Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Latar belakang
Penelitian pada dasarnya memerlukan statistika sebagai alat dalam membantu
memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengadakan pengambilan keputusan. Sebagai
contoh dalam penelitian-penelitian eksperimental dipastikan tidak terlepas dari statistika, mulai
dari perencanaan penelitian sampai analisis data. Perancangan percobaan (Experimental Design)
merupakan salah satu cabang dari Ilmu Statistika yang utamanya mempelajari caracara
mengatasi, mengisolasi atau mengontrol variasi materi, serta lingkungan suatu percobaan,
sehingga perbedaan-perbedaan yang timbul sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap satuansatuan percobaan dapat dipisahkan dengan jelas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara
objektif dari percobaan yang dilakukan untuk menjawab berbagai dugaan dan hipotesa yang
berkembang.
Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau
menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari beberapa kondisi
terhadap suatu fenomena (Montgomery,1991). Dua rancangan penelitian yang ada di dalam
desain eksperimen yaitu Percobaan Faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang
perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor.
Makalah ini akan membahas Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar
RAL(Rancangan Acak Lengkap) dengan dua faktor dan rancangan Hierarchal. Namun, untuk
memperjelas pemahaman tentang rancangan Percobaan Faktorial makali\ah ini juga akan
membahas tentang hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan rancangan percobaan factorial,
asumsi dasar rangcangan percobaan, unsur dasar rancangan percobaan dan bagaimana
perancangan percobaan yang baik.
Pada bagian akhir makalah juga akan dipaparkan perhitungan statistika pada rangcangan
Faktorial RAL dan Hierarchal secara manual dan komputerisasi menggunakan Sofware SPSS 17.

Tujuan

1. Mahasiswa

dapat

mengetahui

pengertian

rancangan

faktorial

dengan

dua

perlakuan/faktor menggunakana RAL dan Hierarchal.


2. Mahasiswa dapat memahami perbedaan rancangan

faktorial

dengan

dua

perlakuan/faktor menggunakan RAL dan Hierarchal


3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik analisisis rancangan faktorial dengan dua
perlakuan/faktor pada RAL dan hierarchal secara manual dan komputerisasi
menggunakan software SPSS 17.
4. Mahasiswa dapat mendiskusikan penerapan rancangan faktroial dengan dua
perlakuan/faktor pada dunia pendidikan.
Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Menjadi bahan kajian baru berkaitan dengan penerapan rancangan percobaan factorial
beserta penerappannya di dunia pendidikan.
2. Bagi Dosen
Menjadi bahan/tolak ukur pemahaman dsar yang dimiliki oleh mahasiswa mengenai
rancangan percobaab factorial.

BAB II DASAR TEORI


Dasar Teori
RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan adalah bentuk, pola atau model. Percobaan adalah Rangkaian kegiatan untuk
mencari jawaban terhadap permasalahan dengan menguji hipotesis, rangkaian kegiatan
untuk mengamati pengaruh X terhadap Y; mana X disebut faktor perlakuan dan Y disebut
faktor pengamatan, Tindakan coba-coba (trial) yang dirancang untuk menguji
keabsahannya (validity) hipotesis yang diajukan., Suatu taraf kritis dalam metode ilmiah
dapat memberikan keputusan atas penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Maka
secara sederhana rancangan percobaan adalah model atau pola kegiatan eksperiment

untuk menjawab permasalahan dengan menguji hipotesis, pengaruh factor x terhadap y,


dan memberikan keputusan penerimaan dan penolakan hipotesis. Menurut Sudjana
(2002), rancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil
jauh sebelum percobaan dilakukan supaya diperoleh data yang semestinya diperlukan dan
kesimpulannya berlaku untuk masalah yang dibahas.
UNSUR DASAR PERCOBAAN
Pada
dasarnya
terdapat
tiga
perulangan(replication),

unsure

dasar

Perlakuan(treatment),

dalam

pengaturan

percobaan
dan

yaitu

pembatasan

local(local control). Perulangan adalah kegiatan pemberian perlakuan secaran


berulangkali untuk mengurangi galat kesalahan. Perulangan melibuti beberapa hal yaitu
Frekuensi perlakuan dalam suatu percobaan, Jumlahnya tergantung tingkat ketelitian
yang diinginkan terhadap kesimpulannya., ( t 1) ( r 1 ) > 15 di mana: t = jumlah
perlakuan; r = jumlah ulangan., Dipengruhi oleh: derajat ketelitian; keragaman bahan dan
biaya yang tersedia. Perlakuan adalah tindakan atau pengaruh yang diberikan kepada
suatu subjek penelitian. Sedangkan pemblokkan adalah usaha yang dilakukan untuk
mencegah pengaruh lingkungan atau faktor lainnya yang tidak terkait langsung dengan
faktor penelitian.

ASUMSI DASAR DALAM RANCANGAN PERCOBAAN


Terdapat beberapa asumsi dasar dalam rancangan percobaan yaitu;
1. Galat terdistribusi secara acak, bebas dan normal.
2. Keragaman sample bersifat homogen.
3. Keragaman populasi dan rerata sample tidak berkorelas
4. Pengaruh utama (main effect) bersifat aditif.
Namun, Jika ragu apakah data yang diperoleh telah memenuhi asumsi-asumsi dasar
tersebut maka dilakukan :
1. uji nomalitas cara Liliefort
2. uji homogenitas cara Barlett
3. uji aditivitas cara Tuckey
PERANCANGAN PERCOBAAN YANG BAIK
Terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi untuk melakukan percobaan yaitu;

1. Kesederhanaan (symplicity). Perlakuan dan metode semudah mungkin dengan tetap


mempertahankan obyektivitas.
2. Derajat ketepatan (degree of precision); Memberi peluang mengukur perbedaan yang
ada pada perlakuan-perlakuan menurut derajat ketepatan yang diinginkan peneliti.
3. Ketiadaan galat sistematis. Harus dirancang agar setiap unit percobaan menerima
perlakuan dengan peluang sama besar agar hasilnya tidak bias.
4. Kisaran keabsahan kesimpulan selebar-lebarnya. Peningkatan kisaran keabsahan
kesimpulan dapat diperoleh melalui:
- memperbanyak ulangan menurut waktu atau ruang.
- Merancang perlakukan secara faktorial (berbagai taraf perlakuan atau tingkat
faktor lainnya)
5. Kalkulasi derajat ketidakpastian (degree of uncertainty). Memungkinkan peneliti
menghitung kemungkinan (peluang) terjadinya hasil pengamatan yang menyimpang.
RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL DUA FAKTOR Pada RAL
RANCANGAN PERCOBAAN HIERARCHAL

BAB III
Pembahasan
Analisis data secara manual
Analisis data dengan software SPSS 17

BAB IV
Penutup
Kesimpulan
Saran

Anda mungkin juga menyukai