NARKOBA

DALAM PERSPEKTIF HUKUM.

TREN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN
NARKOBA

IRJEN POL (P) DR. BENNY J. MAMOTO

KELOMPOK AHLI
BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN
BNN

RIWAYAT HIDUP SINGKAT

NAMA : DR. BENNY JOZUA MAMOTO, SH, M.Si
JABATAN
: SEKRETARIS PROGRAM STUDI KAJIAN ILMU

KEPOLISIAN-PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA
KELOMPOK AHLI BID PERUNDANGUNDANGAN BNN
PANGKAT TERAKHIR: INSPEKTUR JENDERAL POLISI (P)
PENDIDIKAN : AKABRI KEPOLISIAN
PENDIDIKAN UMUM :
S1 Hukum, S2 Kajian Ilmu Kepolisian Pascasarjana
Universitas Indonesia (Thesis tentang Perbankan),
S3 Program Doktor Kajian Ilmu Kepolisian
Universitas Indonesia (Desertasi tentang
Terorisme).
DOSEN : Program S2 Kajian Ketahanan Nasional PPs UI,
Program S1 dan S2 PTIK-STIK, dan
S2 KIK UI. ( Ilmu Kepolisian )

KEGIATAN SOSIAL
KEMASYARAKATAN
Olah raga : Menembak (Pelatih Nasional dan Jury

Internasional). Juara menembak antar Angkatan

pada POR AKABRI.
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua
Wakil Ketua Umum III POR PB Maesa
Ketua Umum Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi
Utara.
Ketua Umum Yayasan Wale Anti Narkoba Indonesia.
Penerima Piagam Penghargaan Rekor MURI : 32
(tiga puluh dua) buah
Penerima Piagam Penghargaan GUINNESS WORLD
RECORDS: 7 (tujuh) buah

NARKOBA SEBAGAI KEJAHATAN LINTAS NEGARA

TERORGANISASI
LINTAS NEGARA : NEGARA ASAL NARKOBA, NEGARA

TRANSIT, NEGARA TUJUAN PEMASARAN

PELAKU/JARINGAN MELIBATKAN MULTI

KEWARGANEGARAAN DENGAN PERAN MASING2 (PEMILIK

MODAL, PENGENDALI, DISTRIBUTOR, PENGELOLA
KEUANGAN, DLL)

PENANGANANNYA PERLU KERJASAMA INTERNASIONAL

JARINGAN TERTUTUP/RAHASIA, TERPUTUS.

KOMUNIKASI RAHASIA DG SANDI, MENGGUNAKAN HP,

EMAIL, FACEBOOK, TWITTER, DLL
MELIBATKAN OKNUM-OKNUM APARAT

NARKOBA SEBAGAI
KEJAHATAN LUAR BIASA

KORBANNYA LUAS DAN MASIF, SETIAP HARI

SEKITAR 50 ORANG MENINGGAL

DUNIA
KERUGIANNYA SANGAT BESAR. KERUGIAN

PER TAHUN SEKITAR Rp. 50 TRILYUN

(UANG HASIL PENJUALAN NARKOBA, BIAYA
REHABILITASI MEDIS, REHABILITASI SOSIAL,
MENURUNNYA KUALITAS SDM DENGAN
KERUSAKAN OTAK SECARA PERMANEN,
DLL).

NARKOBA SEBAGAI
KEJAHATAN LUAR BIASA
MERUSAK KESEHATAN(CACAT PERMANEN PD OTAK)

DAN MASA DEPAN GENERASI MUDA.

PELAKUNYA MELIBATKAN JARINGAN YANG LUAS,

LINTAS NEGARA, MEMILIKI DANA YANG SANGAT

BESAR.
MEMERLUKAN PENANGANAN SECARA KHUSUS DAN

UNDANG-UNDANG KHUSUS.
ANCAMAN SERIUS TERHADAP KEAMANAN

(NARCOTERRORISM).

KEWENANGAN KHUSUS
(TEHNIK PENYIDIKAN)
PASAL 79 UU NO 35 TAHUN 2009 TTG
NARKOTIKA
UNDER COVER BUY (PEMBELIAN

TERSELUBUNG)
CONTROLLED DELIVERY (PENYERAHAN

DIBAWAH PENGAWASAN)

JALUR PEREDARAN GELAP GANJA DI

WILAYAH RI
JALUR PEREDARAN GELAP GANJA DI WILAYAH RI

ACE
H
MEDA
N
BATA
M

PONTIAN
AK

SAMARIND
A

PAL
U
MANAD
O

BALIKPAPA
N

BANJARMA
SIN

SEMARA
NG

SURABA
YA

LAMPU
NG
JAKART
A

BANDU
NG
YOGJAKAR
TA

MATARA
M
BAL
I

MAKAS
AR

JALUR PENYELUNDUPAN NARKOTIKA DARI LUAR WILYAH RI

GOLDEN
TRIANGLE
BANGKOK

Thailand,
Laos,
Myanmar

HER
OIN

HATJAI
MEDAN

PENANG

SINGAPORE

JAKARTA

DENPASAR
PERTH

NEW
DELHI
KARACHI

GOLDEN
CRESCENT

IRAN-PAKISTANAFGHANISTAN

KATHMANDU
BANGKOK

MEDAN

HEROI
N

SINGAPO
RE

JAKARTA
DEN PASAR,
BALI
TRANSIT DOMESTIC
FLIGHT

CHILE

KOKAIN

FRANKFU
RT
HONG
KONG

COLUMBIA
BOLIVIA
MEXICO
PERU
BRAZIL

MALAY
SIA

JAKARTA

DEN PASAR,
BALI

PERTH/AUSTR
ALIA

EUROPE

GUANG ZHOU
CHINA

TAIWAN
MANILA/PHIL

INDIA
HONG KONG

SHABU
&
PREKUR
SOR
LOS ANGELES
USA

SINGAPORE

BATAM

- - Precursor
- - Shabu

JAKARTA

SURABAYA

DENPASAR
BALI
AUSTRALIA

LIQUID CHEMICAL
PRECURSORS

NETHERLAND
GERMANY

CHINA
BELGIUM

1990s

HONG KONG

Rute Precursor

LOS ANGLES
USA

MALAYSIA

SINGAPORE

MDMA
&
PREKURS
OR

JAKARTA

AUSTRALIA

AFRIKA

RUTE BARU PERDAGANGAN GELAP

1. GC AF SIN JKT BBRP
NARKOTIKA
HEROIN

GOLDEN
CRESCEN
T
( IRAN-PAKISTAN-

2.
3.

AFGHANISTAN )

XTC /
ICE

BANGKOK
NEW DELHI

4.
1.
2.

