Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia.
Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam persatuan dengan Pencipta mereka. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16) Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Ia menjangkau manusia dengan kasih yang kekal. Namun kasih-Nya mengharuskan Ia mengizinkan setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih. Walaupun Allah penuh dengan kemurahan, Ia tidak dapat mengampuni orang yang berpaut kepada dosa. Pengmapunan mempunyai tujuan. Allah ingin mengubah orang-orang berdosa menjadi orang yang saleh. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus. Pendamaian-Nya memulihkan hubungan antara Allah dengan umat manusia. Proses rekonsiliasi itu diasosiasikan dengan istilah pendamaian. Kata bahasa inggris atonement pada mulanya berarti at-one-ment yakni suatu keadaan dalam wujud sepakat atau dalam persetujuan. Dengan demikian atonement menunjukkan kepada hubungan yang serasi, dan apabila kesepakatan itu telah terjalin baik maka keselarasan ini merupakan hasil proses pendamaian. Doktrin pendamain memiliki dua aspek: a. Tindakan penyelamatan dari Kristus b. Pemberian-Nya melalui iman, baik secara individu maupun secara umum Kematian Kristus sebagai suatu Keperluan pertunjukan kemurahan dan keadilan Allah. Dosa-dosa dan kesalahan yang telah menodai kita dapat dipindahkan kepada Penanggung dosa kita sehingga kita bersih. Di dalam hidup Kristus yang taat dengan sempurna kepada kehendak Allah, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, disediakan Allah sebagai satu-satunya sarana pendamaian bagi dosa manusia, supaya dengan demikian barangsiapa yang percaya dan menerima pendamaian ini dapat memperoleh hidup yang kekal.