kelangsungan hidup anak, memantau hasil, dan memfokuskan perhatian lebih besar pada
kebanyakan anak yang kurang beruntung dan paling rentan.
"Kita memiliki alat, perawatan, dan teknologi untuk menyelamatkan jutaan nyawa setiap
tahun, dan tidak ada alasan untuk tidak menggunakannya," kata Direktur Eksekutif UNICEF
Anthony Lake. "Untuk memperbaharui janji kami untuk anak-anak di dunia, kita harus fokus
pada penyebab utama kematian anak seperti diare, pneumonia dan malaria, focus pada
cakupan berdampak tinggi, biaya perawatan rendah, memicu inovasi lebih besar, dan
memacu lebih besar keinginan politik untuk menjangkau anak-anak yang paling sulit dicapai.
Mencegah kematian anak harus menjadi tujuan kita bersama."
Di Indonesia, menurut UNICEF, fokus harus lebih ditujukan pada seluruh sistem pendekatan
yang mengatasi semua komponen - sumber daya manusia, pendidikan kesehatan dan gizi,
akses ke perawatan, kualitas pelayanan, peraturan dan standarisasi pelayanan, pemerintahan
dan penargetan pembiayaan. Upaya ini, bersama dengan asuransi kesehatan dan mekanisme
perlindungan sosial, akan membangun sebuah sistem kesehatan yang lebih responsif dan adil
untuk masyarakat.
"Investasi di sektor kesehatan yang lebih adil, dan memperkuat jaring pengaman untuk
mereka yang paling rentan, akan memberikan manfaat jangka panjang bagi Indonesia," kata
Dr Robin Nandy, Kepala Bagian kelangsungan hidup anak dan program pengembangan
UNICEF Indonesia. "Ibu yang sehat akan melahirkan anak-anak sehat. Anak yang sehat akan
tetap bersekolah, memiliki anak lebih sedikit tetapi lebih sehat di kemudian hari, dan lebih
banyak anggota masyarakat yang produktif. Bersama-sama, ini memberikan dasar yang kuat
untuk menghilangkan kemiskinan, mengurangi pengucilan sosial dan mempertahankan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas."
###
http://www.unicef.org/indonesia/id/media_18831.html