KOTA DI INA
KL JKT BBRP KOTA DI INA
GC BANGKOK JKT BBRP
KOTA DI INA
BANGKOK SIN PONTIANAK
GZ
SINKOTA
SBY
JKT BBRP
BBRP
DI
INA
KOTA DI INA
SIN BATAM MEDAN BBRP
GUANG ZHOU
KOTA DI INA

MEDAN
SINGAPORE
PONTIANAK
BATAM

JAKARTA

SURABAYA
TRANSIT DOMESTIC FLIGHT

JALUR BARU SINDIKAT

NARKOBA INTERNASIONAL

PENGUNGKAPAN JALUR PEREDARAN NARKOTIKA LINTAS NEGARA

CC

DATA TINDAK PIDANA

NARKOBA TAHUN 2008
- 2012

Website : www.bnn.go.id

E-mail : info@bnn.go.id
Call Center : 021-80880011

SMS Center : 081-221-675-675

KASUS NARKOBA
BERDASARKAN PENGGOLONGAN
TAHUN 2008 2012
KASUS

%
PENINGKA
BAHAN JUMLAH
TAN/
NARKOTI PSIKOTRO
ADIKTI
PENURUN
KA
PIKA
F
AN

NO

TAHUN

2008

10.008

9.783

9.573

29.364

2009

11.140

8.779

10.964

30.883

5,17%

2010

17.898

1.181

7.599

26.678

-13,62%

2011

19.128

1.601

9.067

29.796

11,69%

2012

17.620

1.599

7.239

26.458

-11,20%

75.794

22.943

JUMLAH

44.442 143.179

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013

18

PROYEKSI PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
TAHUN 2008 2015

TAHUN
Jumlah
penyalah
guna

Prevalensi

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

3.362.527 3.590.765 3.826.974 4.071.016 4.323.366 4.583.690 4.851.486 5.126.913

1,99%

2,10%

2,21%

2,32%

2,44%

2,56%

2,68%

19

2,80%

HASIL PENELITIAN NARKOBA

YG BEREDAR DAN DISITA 2011
N
O

JENIS
NARKO
BA

ESTIMASI
KEBUTUH
AN 2011

SITAAN
2011

1.

Ganja

487 ton

245,2 ton

50.4
%

241,8 ton

49,6
%

2.

Shabu

49.800 gr

234,5 gr

0,5 %

49.565,5 gr

99,5
%

3.

Ekstasi

148 juta
btr

882.800
btr

0,6%

147.117.286
btr

99,4%

4.

Heroin

1.870 .000
gr

27.413 gr

1,5%

1.842,587 gr

98,5%

5.

Kokain

33.000 gr

176,17 gr

0,6%

32.823,83 gr

99,4%

PERKIRAAN
YG LOLOS

Sumber: Pusat Penelitian Kesehatan

UI

INDONESIA PASAR POTENSIAL

NARKOBA
BEBERAPA FAKTOR DOMINAN PENYEBAB :
BESARNYA ANGKA PERMINTAAN (DEMAND)
JUMLAH ANGKA PREVALENSI PENYALAHGUNA
NARKOBA SEKITAR 4.000.000,- ORANG. SEMENTARA
ITU, KEMAMPUAN REHABILITASI HANYA
18.000/TAHUN.
SISANYA APABILA TIDAK DIREHABILITASI AKAN
BERKEMBANG SEPERTI VIRUS YANG MENULAR KE
MASYARAKAT YANG BELUM TERKENA. DENGAN
DEMIKIAN TINGKAT KONSUMSI ATAU ANGKA
PERMINTAAN (DEMAND) AKAN TERUS MENINGKAT.
KEMAMPUAN MENEKAN ANGKA PASOKAN
MASIH RENDAH
JUMLAH NARKOBA YANG BERHASIL DISITA HANYA

INDONESIA PASAR POTENSIAL

NARKOBA
PENEGAKKAN HUKUM LEMAH
(DARI TINGKAT PENYIDIKAN-PENUNTUTANPENGADILAN-LEMBAGA PEMASYARAKATAN).
KETERLIBATAN OKNUM APARAT
KETERLIBATAN OKNUM APARAT PENEGAK HUKUM
DAN APARAT KEAMANAN SEMAKIN BANYAK.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BERKEMBANGNYA JENIS NARKOTIKA SINTETIS
BARU, NAMUN BELUM DIATUR DALAM UU.

SIAPAKAH KORBAN
NARKOBA?
PENYALAHGUNA NARKOBA

KERUSAKAN OTAK PERMANEN, KUALITAS SDM

MENURUN, WAKTU - KESEMPATAN HILANG, DLL
KELUARGA
TENAGA, WAKTU, BIAYA, PIKIRAN, PERASAAN,
DLL
MASYARAKAT
NYAWA, MATERI, DLL. CONTOH KASUS
APRIYANI.

STRATEGI BIDANG
PEMBERANTASAN
MENEKAN PASOKAN DENGAN CARA MEMBASMI

NARKOBA DI SUMBERNYA, CONTOH OPERASI LADANG

GANJA DI ACEH DAN MANDAILING NATAL. TARGETNYA
KWANTITAS BARANG BUKTI NARKOBA (RATUSAN
HEKTAR LADANG GANJA DAN RATUSAN TON GANJA
TELAH DIMUSNAHKAN).
MENANGKAL DAN MENUTUP PINTU MASUKNYA
NARKOBA DARI LUAR NEGERI, DENGAN MELAKUKAN
OPERASI INTERDIKSI TERPADU (BNN, POLRI, BEA CUKAI,
IMIGRASI, ANGKASA PURA, SYAHBANDAR).
MENGUNGKAP DAN MEMBERANTAS PRODUKSI
NARKOBA DI DALAM NEGERI (CLAND LAB)

STRATEGI BIDANG
PEMBERANTASAN
OPERASI PEMBERANTASAN PADA TATARAN

KONSUMEN (PEREDARAN), TIDAK DITUJUKAN

KEPADA KWANTITAS BARANG BUKTI.
MENGAPA BARANG BUKTINYA HANYA 2 (DUA)
LINTING GANJA?
OPERASI DITUJUKAN UNTUK MENGHENTIKAN
KONSUMSI DIKALANGAN KOUNITAS TERTENTU,
SEPERTI ARTIS, HAKIM, PILOT, DLL
EFEK OPERASI INI AKAN DITINDAKLANJUTI OLEH
BIDANG YG LAIN, SEPERTI BIDANG PENCEGAHAN,
REHABILITASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SERTA BIDANG HUKUM DAN KERJASAMA.

FOTO KASUS APRIYANI & NOVI

FOTO KASUS MOBIL

MEWAH

500 BUTIR HAPPY

FIVE

29 OBAT PENENANG & 6 gr

SABU

KASUS RAFI AHMAD, DKK

HIKMAH DARI KASUS

RA,DKK
Ditemukannya zat baru yang berkembang

yakni 3,4 Methylenedioxy Methcathinone

(Methylone) - senyawa kimia turunan
cathinone.
Serupa dengan MDMA (Ekstasi)
Efek:
1. Menyerang CNS (Central Nervous System)
2. Euforia berlebihan
3. Insomnia dan tidak bisa tidur
4. Halusinasi

YURISPRUDENSI ZARIMA
(RATU EKSTASI)
Putusan Nomor: 011/Pid/B/1997/PN.JKT.BAR

dijatuhkan pidana penjara 4 tahun atas

kepemilikan 29.677 butir
Metilendioksimetamfetamin (MDMA).
Putusan Nomor: 110/PID/1997/PT.DKI memutuskan
terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana menyimpan
obat keras berupa MDMA tanpa izin menteri
kesehatan.
Putusan Nomor: 1417 K/Pid/1997 (tingkat kasasi)
menyatakan permohonan kasasi tidak dapat
diterima dan menolak permohonan kasasi Zarima
Mir binti Mirafsur als. Zarima.

ANCAMAN TERKINI :

NARKOTIKA SINTETIS JENISBARU

Berkembang pesatnya narkotika sintetis jenis
baru:
Di Dunia ditemukan 251 jenis baru.
Di Jepang ditemukan 50 jenis baru.
Di Rusia ditemukan 35 jenis baru.
Di Korea ditemukan 49 jenis baru.
Di Indonesia ditemukan 26 jenis baru
(UPT LAB BNN s.d. Jan 2014).

LADANG KATH DI CISARUA, BOGOR

Nama lain Catha edulis. Tanaman asli

yang hidup di Afrika dan semenanjung

Arab. Mulai dikenal pada abad 18-19 di
Eropa. Biasa digunakan dengan cara
dikunyah sebagai kebiasan sosial dalam
pergaulan.
Efek farmakologis dari khat mirip dengan
penggunaan amfetamin. termasuk euforia,
hipertermia, anoreksia, peningkatan laju
respirasi, denyut jantung, dan tekanan
darah.
Penggunaan jangka panjang dari khat
telah dikaitkan dengan efek samping yang
berkisar dari gangguan kejiwaan (psikosis
depresi) terhadap kerusakan organ utama
tubuh, serta gangguan neurologis mirip
dengan yang penggunaan amfetamin dan
kokain.
Sumber: UNODC, A Report From the
Global SMART Programme, March 2013.

SIMBIOSIS MUTUALISME
SINDIKAT NARKOBA DENGAN PEOPLE

SMUGGLING
SINDIKAT NARKOBA DENGAN CYBER CRIME
SINDIKAT NARKOBA DENGAN TERORISME
(NARCOTERRORISM)
SINDIKAT NARKOBA DENGAN ARMS SMUGGLING
SINDIKAT NARKOBA DENGAN MONEY
LAUNDERING
SINDIKAT NARKOBA DENGAN KEJAHATAN LINTAS
NEGARA LAINNYA (TRANSNATIONAL ORGANIZED
CRIME)

NARCOTERORRISM
Dana hasil penjualan narkotik digunakan

untuk mendukung aksi teror.

Contoh kasus:
Terdakwa Fadli Sadama
Menyelundupkan Shabu dari Malaysia ke
Medan dan hasil penyualan Shabu digunakan
untuk membeli senjata ilegal di Thailand
Selatan. Senjata ilegal tersebut digunakan
untuk aksi teror di Aceh dan Medan.

339

350

Miliar USD

300

250

200
100
150
50
0

TOC
Drugs

52
0,28

54

2,045

Diamond Smuggling Arms Trafficking*

Human Trafficking*

: US $ 125 Milyar
: 85 % = US $ 101 Milyar

Cigarettes*

Global Drug Trade

Source: HAVOSCOPE
*Cigarettes: Smuggling/Counterfeit
Human Trafficking/Smuggling
Arms: Counterfeit small arms/trafficking

ANCAMAN MASA DEPAN

STATEMENT STEVEN CASTEEL, US-DEA
NARKOBA ADALAH SENJATA PERUSAK MASSAL YANG DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK MELAWAN DAN MENGHANCURKAN MASYARAKAT.
AMERIKA DISERANG SEJAK LAMA, BUKAN DIMULAI DARI 11 SEPT2001,
KARENANYA DISUSUN KEBIJAKAN BARU DALAM :
MENGHANCURKAN PRODUKSI NARKOBA,
MELAWAN SINDIKAT ORGANISASI PEREDARAN NARKOBA,
DAN
MENANGANI KONSUMEN NARKOBA DALAM NEGERI
NEGARA-NEGARA DI DUNIA HARUS MENYADARI BAHWA NARKOBA
ADALAH SENJATA PERUSAK MASAL YANG EFEKTIF

ANCAMAN MASA DEPAN

STATEMENT STEVEN CASTEEL, USDEA
ORGANISASI TERORIS DAN KELOMPOK SUBVERSIF LAINNYA

ADALAH TANGAN PERTAMA DAN PIHAK YANG SECARA

LANGSUNG DIUNTUNGKAN DARI KEGAGALAN
PEMERINTAHAN DEMOKRATIS YANG SECARA SERIUS
MENANGANI MASALAH BISNIS PEREDARAN GELAP NARKOBA.
ORGANISASI SINDIKAT NARKOBA MENJADI LEBIH BERANI

UNTUK MENYEBARKAN DAN MENGINTENSIFKAN BISNIS

SINDIKAT MEREKA.
INILAH WAKTUNYA UNTUK MENGHILANGKAN ANGGAPAN,

BAHWA PEREDARAN GELAP NARKOBA BUKAN BISNIS

KEJAHATAN SEMATA, MELAINKAN MERUPAKAN MASALAH
POLITIK DAN HARUS DITANGANI SEBAGAI PRIORITAS
KEAMANAN NASIONAL

MODUS OPERANDI

Modus Operandi

Shabu disembunyikan dalam paket Batu Nisan

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DITELAN
(SWALLOWED)

Soetta (Shabu yang

ditelan)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DITELAN (SWALLOWED)
Seorang perempuan WN Philipina ditangkap di Bandara Soekarno Hatta
karena membawa Narkotika Golongan I Jenis Methampetamine seberat 595,2
gram dari Bangkok ke Jakarta dengan modus membawa Narkotika tersebut
dengan cara menelan paket Narkotika yang dibungkus plastik.

KAPSUL PECAH DI
PERUT?

Proses
Pengambilan
Narkoba Dari
Dalam Perut
Bandar Narkoba.

Modus Operandi

Modus
Penyembunyian
Operandi
Menyumpal Tubuh

Modus Operandi

HEROIN DISISIPKAN DALAM HAK SEPATU

MODUS OPERANDI DALAM

SANDAL PRIA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Kasus-kasus serupa lainnya yang terjadi di

Seaport

Kasus Pelabuhan Teluk Nibung (Shabu di

dinding dan rongga gagang koper)

Kasus Pelabuhan Dumai

(Shabu di sepatu dan body
stripping)

Modus Operandi

600 GR HEROIN DITEMPEL PADA TUBUH

Dilekatkan ke tubuh (body stripping)

Kasus Juanda
(Shabu)

Kasus Ngurah Rai (Shabu dan ekstacy)

Modus Operandi

DAUN GANJA DALAM PLAVON MOBIL

Modus Operandi

COCAINE DALAM PAPAN SELANCAR

Modus Operandi

EKSTASY disembunyikan dalam kaset

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BARANG BUKTI : 3 KG HEROIN BENTUK KAPSUL YANG DIKEMAS DALAM MAKAN KALENG BERBENTUK COKLAT

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BB : DIKEMAS DALAM BENTUK SUSU BUBUK ENFAGROW

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Kasus-kasus serupa lainnya yang terjadi di

Seaport

Kasus Dumai (Shabu dalam

kemasan milo)

Kasus Batam (Shabu di

dinding/tutup freezer)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Kasus di Pelabuhan Bengkalis

Keberhasilan dalam mengungkap kasus penyelundupan narkotika tidak hanya bergantung
pada alat berteknologi tinggi namun lebih pada pola pengawasan terhadap penumpang
yang dimulai dari analisa sarana pengangkut, analisa manifest penumpang, profiling
penumpang. Hal ini terbukti dengan kasus Bengkalis dalam mengungkap penyelundupan
narkotika baik ke dalam maupun ke luar negri. Sebagai catatan Pelabuhan Bengkalis belum
dilengkapi dengan X-ray scanner, Ionscan dan alat berteknologi tinggi lainnya.
Kasus penyelundupan 2.976 gram Shabu tgl 3 Mei
2010 dari Malaka ke Bengkalis dengan modus false
compartment

Kasus penyelundupan 375 gram Ganja dalam

bentuk bubuk tgl 12 Oktober 2010 dari
Bengkalis ke Muar (Malaysia) dengan modus
disembunyikan dalam kemasan makanan (jamu)

Modus Operandi

HEROIN DAN XTC DISIPKAN DALAM BUKU TEBAL (LUAR NEGERI)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Paket via jasa titipan (PJT) / Kiriman Pos

Kasus Soetta (Heroin di dalam

buku)

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

Kitab Suci Al Quran dalam sebuah paket dengan pengiriman DHL Express

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Di dalam barang keperluan pribadi

Kasus Medan (Shabu di

dalam sepatu)

Kasus Medan (Shabu di

dalam sol sandal)

Kasus SH (Shabu di dalam

sol sandal)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Di dalam barang keperluan pribadi

Kasus Surakarta (Shabu di

dalam botol bedak bayi)

Kasus Banda Aceh (Shabu di kemas

dlm plastik dan disembunyikan dlm
botol shampoo)

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BARANG BUKTI : YANG DISIMPAN DALAM TAS KOPER DILAPISI PELINDUNG ALUMINIUM FOIL

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BB : SHABU YANG DIKEMAS DLM PLASTIK & PAKAIAN YG DISELIPKAN DLM KOPER

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Pada Koper / Tas (false

compartment)

Kasus Soetta (Shabu di dinding

dan gagang koper)

Kasus Yogyakarta
(Shabu di dinding
koper)

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BARANG BUKTI : SHABU YANG DISERAP DLM HANDUK

Modus Operandi

BB : SHABU YANG DISELIPKAN PADA KAKI PALSU

Modus Operandi

S
U
D
O
I
M
D
N
A
R
E
P
O

BB : SHABU YANG DISIMPAN DALAM TABUNG OKSIGEN & BOTOL

KALENG

Modus Operandi

BB : SHABU YANG DISIMPAN DI BALIK LUKISAN

UNTUK SIAP EDAR

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Di dalam Furniture dan Barang Pajangan

Kasus Soetta (Shabu di dalam panel furniture CKD dan marmer pajangan)

Modus Operandi

BB DISEMBUNYIKAN DI DALAM ALAT PEMIJAT KAKI

Modus Operandi

BB : KOKAIN DALAM PAKET KIRIMAN BERISI DRESS

DAN DISEMBUNYIKAN DI DALAM KANCING.

Modus
Operandi

BB : SHABU DISEMBUNYIKAN
DI BELAKANG TELEVISI.

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PAKET VIA JASA TITIPAN (PJT) /

KIRIMAN POS

Kasus Soetta
(Ketamine-di dalam
tas)

Kasus Juanda (Extacy,

Ketamine dan happy five)

Kasus Halim (Shabu

di dalam spare parts)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DI DALAM ALAT-ALAT ELEKTRONIK

Kasus SH (Heroin di dalam laptop)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DI DALAM SPARE
PARTS

Kasus Soetta
(Shabu)

Kasus Halim (Shabu)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DI DALAM DINDING PENGEMAS

BARANG

Kasus Soetta (Ketamine di dalam dinding kardus)

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MODUS LAIN YANG TERJADI

DI SEAPORT (DALAM MESIN
KAPAL)

Kasus Pelabuhan Bagansiapiapi (Shabu disembunyikan di dalam

kamar mesin)

MODUS OPERANDI KONTAINER

MODUS OPERANDI DALAM RAMBUT

KACANG METE PALSU

9,3 Kg Ketamine disembunyikan dalam bentuk kacang mete

palsu

POLA SINDIKAT NARKOBA

DALAM REKRUTMEN KURIR
&
MEMBANGUN JARINGAN
DALAM/LUAR NEGERI
TERMASUK OKNUM APARAT

LAPAS SEBAGAI PUSAT KENDALI

SINDIKAT NARKOBA
AMAN KRN BERADA DIBALIK TEMBOK PENJARA.
DIBANTU ALAT KOMUNIKASI : HP, KOMPUTER DAN INTERNET

(SKYPE), TELEPON SATELIT, DLL.

SISA JARINGAN DENGAN MUDAH DIHIDUPKAN KEMBALI,
BAHKAN DIKEMBANGKAN.
SISA DANA HASIL PENJUALAN NARKOBA DAN ASSETNYA
MASIH BISA DIGUNAKAN SEBAGAI MODAL AWAL.
BERTEMUNYA BEBERAPA BANDAR DENGAN BERBAGAI
KEAHLIAN (JURU MASAK, PEREKRUT KURIR, DLL) DAN
PENGUASAAN SUMBER2 NARKOBA, MEMPERMUDAH DAN
MEMPERLANCAR MENCARI SUMBER NARKOBA. CONTOH
NAPI FREDDY BUDIMAN SELAKU KOORDINATOR PARA
BANDAR DI LAPAS CIPINANG.

LAPAS SEBAGAI PUSAT KENDALI

SINDIKAT NARKOBA
UNTUK MENGHILANGKAN JEJAK PEMBUKTIAN,

KOMUNIKASI ANTAR BANDAR DILAKUKAN SECARA

LANGSUNG (LISAN), TANPA ALAT KOMUNIKASI.
NAPI KASUS LAIN (PEMBUNUHAN) DIREKRUT
BERPINDAH PROFESI SEBAGAI PENGENDALI SINDIKAT
NARKOBA
TRANSAKSI NARKOBA ANTAR LAPAS/RUTAN, ANTAR
PROPINSI
TRANSAKSI NARKOBA LINTAS NEGARA
HASIL PENJUALAN NARKOBA UNTUK MENDAPATKAN
FASILITAS DAN MENGURUS PERKARANYA (GRASI ATAU
PENINJAUAN KEMBALI DI MA)

MODUS OPERANDI
PUTUSAN PENGADILAN DAN MA
VONIS MATI DI TINGKAT PN, PT, DAN KASASI
MENGAJUKAN PK, VONISNYA TURUN MENJADI 12 TAHUN
MENJALANI MASA HUKUMAN, MENGAJUKAN PEMBEBASAN

BERSYARAT.
SETELAH KELUAR LAPAS, KABUR KEMBALI KE NEGARANYA.
SEMUA MENGGUNAKAN PENGARUH UANG DALAM JUMLLAH
BESAR.
INILAH SALAH SATU PENGAKUAN ADAM WILSON, YG SUDAH
DIEKSEKUSI MATI. DIA MENGATAKAN: SAYA TIDAK MAU
MATI, SAYA MAU MENGIKUTI JEJAK KAWAN SAYA YANG SUDAH
KEMBALI KE NIGERIA. SEMUA HARUS PAKAI UANG.
MENGAPA TRANSAKSI MENINGKAT SEKITAR BULAN OKTOBERNOPEMBER? MEREKA HARUS MENYIAPKAN UANG DAN
MENYETOR BULAN JANUARI AGAR TIDAK DIEKSEKUSI DG
BERBAGAI ALASAN YANG DIBUAT.

1.

MODUS OPERANDI REKRUTMEN KURIR, SEBAGIAN

BESAR DARI
TKI/TKW
DIREKRUT SECARA LANGSUNG
DAN SI
CALON KURIR SECARA SADAR MAU
MENJADI KURIR DENGAN SEGALA RESIKONYA (ALASAN EKONOMI).

2.

DIREKRUT DENGAN BERBAGAI CARA ATAU PENDEKATAN YANG BERUPA TIPU

MUSLIHAT, DIPERDAYA, DIJEBAK, SEPERTI:
a.
DIPACARI DAN DIAJAK NIKAH DI LUAR NEGERI, TAPI KEMUDIAN SEOLAHOLAH DITUNDA PERNIKAHANNYA DAN KETIKA PULANG KE INDONESIA,
DITITIPI KOPER BERISI NARKOTIKA.
b.
DIAJAK JALAN-JALAN GRATIS KE LUAR NEGERI, TETAPI KETIKA PULANG
DITITIPI KOPER BERISI NARKOTIKA. SEDANGKAN PIHAK YANG
MENGAJAK, PULANGNYA TIDAK BERSAMAAN.
c.
DIAJAK KERJA SAMA MEMBANGUN BISNIS DI LUAR NEGERI. SETELAH
HUBUNGAN TERJALIN BAIK, KEMUDIAN KETIKA MAU PULANG DITITIPI
KOPER ISINYA NARKOTIKA.
d.
DITITIPI PAKET BERUPA KOTAK DOSS OLEH TEMAN SENDIRI, TERNYATA
ISINYA NARKOTIKA.
e.
DIPINJAM ALAMAT RUMAHNYA UNTUK MENERIMA PAKET DARI LUAR
NEGERI, TERNYATA PAKETNYA BERISI NARKOBA.

3.

SEBAGIAN KURIR DIREKRUT BERASAL DARI PARA TKW/TKI YANG SEDANG

BEKERJA DI LUAR NEGERI DAN AKAN PULANG KE INDONESIA. ATAU TKW/TKI
YANG AKAN PERGI DARI NEGARA TEMPAT DIA BEKERJA KE NEGARA
LAINNYA.

MODUS OPERANDI KEGIATAN

KURIR
SHOT GUN METHOD (SEPERTI SENAPAN DENGAN

PELURU TABUR)
ESTAFET (BERANTAI DAN TERPUTUS)
DIATUR DAN DIGERAKKAN OLEH PENGENDALI KURIR
(BIASANYA WANITA) YANG BERADA DI INDONESIA ATAU DI
LUAR NEGERI (MALAYSIA DAN HONGKONG). MEREKA YG
MENYIAPKAN DOKUMEN PERJALANAN DAN UANG
TRANSPORT
MODUS OPERANDI PEMBAYARAN : UANG MUKA SAAT
BERANGKAT DAN PELUNASAN SAAT BARANG AMAN
DITERIMA.
ORDER KURIR DIBERIKAN OLEH PARA BANDAR YANG
SUDAH BERKOMUNIKASI DENGAN SINDIKAT YG ADA DI
LUAR NEGERI (ASAL NARKOBA).
MAYORITAS DIKENDALIKAN DARI DALAM LAPAS/RUTAN
OLEH NAPI/TAHANAN.

PEMETAAN WNI YANG TERTANGKAP

AKIBAT KASUS NARKOTIKA
CHINA
39 WNI
(P) = 34 Org
(L) = 5 Org

TEHER
AN
3 WNI
(P)

JEPANG
12 WNI
(L)
HONGKONG
11 WNI
(P) = 13 Org
(L) = 3 Org

BOGOTA
1 WNI
(L)

EQUADOR
2 WNI (P)

BRAZIL
1 WNI (P)

PERU
5 WNI
(P) = 4 Org
(L) = 1 Org

CHILE
1 WNI (P)
BOENOS
AIRES
1 WNI (P)

INDIA
3 WNI
(P)

THAILAN
D
1 WNI
(P)
PHILIPI
NA
2 WNI
(P)

KAMBOJ
A
1 WNI
(L)
MALAYSI
A
9 WNI
(P) = 8
Org
(L) = 1
Org

TMR
LESTE
2 WNI (L)

AUSTRA
LIA
3 WNI
(L)

SUMBER : DIT PERLINDUNGAN WNI DAN BHI KEMENTERIAN LUAR NEGERI R.I.)

KELOMPOK PELAKU
PRODUSEN NARKOBA
DISTRIBUTOR BESAR
PENGELOLA KEUANGAN
KURIR ANTAR NEGARA
KURIR ANTAR WILAYAH
PENGEDAR
PENYALAHGUNA

PRODUSEN NARKOBA
PRODUSEN NARKOBA DI LUAR NEGERI
(HEROIN, KOKAIN, SINTETIS)
PRODUSEN NARKOBA DI DALAM NEGERI

(SINTETIS DAN GANJA)

PETANI/PENANAM GANJA

DISTRIBUTOR
BANDAR BESAR
BANDAR NARKOBA DENGAN STATUS

NARAPIDANA
BANDAR DI TINGKAT NASIONAL
BANDAR DI TINGKAT LOKAL

PENGELOLA KEUANGAN
BANDAR BESAR
ISTERI/PACAR BANDAR
WANITA YANG DIPINJAM KTPNYA UNTUK BUKA

REKENING
PIHAK LAIN YANG DIPAKAI NAMA DAN KTPNYA
UNTUK BUKA REKENING
PENGELOLAAN DAN OPERASIONALISASI
TRANSAKSI OLEH BANDAR

KURIR
KURIR NARKOBA INTERNASIONAL (DIREKRUT

DI DALAM NEGERI DAN DI LUAR NEGERI)

KURIR ANTAR PROPINSI
KURIR ANTAR PENGEDAR SETEMPAT

STUDI KASUS FABIOLA

DIREKRUT DI KUALA LUMPUR OLEH SINDIKAT NIGERIA
DIPACARI
DIHAMILI
MODUS OPERANDI : MEMBAWA NARKOBA DI CELANA DALAM

(SOFTTEX). WANITA HAMIL TIDAK AKAN DIHUKUM DI

TIONGKOK.
DIDEPORTASI, DIJEMPUT TIM, DISIDIK DI BNN DAN DIAJUKAN
KE PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT.
PEMBUKTIAN KHUSUS :
- SAKSI PETUGAS BANDARA TIONGKOK
- PEMERIKSAAN DNA KARENA TERSANGKA MENCABUT SEMUA
KETERANGANNYA. HASIL PEMERIKSAAN DNA POSITIF SOFTTEX
TERSEBUT PERNAH DIPAKAI OLEH FABIOLA

PENGEDAR
PENJUAL YANG LANGSUNG BERHUBUNGAN

DENGAN KONSUMEN (PENYALAHGUNA

NARKOBA)

ARTIS SEBAGAI ALAT

PROMOSI PEMASARAN
NARKOBA
BANYAK PENGIKUT/PENGGEMARNYA, SANGAT

POTENSIAL SEBAGAI PASAR.

GAYA HIDUP AKAN DIIKUTI PARA FANS NYA.
RENTAN MENYALAHGUNAKAN NARKOBA
KARENA TUNTUTAN KERJA (MEMAKSAKAN DIRI
MENERIMA JOB MELAMPAUI KEKUATAN DIRI),
HARUS SELALU TAMPIL PRIMA DENGAN
STAMINA TETAP TERJAGA.

KONSUMEN
(PENYALAHGUNA) NARKOBA
KRITERIA
PENANGANAN
WAJIB LAPOR
TERTANGKAP TANGAN

STUDI KASUS PILOT

DITANGKAP DI MAKASSAR

DISIDIK BNN
DITEMPATKAN DI PANTI REHAB
VONIS REHAB
DITANGKAP DI SURABAYA

DISIDIK BNN
DITEMPATKAN DI PANTI REHAB
JAKSA MENEMPATKAN DI RUTAN
VONIS PENJARA

22. a. Pasal 127 ayat (3)

Korban penyalahgunaan narkotika

dibuktikan tak dipidana.

jika

dapat

Penjelasan pasal 54 ayat (3) Korban penyalahgunaan

Narkotika adalah seseorang yang tidak sengaja

menggunakan Narkotika, karena dibujuk, ditipu,
dipaksa, dan / atau diancam utk gunakan Narkotika.
Rehab medis + sos.

98

 Sistem pemidanaan sangat berbeda dengan U.U.

No. 22 Tahun 1997, karena dalam U.U. No. 35 Tahun
2009,
menggunakan
jumlah
berat
sebagai
pemberatan pidana.
23.

Pasal 111
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum, menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai atau menyediakan
Narkotika Gol. I, dalam bentuk tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan denda paling sedikit Rp. 800 juta dan
paling banyak Rp. 8 milyar.
99

(2) ....dalam hal beratnya melebihi 1 (satu) kg

atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
dan paling lama 20 (dua pulu) tahun, dan denda
maksimum Rp. 8 milyar ditambah 1/3.
24. Pasal 112 :
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Gol. I, bukan tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4
( empat) tahun dan paling lama 12 ( dua belas )
tahun dan dipidana denda paling sedikit Rp.800 juta
dan paling banyak Rp. 8 milyar
100

(2) ...jika beratnya melebihi 5 (lima) gram,

pelaku dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan denda maksimum
Rp. 8 milyar ditambah 1/3
25. Pasal 113 :
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum, memproduksi, mengimpor, mengekspor,
atau menyalurkan Narkotika Gol.I, dipidana dengan
pidana paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama
15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit
Rp. 1 milyar dan paling banyak Rp. 10 milyar.
101

(2) ...dalam bentuk tanaman, beratnya melebihi

1 (satu) kg atau melebihi 5 (lima) batang
pohon, atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya melebihi 5 (lima) gram pelaku
dipidana dengan pidana mati, pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh)
tahun dan denda maksimum Rp. 10 milyar
ditambah 1/3

102

26. Pasal 114 :

(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum, menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar atau
menyerahkan Narkotika Gol. I, di pidana
dengan pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
denda paling sedikit Rp. 1 milyar dan paling
banyak Rp. 10 milyar.

103

(2).....yang dalam bentuk tanaman, beratnya

melebihi 1 (satu) kg atau melebihi 5 (lima)
batang pohon, atau dalam bentuk bukan
tanaman, beratnya melebihi 5 (lima) gram,
pelakunya dipidana dengan pidana mati,
pidana
penjara seumur hidup, atau pidana penjara
paling
singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20
(dua
puluh) tahun dan denda maksimum Rp. 10
milyar
di tambah 1/3
104

27. Pasal 115 :

(1) Setiap orang yang tanpa hak dan melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut
atau mentransito Narkotika Gol. 1, dipidana
dengan pidana penjara paling paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 12 ( dua
belas) tahun dan denda paling sedikit
Rp. 800 juta, dan paling banyak Rp. 8 milyar.

105

(2) ....dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1

(satu) kg atau melebihi 5 (lima) batang
pohon,
atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya
melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana
dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan denda Rp. 8
milyar ditambah 1/3

106

28. Pasal 116 :

(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menggnakan Narkotika Gol. I
terhadap
orang lain atau memberikan Narkotika Gol. I
untuk digunakan orang lain, dipidana
dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima )
tahun
dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan
denda paling sedikit Rp. 1 milyar dan paling
banyak Rp. 10 milyar.
107

(2) ....mengakibatkan orang lain mati atau cacat

permanen, pelaku dipidana mati, penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20
(dua
puluh) tahun dan pidana denda Rp. 10
milyar
ditambah 1/3.
Keterangan : Cacat permanen adalah cacat
fisik
dan / atau mental yang bersifat
tetap
dan tidak dapat disembuhkan.
108

KRITERIA PENYALAHGUNA
NARKOBA
SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG RI (SEMA)

NO 4 TAHUN 2010.
TERTANGKAP TANGAN
TEST URINE POSITIF
BARANG BUKTI UNTUK KONSUMSI
SENDIRI/SATU HARI.
ASSESMENT AHLI
TIDAK TERLIBAT JARINGAN SINDIKAT NARKOBA
SURAT KETERANGAN DOKTER

PENANGANAN
WAJIB LAPOR
TERTANGKAP TANGAN :
DISIDIK, SELAMA 6 HARI DITETAPKAN STATUSNYA,

PENYALAHGUNA ATAU PENGEDAR?

PENAHANAN DITEMPATKAN DI PANTI REHAB SEJAK
PENYIDIKAN
SELAMA PROSES SIDIK SAMPAI DENGAN PERSIDANGAN
DITEMPATKAN DI PANTI REHAB.
APABILA VONIS REHAB, TINGGAL POTONG MASA
MENJALANI REHAB.
APABILA VONIS PENJARA, EKSEKUSI DILAKSANAKAN
OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM.

AMBIGUITAS HUKUM
PASAL 127 uu No 35 tahun 2009 tentang

Narkotika
Hukuman rehabilitasi,
tapi kepemilikan barang bukti untuk konsumsi
sendiri ancaman hukumannya penjara sesuai
pasal .

PILIHAN
LAPOR DAN KEMUDIAN DIREHAB : LEBIH

MURAH, MUDAH, DAN DIJAMIN PRIVASINYA.

KEBURU TERTANGKAP TANGAN : BIAYA LEBIH
BESAR (BIAYA PENGACARA), TEREKSPOSE
MEDIA MASSA, DITAHAN BERSAMA TAHANAN
KASUS LAIN, KEMUNGKINAN BESAR AKAN
MENGONSUMSI NARKOBA SELAMA DI
TAHANAN, BELAJAR MENJADI PENGEDAR
NARKOBA, DLL).
OLEH SEBAB ITU, SEGERA LAPOR!!!!!

MODUS OPERANDI
MEMBANGUN JARINGAN
PENGEDAR SKALA KECIL DIREKRUT TANPA MODAL.

APABILA MERANGKAP SEBAGAI PEMAKAI., JUAL 10 GRATIS

1.
PENGEDAR YANG TDK MEMAKAI PERLU MODAL (CARI

UNTUNG)
JARINGAN PENGEDAR NARKOBA TERPISAH DENGAN

JARINGAN KEUANGANNYA.
DI TEMPAT-TEMPAT HIBURAN MALAM
DI SUATU KOMUNITAS TERTENTU
MELIBATKAN MULTI KEWARGANEGARAAN/ETNIS
DI RUTAN DAN LAPAS
MELIBATKAN OKNUM UNTUK MEMPERLANCAR OPERASINYA

Sejarah Tindak Pidana

Pencucian Uang (TPPU)
Upaya Amerika mempidana anggota Conspiracy Corporate Enterprise/
komplotan organisasi kejahatan (seperti sebelum tahun 1970 : Gambino
Crime Family, Chicago Outfit sangat lihai dan tidak dapat disentuh
hukum);
Untuk menghancurkan jaringan sindikat kejahatan terorganisir, pada
tahun 1970 Amerika menggunakan :
- RICO Act (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations), untuk
menuntut seluruh anggota organisasi mafia / gangster di USA.
- Wiretap Act dan Witness Protection Program (under Title IV of the
Organized Crime Control Act of 1970).
Pada tahun 1931, sindikat Drug dan Alkohol gelap AL CAPONE dihukum
karena upaya Tax Evation (penghindaran pajak) dan Capital Flight
(pentransferan dana ke rekening offshore bank/bank di luar negeri).
Untuk mencegah keluarnya uang dari dalam negeri oleh komplotan
organisasi mafia, seperti sindikat peredaran gelap Drug di Amerika,
maka pada tahun 1986 dikeluarkan :

JUMLAH PERKARA DAN ASET YANG DISITA

DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG
BERASAL DARI TP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA
YANG DIUNGKAP BNN
TH

JARINGAN

TSK

ASET TSK YANG DISITA

PENYIDIK

2010

2 LKN

Rp. 3,628,442,314.00

2011

9 LKN

14

Rp. 38,114,343,956.00

2012

14 LKN

19

Rp. 24,620,666,846.00

2013
(Juli
2013)

11 LKN
P 21 = 2 LKN
PROSES = 9
LKN

11

Rp. 18.787,662,704.00

Sumber: Direktorat
Wastahbaset BNN

YG DISITA PENYIDIK :

