Anda di halaman 1dari 5

Isolasi dengan Metode Kolom

Konvensional
Kelompok IV

Pendahuluan
Kromatografi adalah suatu cara pemisahan
dimana komponen-komponen yang akan
dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah
satunya yang merupakan fase stasioner (diam),
dan yang lainnya berupa fasa mobil (fasa
gerak).Fase gerak dialirkan menembus atau
sepanjang fase stasioner. Fase diam cenderung
menahan komponen campuran, sedangkan fasa
gerak cenderung menghanyutkannya.

Pada kromatogarfi kolom digunakan kolom


dengan adsorben sillika gel karena kolom yang
dibentuk dengan silika gel memiliki tekstur dan
struktur yang lebih kompak dan teratur. Silika
gel memadat dalam bentuk tetrahedral raksasa,
sehingga ikatannya kuat dan rapat. Dengan
demikian, adsorben silika gel mampu
menghasilkan proses pemisahan yang lebih
optimal.

Pembahasan
Dalam praktikum ini digunakan tujuh perbandingna eluen sesuai
orientasi yaitu n-Heksan, Etil asetat (20:1, 15:1, 10:1, 5:1, 3:1, 1:1)
serta Etil asetat : Metanol (1:1) eluen ini memberikan pergerakan
dalam pemisahan senyawa dimana senyawa akan ikut turun
berdasarkan orientasi mengikuti pelarut yang dilarutkan,
namun akan terdegradasi sesuai dengan orientasi senyawa itu
mengikuti pelarut yang ada atau penyerap.
Senyawa yang terpisah akan terpisah sesuai dengan orientasinya
dari senyawa itu. Mulai penyerapan silika dilarutkan dengan
eluen bersifat non-polar dan akan bergradien hingga pelarut
yang polar.
Setelah diperoleh fraksi-fraksi maka semua fraksi tersebut
ditotolkan pada plat KLT yang lebar untuk mengelusi fraksifraksi tersebut serentak eluen yang dipilih untuk mengelusi yaitu
n-Heksan : Etil Asetat (1:1)

Pada hasil fraksi diamati pada lampu UV 254 nm


dan 366 nm, serta secara visual diperoleh nodanoda dengan mulai R4 yang bervariasi
berdasarkan pengamatan pada plat KLT tersebut
terhitung jumlah senyawa terbanyak terdapat
pada fraksi G dan K untu noda dari fraksi A
sampai H memperlihatkan kurang polar karena
berada dibawah kisaran antara 0,75 sampai 0,89

Anda mungkin juga menyukai