Anda di halaman 1dari 4

Mencapai Kinerja Operasional yang Prima dan Kedekatan

dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan


Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planningERP), yang didasarkan pada modul
peranti lunak yang terintegrasi dan basis data pusat yang sama. Basis data
mengumpulkan data dari berbagai divisi dan departemen dalam sebuah
perusahaan, dan dari sejumlah besar proses bisnis yang penting dalam
manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran,
dan sumber daya manusia, membuat data tersedia untuk aplikasi yang
mendukung hampir seluruh aktivitas bisnis organisasi secara internal.
1. Peranti Lunak Perusahaan (enterprise software)
Peranti lunak perusahaan dibuat berdasarkan ribuan proses bisnis
yang telah jelas yang merefleksikan praktik-praktik terbaik. Praktikpraktik (best practices) adalah solusi dan metode penyelesaian masalah
yang paling berhasil dalam sebuah industri untuk mencapai tujuan bisnis
secara konsisten dan efektif.

PROSES BISNIS YANG DIDUKUNG SISTEM PERUSAHAAN


Proses keuangan dan akuntansi, termasuk buku besar, utang usaha, piutang usaha, aset
tetap, peramalan dan pengaturan kas, akuntansi biaya produk, akuntansi pusat biaya,
akuntansi aset, akuntansi pajak, pengaturan kredit, dan pelaporan keuangan.
Proses sumber daya manusia, termasuk administrasi personalia, akuntansi biaya,
penggajian, perencanaan dan pengembangan personalia, akuntansi tunjangan, pelacakan
pelamar, manajemen waktu, kompensasi, perencanaan angkatan kerja, manajemen kinerja,
dan pelaporan biaya perjalanan.
Proses manufaktur dan produksi, termasuk pengadaan, manajemen persediaan, pembelian,
pengiriman, perencanaan produksi, penjadwalan produksi, perencanaan kebutuhan bahan
baku, pengendalian kualitas, distribusi, pelaksanaan transportasi, serta pemeliharaan tempat
dan peralatan.
Proses penjualan dan pemasaran, termasuk pemrosesan pesanan, kontrak konfigurasi
produk, pemberian harga, penagihan, pemeriksaan kredit, manajemen insentif dan komisi,
dan perencanaan penjualan.
Sistem Manajemen Rantai Pasokan
1.

Rantai Pasokan (Supply Chain)

Rantai pasokan perusahaan adalah jaringan organisasi dan proses bisnis


untuk mendapatkan bahan mentah, mengubah bahan mentah ini menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi, dan mendistribusikan barang jadi kepada
pelanggan. Rantai pasokan menghubungkan pemasok, pabrik, pusat distribusi,
toko eceran, dan pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dari sumber
melalui konsumsi.

2.

Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan

Salah satu masalah yang sering muncul pada manajemen rantai pasokan
adalah efekbullwhip (bullwhip effect), di mana informasi mengenai permintaan
suatu produk menjadi berubah ketika melelwati satu entitas ke entitas
selanjutnya di sepanjang rantai pasokan. Kenaikan yang sedikit pada permintaan
sebuah barang mungkin menyebabkan unit-unit yang berbeda pada rantai
pasokandistributor, pabrik, pemasok, pemasok sekunder (pemasok dari
pemasok), dan pemasok tersier (pemasok dari pemasoknya pemasok)untuk
menimbun persediaan sehingga masing-masing mempunyai persediaan yang
cukup untuk berjaga-jaga.
Efek bullwhip ini dapat dikurangi dengan cara mengurangi ketidakpastian
tentang permintaan dan penawaran ketika seluruh anggota rantai pasokan
mempunyai informasi yang akurat dan terbaru. Jika seluruh anggota rantai
pasokan berbagi informasi dinamis mengenai jumlah persediaan, jadwal,
peramalan, dan pengiriman, mereka akan mempunyai pengetahuan yang lebih
tepat tentang bagaimana menyesuaikan perencanaan sumber daya, produksi,
dan distribusinya. Sistem manajemen rantai pasokan menyediakan informasi
yang membantu para anggota rantai pasokan membuat keputusan tentang
pembelian dan penjadwalan yang lebih buruk.

3.

Aplikasi Manajemen Rantai Pasokan

Peranti lunak rantai pasokan diklasifikasikan menjadi :


a) Sistem perencanaan rantai pasokan (Supply chain planning system),
membuat perusahaan dapat membuat peramalan permintaan bagi suatu
produk dan untuk mengembangkan perencanaan sumber daya dan proses
produksi untuk produk tersebut. Sistem ini membantu perusahaan
mengambil keputusan operasional yang lebih baik, seperti menentukan
berapa banyak suatu produk harus dibuat dalam suatu periode waktu;
menentukan tingkat persediaan untuk bahan mentah, barang setengah
jadi, dan barang jadi; menentukan dimana harus menyimpan barang jadi;
dan mengidentifikasi jenis transportasi yang digunakan untuk pengiriman.
b)

4.

Sistem pelaksanaan rantai pasokan (supply chain execution system),


mengelola aliran produk melalui pusat-pusat distribusi dan gudang untuk
memastikan bahwa produk tersebut dikirimkan ke lokasi yang tepat
dengan cara yang paling efisien. Sistem tersebut melacak status fisik
barang, pengelolaan bahan mentah, operasi gudang dan transportasi,
serta informasi keuangan yang melibatkan seluruh pihak.
Manajemen Rantai Pasokan Dan Internet
Sebelum adanya internat, koordinasi rantai pasikan terhambat oleh
kesulitan dalam membuat informasi bergerak secara perlahan di berbagai
sistem rantai pasokan internal yang berbeda-beda untuk pembelian,

manajemen bahan mentah, produksi, dan distribusi. Kesulitan lainnya


adalah dalam berbagai informasi dengan rantai pasokan eksternal karena
sistem pemasok, distributor, atau penyedia logistik, didasarkan pada
standar dan platform teknologi yang tidak kompatibel.
Perusahaan-perusahaan
menggunakan intranet untuk
meningkatkan
koordinasi antara proses-proses rantai pasokan internal mereka,
dan ekstranet untuk mengkoordinasikan proses-proses rantai pasokan
yang digunakan bersama dengan mitra bisnis mereka.
Dengan menggunakan intranet dan ekstranet, seluruh anggota rantai
pasokan dengan mudah dapat berkomunikasi satu sama lain
menggunakan informasi yang terbaru untuk menyesuaikan pembelian,
logistik, produksi, pengepakan, dan penjadwalan.
Internet dan teknologi internet memungkinkan perpindahan dari rantai
pasokan berurutan, di mana informasi dan material mengalir secara
berurutan dari perusahaan ke perusahaan, ke beberapa rantai pasokan
yang berlangsung bersamaan.
5.
Rantai Pasokan Yang Dipengaruhi Permintaan : Dari Produksi Dorong
Hingga Traik dan Respons Pelanggan Yang Efisien
a) Model Dorong (Model build-to-stock / push-based model)
Dalam model dorong, jadwal produksi utama didasarkan pada peramalan
atau tebakan terbaik mengenai permintaan produk, dan produk-produk
dengan demikian menjadi didorong kepada pelanggan.
b) Model Tarik (pull-based model), yang juga dikenal sebagai model yang
digerakkan oleh permintaan atau build-to-order, pesanan dari pelanggan
akan menyebabkan kejadian-kejadian dalam rantai pasokan.

Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship ManagementCRM)


Sistem
Manajemen
Hubungan
Pelanggan
mengambil
dan
mengintegrasikan data pelanggan dari seluruh organisasi, mengkonsolidasikan,
menganalisis, lalu mendistribusikan hasilnya kepada berbagai system dan titik
sentuh pelanggan di seluruh perusahaan. Titik sentuh (touch point), yang juga
dikenal sebagai titik kontak, adalah metode interaksi dengan pelanggan, seperti
telepon, e-mail, layanan pelanggan, surat, situs Web, perangkat nirkabel, atau
toko eceran.
Peranti Lunak Manajemen Hubungan Pelanggan
a. Manajemen Hubungan Mitra (Partner Ralationship ManagementPRM)
PRM menggunakan sebagian besar dari data, perangkat, dan system yang
sama seperti manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan
kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra penjualnya. PRM
menyediakan kemampuan untuk bertukar informasi dan mendistribusikan
data
tentang
pelanggan
kepada
perusahaan
dan
mitranya,
mengintegrasikan fungsi penciptaan calon pelanggan, penentuan harga,
promosi, konfigurasi pesanan, dan ketersediaan. PRM juga menyediakan

perangkat untuk menilai kinerja mitra perusahaan untuk memastikan


bahwa mitra terbaiklah yang mendapatkan dukungan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kegiatan bisnis lebih banyak.
b. Manajemen Hubungan Pelanggan (Employee Relationship Manajement
ERM)
ERM berkaitan dengan masalah karyawan yang berhubungan erat dengan
kinerja, dan pelatihan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai