Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PERKEMBANGAN GPRS dan EDGE

Disusun oleh :
Vicko Hafidz Raharso
(4.31.12.0.22)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2013
1

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................

II

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Tujuan Pembahasan .............................................................................
1.3 Manfaat Penulisan ...............................................................................

BAB II

PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

Pengertian GPRS ...................................................................


2
Sejarah GPRS ........................................................................
2
Perkembangan GPRS .............................................................
2
Implementasi GPRS................................................................
5
Macam-macam Sinyal GPRS ..........................................................
2.6 Keunggulan Tekhnologi GPRS .......................................................
2.7
Manfaat Tekhnologi GPRS ....................................................
7
2.8
Arsitektur dan Antarmuka Sistem GPRS ...............................
7
2.9
Pengertian EDGE ...................................................................
8
2.10 Sejarah EDGE .................................................................................
2.11 Implementasi EDGE .......................................................................
2.12 Modulasi EDGE ..............................................................................
2.13 Teknik Pengkodean EDGE .............................................................
2.14 Proses Kecepatan EDGE .................................................................
2.15 Kapasitas EDGE Sebagai Data Transfer Tingkat Advance ............
2.16 Kapasitas dan Kapabilitas EDGE Sebagai Tekhnologi 3G .............

2.17
BAB II

6
7

9
9
9
9
9
9
9

Perkembangan EDGE di Indonesia

PEMBAHASAN
3.1

Kesimpulan ...............................................................................

10

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Perkembangan GPRS & EDGE.
2

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Radio.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semarang, 6 Januari 2014

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


3

Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang
pesat. Salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh.
Perkembangan alat ukur yang semakain canggih sangat membantu dunia industri dalam
hal pemantauan kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time untuk
menjaga dan meningkatkan produktifitas. Saat ini kebutuhan sistem pemantau tidak
hanya dibutuhkan di lokasi industri tersebut berada, namun juga dibutuhkan pemantauan
yang dapat dilakukan dari tempat lain yang berada jauh dari industri tersebut.
Jika kita pengguna internet dan sepertinya tiada hari tanpa menggunakan internet
untuk mengecek e-mail, browsing web site, chating, mencari literature laporan/skripsi,
download program dan lain sebagainya. Mungkin yang kita lakukan selama ini adalah
pergi ke warnet. Namun hobi tersebut untuk sementara tidak dapat dilakukan karena kita
mengadakan perjalanan keluar kota.
Pada saat itu yang dibutuhkan adalah teknologi GPRS yang memungkinkan kita
untuk dapat ber-internet dimana pun berada selama sinyal GPRS tersebut ada. Tekhnologi
telah cukup lama ditawarkan oleh operator GSM (Handphone). GPRS mendistribusikan
paket data akses internet sampai 114 Kbps. Transfer data menuju jaringan internet (Web
Server) melalu jaringan GPRS selular.
GPRS merupkan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan
prinsip tunneling, ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar
sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian
tersakelar GSM. Kanal-kanal radio yang ganda dapat dialokasikan bagi seorang
pengguna dank anal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (Sharing) di antara
beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien

General Packet Radio Service (GPRS) adalah suau teknologi pengiriman dan
penerimaan data menggunakan sistem packet switching sistem, pecket switching ini
menggantikan sistem circuit switching yang telah digunakan sebelumnya. Packet
switching adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi
bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula.

Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket perdetik. Transmisi melalui
PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan Internet Protocol (IP)
1.2

Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan makalh ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan GPRS dan EDGE.

2.

Untuk mengetahui cara kerja dari teknologi GPRS dan EDGE.

3. Untuk mengetahui keunggulan dari teknologi GPRS dan EDGE.


4. Memungkinkan kita untuk dapat ber-internet dimana pun berada selama sinyal GPRS
maupun EDGE ada.
1.3

Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan tim penyusun dari penyusunan makalah ini adalah disaat
pengembangannya sistem GPRS ini dapat dijadikan alternative pilihan dalam penerapan
ber-internet, monitoring yang hemat , efisien, efektif dan tidak melupakan factor
keamanan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian GPRS

GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah
suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat
dibandingkan

dengan

penggunaan teknologi Circuit

Switch

Data

atau

CSD.

Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service)
menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk
transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar
(MMS), Wireless Application Protocol(WAP), dan World Wide Web (WWW).
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan
prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar
sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian
tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna
dankanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga
menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan.
Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau
diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan
menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layananlayanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan
komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan
tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para
operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci
untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang
pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan
karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula
dilakukan melalui jaringan bergerak. Layanan bergerak yang kini sukses di pasar adalah,
laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting
harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan
berbeagai provider HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115
kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer,
6

''notebook'' dan ''handheld computer''. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut


sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:

Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS


Software yang dipergunakan
Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa
lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.

2.2

Sejarah GPRS
Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon genggam generasi 1G
dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS. Penemuan GPRS terus
berkembang hingga kemunculan generasi 3G, 3,5G, dan 4G. Perkembangan
teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja,
kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya.
1. Generasi 1G: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT
(Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
2. Generasi 2G: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000
1xRTT. 2G merupakan jaringan telekomunikasi seluler yang diluncurkan secara
komersial pada GSM di Finlandia oleh Radiolinja pada tahum 1991.
7

Time Division Multiple Access (TDMA): membagi frekuensi radio berdasarkan


satuan waktu. Teknologi ini memungkinkan untuk melayani beberapa panggilan
secara sekaligus melakukan pengulangan-pengulangan dalam irisan waktu tertentu
yang terdapat dalam satu channel radio.

Personal Digital Cellular: Cara kerja mirip dengan TDMA, PDC lebih banyak
digunakan di negara Jepang.

iDEN: teknologi berbasis CDMA dengan arsitektur GSM memungkinkan untuk


membuka aplikasi Private Mobile Radio dan Push to Talk.

Digital European Cordless Telephone: teknologi ini berbasis TDMA digunakan untuk
keperluan bisnis dalam skala menengah ke atas.

Personal Handphone Secvice: teknologi ini tidak jauh berbeda dengan DECT,
kecepatan transmisinya jauh lebih cepat dan digunakan dalam lingkungan yang lebih
luas.

IS-CDMA: Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi penelponan dengan


menggunakan metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang
digunakan.

GSM: teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih
delapan di dalam satu channel frekuensi sebesar 200kHz per satuan waktu. Kelebihan
dari GSM ini adalah interface yang tinggi bagi para provider dan penggunanya.

3. Generasi 3G : digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).


Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
4. Generasi 3,5G: memungkinkan akses internet yang lebih cepat. Contoh: HSDPA.
5. Generasi 4G : merupakan Long Term Evolution (LTE) yakni, evolusi dari teknologi
3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk
dibedakan dengan jelas antara teknologi 3G dan 4 G. Contoh: Wimax Mobile Standard.

2.3

Perkembangan GPRS
2.3.1 Generasi 2,75G
Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T
di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi
standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat
dari 2.5G.
2.3.2 Generasi 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA.Teknologi 3G sering disebut
dengan mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang
dapat dibawa ke mana saja.
2.3.3 Generasi 3,5G
Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan
pengiriman data lebih cepat. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal 384kbps, sementara
pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps. Generasi 3G dan 3,5G
mendukung layanan video call yang memungkinkan penelpon dan penerima saling
bertatap muka.
2.3.4 Generasi 4G
Belakangan ini industri nirrkabel mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun
sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan
evolusi dari teknologi 3G PP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2,
sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu
teknolgoi 4G yaitu WiMaX mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan
pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G.
International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile
broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat (4G).
Diharapkan ITU segera melaksanakan penggunaan IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced
(4G), konsekuensinya ITU harus menambah pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas
2GHz.

2.4

Implementasi GPRS
9

GPRS merupakan implementasi teknologi packet-switching pada lingkungan


GSM,sebagai pengembangan lebih lanjut dari teknologi GSM generasi kedua (2G),yang
ada dasarnya adalah sebuah teknologi circuit-switching.GPRS sering juga disebut sebagai
teknologi GSM Fase 2+ sebelum menuju teknologi 3G yang merupakan teknologi
packet-switching. Dalam teknologi packet-switching,koneksi ke jaringan hanya
dilakukan pada saat ada data yang dikirim sekaligus dalam satu paket sehingga lebih
efisien

dibanding

koneksi

permanen

pada

teknologi

circuit-switching,

serta

memungkinkan kecepatan transmisi data sampai dengan 115Kbps, dibandingkan dengan


9,56 Kbps pada sistem GSM 900. Implementasi GPRS memungkinkan penerapan
Internet Protocol (IP) pada jaringan GSM disamping interkoneksi dengan jaringan data
lain melalui protokol standard seperti TCP/IP atau X.25. Pemakaian spektrum gelombang
yang lebih efisien juga memungkinkan operator GSM untuk menghadirkan beragam jenis
layanan nilai-tambah untuk pemilihan segmen pasar yang lebih besar,sehingga lebih
menguntungkan pengguna jasa seluler.
2.5

Macam-Macam Sinyal GPRS


a. Sinyal 2G
Kepanjangan dari sinyal 2G adalah Second Generation Biasanya dimiliki oleh
Handphone China atau handphone yang tidak mementingkan kecepatan internet.
Macam-macam sinyal 2G adalah GPRS dan EDGE

EDGE = Enchanced Data For Global Evolution. EDGE adalh sinyal yang lebih baik
dari pada GPRS tetapi tetap saja lamban. Kecepatan Maksimum dari EDGE

adalah 236 Kbps


GPRS=General Packet Radio Service. GPRS adalah suatu teknologi yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan
penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Kecepatan Maksimum dari
GPRS adalah 115 Kbps

b. Sinyal 3G
Kependekan dari Third Generation Biasanya dimiliki oleh Smartphone jaman sekarang
yang memiliki fitur Internet. dan Juga beberapa Modem.
10

Macam - macam sinyal 3G ; HSDPA dan UMTS

HSDPA: High Speed Download Packet Access . Adalah kecepatan Maksimum yang
dimiliki indonesia saat ini. Kecepatan maksimum 3.1 Mbps. Bisa Digunakan untuk

Broadband.
UMTS: Universal Mobile Telecommunications System. UMTS adalah salah satu
teknologi telepon genggam 3G (generasi ke-3). Sekarang ini bentuk yang paling
banyak digunakan adalah W-CDMA yang distandarisasi oleh 3GPP. 384Kbps.

c. Sinyal 4G
Kependekan dari Fourth Generation Tidak dimiliki oleh Handphone atau Smartphone
Biasa. Sinyal ini adalah Sinyal Tercepat yang telah ada pada tahun ini.
2.6

Keunggulan Tekhnologi GPRS


Pengembangan tekhnologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif
tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware
dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer
data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur
keunggulan, yaitu:
a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat
ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data
dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
b. An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu
menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
c. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme
pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.

2.7

Manfaat Tekhnologi GPRS


1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam
suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan WEB melalui browser.

11

2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan
pesan sementara / intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya
yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman
data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3. Real-time conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah
kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi
internet dan multimedia semisal Voice over IP (VOIP) dan video conferencing.
2.8

Arsitektur dan Antarmuka Sistem GPRS


Arsitektur sistem GPRS adalah pengembangan dari arsitektur sistem GSM dengan
tambahan berupa komponen-komponen baru yang digunakan untuk komunikasi data
radio paket. Serta sejumlah antarmuka yang mendukung aliran paket data antar tiap
komponen dalam jaringan GPRS. Berikut adalah gambar arsitektur jaringan GPRS :
Perangkat infrastruktur tambahan pada sistem jaringan GPRS memiliki fungsi sebagai
berikut:
Serving GPRS Support Node (SGSN )
SGSN berfungsi seperti MSC dalam sistem GSM yaitu memantau lokasi MS / mobility
management, paging, kompresi data, perhitungan trafik, charging, security dan mengatur
proses pengaksesan data. SGSN akan mendeteksi dan meregister setiap MS dan
bertanggung jawab terhadap proses lalu lintas paket data menuju MS yang berada dalam
area pelayanannya. SGSN akan memancarkan/menerima paket data dari/menuju MS.
SGSN menyimpan data lokasi dari MS untuk keperluan mobility management.
Gateaway GPRS Support Node (GGSN )
GGSN adalah antarmuka dari jaringan GPRS ke jaringan paket data eksternal (PDN).
GGSN berfungsi menyediakan fasilitas internetworking dengan external packet switch
network dan dihubungkan dengan SGSN via internet protocol (IP). GGSN akan beperan
sebagai sebuah antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan
menerima paket data dari SGSN atau PDN.

2.8.1

Komponen-Komponen utama GPRS


12

1. GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke


jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public
Data Network), information routing, network screening, user screening, address
mapping.
2. SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke
jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS,
update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
3. PCU (Packet Control Unit) : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal
ke jaringan GPRS.
2.8.2

Cara Kerja GPRS


a. SGSN bertugas :
1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
2. Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan
GPRS (management mobility)
3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung
jawabnya (location management)
4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU
(Packet Control Unit) di dalam BSC
b. GGSN bertugas :
1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service
provider
2. Meng-update informasi routing dari PDU (Protokol Data Units) ke SGSN.
GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk
mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan
ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah
kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan
paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network)
dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal
13

transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori,
lebih murah daripada biaya akses CSD.
GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan
GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat
dengan menggunakanCoding Scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
2.8.3

Pembagian Kanal GPRS


Pada sistem GPRS kanal fisik yang didedikasikan untuk user GPRS dinamakan
Packet Data Channel (PDCH) yang berupa kanal serial. Minimal terdapat satu PDCH
yang bertindak sebagai master untuk mengakomodasi fungsi signalling, informasi
broadcast, sinkronisasi, alokasi kanal, paging dan transfer data. PDCH yang lain berlaku
sebagai slave yang hanya membawa paket data dan dedicated signalling.
Seperti terlihat pada table diatas kanal logik pada GPRS dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu kanal trafik dan kanal signalling (kontrol ) yang meliputi :
a. Packet Data Traffic Channel (PDTCH)
Kanal ini dialokasikan untuk transfer data satu atau beberapa MS. PDTCH dalam sistem
GPRS ada yang bersifat tetap (fixed allocation channel) dan sementara (on demand
allocation channel). Untuk transfer paket sebuah MS dapat menggunakan lebih dari satu
PDTCH secara serial yang biasa disebut multislot
b. Packet Broadcast Control Channel (PBCCH)
PBCCH adalah kanal signalling un-directional point to multipoint dari BSS ke MS yang
digunakan untuk memancarkan (broadcast) informasi tentang kondisi kanal dan jaringan
GPRS untuk semua terminal GPRS dalam satu sel. Selain informasi tentang GPRS,
PBCCH juga memancarkan informasi tentang kondisi layanan circuit switch, sehingga
BCCH dalam sistem GSM tidak lagi diperlukan.
c. Packet Common Control Channel (PCCCH)
PCCCH adalah kanal signalling bidirectional point to multipoint yang mentransmisikan
signal informasi untuk manajemen akses jaringan seperti alokasi kanal dan paging. MS
menggunakan kanal ini ketika mereka ingin mengakses jaringan untuk menginisialisasi
14

transfer paket uplink atau merespon paging massage untuk menginisialisasi transfer paket
downlink.
Kanal ini terbagi menjadi empat bagian yaitu :
1. Packet Random Access Channel (PRACH) yang digunakan MS untuk meminta satu
atau lebih kanal PDTCH
2. Packet Access Grant Channel (PAGCH) yang digunakan untuk mengalokasikan satu
atau lebih kanal PDTCH pada sebuah MS
3. Packet Paging Channel (PPCH) yang digunakan BSS dalam menentukan lokasi MS
(paging) untuk transmisi paket downlink
4. Packet Notification Channel (PNCH) yang berfungsi memberikan informasi MS
tentang data PTM yang datang (multicast atau group call).
d. Dedicated Control Channel
Merupakan kanal signalling bidirectional pont to point yang terdiri dari :
Packet Associated Control Channel (PACCH) yang membawa sinyal informasi MS
berisi acknowledgment, informasi kontrol daya, dan timing advance. Satu PACCH
diasosiasikan dengan satu atau beberapa buah PDTCH yang diperuntukkan bagi satu MS
Packet Timing Advance Control Channel (PTCCH) yang digunakan untuk
sinkronisasi frame . Koordinasi antara kanal logik pada circuit switch dan packet switch
sangatlah penting. Jika kanal PCCCH tidak tersedia pada sebuah sel, MS dapat
menggunakan common control channel (CCCH) pada konvensional GSM untuk
menginisialisasi transfer paket. Selain itu jika kanal PBCCH juga tidak tersedia, MS akan
menggunakan broadcast control channel (BCCH) untuk memperoleh informasi kondisi
jaringan radio.
PDCH

