
seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal,
keupayaan (reliability), kebolehprosesan
dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah
ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks
dan serat memainkan peranan penting
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan
sifat komposit. Gabungan matriks dan
serat dapat menghasilkan komposit yang
mempunyai kekuatan dan kekakuan yang
lebih tinggi dari bahan konvensional
seperti.
1. Bahan komposit mempunyai density
yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan
implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan
mempunyai kekuatan dan kekakuan
spesifik yang lebih tinggi dari bahan

konvensional. Implikasi kedua ialah


produk komposit yang dihasilkan akan
mempunyai kerut yang lebih rendah dari
logam. Pengurangan berat adalah satu
aspek yang penting dalam industri
pembuatan seperti automobile dan angkasa
lepas. Ini karena berhubungan dengan
penghematan bahan bakar.
2. Dalam industri angkasa lepas terdapat
kecendrungan
untuk
menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam
dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap
fatigue yang baik terutamanya komposit
yang menggunakan serat karbon.
3. Kelemahan logam yang agak terlihat
jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
lemah terutama produk yang kebutuhan
sehari-hari.Kecendrungan
komponen
logam
untuk
mengalami
kakisan
menyebabkan biaya pembuatan yang
tinggi.Bahan
komposit
sebaiknya
mempunyai rintangan terhadap kakisan
yang baik.
4. Bahan komposit juga mempunyai
kelebihan dari segi versatility (berdaya
guna) yaitu produk yang mempunyai
gabungan sifat-sifat yang menarik yang
dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai
jenis matriks dan serat yang digunakan.
Contoh dengan menggabungkan lebih dari
satu serat dengan matriks untuk
menghasilkan komposit hibrid.
5. Massa jenis rendah (ringan)
6. Lebih kuat dan lebih ringan
7. Perbandingan kekuatan dan berat yang
menguntungkan
8. Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak
getas.
9. Koefisien pemuaian yang rendah
10. Tahan terhadap cuaca
11. Tahan terhadap korosi
12. Mudah diproses (dibentuk)
13. Lebih mudah disbanding metal
b. Biaya
Faktor biaya juga memainkan peranan
yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya
yang berkaitan erat dengan penghasilan
suatu
produk
yang
seharusnya
memperhitungkan beberapa aspek seperti
biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga
manusia, dan sebagainya.
Kekurangan bahan komposit
yaitu tidak tahan terhadap beban shock
(kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal, kurang elastis, lebih sulit
dibentuk secara plastis.
Pembahasan

Wet layup adalah proses pencampuran


resin ke fiber yang akan diresapi dengan
resin, proses ini dilakukan sebelum
melakukan proses pemasangan fiber yang
akan digunakan untuk repair.
Prepreg alah fiber yang telah diresapi atau
dilapisi dengan resin. Sistem resin ini
sudah dicampur dan berada pada cure
stage b, prepreg harus disimpan di tempat
yang mempunyai suhu di bawah titik beku
agar tidak terjadi proses curing yang
berkelanjutan.
Co-curing adalah proses dimana dua
bagian yang di cure bersamaan. Yang
diantara kedua lapisan fiber tersebut ada
yang terlapisi dengan adhesive dan tidak.
Salah satu jenis co-curing biasanya
digunakan pada proses cure pada stiffner
dan skin.
secondary bounding menggunakan bagian
dari
composite
precured
dan
menggunakan lapisan adhesive untuk
mengikat dua bagian composite procure
co-bounding
setiap
bagian
detail
dilakukan precure dengan menempelkan
bagian yang akan di cure bersamaan
dengan adhesive
proses layup
o teknik layup
Bacalah SRM
dan
tentukan material repair yang
tepat, jumlah lembar fiber yang
dibutuhkan untuk repair, dan ply
orientation. Keringkan bagian
yang di repair, buang daerah yang
rusak, buat ujung dari area yang
rusak taper.
Gunakan
lembaran
plastic tipis, dan cari tahu ukuran
dari setiap lembaran fiber repair
dari area yang rusak. Tandai ply
orientation pada setiap lembaran
pada sebuah trace sheet. Salinlah
informasi lembaran repair ke
sebuah material repair yang
cukup besar untuk semua
lembaran repair.
Resapi material repair
dengan resin, berikan transparent
release film diatas lembaran
repair, gunting lembaran repair
sesuai cetakan, dan tempatkan

lembaran repair pada erea yang


rusak.
lembaran
repair
biasanya diletakan menggunakan
lembaran yang terkecil dahulu
lalu bertahap ke yang palin besar.
Tapi ada juga metode alternative
dengan menggunakan lembaran
yang terbesar terlebih dahulu lalu
bertahap ke yang paling kecil.
Dalam
urutanya
lembaran pertama menutupi
keseluruhan semua area yang
rusak, diikuti dengan lembaran
yang lebih kecil, dan diselesaikan
dengan lembaran luar extra, atau
dua lembaran yang menutupi
seluruh tambalan .
teknik bleedout
bleedout
tradisioanl
menggunakan teknik vacuum bag
memakai release berlubang dan
sebuah lapisan breather/bleeder
diatas bagian yang di repair.
Lubang yang ada di release film
memungkinkan
udara
bernafas/mengalir
dan resin
keluar sesuai dengan ukuran dan
jumlah lubang pada release film
berlubang, ketebalan dari kain
bleeder/breather, kerapatan resin
dan suhu, dan tekanan vacuum.
bleed yang terkontrol
membiarkan jumlah yang terbatas
dari resin untuk keluar di lapisan
bleeder. Letakan sebuah release
film berlubang diatas material
prepreg, lapisan bleeder diatas
release film berlubang , dan
lapisan solid release film diatas
bleeder. Gunakan breather dan
vacuum bag untuk menyatukan
repair.
No bleedout
Sistem prepreg dengan
kandungan resin 32-35 persen
bertipe sistem no-bleed. Prepreg
ini mengandung sejumlah resin
yang dibutuhkan untuk cure
lapisan.
Oleh
karena
itu
pengeluaran
resin
tidak
diperlukan. Pengeluaran resin
pada prepreg akan menyebabkan

resin-starved pada bagian yang


direpair. No bleeder digunakan
agar resin terjebak dan tidak
keluar. Lembar solid release film
yang tidak berlubang diletakan di
atas prepreg dan diisolasi pada
ujung sudutnya dengan flash
tape. Bukaan kecil dibuat pada
ujung tape jadi udar bisa keluar.
Breather dan vacuum bag
dipasang untuk menyatukan
lapisan prepreg. Udara dapat
keluar dari ujung area repair, tapi
tidak dengan resin.
horizontal
bleedout
digunakan untuk repair wet layup
temperature
ruangan
yang
rendah. Sebuah kain dengan
panjang 2 inci diletakan disekitar
bagian repair. Tidak diperlukan
release film karena tidak adanya
kain bleeder di atas bagian repair.
Bagian telah diresapi resin dan
vacuum bag diletakan diatas
bagian repair. Vacuum diberikan
dan squeegee digunakan untuk
menghilangkan udara dan resin
yang berlebih ke ujung breather.
Ply orientation wrap clock
Untuk
meminimalisir
residual thermal stresses yang
diakibatkan selama cure dari
resin, adalah latihan yang baik
untuk mendesain lapisan yang
simetrikal
atau
seimbang.
Contohnya ada pada gambar 749.contoh pertama menggunakan
tape yang tidak terarah, dan
contoh 2 dan 3 adalah jenis
lapisan
quasi-isotropicyang
terbuat dari kain woven.gambar
7-50 memberikan contoh efek
yang
disebabkan
lapisan
nonsymmetrical.strength
dan
stiffnes
ssebuah
komposit
terbentuk tergantung pada ply
orientation. jangkauan kekuatan
dan stiffness terdapat dari yang
rendah ke yang tinggi. Harga
jangkauan ini ditentukan oleh
orientasi dari lembaran/ply untuk
menerima beban. Karena strength
design
requirements
adalah

fungsi dari arah beban, orientasi


ply dan urutan ply haruslah
benar.
Mixing resin
epoxy resin haruslah
dicampur secara menyeluruh.
Beberapa sistem resin memiliki
tambahan dye untuk membantu
melihat seberapa bagus material
tercampur. Karena banyak sistem
resin tudak memiliki dye, resin
harus dicampur perlahan-lahan
secara penuh selama 3 menit.
Udara masuk kedalam campuran
bila resin dicampur terlalu cepat.
Bila sistem resin tidak tercampur
sempurna, resin dapat tidak
tercure
dengan
seharusnya.
Pastikan mengaduk ujung dan
bawah dari cup campuran untuk
memastikan
semua
resin
tercampur dengan benar.
jangan
mencampur
sejumlah besar resin curing cepat.
Tipe resin ini menghasilkan
panas setelah dicampur. Asap
bisa membakar atau meracuni
anda ketika resin terlampau
panas. Campur lebih dari satu
tumpukan bila material yang
lebih diperlukan dan ukuran yang
maksimum.
Tekinik saturasi
Fabric impregnation
with a kuas or squeegee
adalah cara tradisional
untuk meresapi
lapisan/fabric
menggunakan brush
ataupun squeegee.
cara tradisional untuk
meresapi lapisan/fabric
menggunakan
brush
ataupun
squeegee
adalahmetode
penyerapan
menggunakan vacuum
digunakan
untuk
menyerapi lapisan/fabric
dengan resin dua bagian
ketika tertutup didalam
vacuum bag.
Teknik vacum baging

Single side vacuum


bagging adalah metode
yang dipakai bila bagian
repair cukup besar untuk
vacuum bag pada repair
satu sisi.
Envelope
bagging
adalah metode dimana
bagian yang direpair
benar-benar
tertutup
didalam vacuum bag
atau bag membungkus
disekitar ujung dari
komponen
untuk
mendapatkan segel.
Aplikasi tekanan alternatif
Shrink
tape
adalah
Metode lain dari aplikasi
tekanan
untuk cure
menggunakan
oven
adalah
penggunaan
shrink wrapping atau
shrink tape. Metode ini
biasa digunakan pada
bagian yang kerusakan
yang bergaris. Karena
menggunakan peraturan
yang
sama
dalam
merepairnya.
C-clamps yang dimana
fiber
dapat
ditekan
bersamaan
dengan
clamp.
Teknik
ini
digunakan untuk panel
honeycomb dengan tepi
lapisan solid. Clamps
digunakan
untuk
menekan bersamaan tepi
dari komponen dan/atau
repair secara detail.
shotbags dan weight bisa
digunakan juga untuk
memberikan
tekanan,
tapi kegunaan mereka
terbatas hanya untuk
memberikan
tekanan
tingkat rendah.
Curing dari material composite
Curing suhu ruangan
adalah
yang
paling
menguntungkan dalam
hal penghematan energy
dan kemudahan untuk

dibawa.
Cure
suhu
ruangan repair wet layup
tidak
mengembalikan
strength dan durability
ke aslinya yang dapat
dicapai dengan
cure
0
pada suhu 250 f atau
3500f
dan
sering
digunakan untuk repair
fiberglass wet layup
untuk
komponen
nonkritikal.
Curing suhu bertingkat
yang dimana Semua
material prepreg dicure
dengan suhu bertingkat.
Beberapa repair wet
layup
menggunakan
curing suhu bertingkat
untuk
meningkatkan
kekuatan repair dan
mempercepat
proses
curing. Oven curing dan
penyambung
panas
menggunakan vacuum
bag
untuk
menggabungkan lapisan
dan memberikan jalan
udara dan uap untuk
keluar.

KESIMPULAN
Tipe-tie layup dari komposit yaitu:
1. Wet layup: proses pembuatan
maupun repair komposit dengan
cara manual, dari meresapi fiber
dengan resin sampai proses
curing.
2. Prepreg: adalah fiber yang sudah
tercampur dengan resin.
3. Co-curing : adalah proses dimana
2 permukaan dicure bersamaan
salah satunya tidak perlu diresapi
resin.
4. Secondary bounding: bagian dari
komposit precure
dan dua
permukaan memakai adhesive
untuk proses curing.
5. Co-bounding: adalah proses
curing dan peresapan adhesive
dilakukan bersamaaan.
Dari tipe-tipe layup diatas dalam
proses
layupnya,
pencampuran
resinnya, teknik saturasinya, teknik
vacuum bagnya,
juga memiliki
berbagaimacam jenis, jadi selalu
sesuaikan karakteristik pembuatan
maupunrepair anda dan selalu lihat
SRM.
DAFTAR PUSTAKA
Aviation

Maintenance

Technician

Handbook - Airframe Volume 1, U.S


Departement

of

Transportation,

Federal Aviation Administration, page


7-26 through 7-53

Anda mungkin juga menyukai