Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

KEADAAN DAERAH IRIGASI

1.1 LOKASI
Lokasi rencana daerah irigasi adalah irigasi Badur dengan batas-batas sebagai berikut :
(lampiran 1 dan 2)
Utara : Elevasi +12.00
Timur : Kali Tripel
Selatan: Kali Tripel
Barat : Kali Badur

1.2 TOPOGRAFI
Peta yang digunakan pada perencanaan jaringan irigasi dalam tugas ini adalah peta
topografi dengan skala 1 : 20.000 yang memuat garis tinggi (kontur) dengan beda tinggi 1 meter,
kali, jalan umum, perbukitan, lembah dan pedesaan (lampiran 1).

1.3 IKLIM
Data iklim diperoleh dari stasiun meteorologi yang paling dekat dengan daerah irigasi.
Data iklim yang tersedia adalah data suhu, kelembaban, lamanya penyinaran matahari, kecepatan
angin, serta penguapan. Dengan metoda Penman dari data-data tersebut diperoleh besaran
penguappeluhan tanaman acuan ETo tiap bulan seperti terlihat pada tabel berikut :

Bulan

ETo(mm/hari)

O
2

N
2

Tabel 1.1 Penguappeluhan Tanaman Acuan (ETo)

1.4 CURAH HUJAN


Data hujan diperoleh dari stasiun meteorologi yang sama dengan data iklim. Data yang
ada adalah curah hujan harian. Berdasarkan data tersebut dihitung curah hujan rencana efektif
(Re) untuk tanaman padi yang besarnya adalah 70 % dari curah hujan rencana dengan peluang
terjadi/terlampaui 80 % (tabel 1.2) dan untuk tanaman palawija yang besarnya sama dengan
curah hujan rencana dengan peluang terjadi/terlampaui 50 % (tabel 1.2).

Tabel 1.2 Curah Hujan Rencana Efektif (Re) Untuk Tanaman Padi
Bulan

Re(mm/hari)

7.9

5.3

3.3

1.7

0.9

1.7

1.4

1.3

1.9

1.8

1.7

1.8

1.8

1.2

1.2

1.3

2.5

1.2

3.2

2.5

2.7

2.2

Tabel 1.2 Curah Hujan Rencana Efektif (Re) Untuk Tanaman Padi
Bulan

J
1

F
2

M
2

A
2

M
2

J
2

J
2

Re(mm/hari)

2.0

1.9

0.7

2.5

3.3

O
2

N
2

1.5 HIDROLOGI
Kali yang mengalir di rencana daerah irigasi ada 3 buah yaitu kali Badur, kali Tripel, dam
kali Soka yang merupakan anak kali Tripel. Kali yang terbesar adalah kali Badur yang digunakan
sebagai sumber air irigasi yaitu memberikan suplesi tambahan air pada daerah tersebut karena
curah hujan tidak dapat mencukupi kebutuhan air untuk tanaman sepanjang tahun. Data hidrologi
yang tersedia adalah data debit harian yang diambil dari stasiun hidrometri yang terletak di hulu
rencana lokasi bendung. Berdasarkan data tersebut dicari besarnya aliran tahun rencana tiap bulan
dengan peluang terjadi /terlampaui 80 % (tabel 1.3).

Tabel 1.3 Aliran Tahun Rencana (Qr)

Bulan
3

Qr(m /d)

120

151

161

123

63

46

97

112

21

36

36

26

15

70

46

64

1.6 TANAH
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, besar perkolasi tanah di daerah tersebut adalah
sekitar 3 mm/hari.

1.7 POLA TANAM


Sesuai dengan keadaan musim hujannya untuk 1 tahun kalender didaerah tersebut
direncanakan ditanami padi 2 kali dan ditanami palawija 1 kali. Tanaman padi yang direncanakan
ditanam adalah padi varietas unggul HYV (High Yield Variety) sedangkan tanaman palawijanya
adalah Buncis. Tanaman padi tersebut umurnya pendek dan mempunyai keunggulan
membutuhkan air lebih sedikit daripada padi biasa, lebih tahan terhadap hama dan tidak mudah
rebah. Pada setengah bulan terakhir, tanaman padi tidak diberi air irigasi agar bulir-bulir padinya

pada saat dipanen tidak terlalu banyak mengandung air. Koefisien tanaman k c yang digunakan
untuk perencanaan adalah versi Nedeco/Prosida seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1.5 Koefisien Tanaman (kc)
Bulan
Padi HYV
Buncis

0,5
1,1
0
0,5
0

1
1,1
0
0,6
4

1,5
1,0
5
0,8
9

2
1,0
5
0,9
5

2,5
0,9
5
0,8
8

3
0

Dikutip dari KP-01 Standar Perencanaan Irigasi - Departemen PU,1986


Berdasarkan besarnya curah hujan rencana efektif untuk tanaman padi pada tabel 1.2, musim
hujan dimulai pada bulan Nopember 1, maka penyiapan lahan tanaman padi pertama (PL Padi I)
dimulai pada bulan tersebut dan pada saat yang bersamaan dilakukan pembibitan pada sisa daerah
yang tidak diolah (sekitar 20 % dari daerah irigasi). Setelah 30 hari atau 1 bulan yaitu pada bulan
Desember 1 dilanjutkan dengan transplantasi (tanaman padi dipindahkan dari tempat pembibitan
ke areal sawah). Setelah Padi I selesai panen langsung dilakukan penyiapan lahan untuk padi
kedua (PL Padi II) yaitu pada bulan Mei 1 dan selanjutnya buncis ditanam pada bulan Agustus 1
dan sisanya 1,5 bulan untuk bera. Pada saat bera tanah diistirahatkan untuk menyuburkan kembali
tanah tersebut dan memutus siklus hama padi serta kesempatan memeriksa dan memperbaiki
bangunan-bangunan irigasi bila ada yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai