BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
1. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh
adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau yang disebut
hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu
dalam darah yang dibentuk dari hati melalui makanan yang dikonsumsi.
Pada produksi dan penyimpanannya glukosa diatur oleh suatu hormon yang
diproduksi oleh pankreas yang disebut insulin. Insulin berfungsi untuk
mengendalikan kadar glukosa dalam darah (Smeltzer & Bare, 2001).
Peningkatan kadar gula darah pada penderita DM mengakibatkan tubuh
tidak bisa memproduksi hormon insulin secara baik atau bahkan sampai
tidak bisa sama sekali. Jika kondisi ini terus berlanjut maka proses
metabolisme di dalam tubuh akan mengalami gangguan (Sudarmoko, 2010).
Pada gejala kronis terkadang seseorang tidak ada gejala akut dan
menunjukan gejala setelah beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah
mengidapnya. Gejala gejala tersebut diantaranya adalah :
a. Muncul perasaan haus terus menerus dan sering buang air kecil dalam
jumlah banyak
b. Mudah merasa capek tanpa ada penyebab yang pasti
c. Cepat merasa lapar dan mudah mengantuk
d. Badan terasa gatal dan adanya peradangan kulit menahun
e. Sering kesemutan
f. Pengelihatan kabur sehingga sering mengganti kacamata
g. Gatal didaerah sekitar kemaluan
h. Gigi mudah goyah dan mudah lepas
utama
terapi
diabetes
mellitus
adalah
mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuannya
adalah mencapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi
hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien (Smeltzer &
Bare,2002)
a. Diet
Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk
mencapai tujuan berikut ini:
1) Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin,
mineral)
2) Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
3) Memenuhi kebutuhan energi
4) Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan
mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui
cara-cara yang aman dan praktis
5) Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
Bagi
semua
penderita
diabetes,
perencanaan
makan
harus
10
diabetes
tipe
I,
tubuh
kehilangan
kemampuan
untuk
jika
diet
dan
obat
hipoglikemia
oral
tidak
berhasil
11
Kondisi
stres
ini
bisa
menyebabkan
penurunan
12
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia yakni indra pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
13
d. Analisis (Analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen komponen, tetapi masih dalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.
e. Sintesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagian bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi yang ada.
f. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini
didasarkan
2. Tingkatan Pengetahuan
Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
langsung atau dengan angket yang menanyakan tentang isi materi yang
ingin diukur dari responden atau subjek penelitian. Kedalaman pengetahuan
responden yang ingin diukur atau diketahui, dapat disesuaikan dengan
tingkat pengetahuan dari responden (Notoadmodjo, 2003)
14
a. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka akan lebih mudah menerima hal hal
baru dan mudah menyesuaikan dengan hal- hal baru tersebut
b. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
memberikan pengetahuan yang lebih jelas.
c. Budaya
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkatan pengetahuan seseorang
karena informasi informasi baru akan disaring kira - kira sesuai atau
tidak dengan budaya yang dianut
d. Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu,
maksudnya pendidikan yang lebih tinggi pengalamanya akan lebih luas
dan umur yang semakin banyak pengalamanya juga akan semakin
mengetahui bagaimana manajemen stres yang baik.
e. Sosial ekonomi
Tingkat seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bersosialisasi
C. Manajemen Stres
1. Pengertian Stres
Stres merupakan istilah dari bahasa latin Stingere yang berarti keras
(stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
penelaahan yang berlanjut dari waktu ke waktu dari straise, strest, stresce,
dan stress. Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mnegalami
15
Kondisi tertentu stres dapat berdampak positif dan produktif. Bagi orang
yang berfikir positif dan dalam kondisi tertentu stres dapat menghasilkan
suatu dinamika perilaku sehingga menjadi lebih produktif dan sukses.
Sementara itu, pada orang yang berfikir negatif dan dalam kondisi tertentu,
stres dapat menimbulkan hambatan dan gangguan baik fisik maupun mental.
Stres yang bersifat positif disebut eustres, sedangkan stres yang bersifat
negatif disebut distress (Hawari,2010).
16
Manajemen stres adalah suatu tindakan dalam mengatur diri pribadi untuk
merelaksasikan pikiran dengan berbagai kegiatan seperti halnya setiap
individu diharuskan mempunyai waktu rileks harian, menyadari sumber
stres, melakukan olah raga meditasi dan relaksasi otot sebelum tidur,
memanfaatkan
waktu
tidur
sebagai
waktu
yang
menyenangkan,
17
18
akan
mempengaruhi
manajemen
stres
terhadap
19
2) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan pasien serta pengalaman
sangat berpengaruh dalam hal penatalaksanaan manajemen stress
pada penderita diabetes mellitus . Pendidikan akan memberikan
dampak bagi pola pikir dan pandangan pasien tentang manajemen
stres terhadap penyakitnya
3) Pekerjaan
Status pekerjaan pasien mempunyai pengaruh besar dalam
penatalaksanaan manajemen stres. Pekerjaan pasien yang banyak
menyita waktu akan mempengaruhi seseorang untuk memikirkan
tentang bagaimana mengendalikan stres pada dirinya
4) Tingkat Sosial ekonomi
Tingkat sosial ekonomi akan mempengaruhi manajemen stress
pada pasien diabetes mellitus. Rata-rata masyarakat atau keluarga
dengan tingkat sosial ekonomi yang cukup baik akan lebih bias
memikirkan yang terbaik agar gula darah mereka bias terkontrol
dengan baik
b. Faktor pendukung (factor enabling)
Faktor pendukung (factor enabling) adalah faktor yang memungkinkan
atau yang memberi kesempatan untuk terjadinya sebuah perilaku, yang
terwujud dalam ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana, sumber daya
serta ketrampilan petugas kesehatan.Ketersediaan sarana dan fasilitas
dalam hal ini meliputi :
1) Tempat ibadah
Seseorang yang mengalami berbagai persoalan akan mampu
menenangkan dirinya di tempat tempat yang menurut mereka dapat
memberikan aura positif seperti tempat ibadah masjid, gereja, wihara
dll.
2) Dukungan Keluarga
Keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan bagi individu dalam
rangka mengatasi berbagai persoalan, keluarga bisa menjadi tempat
20
D. Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan dan berkaitan dengan penelitian ini
adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti (2007) menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap
kepatuhan pasien dalam menjalani terapi diet diabetes mellitus.
21
E. Konsep Teori
Diabetes
Mellitus
Manajemen Stres
a. Optimis
b. Dukungan Sosial
c. Sumber Spiritual
d. Kontrol Emosi
e. Menerima kenyataan
Stres
Tahu (know)
Memahami (comprehension)
Aplikasi (application)
Analisis (analysis)
Sintesis (syntesis)
Evaluasi (evaluation )
2. Tingkat pendidikan
3. Pekerjaan
4. Tingkat social dan ekonomi
B. Faktor pendukung (factor enabling)
1. Banyaknya tempat ibadah
2. Dukungan keluarga
C. Faktor pendorong (reinforcing factors)
1. Sikap dan kebiasaan
2. Faktor lingkungan masyarakat
Skema 2.1 Kerangka Teori
22
F. Kerangka Konsep
Variabel Independent
Variabel Dependent
Tingkat Pengetahuan
penderita DM
Penderita DM
G. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
penderita diabetes mellitus
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen stres penderita
diabetes mellitus
G. Hipotesis
Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan manajemen stres pada
penderita diabetes mellitus di RSUD Kota Semarang.