Anda di halaman 1dari 3

Midodareni

Upacara Midodareni: Pelaksanaan pesta ini mengambil tempat sama


dengan Ijab dan Panggih. Midodareni itu berasal dari kata Widodari yang
berarti Dewi.
Pada malam hari, calon pengantin wanita akan menjadi cantik sama seperti
Dewi. Menurut kepercayaan kuno, Dewi akan datang dari kayangan seakan
memasuki raga sang calon pengantin wanita.
Pengantin wanita harus tinggal di dalam kamar dari jam enam sore sampai
sekitar tengah malam di temani dengan beberapa wanita yang dituakan.
Biasanya mereka akan memberi saran dan memberi nasihat. Keluarga dan
teman dekat dari pengantin wanita akan datang berkunjung; semuanya
harus wanita.
Orangtua dari pengantin wanita akan menyuapkan makanan untuk yang
terakhir kalinya untuk puteri nya. Mulai esok hari setelah Ijab maka
suaminyalah yang akan bertanggung jawab.

Di tengah malam semua sajen di ambil dari kamar. Keluarga dan tamu dapat
makan bersama. Di kamar lain, keluarga dan teman dekat dari calon
pengantin wanita bertemu dan beramah tamah dengan keluarga dari calon
pengantin laki-laki.

Susunan Acara Malam Midodareni


Jul 3, 2008 Author: Anggraini Widjanarti | Filed under: Acara, Adat

Menurut adat Jawa, Malam Midodareni adalah malam menjelang akad nikah dan panggih.
Midodareni berasal dari kata widodari. Masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa pada malam
tersebut, para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon
pengantin wanita, untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita
Well, itu kan mitosnya. Tapi makna Malam Midodareni lebih dalam dari pada itu. Bisa terlihat
dari prosesi yang akan dilaksanakan pada Malam Midodareni . Prosesi malam Midodareni antara
lain adalah (sesuai urutan) :
Jonggolan / Nyantri
Jonggolan / Nyantri adalah datangnya calon pengantin pria ke tempat calon mertua. Njonggol
diartikan sebagai menampakkan diri. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam
keadaan sehat dan selamat, dan hatinya telah mantap untuk menikahi putri mereka.
Pada saat Malam Midodareni, calon pengantin pria melakukan jonggolan tidak didampingi oleh
orang tua nya. Namun hanya di dampingi oleh wakil keluarga yang telah ditunjuk oleh orang tua
pengantin pria. Pada saat Malam Midodareni calon pengantin pria memberikan calon pengantin
wanita berupa bingkisan yang berisi semua kebutuhan sehari-hari calon pengantin wanita.
Bingkisan ini yang biasa disebut Seserahan. Dan harus dalan jumlah ganjil.
Selama berada di rumah calon pengantin wanita, calon pengantin pria menunggu di beranda dan
hanya disuguhi air putih oleh calon ibu mertua / ibu calon pengantin wanita.
Tantingan
Setelah calon pengantin pria datang menunjukkan kemantapan hatinya dan diterima niatnya oleh
keluarga calon pengantin wanita saatnya calon pengantin wanita (sekali lagi) ditanya oleh kedua
orang tuanya tentang kemantapan hatinya.
Pada malam midodareni calon pengantin wanita hanya diperbolehkan berada di dalam kamar
pengantin. Dan yang dapat melihat hanya saudara dan tamu yang wanita saja. Para Gadis dan
Ibu-ibu.
Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam kamar, menanyakan kemantapan
hatinya untuk berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan menyatakan ikhlas
menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua.
Pembacaan dan Penyerahan Catur Wedha

Catur Wedha adalah wejangan yang disampaikan oleh calon bapak mertua / bapak calon
pengantin wanita kepada calon pengantin pria. Catur Wedha ini berisi empat pedoman hidup.
Diharapkan Catur Wedha ini menjadi bekal untuk calon pengantin dalam mengarungi hidup
berumah tangga nanti.
Wilujengan Majemukan
Wilujengan Majemukan adalah silaturahmi antara keluarga calon pengantin pria dan wanita yang
bermakna kerelaan kedua pihak untuk saling berbesanan. Selanjutnya ibu calon pengantin wanita
menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh berupa makanan untuk dibawa pulang, orang tua
calon pengantin wanita memberikan kepada calon pengantin pria :

Kancing gelung : seperangkat pakaian untuk dikenakan pada upacara panggih


Sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris, yang bermakna untuk melindungi
keluarganya kelak.

Begitulah proses Malam Midodareni. Next is, mengenai susunan acara / prosesi Akad Nikah dan
Panggih..

Anda mungkin juga menyukai