Anda di halaman 1dari 25

Model Tunning How 2

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@yahoo.com)

Proses
Drive test

Pemilihan sampel
site

Pemetaan
Area

11-mar-09

Pengolahan
Data

Tunning Parameter
(Netact)

Done

Dimas APS (dimasaps@ya

Pemetaan Area

Tujuan dari proses ini adalah memetakan area menjadi beberapa area yang memiliki
karakteristik yang sama.
Contoh : area urban, sub urban dll
Pada proses ini yang perlu diperhatikan adala, jika pemetaan area semakin banyak
(luas area tiap model kecil) berarti semakin banyak pula drive test yang harus
dilakukan, dan sebaliknya semakin sedikit area yang di definikan ( area tiap model
besar) semakin sedikit juga drivetest yang akan dilakukan. So.. semuanya tergantung
resource dan waktu yang dimiliki.

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

Contoh
City Area

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

Pemilihan Sampel Site

Tujuan dari Pemilihan sampel site ini adalah mendapatkan sampel propagasi
gelombang di area tersebut yang kemudian untuk dijadikan bahan pembanding dalam
pembuatan model propagasi
Idealnya, dalam pengambilan sampel propagasi tidak dilakukan pada site existing,
melainkan dilakukan dengan dummy site, dengan tujuan supaya pengambilan data
bisa maksimal sampai sinyal yang di ukur benar benar habis.
Dalam pemilihan sampel site tersebut disarankan dipilih site yang cakupannya
mewakili clucter pada peta planning tools tersebut.
Semakin banyak sampel site yang dipilih maka akan semakin bagus pada proses
tunning ( kalibrasi) pada planning tools.

untuk mempermudah proses kalibrasi, dipilih site yang main lobe nya
terdapat jalan lurus, tetapi hal ini harus di imbangi dengan banyaknya sampel
yang dipilih untuk menjaga validitas sampel di area tersebut

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

Contoh
Dipilih Karena:
1. Mewakili clucter di planning tools
2. Main lobe nya berada di jalan lurus

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

Drive test

Bisa dugunakan pada idel mode ataupun scan frequency

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

Pengolahan Data

Hasil akhir dari pengolahan data ini sebagai berikut

Contoh.rar

Ada dua buah file yang ber extenstensi .hd dan .dat untuk mengolah data Drive
test menjadi data berikut :
membuat file .dat

Export data drive test dari tems menjadi txt ( merger data ).
Data yang di export dari log file adalah( longintude, latitude, ARFCN, BSIC, RxlevSub(dbm) )

Buka file tersebut di acces, kemudian filter data yang tidak valid. Yaitu:
Data yang longitude atau Latitudenya kosong
ARFCN dan BSIC tidak sesuai dengan ARFCN dan BSIC site yang di pilih
Data Rxlevsub(dBm) yang kosong

Pastikan semua data tidak valid sudah dibuang, karena jika setelah di import ke netact bisa
mengakibatkan error pada oracle jika masih ada data tsb.

Export data tersebut ke excel, lalu ubah longitude dan latitude nya menjadi bentuk
desimal

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

masukkan data longitude, latitude dan Rxlevsub(dBm) ke file txt, lalu berikan
start pada awal data dan finish pada akhir data yang dipisahkan dengan
dipisahkan tab
Longitude

Latitude

RxlevSub(dBm)

Dipisahkan dengan 1 tab

Simpan file txt tersebut menjadi file dengan extensi .dat


Untuk memudahkan, buatlah data tsb di excel terlebih
dahulu setelah selesai barulah di pindah ke file txt

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

..

membuat file .hd


file ini adalah file yang menghubungkan file .dat tadi dengan netact.
Untuk membuatnya cukup mengisikan informasi site yang ada di netact ke dalam
format .hd tersebut ( contoh file bisa dilihat pada contoh.rar )
Pertama tama buatlah pada file txt, lalu rubah (save as ) extensi file nya
menjadi .hd
Yang perlu diperhatikan, simpan lah file tersebut dengan nama yang
sama dengan nama file .dat, jika tidak maka netact tidak akan mengenali link
file .dat dari file .hd ini

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

10

Tunning

Ada dua macam model propagasi yang bisa dipakai yaitu model standart dan model
nokia. Kedua model tersebut memiliki perbedaan pada proses tunning nya.
Untuk model propagasi bisa digunakan okumura-hata ataupun cost 231 walfisch-ikegami.
Kedua pendekatan tersebut memiliki karakteristik tertentu, model propagasi walfish-ikegami
lebih cocok untuk daerah padat (perkotaan) sedangkan untuk model okumura-hata akan lebih
cocok untuk area urban dan suburban (teorinya )
Beikut algoritma proses tunning di planning tools:
Create model
propagasi baru

Input signia
data ke Netact

Done
11-mar-09

Input nilai
Parameter awal

Tunning
Parameter

Sudah memenuhi
kriteria

Review hasil

Dimas APS (dimasaps@ya

11

Model propagasi Nokia (Nokia Propagation Model)

Create Model Propagasi baru

Tambahkan model propagasi yang baru, pilih model propagasi nokia (Configure >
Propagation model > add)
Set nilai paraeter dengan nilai default

Tekan tombol
default di setiap tab

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

12

Input signia data ke netact


Tools> model tunning > add
Pilih file signia (.hd) yang telah dibuat
Klik option lalu pilih model propagasi yang
akan di kalibrasi

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

13

..

Parameter Tunning
Setelah signia data sudah di load secara sempurna, dan semua parameter sudah
di set ke default, tekan tombol auto tune pada window CW measurement analisis
Setelah muncul jendela auto tunning, tinggal dimainkan redaman tiap clucter
nya, sampai didapatkan hasil yang pas lalu di upload ke model propagasi yang
telah dibuat.
Target dari proses tunning :

coverage plot tidak terlalu extrim dan mendekati hasil Drive test
Mean error mendekati 0
Standart deviasi (stdev) dibawah 7,5 (teoritis nya)

11-mar-09

Akan tetapi nilai target statistik teersebut ( mean error, st deviasi) sangat dipengaruhi oleh
resolusi peta di netact, semakin kecil resolusinya semakin bagus statistik yang akan dihasil kan.

Dimas APS (dimasaps@ya

14

Tool untuk mengecilkan


Mean error

Tool untuk Mengupload


hasil tunning
ke model propagasi

Tool untuk mendownload


Redaman dari
model propagasi

Tool untuk
mengecilkan Stdev

Batas min
Saat autotune

Redaman

Auto tunning

Standart Deviasi

Mean error

Auto Tunning Window


11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

15

Batas Max
Saat autotune

..

Jika coverage hasil proses autotune redaman clucter masih jauh dari hasil drive
test, bisa dimain kan slope dan tinggi clucter

Window propagation model > tab LOS check

Sebelum merubah nilai constant (db), breakpoint, slop 1, slop 2, ataupun morpho
heights, sangat disaran kan untuk men-set default nilai dari parameter2 tersebut.

Break point berpengaruh pada jarak coverage yang menggunakan


parameter tsb
Constant berpengaruh pada besar kecil-nya coverage
Slope 1 berpengaruh pada panjangnya coverage
Slope 2 berpengaruh pada lebarnya coverage Morpho height di
asumsikan sebagai ketinggian clucter pada map, sehingga berpengaruh
pada seberapa besar redaman nya ataupun seberapa besar difraksinya

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

16

Set defaults

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

17

..

Start

Algoritma Tunning Parameter

Coverage plot

Coverage mendekati
hasil drive test

Tidak

Tunning
LOS parameter

Coverage
plot

ya

Tunning
Redaman clucter

Statistik sesuai
yang diharapkan
(Stdev & mean error)

Tidak

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

18

ya

Done

Model propagasi Standart (Standart Propagation Model)

Untuk model propagasi standart ini, tidak banyak perbedaan dengan nokia model
yang telah di jelaskan. Hanya berbeda pada cara men-tunning parameter nya saja.
untuk membuat mode ini sama seperti model nokia ( configure > propagation model
> add )

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

19

Untuk standart model ini digunakan nilai K untuk proses kalibrasi.

K1 dan K2 adalah komponen untuk slope coverage ( sama seperti slop 1 dan slop 2 di nokia
model )
K3 dan K4 adalah faktor koreksi untuk tinggi antena user ( MS )
K5 dan K6 adalah faktor koreksi untuk tinggi antena BTS
K7 adalah faktor koreksi untuk difraksi

Untuk proses kalibrasi sangat di sarankan hanya merubah K1,K2, dan K7.
Sebelum melakukan tunning, di sarankan untuk menset nilai standart berikut.

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

20

.
Parameter K

Redaman clucter

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

21

..

Setelah menset ke nilai standart, maka bisa digunakan auto tunning seperti pada
model nokia. ( tools > model tunning > auto tune )
Pada proses ini sama dengan kalibrasi model propagasi nokia hanya saja untuk model
propagasi standart, window auto tunning nya berbeda.

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

22

Untuk standart model, proses auto tunning akan menampilkan window berikut.
Apply paramaeter
Run auto tunning

Hasil statistik

Range nilai proses auto


tunning

Baik model nokia dan standart, akan lebih baik jika kita tidak hanya
mengejar nilai stdeviasi atau mean error tetapi adanya keseimbangan
antara statistik dan hasil coverage prediction yang sesuai dengan hasil
drive test.

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

23

finish

Setelah statistik yang di capai sudah memuaskan dan hasil coverage plot juga
menyerupai hasil drive test maka proses model tunning sudah selesai dilakukan.
Yang perlu dilakukan adalah makan makan karena kerjaan sudah selesai

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

24

Terima Kasih

11-mar-09

Dimas APS (dimasaps@ya

25

utrix.inc@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai