Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Gofur Muzaqi

Kelas : EC-2B
1314010048

I.

Pendahuluan

Terdapat banyak benda ataupun fenomena yang sebenarnya dapat dijelaskan


atau dianaliasis dengan ilmu fisika. Banyak benda-benda kebutuhan sehari- hari yang
menggunakan konsep-konsep fisika dalam cara kerjanya. Namun banyak yang tidak
memperhatikan konsep dasar fisika yang terdapat pada alat- alat kebutuhan sehari-hari
tersebut. Padahal konsep fisika sangat bias untuk dikembangkan.
Maka dibahas bagaimana konsep fisika dari ayunan bandul yang diaplikasikan
dalam sebuah jam bandul. Pembahasan yang dilakukan banyak menguak fenomena
yang terjadi pada bandul dengan menggunakan konsep mekanika yang merupakan
aplikasi dari ayunan mekanik dan gerak harmonis sederhana pada bandul. Sehingga dari
analisis yang dilakukan, akan dapat diketahui bagaimana penerapan konsep fisika
tersebut terhadap jam bandul. Dan diharapkan konsepjam bandul ini bias berkembang
untuk pembuatan alat-alat lainnya.
II.

Metode

Gerak pendulum adalah salah satu contoh gerak yang lintasannya berupa garis
lengkung. Gerak pendulum dapat digolongkan sebagai gerak harmonis karena benda
bergerak bolak-balik disekitar titik kesetimbangan sehingga pola kurvanya berupa
fungsi sinusoidal.
Gerak harmonis sederhana adalah bila suatu benda bergerak bolak balik
terhadap suatu titik tertentu, maka benda tersebut dinamakan bergetar, atau benda
tersebut bergetar. Secara kinematika, atau dalam arti bandul diasumsikan sebagai
sebuah benda titik dengan gaya-gaya yang bekerja dalam siseten itu dibaikan, maka
persamaan-persamaan gerak dalam ayunan bandul itu dapat ditentukan melalui
analisis koordinat polar bidang.

m
m g sin

Contoh dari gerak osilasi adalah gerak osilasi pada bandul, dimana gerak
bandul merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo kecil karena
adanya gaya pemulih yang selalu menuju titik kesetimbangan ayunan bandul. Jika kita
perhatikan gambar di atas, komponen gaya yang menuju titik kesetimbangan berharga
mgsin simpangan bandul akan semaki n kecil dan akhirnya akan berhenti pada saat
tertentu. Hal ini disebabkan adanya gaya gesek udara yang bekerja pada bandul,
sehingga gerakan bandul juga bisa dilihat sebagai getaran teredam (damped oscilation).
Pengaruh gesekan udara yang bekerja pada bandul memiliki arah yang
berlawanan dengan arah kecepatan gerak bandul. Maka besarnya gaya gesekan udara
dapat dirumuskan:
F = mgsin - bv

Dari persamaan Hukum II Newton:


F m.a
dv
F m
dt
dv
m
mg sin bv
dt
dv mg sin bv

dt
m

dv b mg sin


v
dt m
b

b
dv
dt
m
mg sin

maka
t

b
1
t m dt v mg sin dv
0
0
v

Integral bagian kanan:


mg sin

Misalkan u =
v
b

du = -dv

sehingga kita peroleh,


v

1
1
v mg sin dv v u du
0
0
v

v
u
1
v mg sin dv ln u 0
0
v

mg sin
v

1
b

dv

ln
mg sin
mg sin
v0
v0
v

Maka:

b
1
t m dt v mg sin dv
0
0
v

mg sin
v

b
b
t ln
m
mg sin
v0

b
t
m

mg sin
v
b

mg sin
v0
b

mg sin
t mg sin
v 0 e m
v

b
b

jadi,

mgsin
v
b

mgsin
t

v0 e m
b

Dengan kecepatan awal bandul adalah nol (v0 = 0), maka persamaan kecepatan
gerakan bandul dapat dirumuskan:
b

mgsin mgsin m t
v

e
b
b

mgsin
v
b

b
t

1 e m

Dari formulasi di atas dapat dilihat bahwa besarnya kecepatan di setiap saat
ditentukan oleh besarnya sudut simpangan () dan massa bandul. Semakin besar
simpangan bandul, maka kecepatannya semakin besar, dan semakin besar massa
bandul maka kecepatan ayunan bandul juga akan semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai