katarak) .
Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah
Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film
Perubahan daya lihat warna
Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat
menyilaukan mata
Lampu dan matahari sangat mengganggu.
Sering meminta ganti resep kaca mata
Lihat ganda
Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat ( hipermetropia)
Gejala lain juga dapat terjadi pada kelainan mata lain.
c. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti:
DM
Hipertensi
pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya
memicu resiko katarak.
Kaji gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena,
ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta riwayat terpajan
pada radiasi, steroid / toksisitas fenotiazin.
Kaji riwayat alergi.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem vaskuler, kaji riwayat
stress.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi.
Dalam inspeksi, bagian-bagian mata yang perlu di amati adalah dengan melihat
lensa mata melalui senter tangan (penlight), kaca pembesar, slit lamp, dan
No Diagnosa Keperawatan
NIC
1 Gangguan peersepsi sensori
perseptual penglihatan b.d
gangguan
sensori/status
lingkungna
penerimaan
organ
secara
indera,
terapetik
NOC
Meningkatkan
Mandiri
ketajaman
-Tentukan ketajaman
penglihatan,
Rasional
catat
dan
berkompensasi
terhadap perubahan.
Kriteria Hasil :
Mandiri
Kebutuhan tiap
bervarias
mata terlibat
Mengenal
gangguansebab
kehilangan
perubahan
biasanya
rangsang.
respon
terhadap
-Observasi
tanda--
tanda disorientasi.
Memberikan
Mengidentifikasi/memperbaiki peningkatan
bahaya
dalamkenyamanan
dan
kekeluargaan,
bicara
menuruknkan
dengan
menyentuh.
- Ingatkan
klien
menggunakan
kacamata
yang
cemas
operasi
-
katarak
tujuannya
Terbangun dalam
kenal
memperbesar kurang
mengalami
lebih
persen,
keterbatasan
perifer
penglihatan
25
pelihatan
dan
dapa
mengakibatkan
mungkin ada.
kebingungan terhadaap
orang tua .
Letakkan barang
yang
dibutuhkan/posisi bel
pemanggil
dalam
Memberikan
jangkauan/posisi
menurunkan bingung
Perubahan
ketajaman
dan
kedalaman
perseps
dapat
bingung
dan
menyebabkan
penglihatan
meningkatkan
mengkompensa si.
3
informasi
tentang
Mandiri
mendiskusikan
Kaji tingkat
kecemasan
pasien
dan
adanya
catat
Beri
kesempatan
Pasien
untuk
mengungkapkan
isi
Observasi
tanda
vital
peningkatan
dan
cemas/takutnya.
b. Pasien tampak rileks tidak
tegang
dan
melaporkan
kecemasannya berkurang
sampai pada tingkat dapat
diatasi.
c.
Pasien
dapat
mengungkapkan
keakuratan
pengetahuan
pembedahan
-
rasa
tentang
penjelasan
dipengaruh
bagaimana
informas
rasa
rasa
taku
dapat ditujukan.
-
Mengetahui respon
fisiologis
yang
ditimbulkan
akiba
kecemasan.
respon
Edukasi
Edukasi
Derajat kecemasan
akan
fisik pasien
Mandiri
Beri
pasien
tentang
prosedur
tindakan
operasi,
harapan
dan
akibatnya.
Meningkatkan
pengetahuan
pasien
dalam
rangka
mengurangi kecemasan
dan kooperatif.
-
Mengurangikecemasan
dan
meningkatkan
Beri
pengetahuan
penjelasan
dan
Mengurang
perasaan
takut
pada
cemas
setiap
dan
melakukan prosedur
tindakan
-
Lakukan orientasi
dan
perkenalan
pasien
terhadap
ruangan,
petugas,
PENGKAJIAN
1. Data Demografi
Nama klien
: Tn. B
Umur
: 45 Tahun
Diagnosa Medik : Katarak
Tanggal Masuk : 13 05 2013
Alamat
: Kampung rawa
Suku
: Sulawesi
Agama
: Islam
Pekerjaan
: PNS
Status perkawinan: Menikah
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh penglihatan kabur seperti berawan
b. Riwayat Penyakit Sekarang.
Klien mengeluh penglihatan kabur seperti berawan padahal Tn. B sudah menggunakan
kaca mata plus 1dan minus 2,5 pada obita dextra dan sinistra. Pemeriksaan fisik dengan
Opthalmoscope bagian kornea ada selaput putih. Sudah 2 tahun ini Tn. B dinyatakan
menderita diabetes mellitus, dan menjalankan pengobatan secara teratur. Oleh dokter
spesialis mata Tn. B dinyatakan katarak. Tn. B dipersiapkan untuk dilakukan operasi
katarak 2 hari lagi jika kadar gula darahnya sudah normal. TTV saat ini TD : 140/90
mmhg Nadi : 84 x/menit Suhu : 37,40 C RR : 24x/menit.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sudah 2 tahun ini Tn. B dinyatakan menderita diabetes mellitus, dan menjalankan
pengobatan secara teratur.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga klien yang mengalami penyakit DM
DATA SUBYEKTIF
KlKlien mengatakan penglihatan
seperti
berawan,
DATA OBYEKTIF
kabut
Hasil pemeriksaan fisik dengan opthalmoscope
Vital sign :
TD
N: 84x/menit
mempunyai
Diabetes
Melitus,
dan
c)
: 140/90 mmHg
:37,4 0c
RR: 24x/menit
Klien
mengatakan tidak
mengerti
3.
4.
mengatakan
sinar/paparan
terus
bertanya-tanya
dengan
terlihat
matahari
mata
terkena
9.
menyilaukan
10 klien terlihat takut
11 klien terlihat tegang.
dua
13 skla nyeri (6)
14 klien terlihat menahan rasa sakit.
klien mengatakan takut akan kondisinya.15 klien terlihat merintih kesakitan ( nyeri )
klien mengatakan tidak tahu sama sekali
16 terlihat pada bagian luka oprasi klien terdapat
tentang penyakitnya.
kemerahan.
klien
mengatakan
klien
mengatakan
Data fokus
o.
Tangg
Masalah
al
keperawatan
Etiologi
Par
af
ditem
ukan
1.
DS :
Gangguan
Gangguan
persepsi
penerimaan
sensori-
sensori/status
perseptual
organ
penglihatan.
inderaditandai
denganmenuru
nnya
beraktivitas
ketajaman
klien
mengatakan
penglihatan.
2.
beraktivitas.
DS
Klien
Ansietas
mengatakan
cemas
Perubahan
pada
status
memikirkan
biaya
untuk
kesehatan
operasinya.
klien mengatakan cemas takut tidak
berhasil menjalankan operasinya
klien mengatakan gelisah
klien
mengatakan
cemas
Kurang
terhadap
penyakit
yang
wajah
tampak
gelisah
Kemungkinan klien terlihat terus
kurang
Pengetahuan informasi
tentang
penyakit
4.
bingung.
DS :
Nyeri
Luka
post
operasi
TD
: 140/90 mmHg
b)
N:84x/menit
c)
d)
RR: 24x/menit
:37,40c
klien
terlihat
5.
Resiko
Keterbatasan
tinggi
penglihatan.
terhadap
cidera.
Kemungkinan
klien
dua
bayangan
DS :
Kemungkinan klien mengatakan
Risiko
Prosedur
infeksi.
invasif (operasi
katarak).
TD
b)
N:84x/menit
c)
7.
: 140/90 mmHg
:37,40c
d) RR: 24x/menit
DS :
Resiko
kurang
ketidak
pengetahuan,
efektifan
kurang sumber
penatalaksa
pendukung.
dari
keluarga
kurang
mampu.
naan
regimen
terapeutik.
DO :
Kemungkinan
klien
dan
Diagnose
Tujuan
o.
1.
Gangguan
Setelah
tindakan
penglihatan b.d
keperawatan
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Mengenal
. Kaji
ketajamanKebutuhan
gangguan
penglihatan, catat tiap
sensori danber apakah satu atau individu
kompensasi
dua mata terlibat. dan pilihan
terhadap
2. Orientasikan
intervensi
Gangguan
selama
penerimaan
jam
Mengidentifik
sensori/status
diharapkan
asi/memperbaiki 3.
organ
masalah
inderaditandai
presepsi
potensial bahaya
4.
dalam
denganmenurun
sensori
lingkungan.
nya
3x24 perubahan.
ketajaman penglihatan
penglihatan
teratasi
5.
klien
bervariasi
tehadaplingkunga sebab
n.
kehilangan
Observasi tanda- penglihatan
tandadisorientasi. terjadi
Pendekatan dari lambatdan
sisi
yangtak progresif.
dioperasi,
2. Memberik
bicaradengan
an
menyentuh.
peningkata
Ingatkan
klien nkenyaman
menggunakan
an
dan
kacamata katarak kekeluargaa
yang
tujuannya n,
memperbesar
menurunka
kurang lebih 25%, n
cemas
penglihatan
dan
perifer hilang.
disorientasi
6. Letakkan
pasca
barang
yang operasi.
3. Terbangun
dibutuhkan/posisi
dalam
bel
pemanggil lingkungan
yang tidak
dalam
dikenal dan
jangkauan/posisi
mengalami
yang sehat.
keterbatasa
n
penglihatan
dapat
mengakibat
kankebingu
ngan
terhadap
orang tua.
4. Memberik
an
rangsangse
nsori tepat
terhadapiso
lasi
dan
menurunka
nbingung.
5. Perubahan
ketajaman
dankedala
man
persepsi
dapat
menyebabk
an bingung
penglihatan
dan
meningkatk
an resiko
cedera
sampai
pasien
belajar
untuk
mengkomp
ensasi.
6. Memun
gkinkan
pasienmeli
hat
objek
lebih
mudah dan
memudahk
an
panggilan
untuk
pertolongan
biladiperlu
2.
pada dilakukan
kan
Pasien
. Kaji
tingkat. Derajat
mengungkapkan kecemasan pasien kecemasan
status kesehatan.
tindakan
dan
dan catat adanya akan
mendiskusikan
tandatanda dipengaruhi
keperawatan
rasa
verbal
dan bagaimana
selama 3x24
cemas/takutnya. nonverbal.
informasi
jam
2. Beri kesempatan tersebut
Pasien tampak
pasien
untuk diterima
diharapkan :
rileks
tidak mengungkapkan
oleh
tidak terjadi
isipikiran
dan individu.
tegangdan
kecemasan
perasaan takutnya.2. Mengungk
melaporkan
3. Observasi tanda apkan rasa
pada klien dan
kecemasannya
vital
takut secara
tidak
ada
danpeningkatan
terbuka
berkurang
perubahan
fisik dimana rasa
sampai
pada respon
pasien.
takut dapat
status
tingkat
dapat4. Beri penjelasan ditujukan.
kesehatan.
diatasi.
pasien
tentang3. Mengetah
prosedur tindakan ui respon
operasi,
fisiologis
harapandan
yang
akibatnya.
ditimbulka
5. Lakukan
n
akibat
orientasi
kecemasan.
danperkenalan
4. Meningkat
pasienterhadap
kan
ruangan,petugas,
pengetahua
dan peralatanyang n
pasien
akan digunakan.
dalam
6. Beri penjelasan rangka
dansuport
pada mengurangi
pasien padasetiap kecemasan
melakukan
dan
prosedurtindakan. kooperatif.
5. Menguran
gi
kecemasan
dan
meningkatk
an
pengetahua
n.
6. Mengur
angi
perasaan
3.
takut.