bisa dialokasikan sebagai dedicated PDCH, misalnya

operator

mengalokasikan sejumlah kanal untuk penggunaan layanan GPRS. PDCH juga bisa di set
sebagai on demand PDCH, yaitu menyediakan kanal GPRS secara dinamis yang bersifat
sementara (temporary), yang mana resource ini dialokasikan dan dibebaskan berdasarkan
15

pertimbangan beban trafik. Dedicated PDCH tidak bisa digunakan untuk trafik circuit
switch. Sedangkan on demand PDCH bisa dibebaskan pada saat terjadi kongesti karena
kedatangan pelanggan untuk layanan circuit swith. Penggunaan on demand.
PDCH tidak mempengaruhi probabilitas blocking komunikasi suara dalam satu
sel. On demand PDCH kembali kosong ketika tidak ada pelanggan GPRS yang
menggunakannya, sedangkan dedicated PDCH akan kembali menjadi kanal fisik dasar
ketika tidak ada pelanggan mobile GPRS yang menggunakannya.
2.8.4

Sistem Protokol GPRS


Sistem protokol yang diterapkan pada sistem GPRS merupakan protokol khusus
yang

terpisah

dari

sistem

GSM.

Protokol

ini

berfungsi

untuk

mengontrol

transfer informasi seperti error correction, error recovery, flow control, multiplexing dan
demultiplexing, segmentasi paket dan mengatur transmisi data paket yang dibebankan
pada kanal-kanal radio sistem GSM. Pada jaringan GPRS sistem protokol dibangun pada
setiap

komponennya

(MS,

BSS

,SGSN)

seperti

yang

ditunjukkan

pada

gambar. Antarmuka MS dan BSS mempunyai sistem protokol standar IEEE 802 yang
dimodifikasi.
Kanal GSM RF adalah lapis yang paling bawah yang merupakan protokol lapis
fisik. Lapis-lapis protokol diatasnya secara rekursif menerima layanan dari layer yang ada
dibawahnya. Dan memberikan layanan kepada lapis protokol diatasnya. Pengiriman
paket data melalui akses jamak TDMA dilakukan secara bertahap pada setiap lapis
protokol. Pada lapis protokol, data yang diterima dari lapis diatasnya dipecah menjadi
burst normal. Pada lapislapis protokol diatas lapis fisik setiap paket ditambahkan
beberapa bit untuk keperluan kontrol.
2.9

Pengertian EDGE
EDGE (Enhanced Data Rate for Global Evolution) merupakan perkembangan
jaringan GSM yang didesain untuk membagi sumber daya kanal radio secara 'dinamis'
antara layanan 'packet services' dengan layanan 'circuit switch GSM'. EDGE biasa
disebut sebagai Ehnanced GPRS (EGPRS). Enhanced artinya ditingkatkan sehingga
EDGE merupakan pengembangan dari sistem GPRS. Standar EDGE menawarkan akses
16

berbasis 'packet switch' dimana sumber daya kanal fisik yang ada akan dibagi secara
efisien antara pemakai yang sedang aktif. Kanal frekuensi yang ada diberikan kepada
pelanggan hanya ketika diperlukan oleh user. Dengan menggunakan teknologi ini
sejumlah user akan membagi kanal radio dengan mengadaptasi kecepatan data masingmasing, sehingga kecepatan data yang tinggi akan diperoleh ketika banyak sumber daya
yang sedang tidak digunakan.
EDGE

memberikan

akses data

rate mencapai 473.6

kbps

,3

kali

jika

dibandingkan dengan GPRS dalam hal pengiriman data secara paket. Selain itu EDGE
sangat mudah untuk diimplementasikan sehingga operator tidak perlu membangun
jaringan baru yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini dikarenakan EDGE
memperkenalkan teknik modulasi 8-PSK.
EDGE Capable TRX,
GSM compatible
Gn

Gb

GGSN

Laptop
SGSN

BTS

A-bis

A
BSC

EDGE capable terminal


GSM compatible

BTS
8 -PSK coverage
GSM coverage

17

More capacity in interfaces


to support higher data image

MSC

2.10

Sejarah EDGE
EDGE
Perkembangan

mengalami

perkembangan

teknologi

ini

dari

didahului

beberapa

generasi

oleh AMPS sebagai

terdahulu.
teknologi

komunikasi seluler generasi pertama pada tahun 1978, hingga sekarang (tahun 2006),
perkembangan nya sudah sampai pada teknologi generasi ke-4, walaupun masih dalam
tahap penelitian dan uji coba. GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi
mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di
berbagai negara. Dalam perkembangannya, GSM yang mampu menyalurkan komunikasi
suara dan data berkecepatan rendah (9.6 - 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi
GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik,
115 kbps.
Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system komunikasi
mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan untuk
menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah EDGE (Enhanced Data rates for
GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali
kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.
Pada pengembangan selanjutnya, diperkenalkanlah teknologi generasi ketiga,
salah satunya UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service), yang mampu
menyalurkan data dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Dengan kecepatan hingga 2 Mbps,
jaringan UMTS dapat melayani aplikasi-aplikasi multimedia (video streaming,
akses internet ataupun video conference) melalui perangkat seluler dengan cukup baik.
Perkembangan di dunia telekomunikasi seluler ini diyakini akan terus berkembang,
hingga nantinya diperkenalkan teknologi-teknologi baru yang lebih baik dari yang ada
saat ini. Akhir-akhir ini, para ilmuwan berusaha mengembangkan teknologi
telekomunikasi seluler dengan jangkauan yang sangat lebar, tingkat mobilitas tinggi,
layanan yang terintegrasi, dan berbasikan IP (mobile IP). Teknologi ini diperkenalkan
dengan nama Beyond 3G atau 4G.
2.11

Implementasi EDGE
18

Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah
teknologi yang dikembangkan dengan teknologi dasar GSM dan GPRS. Sebuah sistem
EDGE dikembangkan dengan tetap menggunakan perangkat yang terdapat pada jaringan
GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri. Sebuah sistem GPRS terdiri dari SGSN
(Serving GPRS Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node), yang
merupakan jaringan corenya, yang ditambahkan pada sebuah jaringan GSM sebelumnya.
Sedangkan pada sisi radionya, jaringan GPRS membutuhkan penambahan PCU pada
perangkat radio jaringan GSM sebelumnya. Gambar di bawah ini menunjukan diagram
jaringan GPRS secara umum.
Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan
penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi jaringan intinya, EDGE
menggunakan perangkat dan protokol yang sama dengan yang digunakan pada jaringan
GPRS sebelumnya. Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio
akssnya saja, sedangkan pada sisi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan
piranti dan protokol yang sama. Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah
jaringan dengan sistem EDGE hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier
Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya.
2.12

Modulasi EDGE
Untuk mendapatkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dari GPRS yang
menggunakan modulasi GMSK (Gausian Minimum Shift Keying), EDGE menggunakan
teknik modulasi yang berbeda dengan GPRS yaitu 8PSK (8-Phase Shif Keying). Gambar
dibawah ini menunjukan visualisasi dari modulasi GMSK pada GPRS dan 8PSSK pada
EDGE yang digambarkan pasa sebuah diagram I/Q, dimana I adalah sumbu real dan Q
adalah sumbu imajiner.
Dengan menggunakan modulasi 8PSK, sebuah symbol dikodekan dengan
menggunakan 3 bit, sedangkan pada GMSK sebuah symbol dikodekan dengan 1 bit.
Karena GMSK dan 8PSK mempunyai simbol tingkat yang sama, yaitu sebesar 270
ksimbol/s, maka secara keseluruhan tingkat modulasi pada 8PSK akan menjadi 3 kali
19

lebih besar daripada GMSK, yaitu sebesar 810 kb/s. Berdasarkan penjelasan di atas, jarak
antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK,
karena dalam 8PSK ad 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin
pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar tingkat sinyal antar satu simbol dengan
simbol lainnya lebih sulit untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan
lebih besar.
Pada kondisi sinyal radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak
terlalu berpengaruh terhadap kualitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio
yang buruk, maka diperlukan penambahan ekstra bit yang akan digunakan sebagai
sebagai koreksi kesalahan, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki. Sehingga
kualitas data pada EDGE tidak kalah dengan kualitas data pada GPRS yang
menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang
digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 - nya, dan juga dalam EDGE ada proses
penyesuaian paket yang dapat mengubah jenis CS yang digunakan bila terjadi
kesalahan pada data yang dikirim.
2.13

