Nama
NPM
: 22210896
Jurusan
: Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013
Latar Belakang
Laporan keuangan adalah kompenen yang berperan andil dalam mengevaluasi kondisi
keuangan perusahaan di masa lampau, sekarang, dan dapat memproyeksikannya ke masa
yang akan datang. Dengan laporan keuangan pihak internal dan eksternal dapat membuat
perhitungan atas kinerja keuangan perusahaan tersebut. Terdapat beberapa rasio yang dapat
dijadikan perhitungan kinerja keuangan,yaitu Rasio Solvabilitas, Rentabilitas, Likuiditas, dan
Aktivitas.
PT. Garuda Indonesia, Tbk adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar indonesia
milik pemerintah yang telah mencatatkan nama perusahaannya di bursa efek pada 11
Februari 2011. Perusahaan ini telah mencatatkan laba bersih tahun buku 2012, dan laba
bersihnya meningkat dari tahun sebelumnya. Namun PT. Garuda Indonesia, Tbk dalam Rapat
Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan deviden setidaknya hingga
tahun 2016. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan yang masih
memiliki kewajiban kepada kreditur sejak tahun 2012 lalu.
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kinerja keuangan pada PT. Garuda Indonesia Tbk menggunakan
Rasio Solvabilitas, Rentabilitas, dan Likuiditas pada periode
2009-2012.
Metodologi Penelitian
Penulisan ilmiah ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang
sudah disajikan dan sudah dipublikasikan oleh beberapa pihak
pengumpul data. Data yang digunakan penulis yaitu berupa
Laporan Keuangan periode 2009-2012 pada PT. Garuda Indonesia
Tbk.
Data Penelitian
Rasio Solvabilitas
350
Rasio Modal Sendiri thdp Total Aktiva
300
250
200
150
100
50
0
2009
2010
2011
2012
Rasio Rentabilitas
60,00%
40,00%
ROI
20,00%
ROE
0,00%
ROA
2009
2010
2011
2012
Rasio Likuiditas
150
100
current ratio
quick ratio
cash ratio
50
0
2009
2010
2011
2012
Rasio
350,00%Solvabilitas sebelum dan sesudah Go Public
Rasio Modal Sendiri
thdp Total Aktiva
300,00%
250,00%
200,00%
150,00%
100,00%
50,00%
0,00%
2009
2010
2011
2012
20,00%
0,00%
2009
2010
2011
2012
Current Ratio
50,00%
Quick Ratio
0,00%
Cash Ratio
2009
2010
2011
2012
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan Rasio Solvabilitas, Rasio yang paling menonjol setelah go
public adalah Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang. Hal ini terjadi
karena adanya kuasi-reorganisasi pada tahun 2011 (sudah go public) yang
membuat nilai keseluruhan aktiva menjadi naik.
Berdasarkan Rasio Rentabilitas, Return on Investment adalah rasio yang
mengalami perubahan yang signifikan dari sebelum dan sesudah go public.
Puncaknya peningkatan ROI adalah pada tahun 2011 saat tahun pertama
perusahaan go public.
Dilihat dari Rasio Likuiditas, Current Ratio adalah rasio yang paling menonjol
setelah perusahaan go public (pada 2011). Rasio tersebut mengalami
peningkatan secara signifikan dibanding kondisi perusahaan saat sebelum go
public (2009-2010). Dengan tingginya current ratio itu mengartikan kondisi
perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penutup
Saran
Saran yang bisa diberikan penulis adalah penulis berharap konsistensi dalam
pembelanjaan aktiva menggunakan hutang terus menurun, karena dengan
perusahaan sudah mencatatkan namanya di bursa efek, sektor
pendapatannya tentu menjadi bertambah dan perusahaan tidak berpangku
atas hutang.
Sekian dan Terimakasih