Kurang
Setelah
Klien
. Kaji
informasi. meningkatk
tentang
kondisi an
pengetahuan b.d dilakukan
menyatakan
tindakan
individu, prgnosis, pemahama
Kurang
pemahaman
keperawatan
tipe
n
dan
informasi
selama 3x24 mengenai
prosedur/lensa.
meningkatk
jam
an
kerja
tentang
kondisi/proses 2. Informasikan
diharapkan :
pasien
untuk sama
penyakit.
penyakit
&
Klien
lebih
menghindari tetes dengan
pengobatan
mata yang dijual perawat.
mengerti akan
bebas.
2. Dapat
penyakitnya
3. Tekankan
bereaksi
pentingnya
silang/cam
evaluasi
pur dengan
perawatan rutin. obat yang
Beri tahu untuk diberikan.
melaporkan
3. pengawas
penglihatan
an periodik
berawan.
menurunka
4. Anjurkan pasien n
risiko
menghindari
komplikasi
membaca,
serius.
berkedip;
4. aktivita
mengangkat berat, s
yang
mengejan
saat
menyebabk
defekasi,
an
mata
membongkok
pada
panggul, lelah/regan
meniup hidung.
g, manuver
Valsalva,
atau
meningkatk
an
dapat
TIO
mempengar
uhi
hasil
bedah dan
mencetuska
n
4.
perdarahan.
Nyeri b.d Luka Setelah
Nyeri berkuran. . Dorong
pasien1. Nyeri
untuk melaporkan dirasakan
pasca operasi.
dilakukan
Klien
terlihat
tipe, lokasi dan dimanifesta
lebih rileks
tindakan
intensitas nyeri, sikan dan
keperawatan
rentang skala.
ditoleransi
2. Pantau TTV.
secara
selama 3x24
3. Berikan tindakan individual.
jam
kenyamanan.
2. Kecepatan
diharapkan :
4. Beritahu pasien jantung
bahwa wajar saja , biasanya
nyeri
meskipun
lebih meningkat
berkurang,
baik
untuk karena
hilang
dan
meminta
nyeri.
analgesik segera3. meningkat
terkontrol.
setelah
kan
ketidaknyamanan relaksasi.
menjadi
4. adanya
dilaporkan.
nyeri
menyebabk
Kolaborasi :
an tegangan
5. Berikan
obat otot yang
sesuai indikasi
menggangu
sirkulasi
memperlam
bat proses
penyembuh
an
dan
memperber
at nyeri.
5. Rasionalis
asi : Untuk
mengontrol
nyeri
5.
adekuat dan
menurunka
n tegangan.
Resiko
tinggi Setelah
Menyatakan
. Diskusikan
apa. Membantu
pemahaman
yang terjadi pada mengurangi
terhadap cidera dilakukan
factor
yang pascaoperasi
rasa takut
b.dKeterbatasan tindakan
terlibat
dalam tentang
nyeri, dan
penglihatan.
keperawatan
kemungkinanced pembatasan
meningkatk
aktivitas,
an
kerja
selama 3x24 era
penampilan,
sama dalam
Mengubah
jam
balutan mata.
pembatasan
lingkungan
diharapkan
2. Beri
pasien yang
:cedera dapat sesuai indikasi posisi bersandar, diperlukan.
kepala tinggi atau2. Istirahat
untuk
dicegah
miring ke sisi hanya
meningkatkan
yang tak sakit beberapa
sesuai keinginan.
menit
keamanan
3. Batasi aktivitas sampai
seperti
beberapa
menggerakkan
jam pada
kepala tiba-tiba, bedah
menggaruk mata, rawat jalan
membongkok.
atau
4. Ambulasi
menginap
dengan bantuan; semalam
bila terjadi
berikan
kamar
komplikasi.
mandi khusus bila Menurunka
sembuh
dari n tekanan
pada mata
anastesi.
yang sakit,
meminimal
kan risiko
perdarahan
atau stres
pada
jahitan/jahit
an terbuka.
3. Menurunk
an
stres
pada area
operasi/me
nurunkan
TIO.
4. Memerl
ukan
sedikit
regangan
daripada
penggunaa
n
pispot,
yang dapat
meningkatk
6.
Risiko
b.d
infeksi Setelah
efek dilakukan
samping
tindakan
prosedur
keperawatan
invasive
selama
3x24
jam
diharapkan
:tidak
infeksi.
terjadi
an TIO.
Diskusikan
. Menurunka
pentingnya
n
jumlah
mencuci tangan bakteri
sebelum
pada
menyentuh
/ tangan,
mengobati mata.
mencegah
2. Gunakan
/ kontaminas
tunjukkan tekhnik i
area
yang tepat untuk operasi.
membersihkan
2. Tekhnik
bola mata.
aseptik
3. Tekankan
menurunka
pentingnya tidak n
resiko
menyentuh
/ penyebaran
menggaruk mata bakteri dan
yang dioperasi.
kontaminas
4. Berikan
obat i silang.
sesuai indikasi. 3. Mencegah
kontaminas
Kolaborasi :
i
dan
5. Berikan
obat kerusakan
sesuai indikasi.
sisi operasi.
4. Digunaka
n
untuk
menurunka
Tidak
ada.
tanda-tanda
infeksi
seperti
kemerahan dan
iritasi.
n inflamasi.
5. Sediaan
topikal
digunakan
secara
profilaksis,
dimana
terapi lebih
diperlukan
bila terjadi
7.
infeksi.
Resiko
Setelah
Klien
mampu. Kaji
tingkat. Sebagai
mengidentifikasi pengetahuan
modalitas
ketidakefektifan dilakukan
kegiatan
pasien
tentang dalam
penatalaksanaan tindakan
keperawatan
perawatan paska pemberian
regimen
keperawatan
rumah (lanjutan) hospitalisasi.
pendidikan
terapeutik
b.d selama 3x24 yang diperlukan 2. Terangkan cara kesehatan
Keluarga
penggunaan obat- tentang
kurang
jam
perawatan
menyatakan siap obatan.
pengetahuan,
diharapkan:
3. Berikan
di rumah.
untuk
kesempatan
2. Klien
kurang sumber perawatan
mendampingi
bertanya.
mungkin
pendukung.
rumah
mendapatk
klien
dalam4. Tanyakan
Yang
ditandai berjalan
kesiapan
klien an
obat
melakukan
paska
tetes atau
dengan,pertanya efektif.
perawatan
hospitalisasi.
salep(topic
n atau peryataan
5. Identifikasi
al).
salah konsepsi,
kesiapan keluarga3. Meningkat
tak
akurat
dalam perawatan kan
rasa
diri klien paska percaya,
mengikuti
hospitalisasi.
rasa aman,
instruksi, terjadi
6. Terangkan
dan
komplikasi yang
berbagai kondisi mengekspl
orasi
dapat dicegah
yang
perlu
pemahama
dikonsultasikan.
n serta halhal
yang
mungkin
belum
dipahami.
4. Respon
verbal
untuk
meyakinka
n kesiapan
klien dalam
perawatan
hospitalisas
i.
5. Kesiapan
keluarga
meliputi
orang yang
bertanggun
g
jawab
dalam
perawatan,
pembagian
peran dan
tugas serta
penghubun
g klien dan
institusi
pelayanan
kesehatan.
6. Kondisi
yang harus
segera
dilaporkan :
Nyeri pada
dan
disekitar
mata, sakit
kepala
menetap.
Setiap
nyeri yang
tidak
berkurang
dengan
obat
pengurang
nyeri.
Nyeri
disertai
mata
merah,
bengkak,
atau keluar
cairan
:
inflamasi
dan cairan
dari mata.
Nyeri dahi
mendadak.
Perubaha
n
ketajaman
penglihatan
,
kabur,
pandangan
ganda,
selaput
pada lapang
penglihatan
.
DAFTAR PUSTAKA