TUNAI, UANG DLM REKENING , TANAH, RUMAH , APARTEMEN , RANMOR ( KR 2 + KR 4 ), PE

VERSI DG RUPIAH SESUAI INDEKS HARGA DI INTERNET PD SAAT DISITA ,

MODUS OPERANDI

BUKA REK DG IDENTITAS PALSU SHG NAMA DAN ALAMAT PD REK PALSU
MENTRANSFER UANG MENGGUNAKAN MOBIL BANKING & E -BANKING
MENTRANSFER / MENERIMA TRANSFER MENGGUNAKAN REKENING ORANG LAIN YANG
DIPINJAM DG BERBAGAI ALASAN
MENUKAR UANG DARI RUPIAH DITUKAR DENGAN MATA UANG ASING BAIK DI MONEY
CHANGER LEGAL MAUPUN ILLEGAL YG DIPERCAYA UNTUK MENGELOLA REKENING
TERSANGKA
MENDIRIKAN CABANG MONEY CHANGER & JASA PENGIRIMAN UANG DI INDONESIA YG
PUSATNYA BERADA DI LUAR NEGERI
MENGIRIM / MEMBAWA MATA UANG ASING HASIL KEJAHATAN NARKOTIKA KE LUAR
NEGERI ( HAWALA BANKING SYSTEM )
MENERIMA UANG HASIL NARKOTIKA BAIK TUNAI MAUPUN MELALUI TRANSFER KEMUDIAN
DI TEMPATKAN KE REKENING ( DEPOSITO / TABUNGAN ) ATAU DISERAHKAN SECARA
TUNAI KEPADA KELUARGA TERDEKAT ( PACAR , SUAMI ,ISTERI ,ANAK , ORANG TUA, ADIK,
KAKAK )
MENERIMA UANG HASIL TP . NARKOTIKA BAIK TUNAI MAUPUN MELALUI TRANSFER DAN
DIGUNAKAN UNTUK MEMBELI HARTA BERUPA :
BARANG BERGERAK ( KEND BERMOTOR,LAPTOP, HP , PERHIASAN / LOGAM MULIA )

BARANG TIDAK BERGERAK ( TANAH,RUMAH,RUKO,APARTEMEN )

SURAT BERHARGA
SAHAM PERUSAHAAN
MEMBAYAR PREMI ASURANSI
MEMBELI HARTA BENDA DARI HASIL TP . NARKOTIKA MENGGUNAKAN NAMA ORANG LAIN
MENYEMBUNYIKAN
DAN MENYAMARKAN
ASAL USUL HARTA MILIK TERSANGKA
NARKOTIKA DENGAN CARA MENEMPATKAN UANG MILIK TERSANGKA NARKOTIKA DI
SAFE DEPOSIT BOX SALAH SATU BANK .

STRATEGI BNN DALAM

MENANGANI MASALAH NARKOBA
SUPPLY REDUCTION : MELAKUKAN OPERASI PENGUNGKAPAN JARINGAN

DAN MENINDAKNYA. MEMBUAT JARINGAN MISKIN (PEMBERANTASAN).

DEMAND REDUCTION : SEBANYAK MUNGKIN MEREHABILITASI

PENYALAHGUNA/KORBAN NARKOBA UNTUK DIPULIHKAN (REHABILITASI).

JUMLAH PENYALAHGUNA NARKOBA SEKITAR 3,8 JUTA ORANG (2,2 %
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA).
MEMBUAT IMUN YANG BELUM TERKENA (PENCEGAHAN). 97,8 %

YANG BELUM TERKENA NARKOBA DIUPAYAKAN UNTUK TIDAK

TERPENGARUH NARKOBA, BAIK SEBAGAI PEMAKAI MAUPUN SEBAGAI
PENGEDAR.
PERAN KELUARGA SANGAT PENTING UNTUK MEMBUAT IMUN

KELUARGANYA TERHADAP PENGARUH NARKOBA.

TIDAK ADA SATUPUN

INSTANSI/INSTITUSI/PERUSAH
AAN YANG BISA MENYATAKAN
BAHWA INSTITUSI NYA
BERSIH DARI NARKOBA ATAU
KEBAL TERHADAP NARKOBA

NARKOBA MENYASAR SIAPA

SAJA
PILOT
KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI
APARAT KEAMANAN DAN APARAT PENEGAK HUKUM
DOKTER
ARTIS
TRIAS NARKOTIKA (ANGGOTA LEGISLATIF,

EKSEKUTIF, JUDIKATIF)
SEGALA UMUR : ANAK-ANAK, REMAJA, DEWASA,
ORANG TUA.
DST

TEST URINE
DETEKSI DINI
CEGAH DINI
HINDARI KERUGIAN YANG LEBIH BESAR:

a. CITRA INSTITUSI
b. MERUGIKAN NEGARA
c. MERUGIKAN MASYARAKAT

SALAH SATU BENTUK

KEGIATAN PENCEGAHAN
MEMBANGUN RUMAH EDUKASI ANTI NARKOBA :

WALE ANTI NARKOBA.

MEDIANYA BISA BERAGAM (GAMBAR, FILM, SLIDE,
REPLIKA, DIORAMA, DLL) SHG MUDAH
DIMENEGERTI DAN DICERNA.
DATA DAN INFO LEBIH BANYAK DAN
KOMPREHENSIF.
DAYA TAMPUNGNYA BESAR (AWAL JULI SD
FEBRUARI 2014 PENGUNJUNG 6500 ORG).
WAKTUNYA FLEKSIBEL (KAPAN SAJA SESUAI
PERJANJIAN)

LOKASI WALE ANTI NARKOBA

PILOT PROJECT
WALE ANTI NARKOBA SEJAK SOFT OPENING TGL

7 JULI 2013 JUMLAH PENGUNJUNGNYA 6500

ORANG.
BELUM DIPROMOSIKAN DAN BELUM
MENGUNDANG MURID DAN MAHASISWA DARI
SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI.
JAM KUNJUNGAN JAM 09.00 SD 16.00 WIT ATAU
SESUAI PERJANJIAN.
DIRESMIKAN TGL 26 FEBRUARI 2014 OLEH
KETUA SIKIB IBU RATNA DJOKO SUYANTO, BP
GORIES MERE, DAN DEPUTI PENCEGAHAN BNN

WALE ANTI NARKOBA

MULTI MANFAAT : KUNJUNGAN KE WALE ANTI NARKOBA, MUSEUM SENI

BUDAYA, MUSEUM RELIGI, PERPUSTAKAAN, BELAJAR KOMPUTER DAN
BAHASA.

MENUNGGU GILIRAN

PELAJAR MENGAMATI DENGAN SERIUS CONTOH NARKOBA

MENGERJAKAN TUGAS DARI SEKOLAH SETELAH

MELIHAT ISI WALE ANTI NARKOBA

KUNJUNGAN DUTA ANTI NARKOBA

(PUTRA PUTRI) BITUNG

MARILAH KITA BERGANDENGAN

TANGAN MENYELAMATKAN MASA
DEPAN BANGSA.
MARILAH KITA BERSAMA-SAMA
MELINDUNGI DAN MENYELAMATKAN
ANAK CUCU KITA DARI ANCAMAN
BAHAYA NARKOBA

Terim
a
Kasih

KONTAK NARASUMBER
EMAIL: benito5577@yahoo.com
HP: 0816908915