ITS Undergraduate 12479 Paper
ITS Undergraduate 12479 Paper
Abstrak
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan penyebaran reservoar
menggunakan peta bawah permukaan dan menghitung besarnya cadangan hidrokarbon dengan
metode volumetrik. Metodologi penelitian ini adalah menentukan litologi dari data log yang digunakan
sebagai dasar korelasi antar sumur dan menghitung nilai saturasi air serta porositas dengan
persamaan Archie. Kemudian nilai tersebut digunakan untuk menghitung volume reservoar dengan
metode volumetrik, sedangkan potensi cadangan hidrokarbon dihitung menggunakan persamaan IOIP.
Dari analisa data dan pembahasan diinterpretasikan bahwa Lapisan R merupakan lapisan produksi
yang menghasilkan minyak dari reservoar batugamping di Formasi Cibulakan Atas. Batugamping
penyusun merupakan batugamping terumbu dengan arah penyebaran Baratlaut-Tenggara.
Karakterisasi reservoar telah dilakukan dengan data sumur dan seismik, reservoar tersebut umumnya
mempunyai nilai porositas 19% dan saturasi air 20%. Hasil perhitungan cadangan dengan metode
perhitungan volumetrik dari reservoar tersebut sebesar 179.034.949,96 STB.
Kata kunci : petrofisik, volume bulk, IOIP
1. Pendahuluan
Well
Logging
merupakan data
rekaman parameter-parameter fisika dalam
lubang bor terhadap kedalaman sumur, data
logging tersebut dapat dikonversi untuk
memberikan informasi secara kualitatif maupun
kuantitatif tentang formasi batuan pada sumur
dan jumlah cadangan minyak bumi yang dapat
diproduksi. Dan dari data seismik nantinya juga
akan dapat diketahui penampang seismik yang
mencirikan karakteristik batuan reservoar.
Dalam
menentukan
petrofisik
reservoar yang terlebih dahulu dilakukan yaitu
menentukan litologi dari lapangan Kyrani
dengan menggunakan data log yang diberikan
kemudian dilakukan korelasi antar sumur agar
dapat diketahui kondisi bawah permukaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan pola penyebaran reservoar,
memetakan penyebaran reservoar yang
meliputi
peta time structure, peta depth
structure, peta isopach serta peta netpay, dan
menghitung besarnya cadangan hidrokarbon
yang terkandung di lapisan R.
2. Wireline Logging
Log adalah suatu grafik kedalaman
atau waktu dari satu set data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara
Porositas
Penentuan harga porositas pada
lapisan reservoar menggunakan gabungan
harga porositas dari dua kurva yang berbeda,
yaitu porositas densitas (D) yang merupakan
hasil perhitungan dari kurva RHOB dan
porositas neutron (N) yang dibaca dari kurva
NPHI.
b
.(2.1)
D = ma
ma f
DN =
D2 +N 2
................(2.2)
2
Dimana : D = porositas densitas
m = densitas matriks batuan,
batupasir
2.65
dan
batugamping 2.71
b = densitas bulk batuan, dari
pembacaan kurva log RHOB
f = densitas cairan lumpur
pemboran, dibaca dari data
header log
N = porositas neutron
DN
1.
b.
Saturasi air
Saturasi atau kejenuhan air formasi
adalah rasio dari volume pori yang terisi oleh
air dengan volume porositas total (Adi
Harsono, 1997).
a
F=
........................(2.3)
F Rw
Rt
.............(2.4)
Volume Shale
Volume Shale merupakan kandungan
shale pada formasi.
GR log GR min
.....(2.5)
Vsh =
GR max GR min
Dimana: GRlog
= nilaiGR pada data log
GRmax = nilai GR maksimum,
GRmin = nilai GR minimum
2.7 Metode pendekatan perhitungan volume
bulk
Perhitungan
volume
reservoar
dilakukan dengan menggunakan persamaan
trapezoidal atau piramidal, yang dipengaruhi
rasio luas antara kontur satu dengan kontur
yang berada diatasnya. Perbandingan antara
luas area diatas dan dibawah tersebut dikenal
dengan rasio area yang dirumuskan sebagai
berikut:
A
Rasio = n +1 ...(2.6)
An
Dimana : An = Luas area yang dilingkupi kontur
2
n (m )
An+1 = Luas area yang dilingkupi
2
kontur n+1 (m )
Pendekatan
metode
dalam
perhitungan bulk volume (Vb) reservoar dari
net isopach map yaitu:
Metode Piramidal
Metode ini digunakan bila harga
perbandingan antara kontur yang berurutan
kurang atau sama dengan 0,5 atau
A( n + 1)
< 0,5 . Dimana persamaan yang
An
digunakan adalah:
h
Vb = [ An + A( n + 1) + An A(n + 1) ] ....(2.7)
3
Dimana : Vb = Bulk Volume (acre.ft)
An = Luas daerah yang dikelilingi
kontur ke-n (acre)
An+1 = Luas daerah yang dikelilingi
oleh kontur ke n+1 (acre)
h = Interval kontur isopach (feet)
2. Metode Trapezoidal
Metode ini digunakan bila harga
perbandingan antara kontur yang berurutan
A( n + 1)
> 0,5 . Dimana
lebih dari 0,5 atau
An
persamaan yang digunakan adalah:
h
Vb = [ An + A( n + 1)] ............(2.8)
2
Dimana : Vb = Bulk Volume (acre.ft)
An = Luas daerah yang dikelilingi
kontur ke-n (acre)
An+1 = Luas daerah yang dikelilingi
oleh kontur ke n+1 (acre)
h = Interval kontur isopach (feet)
2.8 Penentuan Cadangan Hidrokarbon
dengan metode volumetrik
Pada
metode
ini
perhitungan
didasarkan pada persamaan volume, data-data
yang menunjang dalam perhitungan cadangan
ini adalah porositas dan saturasi hidrokarbon.
Persamaan yang digunakan dalam metode
volumetris adalah IGIP (Initial Gas In Place)
atau IOIP (Initial Oil In Place).
1. Initial Oil In Place ( IOIP)
Vb (1 Sw)
IOIP =
7758Bbl ......(2.9)
Boi
Dimana : IOIP = Initial Oil in Place (STB, Stock
Tank Barrels)
7758= Faktor konversi dari acre.ft ke
barrels
Vb = Volume Bulk dari reservoar
(acre.ft)
= Porositas sesungguhnya (%)
Sw = Saturasi air (%)
Boi = Oil formation volume factor
(STB/bbls)
2.
Marker
FS
(Flooding
Surface)
ditentukan berdasarkan pola kurva log GR
yang berubah dari bawah keatas secara tibatiba dari harga GR yang rendahsedang
kearah
GR
yang
sedang-tinggi
yang
menunjukkan bahwa terjadi perubahan muka
air laut secara cepat dan penyebarannya tidak
luas.
Gambar korelasi struktur pada
lapangan Kyrani dapat dilihat pada Lampiran
(Gambar 1).
4.3 Well-Seismic Tie
Well Seimic Tie merupakan pekerjaan
meletakkan horizon seismik (dalam skala
waktu)
pada
posisi
kedalaman
yang
sebenarnya (Vail san Mitchum, 1977) agar
dapat dikorelasikan dengan data geologi lain
dan diplotkan pada skala kedalaman dengan
memindahkan data sumur ke dalam data
seismik
sehingga
akan
diketahui
penempatannya. Pengikatan ini bertujuan
untuk mengetahui top formasi yang diteliti pada
penampang seismik.
Metode yang digunakan dalam well
seismic tie penelitian kali ini adalah metode
checkshot dengan menggunakan survei
kecepatan (velocity survey) dan travel time.
Data checkshot yang digunakan pada WellSeismic Tie ini adalah data dari sumur
RR_06 (Lampiran Gambar 2).
Berdasarkan Well-Seismic Tie dapat
dilihat bahwa lapisan R berada pada time 1725
TVDSS sedangkan lapisan BRF pada time
1875 TVDSS.
4.4 Interpretasi Struktur
Pada lapangan Kyrani terdapat 25
struktur sesar yang dapat diinterpretasikan
sebagai sesar normal dengan arah relatif
Utara-Selatan
dan
Timurlaut-Baratdaya.
Didalam sistem petroleum sesar-sesar tersebut
berperan sebagai perangkap struktur (structure
trap), dimana hidrokarbon yang mengalami
migrasi akan terjebak didalam perangkap
struktur tersebut. Adanya perangkap struktur di
daerah telitian menyebabkan hidrokarbon yang
terakumulasi didalamnya menjadi cukup besar
(Lampiran Gambar 3)
4.5 Picking Horizon
Setelah dilakukan pengikatan data
seismik dengan data sumur kemudian
dilakukan picking horizon dengan melihat
kemenerusan reflektor dengan ciri-ciri wavelet
yang menandakan kemenerusan lapisan R
pada lapangan Kyrani formasi Cibulakan
Atas. Picking Horizon sangat mempengaruhi
harga TWT (two way time) sehingga diperlukan
seismogram sintetik. Hasil picking horizon
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas maka
dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan
hasil
korelasi
menggunakan
konsep
sikuen
stratigrafi pada Lapangan Kyrani
ditemukan Sequence Boundary (SB),
Flooding Surface (FS) dan Maximum
Flooding Surface (MFS). Sedangkan
lapisan R terdapat pada interval
FS21 dan FS12.
2. Pola penyebaran reservoar pada
lapangan Kyrani secara lateral
berarah Baratlaut-Tenggara dengan
hasil interpretasi struktur dari data
seismik
memperlihatkan
bahwa
terdapat 25 sesar normal sebagai
perangkap strukturnya dengan arah
relatif Utara-Selatan dan TimurlautBaratdaya.
3. Lapisan
R
adalah
reservoar
penghasil hidrokarbon (minyak) yang
tersusun
oleh
batugamping.
Berdasarkan analisa petrofisika, nilai
rata-rata porositas reservoar sebesar
19% sedangkan nilai saturasi air
sebesar 20%.
4. Besarnya kandungan IOIP (Initial Oin
In Place) pada Lapisan R Lapangan
Kyrani sebesar 179.034.949,96 STB.
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.