Independent Disks
Disusun Oleh:
DANU PERMADI RENDRA
24010312130128
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
pada
hard
drive
secara
signifikan
lebih
lambat
bila
SLED itu. Sebuah artefak striping data melalui beberapa drive adalah
bahwa jika satu drive gagal, semua data pada drive lain tidak dapat
digunakan lagi. Akan analog dengan menghapus setiap 3 atau 4
kalimat keluar dari sebuah buku, maka tidak tahu apa urutan kalimatkalimat yang ditulis masuk Untuk senyawa masalah ini, dengan
menggabungkan beberapa drive bersama, kemungkinan satu drive
gagal meningkat secara dramatis.
Untuk mengatasi perangkap ini, para ilmuwan yang diusulkan
menambahkan drive tambahan ke grup RAID untuk menyimpan
informasi yang berlebihan. Pikiran itu, jika satu drive gagal, drive lain
dalam kelompok akan berisi informasi yang hilang, yang kemudian
dapat digunakan untuk menumbuhkan kehilangan informasi. Karena
semua informasi itu masih tersedia, pengguna akhir tidak akan pernah
terpengaruh dengan down time dan membangun kembali bisa
dilakukan di latar belakang. Jika pengguna meminta informasi yang
belum dibangun kembali, data bisa direkonstruksi pada terbang dan
pengguna akhir tetap tidak akan tahu tentang hal itu.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan RAID ?
2. Apa saja konfigurasi konfigurasi yang ada di RAID dan karakteristiknya ?
3. Bagaimana implementasi dari RAID ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian RAID
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent
Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data
komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard
disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik
itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat
keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of InexpensiveDisks, Redundant Array
of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive
Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam
beberapa hard diskterpisah. RAID didesain untuk meningkatkan
keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa
skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima
buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan
waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan
beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah
unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat
lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya
didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara
sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara
kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak
umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu
saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis
yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
2.2 RAID Level
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang
disebut dengan RAID Level. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama
kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni
dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan
beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. Kelima level tersebut
adalah:
RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal dalam sebuah kelompok disk.
RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada
pengecekan terhadap disk tunggal)
Saat ini RAID terbagi menjadi 8 level yang berbeda, mulai dari RAID 0 sampai
dengan RAID 6 ditambah RAID level 0+1 dan 1+0. Setiap level bukan merupakan
hubungan hirarki tetapi perbedaan pada desain Arsitektur. Pembagian level tersebut :
2.2.1 RAID 0
Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2
harddisk.
Sistemnya
adalah
menggabungkan
kapasitas
dari
dengan
kapasitas
yang
besar
(jumlah
kapasitas
keseluruhan harddisk).
Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah
partisi yang sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang
efisien. Misalnya:
Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga
sebuah harddisk berukuran 100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan
harga harddisk berukuran 500GB adalah Rp.5.000.000,-. Nah, kita
dapat membetuk suatu partisi berukuran 500GB dari 5 unit harddisk
lebih
murah
Rp.500.000,-
karena
memakan
Rp.2.500.000,-.
biaya
Lebih
lebih
murah
murah:
daripada
harus
fragmen-fragmen.
Dimana
fragmen-fragmen
tersebut
komputer
membaca
sebuah
fragmen
di
satu
harddisk,
2.2.2 RAID 1
2.2.3 RAID 2
RAID
2,
juga
menggunakan
sistem
stripping.
Namun
ukuran
yang
sama,
masing-masing
40GB.
Jika
kita
2.2.4 RAID 3
RAID
3,
juga
menggunakan
sistem
stripping.
Juga
ukuran
yang
sama,
masing-masing
40GB.
Jika
kita
2.2.5 RAID 4
Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari
tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga
sama, 3 (n+1 ; n >1).
2.2.6 RAID 5
RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan
pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus
untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke
seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3
(n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari
bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada
kumpulan harddisk yang berisi data saja.
2.2.7 RAID 6
Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan
penambahan parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk
minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan
pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk pada saat
yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah
harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk
tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain,
maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan
kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID
level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan
RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya
kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk
di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain,
menghasilkan strip-strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu
RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan
kemudian
hasil
pasangan
mirrornya
di-strip.
RAID
1+0
ini
2.4 Implementasi
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer
server, tapi bisa juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan di
dalam
workstation
umumnya
digunakan
dalam
komputer
yang
keandalan/reliabilitas
yang
sangat
penting
untuk
mengalami
kesalahan,
tapi
dengan
menggunakan
teknik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merupakan
organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses
paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas / kehandalan.
Konsep kunci dari RAID meliputi mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard
disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di
mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
RAID dapat dibagi menjadi 8 level, yaitu level 0, level 1, level 2, level 3, level 4,
level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Dengan nesting level RAID menjadi lebih banyak dan
berkembang.
Setiap
level
tersebut
memiliki
kelebihan
dan
kekurangannya.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa juga
digunakan di dalam workstation.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/RAID
https://thekicker96.wordpress.com/perkembangan-raid/
http://oobelix7.blogspot.com/2012/10/cara-kerja-raid.html
http://mata-cyber.blogspot.com/2014/07/pengertian-lengkap-dan-levelraid-penyimpanan-memori.html
http://adha.ms/p/85/mari-belajar-raid/