Teknik Pengkodean EDGE


Pada EDGE dikenal 9 macam teknik pengkodean, yaitu MCS (Modulation
Coding Scheme ) 1 sampai dengan MCS9. Sedangkan pada GPRS hanya digunakan 4
buah teknik pengkodean, yaitu CS (coding Scheme) 1 sampai dengan SC4. Empat teknik
pengkodean pertama pada EDGE, MCS1 sampai dengan MCS4, menggunakan modulasi
GMSK, sama seperti yang digunakan pada GPRS. Sedangkan 5 teknik pengkodean
lainnya, MCS5 sampai dengan MCS9, menggunakan modulasi 8PSK.
Baik pada GPRS ataupun EDGE, tingkatan skema pengkodean yang lebih tinggi
menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi pula tapi di samping itu, makin tingggi
tingkatan skema pengkodeannya, maka ketahanannya terhadap kesalahan makin rendah.
Artinya, makin tinggi kecepatan paket data, maka makin mudah paket data itu mengalami
kesalahan dalam pengirimannya. Hal ini karena, makin tinggi tingkatan skema

20

pengkodeannya, maka tingkatan mekanisme koreksi kesalahan yang digunakan makin


rendah.
Walaupun MCS1 sampai dengan MCS4 pada EGDE sama-sama menggunakan
modulasi GMSK seperti CS1 sampai dengan CS4 pada GPRS, tetapi keduanya memiliki
kecepatan yang berbeda. Hal ini karena adanya penggunaan header yang berbeda. Pada
EDGE, paket datanya mengandung header yang memungkinkan dilakukannya
resegmentasi paket data. Artinya, apabila suatu paket data dikirimkan dengan
menggunakan tingkat skema pengkodean yang tinggi (kecepatan lebih tinggi, koreksi
kesalahan kurang) dan data tidak diterima dengan baik pada sisi penerima.
Setelah dilakukan permintaan pengiriman ulang (retransmisi) paket data yang
salah terima itu, pada pengiriman selanjutnya, skema pengkodean yang digunakan dapat
diganti dan disesuaikan dengan kondisi antarmuka radio. Artinya, pada pengiriman
selanjutnya, packet data akan dikirimkan dengan menggunakan skema pengkodean yang
lebih rendah, yang memiliki mekanisme koreksi kesalahan yang lebih baik. Sehingga
diharapkan pada pengiriman kedua ini data dapat diterima dengan baik di sisi penerima.
Berbeda dengan GPRS, resegmentasi paket data ini tidak dapat dilakukan.
Sehingga apabila suatu paket data telah dikirim dengan menggunakan suatu skema
pengkodean tertentu. Maka walaupun data diterima salah di sisi penerima, pada saat
pengiriman berikutnya,data tetap akan dikirim dengan menggunakan skema pengkodean
yang sama. Sehingga kemungkinan paket data itu salah diterima di sisi penerima masih
sama besar dengan sewaktu pengiriman pertama. Dengan demikian dapat dicapai
keseimbangan antara kecepatan transfer dan kualitas data yang ditransfer.
2.14

Proses Kecepatan EDGE


EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada pranala radio
GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan skema pengkodean yang berbeda
dengan sistem GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada pranala
protokol radionya, EDGE menawarkan kapasitas yang secara signifikan jauh lebih besar

21

dari yang dimiliki oleh system GPRS. Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada
EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu

Teknik Modulasi

Teknik Coding

Radio Access Network (RAN)

2.15

Kapasitas EDGE Sebagai Data Transfer Tingkat Advance


GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat
mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan
secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih
besar

dari

GPRS.

Hal

ini

dimungkinkan

karena

pada

EDGE

digunakan

teknik modulasi (EDGE menggunakan 8PSK, GPRS menggunakan GMSK) dan metode
toleransi kesalahan yang berbeda dengan GPRS, dan juga mekanisme adaptasi pranala
yang diperbaiki. EDGE juga menggunakan coding scheme yang berbeda dengan GPRS.
Dalam EDGE dikenal 9 macam skema pengkodean, sedangkan di GPRS hanya ada 4
skema pengkodean.
2.16

Kapasitas dan Kapabilitas EDGE Sebagai Tekhnologi 3G


EDGE memiliki dalam transfer data, misalnya, teknologi EDGE bisa tiga kali
lebih cepat dari teknologi GPRS. Artinya, bila pelanggan selular ingin mendownload
pesan MMS dengan teknologi GPRS memerlukan waktu puluhan detik, tapi dengan
teknologi EDGE, hanya perlu waktu beberapa detik saja.
Kelebihan lain, bila teknologi GPRS memiliki kemampuan transfer data hingga
114 Kbps, teknologi EDGE mampu mendukung data, layanan multimedia hingga 384
22

Kbps. EDGE merupakan sebutan baru buat GSM 384. Teknologi ini disebut GSM 384,
karena memiliki kemampuan transmisi data hingga 384 Kbps.
Menurut GSM World Association, EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan
hingga 473,8 kbps. Dengan EDGE, operator seluler dapat memberikan layanan
komunikasi data dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan GPRS, di mana GPRS
hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu
juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan
akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat
kecepatan CDMA 2000 1x yang hanya sekitar 70-80 kbps. Tentang layanan yang
diberikan teknologi ini, yakni berbagai aplikasi layanan generasi ketiga yakni audio
streaming kualitas tinggi, video streaming, permainan on line, high speed download.

2.17

Perkembangan EDGE di Indonesia


Di Indonesia, teknologi EDGE sudah berkembang selama beberapa tahun sejak
tahun terakhir EDGE. Perkembangan teknologi GSM di Indonesia bergulir secara pesat
dimulai dengan penggelaran secara serempak dual band (GSM 900 dan 1800) dan
dilanjutkan penggelaran GPRS secara serempak, telah berhasil menghantar industri
memasuki fase 2,5 secara tidak terasa. Belum lama teknologi 2,5G bergulir, lahirlah
teknologi 3G yang membawa revolusi dalam teknologi seluler Indonesia. Beberapa
provider di Indonesia, sepertiIndosat, Telkomsel, dan Excelcomindo berlomba- lomba
menciptakan inovasi baru dengan mengusung teknologi 3G. Banyak masyarakat
indonesia

terutama

bagi

mereka

yang

tinggal

di

kota

besar

deperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya yang menggunakan berbagai layanan 3G
yang tersedia seperti panggilan video, download content, aksesinternet kecepatan tinggi,
dan lain-lain.
Setelah kurang lebih 2 tahun diperkenalkan 3G di Indonesia sekarang sudah
muncul evolusi dari 3G yang dikenal dengan nama HSDPA atau 3,5G. HSDPA atau High
Speed Downlink Packet Access merupakan teknologi yang berjalan pada platform 3G
23

pada channel baru yang disebut High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH).
Dengan HDSPA, kecepatan downlink secara teori dapat mencapai 3,6 Mbps bandingkan
dengan 3G yang hanya mencapai 384 Kbps. Karena masih berjalan pada platform 3G
namun dengan kecepatan melampaui kecepatan 3G standar maka teknologi ini disebut
juga sebagai 3,5G. Sebenernya perkembangan teknologi HSDPA pada 3G hampir mirip
dengan perkembangan teknologi EDGE atau Enhanced GPRS (EGPRS) pada GPRS.
Perlu diketahui, EDGE memiliki kecepatan downlink mencapai 236 Kbps, cukup cepat
jika dibandingkan dengan GPRS standar yang memiliki kecepatan sekitar 50 Kbps.
Karena hal tersebut pula teknologi EDGE atau GPRS juga dikenal dengan nama
teknologi 2,75G.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon genggam generasi 1G
dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS. Penemuan GPRS terus
berkembang hingga muncul generasi 3G, 3.5G, dan 4G2. GPRS salah satu tekhnologi
pengiriman dan penerimaan data menggunakan sistem packet switching. Komponen
utama GPRS terdiri dari Gateway GPRS Support Node, Serving GPRS Support Node dan
Packet Control Unit.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi
layanan generasi ketiga, yaitu : high quality audio streaming, video streaming, on line
gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk dan lain-lain.
Sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE
24

Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation
Project Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok
teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G.

DAFTAR PUSAKA
http://pustaka-computer.blogspot.com/2013/03/makalah-perkembangan-gprs-danedge.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Enhanced_Data_Rates_for_GSM_Evolution
http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS

25

Anda mungkin juga menyukai